Anda di halaman 1dari 43

PPN

Pajak Pertambahan
Nilai (PPN)
Kelompok 1
Meet Our Crew..

Aldila Amirul A. Ahmad Renal Firman Fauzi


1910631020187 1910631020185 1910631020100
Meet Our Crew..

Fitri Indriyani M. Hanif T.


1910631020187 1910631020100
Pembahasan
01 02
Barang dan Jasa Tidak
Pengertian , Dasar Hukum, Dikenakan Pajak & Saat dan
Subjek pajak & Objek Pajak Tempat Pajak Terutang,

03 04
Sifat dan Prinsip Pemungutan, Mekanisme Pemungutan
Dasar Pengenaan Pajak DPP, PPN, Penyetoran dan
Tarif Pajak & Cara Menghitung Pelaporan, Sanksi dalam
Pajak PPN & Contoh Soal
Pengertian
PPN merupakan pajak yang dikenakan atas
pertambahan nilai yang tercipta karena adanya suatu
proses menghasilkan, menyalurkan, dan
memperdagangkan barang ataupun memberikan
pelayanan jasa yang membutuhkan faktor-faktor
produksi pada berbagai tingkatan
Semua biaya untuk mendapatkan dan
mempertahankan laba termasuk bunga modal, sewa,
tanah, upah kerja, dan laba perusahaan adalah
merupakan unsur pertambahan nilai yang menjadi
dasar pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Dasar hukum pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) adalah Undang- undang Nomor 8
tahun 1983 tentang PPN dan PPnBM
sebagaimana beberapa telah diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun
2009

Dasar Hukum
Subjek Pajak 01
Pengusaha dan Pengusaha
Kena Pajak (PKP)

PPN
Pengusaha kecil yang
02 memilih untuk
dikukuhkan sebagai PKP

03 Kewajiban PKP
Objek Pajak

Penyerahan BKP di dalam Impor BKP Penyerahan JKP yang Pemanfaatan BKP tidak
dilakukan di dalam daerah berwujud dari luar daerah
daerah pabean yang dilakukan pabean di dalam daerah pabean
pabean oleh pengusaha
oleh pengusaha;

Pemanfaatan JKP dari luar Ekspor BKP oleh PKP Kegiatan membangun sendiri Penyerahan aktiva oleh PKP
daerah pabean di dalam daerah yang dilakukan tidak dalam yang menurut tujuan semula
pabean lingkungan perusahaan atau aktiva tersebut tidak untuk
pekerjaan oleh orang pribadi diperjualbelikan
atau badan
Barang dan Jasa yang
tidak dikenakan PPN
Jenis Barang yang tidak dikenakan
PPN
01 02
Barang hasil Barang-barang
pertambangan atau hasil kebutuhan pokok yang
pengeboran yang sangat dibutuhkan oleh
diambil langsung dari rakyat banyak
sumbernya

03 04
Makanan dan minuman Uang, emas batangan, dan
yang disajikan di hotel, surat-surat berharga
restoran, rumah makan,
warung, dan sejenisnya
Jenis Jasa yang tidak dikenakan PPN
Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik
rangka menjalankan pemerintahan secara
umum

Jasa di bidang perhotelan Jasa di bidang pelayanan sosial

Jasa di bidang tenaga kerja Jasa di bidang pengiriman surat


dengan perangko

Jasa di bidang angkutan umum di Jasa di bidang perbankan, asuransi,


darat dan air dan sewa guna usaha dengan hak
opsi
Jasa di bidang penyiaran yang bukan Jasa di bidang keagamaan
bersifat iklan
Jasa di bidang pendidikan Jasa di bidang kesenian dan hiburan yang
telah dikenakan pajak tontonan
Saat & Tempat
Pajak Terutang
Saat Terutangnya Pajak

Penyerahan BKP Impor BKP Penyerahan JKP

Pemanfaatan BKP Pemanfaatan JKP dari Ekspor BKP


tidak berwujud dari luar daerah pabean
luar pabean
Tempat Pajak Terutang
01 03 05
Atas pemanfaatan Satu atau lebih tempat yang
Atas penyerahan BKP ditunjuk oleh Direktur
dan/atau JKP dan/atau BKP tidak berwujud
dan/atau JKP dari luar Jenderal Pajak dalam hal
ekspor BKP terjadi pemusatan tempat
daerah pabean
terutangnya pajak

02 04
Atas Impor Atas kegiatan
membangun sendiri
Sifat &
Prinsip
Pemungutan
Sifat Pemungutan

PPN Sebagai pajak PPN Sebagai pajak Pemungutann PPN


objektif tidak langsung multistage tax

PPN dipungut dengan PPN bersifat netral PPN tidak


alat bukti faktur pajak menimbulkan pajak
ganda
Prinsip Pemungutan

Prinsip tempat tujuan Prinsip tempat asal


Pada prinsip ini PPN dipungut Pada prinsip ini diartikan
di tempat barang atau jasa bahwa PPN dipungut di tempat
tersebut dikonsumsi asal barang atau jasa yang akan
dikonsumsi
DP
Dasar P
Pengenaan
Pajak (DPP)
Yang dimaksud dengan Dasar
Pengenaan Pajak (DPP) adalah jumlah
Harga Jual atau Penggantian atau Nilai
Impor atau Nilai Ekspor atau Nilai Lain
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
yang dipakai sebagai dasar untuk
menghitung pajak yang terutang
Tarif Pajak
Tarif PPN adalah
01 10%.

