Tujuan khusus
Dapat melakukan pengakajian pada lansia dengan hipertensi di desa sukamakmur
Manifestasi klinis
Jantung berdebar-debar
•Sulit bernafas setelah bekerja keras atau mengangkat beban berat
•Mudah lelah
•Tengkuk terasa tegang atau berat
•Sukar tidur
•Mata berkunang-kunang
•Vertigo
Kompres air hangat
i ni si
Def
Kompres hangat adalah memberikan rasa
hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan
kantung yang berisi air hangat sehingga
menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Dan meredakan ketegangan akibatnya Tujuan kompres air
nyeri dapat berkurang. Kompres hangat yang hangat
digunakan dengan suhu 45-500C, dilakukan selama 5-
10 menit (Asmadi, 2008), dalam jurnal. (Rohimah,
2015) Tujuan Kompres Hangat Beberapa tujuan
yang dari dilakukan kompres hangat
yaitu (Rohimah, 2015):
Memperlancar sirkulasi darah
Mengursngi rasa nyeri
Memberi rasa hangat dan nyaman
Memperlancarpengeluaran eksudat
Memeperlancar peristaltik usus
Merelaksasi otot yang tegang
Analisa Data
N
Analisa Data Masalah Keperawatan
o
1 Data Subjektif Nyeri Kronis
1.. Tn T mengatakan merasakan nyeri di daerah belakang tengkuk. (00133)
2. Dengan pqrst :
P : nyeri timbul saat beraktivitas berlebihan
Q: nyeri terasa tertindih beban berat/tertusuk-tusuk
R: nyeri di bagian tengkuk leher
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul
Tn T mengatakan memiliki riwayat hipertensi
Data Subjektif
3. Tn T nampak memegangi daerah belakamg tengkuk.
4. Tn T nampak tidak nyaman.
5. Ttv :
Tekanan Darah 160/90 mmHg, N :90x /menit, RR : 20x/menit, S : 36,5 oC
2
.
Data Subjektif Risko ketidakefektifan perfusi
1. Tn T mengatakan merasakan jaringan perifer (00228)
2. Tn T mengatakan suka makanan yang asin
3. Tn T mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
4. Tn T mengatakan mengkonsumsi obat amlodipin 10 mg/hari
Data Subjektif
5. Tn T nampak memegangi daerah belakang tengkuk.
6. Tn T nampak tidak nyaman.
7. Keadaan umum : sakit sedang
8. TTV : TD : 160/90 mmHg, N :90x /menit, RR : 20x/menit, S36,5 oC
Data Subjektif :
5. Kesadaran : Composmentis
6. Pasien tampak lemas
7. Pasien tampak sering menguap pada saat dilakukan pengkajian
8. TTV :
Td : 160/90 mmHg, N: 90x/menit RR: 20x/menit, S: 36,5 0
Data Subjektif : Resiko Jatuh
1. Tn T mengatakatan ketika berpindah tempat berpegangan dengan benda-benda sekitar (00155)
2. Tn T mengatakan berjalan harus di bantu dengan walker/tongkat
Data Subjektif :
3. Keadaan umum : sakit sedang
4. Kesadaran : Composmentis
5. TTV : TD : 160/90 mmHg, N :85x /menit, RR : 20x/menit, S : 36,5 oC
6. Muskuloskleletal
Terjadi kelemahan saat akan berdiri, ketika berpindah tempat berpegangan dengan benda-
benda sekitar.
5. kelemahan berjalan lemah berdiri lama
6. Barthel Index : Ketergantungan sebagian
7. Pengkajian keseimbangan (MFS) : dengan nilai 55(>50 dalam katgori Risiko jatuh tinggi)
8. The timed up and go (tug)
9. Test 20-29 detik : resiko jatuh tinggi
10. Tampak berjalan dengan batuan tongkat
. Defisiensi Pengetahuan
Data Subjektif : (00126)
1. Tn T mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi.
2. Tn T mengatakan tidak mengetahui penyebab hipertensi
3. Tn T mengatakan makan makanan yang sama dengan keluarganya, tampa adanya
perbedaan
DO:
Tn T bertanya tentang penyakitnya
TTV : TD : 160/90mmHg
N :85x /menit, RR : 20x/menit
S : 36,5oC
Pembahasan
Pada bab ini, penulis membandingkan antara teori di BAB II dengan kasus di BAB III Asuhan
Keperawatan Gerontik Pada Tn. T dengan Hipertensi yang dilaksanakan selama 4 hari implementasi
mulai tanggal 17 Junuari 2020 sampai dengan tanggal 20 Junuari 2020 di Pulopanjang Kabupaten
Bekasi.
Perbandingan antara intervensi yang ada di teori dengan intervensi yang dapat dilakukan di kasus
tidak ada perbedaan karena pada dasarnya intervensi yang dilakukan kepada Tn T berasal dari teori yang
diterapkan pada intervensi NIC dan NOC, akan tetapi aktifitas terapi pada kasus ini Tn T tidak
mengalami intoleransi aktifitas dikarenakan Tn T dapat melakukan dan menyelesaikan aktifitasnya
seperti biasanyanya hanya saja Tn T berjalan harus berpegangan dengan benda-benda disekitar, penulis
ingin lebih mengembangkan ilmu di luar dari intervensi keperawatan yang sudah tersedia yaitu terapi
komplementer dengan pemberian kompres air hangat pada Tn T yang dapat menghilangkan nyeri atau
mengurangi nyeri.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Hasil evaluasi untuk klien 3 masalah dapat tercapai sebagian dan 1 masalah belum tercapai yakni
Resiko Jatuh (00155) tidak bisa kembali secara utuh karena pada dasarnya lansia telah mengalami
penurunan dan kelemahan pada pergerakan, oleh karena itu penulis hanya bisa memberikan terapi
yang dapat mempertahankan resiko jatuh agar tidak terjadi lebih berat pada klien
Saran
Penulis berharap dalam penulisan ini dapat dijadikan dasar bagi masyarakat dalam penyusunan
Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia yang
menderita hipertensi dengan pemberian terapi komplementer yaitu pemberian terapi kompres
dengan air hangat.
Thank you!!