Anda di halaman 1dari 11

LEMBAGA

PENGAWAS BANK
Aspek Hukum Bank Syariah
• 1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

• Merupakan sebuah lembaga pengawas jasa keuangan


yang otoritas tunggal di sektor jasa keuangan

A. Indonesia.
• Terdapat 9 fungsi pokok yang bisa dilayani lembaga

Pengertian keuangan bank, antara lain : fungsi Kredit, fungsi


Investasi, fungsi Pembayaran, fungsi Tabungan,

OJK, DPS fungsi Pengelolaan kas, fungsi Penjamin, fungsi


Perantara, fungsi Kepercayaan,fungsi Perantara.
• OJK memerlukan adanya jaminan sumber
dan LPS pembiayaan yang mampu mendukung efektifnya
pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai salah satu unsur
untuk menjadikan OJK sebagai lembaga yang
independen dalam pengaturan dan pengawasan sektor
jasa keuangan.
• 2. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
• Merupakan lembaga yang berperan dalam menjamin ke islaman keuangan syariah di seluruh
dunia. Di Indonesia peran ini dijalankan oleh Dewsan Syariah Nasional (DNS) yang dibentuk
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1998.
• DPS merupakan badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan keputusan DNS dilembaga
keuangan syariah sesuai dengan prinsip syariah.
• Fungsi Utama DPS adalah sebagai penasehat dan pemberi saran kepada direksi,pimpinan unit
syariah dan pimpinan kantor cabang syariah.
• DPS merupakan kunci yang menjamin bahwa kegiatan operasional dalam institusi keuangan
syariah dengan prinsip-prinsip syariah.
Merupakan suatu lembaga
yang didirikan khusus
oleh negara dengan tujuan
memberikan keamanan
3. Lembaga Penjamin
dan kenyamanan kepada
Simpanan (LPS)
masyarakat atas
penempatan dananya pada
lembaga keuangan
khususnya perbankan.
• 1. OJK
• Otoritas Jasa Keuangan lahir berdasarkan Undang-undang

B. Dasar No. 21 Tahun 2011, tentang Otoritas Jasa Keuangan yang


disahkan pada tanggal 22 November 2011

Hukum
• 2. DPS
• Dasar hukum terbentuknya DPS ini menurut peraturan
Bank Indonesia, yang mewajibakan setiap bank syariah

OJK, harus memiliki dewan pengawas syariah , antara lain :


Peraturan bank Indonesia No.6/24/PBI/2002 tanggal 14
Oktober,Peraturan bank Indonesia No.8/3/PBI/2006

DPS, dan
tanggal 30 Januarai. Juga terdapat dalam QS.At-Taubah
9 :105.
• 3. LPS

LPS • Terdapat dalam pasal 37B UU No. 7 Tahun 1992 tentang


Perbankan, UU No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan.
• 1. OJK
• Fungsi OJK sendiri sudah terdapat dalam 5 Pasal UU no.

C. Tugas,
21 Tahun 2011 mengenai Otoritas Jasa Keuangan,yaitu
berfungsi mneyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintigrasi terhadap keseluruhan

Wewenang kegiatan di dalam sektor keuangan.


• Tugas OJK, antara lain : Kegiatan jasa keuangan disektor
perbankan, Kegiatan jasa keuangan disektor pasar modal,
dan Fungsi Kegiatan jasa disektor perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan.

OJK, DPS, • Kewenangan OJK ditentukan dalam Pasal 7 UU no. 21


thun 2011, antara lain : Pengaturan dan pengawasan
mengenai kelembagaan bank, Pengaturan dan

dan LPS pengawasan mengenai kesehatan bank, Pengaturan dan


pengawasan mengnenai aspek kehati-hatian bank dan
Pemeriksaan bank.
• 2. DPS
• Fugsi utama DPS salah satunya adalah sebagai penasehat dan pemberi saran kepada
direksi, pimpinan unit usaha syariah, dan pimpinan kantor cabang bank syariah
mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah.
• Tugas DPS secara umum, bertugas mengawasi operasional bank dan produk-
produknya agar tidak menyimpang dari garis-garis syariah.
• Wewenang DPS menurut ketentuan PBI No.6/24/PBI/2004 salah satunya adalah
Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional bank terhadap fatwa
yang dikeluarkan oleh DNS
• 3. LPS
• Tugas LPS menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf a. pasal 5
ayat 1 dan 2. Fungsi nya salah satunya yaitu Merumuskan dan menetapkan kebijakan
pelaksanaan penjaminan simpanan.
• Fungsi LPS, yaitu Menjamin simpanan nasabah penyimpan dan Turut aktif dalam
menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangan.
• Wewenang LPS, antara lain : Menetapkan dan memungut premi penjaminana,
Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta,
Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS,dsb
• Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan
bank Indonesia dalam membuat peraturan pengawasan di

D. bidang perbankan. Dalam hal Bank Indonesia untuk


melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya
memerlukan pemeriksaan khusus terhadap bank tertentu.

Mekanism Bank Indonesia dapat melakukan pemeriksaan langsung


terhadap bank tersebut. Dengan menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada OJK.

e Kerja • Jika OJK mengindikasikan bank tertentu mengalami


kesuitan likuiditas dan/atau kondisi kesehatan semakin
memburuk, OJK segera menginformasikan ke Bank

OJK, dan Indonesia unuk melakukan langkah-langkah sesuai dengan


kewenangan Bnak Indonesia. OJK menginformasikan
kepada Lembaga Penjamin Simpanan. Lalu Lalu LPS

LPS
dapat melakukan pemeriksaan terhadap bank yang terkait
dengan fungsi, tugas dan wewennag nya serta
berkoordinasi terlebih dahulu dengan OJK.
• Mekanisme kerja LPS, nilai simpanan
yang dijamin LPS mencakup saldo
pencabutan izin usaha bank. Untuk
simpanan Yng memiliki komponen bagi
hasil, saldo tersebut meliputi pokok
yang ditambah bagi hasil yang telah
menjadi hak nasabah sampai tanggal
pencabutan izin usaha Bank Umum
Syariah, Bank Perkreditan Rakyat
Syariah atau Bank Umum Konvensional
yang menjadi Unit Usaha Syariah.
Sekian dan
TerimakasiH ☺️

Anda mungkin juga menyukai