Tarif PPN atas ekspor


02 BKP adalah 0%.
Dengan peraturan
pemerintah, tarif pajak dapat
03 diubah menjadi serendah-
rendahnya 5 % dan setinggi-
tingginya 15%
Cara menghitung
pajaknya

PPN yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan DPP. Atau
dapat di rumuskan sebagai berikut:

PPN yang terutang = tarif PPN (10%) x DPP


Mekanisme
Pemungutan
Terdapat 3 metode dalam menghitung PPN

15%

A B 25% C
40%

Addition Method Subtraction Credit Method


Method
Addition Method
Pada metode ini PPN terutang dihitung dari penjumlahan seluruh unsur nilai tambah dikalikan dengan
tarif PPN yang berlaku. Nilai tambah merupakan unsur yang paling penting dalam mekanisme
pemungutan PPN dengan metode ini

Nilai tambah dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:

Nilai tambah = biaya produksi + laba.

Kemudian besarnya PPN yang terutang dapat dihitung dengan :

PPN = tarif (10%) x nilai tambah

Pada metode ini disyaratkan bahwa setiap PKP harus mempunya pembukuan yang tertib dan rinci atas
semua biaya yang dikeluarkan.
Subtraction Method

Pada metode ini PPN yang terutang dihitung dari tarif PPN dikalikan dengan
selisih harga jual barang dan harga beli barang. Adapun perhitungan PPN
yang terutang adalah sebagai berikut :

PPN yang terutang = 10 % x (harga jual – harga beli)


Credit Method
Metode ini hampir sama dengan substraction method. Pada metode ini harus mencari selisih
antara pajak yang dibayar saat pembelian (pajak masukan) dengan pajak yang dipungut saat
penjualan (pajak keluaran).

Dapat dirumuskan sebagai berikut:

Harga jual xxx

Pajak keluaran = harga jual x 10% xxx

Harga beli xxx

Pajak masukan = harga beli x 10% xxx

PPN terutang xxx


Penyetoran
&
Pelaporan
Penyetoran

Sarana
Saat Penyetoran Pembayaran
01 02 03

Tempat
Pembayarann
Pelaporan

Saat Pelaporan Sarana Pelaporan


PPN yang dipungut harus Surat Pemberitahuan Masa (SPT
dilaporkan oleh PKP pada KPP Masa) merupakan sarana untuk
selambat- lambatnya 20 hari melaporkan penghitungan dan/atau
setelah masapajak berakhir pembayaran pajak yang terutang
dalam suatu masa pajak
Sanksi
Dalam
PPN
Dalam Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum Perpajakan (UU KUP),
sanksi perpajakan terdiri dari sanksi
administrasi dan sanksi pidana.
Sanksi Adminitratif Sanksi Pengenaan Bunga
01 Sanksi berupa pengenaan bunga ini
berlandaskan pada Pasal 9 Ayat 2(a)
dan 2(b) UU KUP.

Sanksi Denda
02 Sanksi pajak berupa denda
ditujukan kepada pelanggaran
yang berhubungan dengan
kewajiban pelaporan

Sanksi Kenaikan
03 Sanksi kenaikan ditujukan kepada
wajib pajak yang melakukan
pelanggaran tertentu
Sanksi Pidana
Sanksi ini merupakan jenis sanksi terberat dalam dunia perpajakan. Biasanya,
sanksi pidana dikenakan bila wajib pajak melakukan pelanggaran berat yang
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan dilakukan lebih dari satu
kali

Dalam Undang-Undang KUP, terdapat pasal 39 ayat i yang memuat sanksi


pidana bagi orang yang tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau
dipungut.

Sanksi tersebut adalah pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6
tahun, serta denda minimal 2 kali pajak terutang dan maksimal 4 kali pajak
terutang yang tidak dibayar atau kurang dibayar.
Sanksi Hukum Bila Wajib Pajak Terlambat
Melaporkan SPT
Selain mengatur sanksi bagi wajib pajak yang
tidak melakukan pembayaran pajak, Undang-
Undang KUP juga memuat sanksi bagi wajib
pajak yang tidak melaporkan SPT atau
terlambat melaporkan SPT. Jenis sanksi yang
dibebankan pada wajib pajak yang melanggar
ketentuan tersebut adalah denda
Besaran dendanya dibagi 3 yaitu

● Rp 500.000 – untuk Surat Pemberitahuan Masa PPN

● Rp 100.000 – untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya & Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi

● Rp 1.000.000 – untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan

Wajib Pajak badan


Contoh soal
Contoh soal 1
Seseorang mengimpor BKP dari luar daerah pabean dengan nilai impor
Rp50.000.000, PPN yang dipungut melalui Direktorat jenderal Bea dan Cukai
adalah
● Jawab : 10% x Rp50.000.000 = Rp5.000.000
Contoh soal 2
CV Melati Jaya menjual komputer seharga 22.000.000 termasuk PPN kepada PT
Indo Sukses, maka Dasar Pengenaan Pajak atas komputer adalah
● Perhitungan Pajak :
● Dasar Pengenaan Pajak : 100/110 x 22.000.000 = 20.000.000
● PPN terutang : 10 % x 20.000.000 = 2.000.000
● PPN atas barang tersebut adalah sebesar Rp 2.000.000
Contoh soal 3
Toko Samson menjual kulkas sebanyak 20 kulkas dengan harga satuannya
sebesar Rp6.000.000. Lalu, berapakah PPN terutang toko Samson yang
wajib disetorkan?
Jawab:

● Total DPP atas penjualan 20 kulkas: 20 x Rp6.000.000 = Rp120.000.000


● PPN = 10% x Rp120.000.000 = Rp12.000.000
● Jadi, PPN terutang yang wajib disetorkan Toko Samson adalah sebesar
Rp12.000.000.
Contoh soal 4
Diketahui, DPP Nilai Lain dari pengurusan transportasi adalah 10% dari jumlah yang ditagih.
Nilai sisa sebesar 90% dari jumlah yang ditagih diasumsikan sebagai biaya yang dibayarkan pada
pihak ketiga, yang nantinya ditagihkan pada pengguna jasa perusahaan transportasi ini.
Maka dari itu, tarif efektif PPN atas jasa transportasi ini adalah 1%.
Angka 1 persen ini diperoleh dari pengalian Nilai Lain (10%) sebagaimana diatur dalam PMK Nomor
121/PMK.03/2015, yakni 10% x 10% = 1%.
Misalnya jasa pengiriman paket, dengan rumus: PPN jasa pengiriman paket = 1% x Nilai yang
Ditagih
Perusahaan jasa pengiriman PT Kargo Cepat menerima order dari PT Toko Serba Lengkap untuk
pengiriman paket dari Jakarta ke Papua dengan biaya pengiriman Rp10.000.000.
Contoh soal 4

Maka PPN terutang adalah:


1% x Rp. 10.000.000 = Rp. 100.000

Dengan demikian jumlah uang yang harus dibayar PT Toko Serba Lengkap kepada
PT Kargo Cepat adalah:

(Biaya pengiriman paket + PPN 1%)


Rp10.000.000 + Rp100.000 = Rp. 10.100.000
Contoh soal 5
PT. XYZ merupakan PKP yang menjual elektronik di Palembang selama bulan agustus
2018, PT. XYZ melakukan berbagai transaksi yaitu sebagai berikut :

A. Penjualan barang elektronik secara langsung pada konsumen sebesar Rp1,600,000,000


B. Penyerahan BKP, yakni barang elektronik kepada Pemerintah Kota Palembang sebesar
Rp660.000.000. Harga tersebut sudah termasuk PPN.
C. PT. Gragas juga membangun sebuah gudang elektronik seluar 500m2 di kawasan
pergudangan sendiri dengan biaya sebesar Rp550.000.000.

Dari ke-3 transaksi diatas berapakah total PPN yang harus dibayarkan oleh PT.XYZ ?
Contoh soal 5
● TRANSAKSI A ● TRANSAKSI C

PPN = 10% X Rp1,600,000,000 PPN Kegiatan membangun

PPN = Rp160,000,000 DPP = 20% X Rp550,000,000

● TRANSAKSI B DPP = Rp110,000,000

Harga jual sudah termasuk PPN PPN = 10% X Rp110,000,000

DPP = 100/110 X Rp660,000,000 PPN = Rp10,000,000

DPP = Rp600,000,000 ● Total PPN yang harus disetorkan

PPN = 10% X Rp600,000,000 Rp160,000,000 + Rp60,000,000 +


Rp10,000,000 = PPN = Rp230,000,000
PPN = Rp60,000,000
Kesimpula
n
Pajak Pertambahan Nilai PPN merupakan salah satu jenis
pajak tidak langsung yang termasuk sebagai pajak
konsumsi di dalam negeri, baik konsumsi barang maupun
konsumsi jasa. Secara umum PPN merupakan pajak yang
dikenakan atas nilai tambah dari suatu barang atau jasa
setelah mealui proses produksi. Sehingga nilai tambah
merupaka elemen utama yang digunakan sebagai dasar
perhitungan PPN. Pertambahan nilai itu sendiri timbul
karena digunakanya factor factor produksi pada setiap CREDITS: This presentation template was created by
jalur perusahaan dalam menyiapkan, menghasilkan, Slidesgo, including icon by Flaticon, and
menyalurkan, dan memperdagangkan barang atau infographics & images from Freepik
pemberian pelayanan jasa kepada para konsumen
THANK
S!
"Berusaha keras untuk
tidak sukses, melainkan
untuk menjadi bernilai." -
Albert Einstein

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai