Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA LANSIA DENGAN


DEMENSIA

M.HIDAYATUR ROZAQ
DEFINISI
Demensia dapat diartikan
sebagai gangguan kognitif dan
memori yang dapat mempengaruhi
aktifitas sehari-hari. Penderita
demensia seringkali menunjukkan
beberapa gangguan dan perubahan
pada tingkah laku harian
(behavioral symptom) yang
mengganggu (disruptive) ataupun
tidak menganggu (non-disruptive).
ETIOLOGI
Lima puluh sampai enam
puluh persen penyebab
demensia adalah penyakit
Alzheimer. Alzhaimer adalah
kondisi dimana sel syaraf
pada otak mati sehingga
membuat signal dari otak
tidak dapat di transmisikan
sebagaimana mestinya
(Grayson, C. 2004).
PATOFISIOLOGI
Penyakit Alzheimer mengakibatkan
sedikitnya dua per tiga kasus
demensia. Penyebab spesifik
penyakit Alzheimer belum
diketahui, meskipun tampaknya
genetika berperan dalam hal itu.
Teori-teori lain yang pernah
popular, tetapi saat ini kurang
mendukung, antara lain adalah
efek toksik dari aluminium, virus
yang berkembang perlahan
sehingga menimbulkan respon
atau imun, atau defisiensi biokimia
PEMERIKSAAN NEUROPSIKOLOGIS:
•Fungsi kognitif :
Mini Mental State Examination ( MMSE )
Clock Drawing Test ( CDT )
•Fungsi global
Clinical Dementia Rating ( CDR )
•Gangguan neuropsikiatris ( NPI )
PEMERIKSAAN KOGNITIF
Dilakukan pada penderita tersangka
demensia dengan tujuan untuk :
•Penapisan
•Konfirmasi diagnosa dan subtipenya.
•Derajat keparahannya.
Penata laksanaan
Sebagian besar kasus demensia tidak dapat
disembuhkan.
a. Untuk mengobati demensia
alzheimer digunakan obat-obatan
antikoliesterase seperti Donepezil , 
Rivastigmine , Galantamine , Memantine
b. Dementia vaskuler membutuhkan
obat -obatan anti platelet seperti Aspirin ,
Ticlopidine , Clopidogrel untuk melancarkan
aliran darah ke otak sehingga memperbaiki
gangguan kognitif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai