Anda di halaman 1dari 37

Pengantar Pendidikan

Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK)
Kelompok 4
1.Choiriyatun Nisak (858695803)
2.Dillah Ovhi Apriliani (858695835)
3.Gita Octavia (858697799)
4.Khomariyah (858695874)
MODUL 1 : Hakikat Pendidikan Khusus
KB 1 : Definisi dan Jenis Kebutuhan Khusus
KB 2 : Penyebab dan Dampak Munculnya
KB 3 : Kebutuhan serta Hak dan Kewajiban Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK)

MODUL 2 : Hakikat Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)


KB 1 : Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan
Pendidikann Khusus di Indonesia
KB 2 : Berbagai Bentuk dan Jenis Layanan Pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK)

MODUL 3 : Pendidikan Khusus bagi Anak Berbakat


KB 1 : Definisi dan Dampak Anak Berbakat
KB 2 : Kebutuhan Pendidikan dan Jenis Layanan bagi Anak Berbakat
Kegiatan belajar 2
Penyebab dan dampak munculnya kebutuhan khusus

 
BERDASARKAN MASA KEMUNCULAN ADA 3 JENIS PENYEBAB
A. Penyebab Prenatal
B. Penyebab Perinatal
C. Postnatal

DAMPAK KELAINAN DAN KEBUTIHAN KHUSUS


A. Dampak Kelainan bagi Anak
B. Dampak Kelainan bagi Keluarga
C. Dampak Kelainan bagi Masyarakat
Kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
1. Kebutuhan fisik/kesehatan
 Kebutuhan yang berkaitan dengan kondisi
fisik/kelainan yang disandang
 Memerlukan fasilitas penunjang tubuh
 Fasilitas dan layanan kesehatan
• Physical therapy
• Occupational therapy
2. Kebutuhan sosial/emosional
 Keterampilan bersosialisasi
 Masalah-masalah sosial yang dialami oleh penyandang
kelainan dapat menyebabkan gangguan emosional
3. Kebutuhan pendidikan
 Latihan keterampilan dan bimbingan karier
 Ahli yang terlibat: guru, psikolog, audiolog, speech
therapist, dan ahli bimbingan.
Hak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
A. Landasan Hukum
o UUD 1945 Pasal 31
o Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab IV, Pasal 6

Ayat 1 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama


untuk memperoleh pendidikan yang bermutu
Ayat 2 : Warga negara yang memiliki kelainan fisik,
emosional mental intelektual, dan/atau sosial
berhak memperoleh pendidikan khusus
Ayat 4 : Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus
Ayat 5 : Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat
Lanjutan...
o Deklarasi Umum Hak-hak Kemanusiaan 1948 (The 1948
Universal Declaration of Human Rights)
o Konferensi dunia tentang pendidikan untuk semua
tahun 1990 (The 1990 world conference of education
for all)
 Menghasilkan 5 kerangka kerja

Next
1. Setiap anak mempunyai hak fundamental untuk mendapatkan pendidikan dan
harus diberi kesempatan untuk mencapai tahap belajar yang dapat
diterimanya.
2. Setiap anak mempunyai karakteristik, minat, kemampuan dan kebutuhan
belajar yang unik.
3. Sistem pendidikan harus dirancang dan program pendidikan
diimplementasikan dengan mempertimbangkan perbedaan yang besar dalam
karakteristik dan kebutuhan anak.
4. Anak berkebutuhan khusus harus mempunyai akses ke sekolah biasa yang
seyogyanya dapat menerima mereka dalam suasana pendidikan yang
berfokus pada anak sehingga mampu memenuhi kebutuhan mereka.
5. Sekolah biasa dengan orientasi inklusif merupakan sarana paling efektif untuk
melawan sikap diskriminatif menciptakan masyarakat yang mau menerima
ABK membangun masyarakat yang utuh terpadu dan mencapai pendidikan
untuk semua.
Kewajiban Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
A. Landasan Hukum
o Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab IV, Pasal 6
“Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan
bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan.”
B. Kewajiban
o Menghormati hak orang lain
o Mentaati berbagai aturan yang berlaku
o Berperan serta dalam berbagai kegiatan bela negara
sesuai dengan kemampuannya
o Berperilaku sopan dan santun
o Mentaati hukum yang berlaku.
MODUL 2

HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI


ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
KEGIATAN BELAJAR
1
Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan
Pendidikan Khusus di Indonesia
A. MAKNA DAN JENIS
PELAYANAN PENDIDIKAN
BAGI ABK
1. Makna Pelayanan Pendidikan
2. Jenis Pelayanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan
Khusus
1. Makna Pelayanan
Pendidikan
• Pelayanan merupakan suatu jasa yang diberikan oleh seseorang
atau satu Lembaga untuk memenuhi kebutuhan orang lain.
• Pelayanan Pendidikan bagi penyandang kelainan mengacu
kepada jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhan yang
dilayani sehingga memungkinkan seseorang mengembangkan
potensi dirinya.
2. Jenis Pelayanan Pendidikan
bagi Anak Berkebutuhan Khusus
a. Layanan Pendidikan yang berkaitan dengan bidang
Kesehatan dan fisik.
b. Layanan Pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan
emosional social.
c. Layanan Pendidikan yang berkaitan langsung dengan
kebutuhan Pendidikan.
B. SEJARAH
PERKEMBANGAN LAYANAN
PENDIDIKAN KHUSUS
Pelayanan Pendidikan khusus bagi penyandang kelainan baru
dapat di telusuri mulai abad ke-16
Pelayanan Pendidikan khusus yang berupa Pendidikan luar
biasa (PLB) di Indonesia baru dapat ditelusuri mulai 1901
KEGIATAN BELAJAR 2

