Anda di halaman 1dari 12

REAKSI DAN SENYAWA

ANORGANIK (1)
 Perubahan – perubahan Teramati pada Reaksi Kimia

 Macam – macam Reaksi Kimia

 Ciri-ciri Senyawa Anorganik

 Macam-macam Senyawa Anorgnik

● Oksida Asam dan Asam nya

● Oksida Basa dan Basa nya


 PERUBAHAN – PERUBAHAN TERAMATI
PADA REAKSI KIMIA
REAKSI KIMIA:
perubahan materi atau zat-zat (reaktan) menghasilkan zat-zat dengan
sifat-sifat baru yang berbeda dari zat asalnya (produk).

PERUBAHAN yang dapat diamati secara langsung ketika terjadi reaksi


kimia :

● Perubahan Warna
Contoh :
2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq)  2MnSO4(aq) + K2SO4(aq) + 10CO2(g) + 8H2O(l)
Ungu Tidak Berwarna

● Terbentuk Gas
Contoh :
Ca(HCO3)2(s)  CaO(s) + 2CO2(g) + H2O(l)
Gas
● Terbentuk Endapan
Contoh :
BaCl2(aq) + Na2SO4(aq)  BaSO4(s) + NaCl(aq)
Endapan
● Perubahan Suhu
Contoh :
H2SO4(aq) + 2NaOH(aq)  Na2SO4(aq) + 2H2O(l)
Reaksi Eksoterm, terjadi kenaikan suhu lingkungan sehingga wadah atau
tabung tempat terjadinya reaksi, jika diraba terasa LEBIH PANAS.

Ba(OH)2(aq) + 2NH4Cl(aq)  BaCl2(aq) + 2NH4OH(aq)


Reaksi Endoterm, terjadi penurunan suhu lingkungan sehingga wadah atau
tabung tempat terjadinya reaksi, jika diraba terasa LEBIH DINGIN.
 MACAM – MACAM REAKSI KIMIA
● Reaksi Penggabungan
dua zat atau lebih bergabung membentuk zat yang baru
Contoh :
3H2(g) + N2(g)  2NH3(g)
4Al(s) + 3O2(g)  2Al2O3(s)
2Na(s) + Cl2(g)  2NaCl(s)
PCl3(l) + Cl2(g)  PCl5(s)

● Reaksi Penguraian
Suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat yang baru
Contoh :
2KClO3(s)  2KCl(s) + 3O2(g)
● Reaksi Pertukaran Tunggal
suatu spesi (unsur/ion/senyawa) menggantikan kedudukan atau
posisi spesi lain dalam suatu zat
Contoh : Cu(s) + AgNO3(aq)  CuNO3(aq) + Ag(s)
Cu menggantikan posisi Ag

Zn(s) + CuSO4(aq)  ZnSO4(aq) + Cu(s)


Zn menggantikan posisi Cu

● Reaksi Pertukaran Ganda (Reaksi Metatesis)


suatu spesi dari masing-masing pereaksi saling berganti kedudukan
atau posisi.
Contoh : KI(aq) + Pb(NO3)2(aq)  KNO3(aq) + PbI2(s)
I- saling berganti posisi dengan NO3-
● Reaksi Pembakaran
istilah yang khusus diberikan pada reaksi diantara suatu zat dengan
gas oksigen.
Contoh :
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g)
2CH3OH(g) + 3O2(g)  2CO2(g) + 4H2O(g)

