Anda di halaman 1dari 14

KONSEP PERSALINAN

KELOMPOK 3

DINDA RULANTYA NOFRIYANNA


DINI AULIA KADUMI
IKHSAN WIRA YUDHA
FEBY MELSI MONALISA
FAUZIAH
PENGERTIAN PERSALINAN

• Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi


cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu.
• Beberapa pengertian persalinan
• Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir. (Sarwono, 2008:100)
• Persalinan adalah kontraksi uterus yang teratur yang menyebabkan penipisan dan
dilatasi serviks sehingga hasil konsepsi dapat dikeluarkan. (Heffne, 2006)
• Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari) yang telah
cukup bulan atau dapat di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 998 :157)
JENIS PERSALINAN

• 1. Persalinan spontan, yaitu bila persalinan berlangsung dengan


kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir ibu tersebut.
• 2. Persalinan buatan, yaitu bila persalinan dibantu dengan
tenaga dari luar misalnya ekstraksi forceps, atau dilakukan
operasi Sectio Caesaria.
• 3. Persalinan anjuran, yaitu persalinan yang tidak dimulai
dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan
ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
CARA PERSALINAN

1. Persalinan normal
• Lahir pervaginam
• Tanpa bantuan alat
• Cukup bulan (37-42 minggu)
• Tanpa bantuan obat
• Murni dari kekuatan ibu
• Presentasi belakang kepala
• Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
• Tidak ada komplikasi dari ibu dan janin

2. Persalinan abnormal
• Persalinan pervaginam dengan bantuan alat/ melalui dinding perut ibu.
• Seperti: forceps, vakum.
SEBAB - SEBAB MULAINYA PERSALINAN

1. Penurunan kadar progesteron : Proses penuaan plasenta, dimana terjadi penimbunan


jaringan ikat, penyempitan pembuluh darah, sehingga terjadi kebuntuan menyebabkan
produksi progesteron mengalami penurunan
2. Teori oksitosin : Keseimbangan progesteron dan estrogen, meningkatkan pengeluaran
oxcytoksin dan mengakibatkan peningkatan aktivitas kontraksi rahim
3. Keregangan otot rahim : Ketegangan otot rahim mempunyai batas tertentu, Oleh karena itu
setelah melewati batas akan terjadi kontaksi
4. Teori prostaglandin : Peningkatan prostaglandin sejak hamil 15 minggu dikeluarkan decidua
dan prostaglandin sebagai pemicu terjadinya persalinan
5. Teori hipotalamus – pituitari - glandula suprarenalis
6. Teori berkurangnya nutrisi
7. Teori plasenta menjadi tua
8. Teori iritasi mekanik
TAHAPAN PERSALINAN

1. KALA I (KALA PEMBUKAAN)


periode persalinan yang dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan
serviks menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan maka kala I dibagi menjadi:
a. Fase latent, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari 1 sampai 3 cm yang
membutuhkan waktu 8 jam.
b. Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat, yang terbagi lagi menjadi:
• Fase accelerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang dicapai
dalam 2 jam.
• Fase dilatasi maksimal, dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm yang dicapai dalam 2 jam.
• Fase decelerasi (kurangnya kecepatan), dari pembukaan 9cm sampai 10 cm selama 2
jam.

Ctt : Lamanya kala I untuk primigravida kurang lebih 12 jam dan multigravida kurang
lebih 8 jam.
2. KALA II (KALA PENGELUARAN)
Kala II atau kala pengeluaran adalah periode persalinan yang dimulai dari pembukaan
lengkap sampai lahirnya bayi.
ctt: lamanya kala II untuk primigravida 1,5 - 2 jam dan multigravida 1 jam.

3.KALA III (KALA URI / PLASENTA)


Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
ridak lebih dari 30 menit.
Proses lepasnya plasenta dapat diperkirakan dengan mempertahankan tanda - tanda
sbb:
• Uterus menjadi bundar
• Uterus terdorong ke atas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim
• Tali pusat bertambah panjang
• Terjadi semburan darah tiba - tiba

4.KALA IV (KALA PEMANTAUAN / PENGAWASAN)


Kala IV merupakan masa 1 - 2 jam setelah placenta lahir. Pada masa ini sering timbul
perdarahan.
7 pokok penting yang perlu diperhatikan pada kala IV

1. Kontraksi rahim
2. Perdarahan
4. Luka - luka
3. Kandung kemih
7. Bayi dalam keadaan baik
5. Plasenta dan selaput ketuban harus lengkap
6. Keadaan umum ibu
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN

1. Mengupayakan kelangsungan hidup serta mencapai derajat


kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya.
2. Memberikan dukungan baik secara fisik, maupun emosional
kepada ibu dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran.
3. Memperkecil risiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan
infeksi yang aman.
4. Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai
kemajuan, adanya penyulit maupun intervensi yang akan
dilakukan dalam persalinan.
5. Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir.
6. Membantu ibu dengan pemberian ASI dini.
TANDA - TANDA PERSALINAN (IN PARTU)

1. Terjadinya his persalinan


Sifat his persalinan adalah:
• Pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan.
• Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar.
• Makin beraktivitas (jalan), kekuatan akan makin bertambah.

2. Pengeluaran lendir dengan darah Terjadinya his persalinan mengakibatkan


terjadinya perubahan pada serviks, yang akan menimbulkan:
• Pendataran dan pembukaan.
• Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas.
• Terjadi perdarahan karena kapile pembuluh darah pecah.
3. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban.
Sebagian besar, keadaan ini terjadi menjelang pembukaan
lengkap. Setelah adanya pecah ketuban, diharapkan proses
persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam.
4. Hasil - hasil yang didapatkan pada pemeriksaan dalam
• Perlunakan serviks
• Pendataran serviks
• Pembukaan serviks
PATOFISIOLOGI
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya peregangan otot rahim, penurunan
progesteron, peningkatan okxytoksin, peningkatan prostaglandin dan tekanan
kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pendekatan SAR dan penipisan
SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan serviks. penurunan kepala bayi
yang terjadi dari beberapa tahap antara lain enggagement, descent, fleksi, fleksi
maksimal, rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi eksterna. Semakin
menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga terjadi ekspulsi.
eksekusi dapat menyebabkan terjadinya robekan Jalan lahir akibatnya akan terasa
nyeri. setelah bayi lahir Kontraksi rahim akan berhenti 5 - 10 menit kemudian akan
berkontraksi lagi. kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah kecil,
dinding menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap. dari
berbagai implantasi plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan robekan
Jalan lahir sebagai tempat invasi bakteri secara aseksual yang dapat menyebabkan
terjadi resiko tinggi infeksi. dengan pelepasan plasenta maka produksi estrogen dan
progesteron akan mengalami penurunan, sehingga hormon prolaktin aktif dan
produksi laktasi mau dimulai
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri (akut) tekanan mekanik dari bagian presentasi dilatasi
servik dan penipisan servik • Resti kekurangan volume cairan
b/d pengeluaran cairan yang banyak
• Keletihan/ kelelahan b/d peningkatan kebutuhan energi
• Resti terhadap ansietas b/d nyeri
• Resti cedera pada janin b/d menurunnya oksigen kejanin
• Perubahan pola eliminasi urine b/d penekanan pada vesika
urinaria oleh penurunan kepala
WOC PERSALINAN

Anda mungkin juga menyukai