Berbagai Bentuk dan Jenis


Layanan Pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus
A. PELAYANAN PENDIDIKAN SEGREGASI, INTEGRASI, DAN INKLUISI
B. JENIS PELAYANAN PENDIDIKAN KHUSUS
C. PENDEKATAN KOLABORATIF DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN
ABK
1. Layanan Pendidikan
Segregasi
Bentuk layanan Pendidikan segregasi memisahkan ABK dari
anak normal
Layanan Pendidikan
Integrasi
Layanan Pendidikan dalam bentuk terpadu atau integrasi
menyediakan Pendidikan bagi ABK di sekolah yang sama
dengan anak normal.
Layanan Pendidikan
Inkluisi
• Inkluisi berarti termasuk atau tergolong di dalamnya
• Artinya setiap anak di akui sebagai bagian dari anak-anak
lain yang ada dalam satu sekolah
B. JENIS
PELAYANAN
PENDIDIKAN
KHUSUS
Menurut Mc. Laughin and Lewis (1985) disebut model layanan Pendidikan
dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Layanan di Sekolah Biasa
2. Sekolah Biasa dengan Guru Konsultan
3. Sekolah Biasa dengan Guru Kunjung
4. Model Ruang Sumber
5. Model Kelas Khusus
6. Model Sekolah Khusus Siang Hari
7. Model Sekolah dalam Panti Asuhan atau Rumah Sakit
C.PENDEKATAN KOLABORATIF
DALAM PELAYANAN
PENDIDIKAN ABK
• Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan Pendidikan ABK berasumsi
bahwa layanan Pendidikan terhadap ABK akan menjadi lebih efektif
jika dilakukan oleh satu tim yang berasal dari berbagai bidang
keahlian, yang bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan ABK.
• Dalam menangani ABK yang ada di sekolah biasa guru dapat
berkolaborasi dengan teman sejawat kepala sekolah, dan orang tua
siswa.
MODUL 3
PENDIDIKAN KHUSUS BAGI ANAK
BERBAKAT.

Kegiatan Belajar 1

Definisi dan Dampak Anak berbakat


A. DEFINISI
1. Definisi Versi Amerika
Dalam public Law 97-135 yang disahkan oleh kongres Amerika
Serikat pada tahun 1981.
Anak berbakat adalah anak yang menunjukkan
kemampuan/penampilan yang tinggi dalam bidang-bidang, seperti
intelektual, kreatif, seni, kapasitas kepemimpinan atau bidang-
bidang, akademik khusus, dan yang memerlukan pelayanan-
pelayanan atau akyivitas-aktivitas yang tidak biasa disediakan oleh
sekolah agar tiap kemmapuan berkembang secara penuh dalam
Clark, (1983:5) dan alih Bahasa Moh. Amin (1989).
2. Definisi Versi Indonesia

Anak berbakat adalah mereka yang didefinisikan oleh


orang-orang professional mampu mencapai prestasi
yang tinggi karena memiliki kemampuan-
kemampuan luar biasa. Mereka menonjol secara
konsisten dalam salah satu atau beberapa bidang,
meliputi bidang intelektual umum, bidang kreativitas,
bidang seni/kinetik, dan bidang
psikososial/kepemimpinan.
B. DAMPAK KEBERBAKATAN
Dampak anak berbakat ditinjau dari segi akademik, sosial/emosi dan
fisik/kesehatan.
1. Aspek Akademik.
Kitano dan Kirby (1986) yang dikutip oleh Mulyono abdurrohman (1994)
mengemukakan karakteristik keberbakatan bidang akademik adalah :
a) Memiliki perhatian yang lama terhadap suatu bidang akademik khusus.
b) Memiliki pemahaman yang sangat maju tentang konsep, metode dan
terminologi dari bidang akademik khusus.
c) Mampu mengaplikasikan berbagai konsep dari bidang akademik khusus yang
dipelajari pada aktivitas-aktivitas bidang lain.
d) Kesediaan mencurahkan sejumlah besar perhatian dan usaha untuk
mencapai standar yang lebih tinggi dalam suatu bidang akademik.
e) Memiliki sifat kompetitif yang tinggi dalam suatu bidang akademik dan
motivasi yang tinggi untuk berbuat yang terbaik.
f) Belajar dengan cepat dalam suatu bidang akademik khusus.
2. Aspek Sosial/Emosi
Ada beberapa ciri individu yang memiliki keberbakatan sosial, yaitu:
a) Diterima oleh mayoritas dari teman-teman sebaya dan orang dewasa.
b) Keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan sosial, mereka
memberikan sumbangan positif dan konstruktif.
c) Kecenderungan dipandang sebagai juru pemisah dalam pertengkaran
dan pengambilan kebijakan oleh teman sebayanya.
d) Memiliki kepercayaan tentang kesamaan derajat semua orang dan
jujur.
e) Perilakunya tidak defensif dan memiliki tenggang rasa.
f) Bebas dari tekanan emosi dan mampu mengontrol ekspresi emosional
sehingga relevan dengan situasi.
g) Mampu mempertahankan hubungan abadi dengan teman sebaya dan
orang dewasa.
h) Mampu merangsang perilaku produktif bagi orang lain.
i) Memiliki kapasitas yang luar biasa untuk menanggulangi situasi sosial
dengan cerdas dan humor.
3. Dampak keberbakatan terhadap Fisik/Kesehatan