Untuk zat-zat anorganik reaksi pembentukkan Oksida Asam dan Oksida Basa
yang berturut-turut merupakan reaksi penggabungan unsur non logam dan
unsur logam dengan gas oksigen pada dasarnya merupakan Reaksi Pembakaran.
Tetapi biasanya reaksi-reaksi tersebut lebih dikenal sebagai Reaksi Oksidasi
(reaksi pengikatan atau penangkapan oksigen)
Contoh :
2N2(g) + 3O2(g)  2N2O3(l)
2N2(g) + 5O2(g)  2N2O5(s)
S(s) + O2(g)  SO2(g)
2S(s) + 3O2(g)  2SO3(g)
2Na(s) + O2(g)  Na2O(s)
Ba(s) + O2(g)  BaO(s)
 CIRI-CIRI SENYAWA ANORGANIK
Definisi Senyawa Anorganik :
 Senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak mengandung atom
karbon kecuali karbondioksida, karbonmonoksida, karbida, sianida dan
karbonat.
 Senyawa anorganik adalah senyawa yang dihasilkan dari mineral atau batuan
alam (bukan makhluk hidup).
Ciri – ciri Senyawa Anorganik :
Parameter Karakteristik
Fungsi Pada umumnya bukan untuk bahan bakar
Titik Didih dan Titik Lebur Lebih tinggi dibandingkan senyawa organik
Kelarutan Larut dalam air maupun pelarut organik
Daya hantar listrik Bersifat Elektrolit
Waktu Reaksi Cepat
Struktur Lebih sederhana dibandingkan senyawa organik
Hampir semua unsur pada tabel periodik dapat membentuk
Unsur penyusunnya
senyawa anorganik
Isomerisasi Tidak ada
Ikatan Kimia Ionik dan kovalen polar
 MACAM-MACAM SENYAWA ANORGNIK
● OKSIDA ASAM DAN ASAM NYA
Senyawa Oksida adalah senyawa yang terbentuk dari suatu unsur dengan oksigen.
Oksigen dalam senyawa Oksida selalu bervalensi 2, karena itu senyawa oksida
memiliki rumus umum :
A 2O x
A adalah suatu unsur bervalensi X.
Senyawa Oksida Asam adalah senyawa yang terbentuk dari unsur non logam
dengan oksigen.
Contoh senyawa Oksida Asam :
● SO3 ● SO2
● N2O5 ● N2O3
● P2O5 ● P 2O3
● Cl2O7 ● Cl2O5
● Cl2O3 ● Cl2O
● CO2
Jika Senyawa Oksida Asam direaksikan dengan Air (H20) maka dihasilkan
SENYAWA ASAM
Contoh :
senyawa Oksida Asam dan ASAM nya
SO3 H2SO3
SO2 H2SO4
N2O5 HNO3
N2O3 HNO2
P2O5 H3PO4
P2O3 H3PO3
Cl2O7 HClO4
Cl2O5 HClO3
Cl2O3 HClO2
Cl2O HClO
Senyawa Asam pada contoh di atas merupakan Senyawa Asam menurut Teori
Arrhenius yaitu : Senyawa yang menghasilkan ion H+ dalam pelarut air.
● OKSIDA BASA DAN BASA NYA
Senyawa Oksida Basa adalah senyawa yang terbentuk dari non logam dengan
oksigen.
Contoh senyawa Oksida Basa :
● Na2O
● K2 O
● CaO
● BaO
● Al2O3
● ZnO
● CdO
● Cu2O ● CuO
● Au2O ● Au2O3
Jika Senyawa Oksida Basa direaksikan dengan Air (H20) maka dihasilkan
SENYAWA BASA
Contoh :
senyawa Oksida Basa dan BASA nya
Na2O NaOH
K2O KOH
CaO Ca(OH)2
BaO Ba(OH)2
Al2O3 Al(OH)3
ZnO Zn(OH)2
CdO Cd(OH)2
Cu2O CuOH
CuO Cu(OH)2
Au2O AuOH
Au2O3 Au(OH)3
● OKSIDA AMFOTER

Oksida Amfoter merupakan suatu oksida logam atau oksida metaloid yang dapat
bersifat sebagai oksida basa maupun oksida asam.
Senyawa Asam dan Basa yang dihasilkan dari Oksida Amfoter juga bersifat sebagai
Asam dan Basa Amfoter.
Contoh Oksida Amfoter dengan masing-masing Senyawa Asam dan Basa nya
Oksida Amfoter Asam Amfoter Basa Amfoter
ZnO H2ZnO­2 Zn(OH)2
PbO H2PbO­2 Pb(OH)2
SnO H2SnO­2 Sn(OH)2
SnO2 H2SnO3 Sn(OH)4
Al2O3   H3AlO­3 Al(OH)3
Cr2O3 H3CrO­3 Cr(OH)3
As2O­3 H3AsO­3 As(OH)3
As2O5 H3AsO4 As(OH)5
Sb2O3 H3SbO3 Sb(OH)3

Anda mungkin juga menyukai