Dalam segi fisik anak berbakat memperlihatkan


antara lain:
• Memiliki penampilan yang menarik dan rapi.
• Kesehatannya berada lebih baik atau di atas
rata-rata,
(studi longitudinal terman dalam Samuel A. Kirk,
1986).
Kegiatan Belajar 2
Kebutuhan Pendidikan dan jenis Layanan
bagi Anak Berbakat

A. KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT


Keanekaragaman yang kita temui di antara anak-anak
termasuk anak berbakat mencerminkan jenis dan
jumlah adaptasi yang perlu diadakan sekolah untuk
memenuhi kebutuhan khusus mereka. Kebutuhan
pendidikan anak berbakat dapat ditinjau dari 2
kepentingan berikut:
1. Kebutuhan Pendidikan dari segi anak
Berbakat itu Sendiri

Potensi yang dimiliki anak berbakat sedemikian


hebatnya jika dibandingkan dengan anak biasa
maka untuk mengembangkan potensinya mereka
membutuhkan hal-hal berikut ini:
a. Anak berbakat membutuhkan peluang untuk
mencapai aktualisasi potensinya.
b. Membutuhkan peluang untuk dapat
berinteraksi dengan anak-anak lainnya.
c. Membutuhkan peluang untuk mengembangkan
kreativitas dan motivasi internal.
2. Kebutuhan Pendidikan yang Berkaitan
dengan Kepentingan Masyarakat
pendidikan anak berbakat membutuhkan dukungan dari
masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a. Membutuhkan kepedulian dari masyarakat terhadap
pengembangan potensi anak berbakat.
b. Membutuhkan pengembangan sumber daya manusia
berbakat.
c. Anak berbakat membutuhkan keserasian antara
kemampuannya dengan pengalaman belajar.
d. Membutuhkan usaha untuk mewujudkan kemampuan
anak berbakat secara nyata (riil) melalui latihan yang
sesuai dengan segi keberbakatan anak berbakat itu sendiri
B. JENIS-JENIS LAYANAN BAGI ANAK BERBAKAT

Beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam


memberi layanan kepada anak berbakat adalah
sebagai berikut:
1. Komponen sebagai Persiapan Penentuan Jenis
Layanan
2. Komponen sebagai Alternatif Implementasi Jenis
Layanan
1. Komponen sebagai Persiapan Penentuan
Jenis Layanan

a. Pengidentifikasian anak berbakat


Alat-alat yang digunakan dalam identifikasi berfokus pada
beberapa hal, seperti yang dikemukakan oleh Kirk (1986),
yaitu:
• Kelancaran (kemampuan untuk memberikan jawaban
bagi pertanyaan yang diberikan).
• Kelenturan (kemampuan untuk memberikan berbagai
macam jawaban atau beralih dari satu macam respon
ke respon yang lain).
• Kemurnian (kemampuan untuk memberikan respon
yang unik dan layak)
b. Tujuan umum pendidikan anak
berbakat
Tujuan program pendidikan anak berbakat adalah:
 Anak-anak berbakat harus menguasai sistem konseptual
yang penting ada pada tingkat kemampuan mereka dalam
berbagai bidang mata pelajaran.
 Anak-anak berbakat harus mengembangkan keterampilan
dan strategi yang memungkinkan mereka menjadi
mandiri, kreatif dan memenuhi kebutuhan dirinya.
 Anak-anak berbakat harus mengembangkan suatu
kesenangan dan kegairahan tentang belajar yang akan
membawa mereka melalui kerja keras dan kerutinan yang
merupakan bagian proses yang tidak dapat dihindarkan
(Samuel A. Kirk 1986).
c. Kebutuhan pendidikan anak
berbakat baik itu kepentingan
individu anak berbakat itu
sendiri, maupun untuk
kepentingan masyarakat.
2. Komponen sebagai Alternatif
Implementasi Jenis Layanan
hal-hal yang berkaitan dengan implementasi layanan
pendidikan anak berbakat.
a. Ciri khas layanan yang sesuai dengan kebutuhan anak
berbakat
b. Strategi pembelajaran dan model layanan
c. Layanan perkembangan kreativitas
d. Stimulasi imajinasi dan proses inkubasi
e. Desain pembelajaran
f. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai