Anda di halaman 1dari 54

DETEKSI CUACA SIGNIFIKAN

MENGGUNAKAN RADAR
CUACA
OUTLINE

KONDISI EXISTING

PRINSIP KERJA RADAR CUACA

LIMITASI RADAR CUACA

IDENTIFIKASI CUACA BURUK


Prinsip Pengamatan Radar
• Mentransmisikan Gelombang Radio melalui Antena
dalam besaran Power tertentu (Pt) dan frekuensi sesuai
Band Radar.
• Mengukur kekuatan Reflektifitas (Pr) dari obyek
hydrometeor, bergantung pada besaran komponen dan
massa (Z/dBz)
• Jarak dari target (r ) diukur berdasarkan perhitungan
waktu yang ditempuh echo dari target.
• Proses Transmit dan Receive dilakukan bergantian
secara kontinyu tergantung dari Pulse dan range
pengamaran maksimum yang ditentukan.
• Arah antena menyatakan arah dari target
• Doppler Weather Radar tidak hanya mengukur
reflektifitas tetapi juga mengukur perubahan frekuensi
dari pergerakan objek/target. Perubahan frekuensi ini
dinyatakan sebagai kecepatan/Velocity yang
digambarkan kedalam pergerakan menjauhi dan
mendekati radar (Doppler Principle)
Output Data Radar
• Reflectivity (Z)
Menyatakan besaran energi yang kembali dari obyek dan tergantung pada ukuran, bentuk, dan komposisi objek. Radar cuaca
menampilkan lokasi dan intensitas (reflektifitas) dari target meteorologi seperti Shower hujan dan badai. Semakin besar energi
kembali yang diterima radar menggambarkan potensi intensitas hujan yang terjadi.
Pola dan bentuk dari struktur intensitas yang teramati radar Cuaca juga menggambarkan potensi dan fenomena cuaca lainnya
selain hujan ringan, sedang, lebat hingga hujan Ekstrem yaitu potensi adanya angin kencang, rotasi yang menggambarkan
Putting beliung hingga tornado
• Radial Velocity (V)
Radar Doppler tidak hanya mendeteksi dan mengukur daya yang diterima
dari target, mereka juga mengukur gerakan target menuju atau menjauh dari Radar kemudian digunakan untuk menentukan
kecepatan angin. Radar Doppler mengukur kecepatan secara rutin dan digunakan untuk mendeteksi kecepatan angin, tornado,
angin topan. Gerak menuju radar Doppler dinyatakan dalam nilai negatif yang digambarkan dengan warna hijau dan Motion
jauh dari radar Doppler dinyatakan dalam nilai-nilai positif yang digambarkan dalam warna merah.
Selain menggambar pergerakan angin dan awan hujan diwilayah pengamatan radar, data velocity juga mampu menggambarkan
fase pertumbuhan, fase matang, dan fase peluruhan serta potensi Rotasi yang terjadi bergantung pada posisi Inboung (-) dan
Outbond(-)
.
Output Data Radar Lanjutan
• Spectral Width (W)
Nilai width W sangat penting untuk pengamatan dinamika atmosfir. Nilai width yang rendah menunjukkan bahwa di pulse-
volume tidak terdapat perbedaan kecepatan.
Nilai width yang tinggi mengindikasikan terdapat perbedaan kecepatan hidrometeor di dalam pulse-volume. Informasi ini
memberi petunjuk tentang 'kemungkinan' adanya wind-shear, turbulence, mesocyclone atau indikasi dari TVS (tornado vortex
signature) dan hal yang sejenis lainnya.
Data Velocity dan Spektral Width didapatkan dari perubahan frekuensi yang diterima radar cuaca pada satu sampling Volume
LIMITASI PENGAMATAN RADAR CUACA
• KALIBRASI
• RADOME (BASAH, LUMUT, DEBU)
RADAR
SISTEM • ENVIRONMENT SYSTEM (LISTRIK)

• GROUND CLUTTER
LINGKUNGAN
OPERASIONAL
• OBSTACLE/ BLOCKING
RADAR

• BRIGHT BAND
ATMOSFER
• ANOMALOUS PROPAGATION
IDENTIFIKASI POTENSI
CUACA BURUK
POLA ECHO &
POTENSI CUACA

HUJAN LEBAT DAN ANGIN


KENCANG
Reflektifitas (Z)
Reflektifitas (dBz)
Reflektifitas (dBz)
Hook Echo
Hook Echo
SQUALL LINE MOTION

squall lines sometimes re-orient normal to the low-level shear


TROPICAL SQUALL LINES
example: Arizona monsoon
BOW ECHO DEFINITION
• BOW ECHOES ARE RELATIVELY SMALL (20-
120 KM LONG), BOW-SHAPED SYSTEMS OF
bow echoes
CONVECTIVE CELLS NOTED FOR
PRODUCING LONG SWATHS OF DAMAGING
SURFACE WINDS.
BOW ECHO ENVIRONMENTS

deep shear:
Bow echo and
supercell

shallow shear:
bow echo only
BOW ECHOES AND SUPERCELLS
• BOW ECHOES REPRESENT MESOSCALE ORGANIZATION, SUPERCELLS ARE
INDIVIDUAL STORMS.

• BOTH REQUIRE STRONG SHEAR.

• SUPERCELLS WITHIN SQUALL LINES TEND TO BECOME BOW ECHOES, BUT CELLS AT
THE ENDS OF LINES CAN REMAIN SUPER-CELLULAR FOR LONG PERIODS OF TIME.
REASONS FOR BOW ECHOES INTENSITY

Rear-inflow jet connects to gust front feeder flow


REAR-INFLOW NOTCH

The reflectivity notch, if sustained or growing, is an indication of a strong RIJ and possible
damaging straight-line surface winds.
THE MARC SIGNATURE

rear-inflow
notch

MARC: Mid-altitude radial convergence


(applied to the radial that is normal to the squall line)
THUNDERSTORM – GUST FRONT

June 2007
THUNDERSTORMS – DETECTION OF GUST FRONTS

Gust Front Depiction

June 2007
THUNDERSTORMS – DETECTION OF GUST FRONTS

Gust Front Depiction


THUNDERSTORM - MICROBURST

June 2007
MICROBURST
POLA ECHO &
POTENSI CUACA

HUJAN ES/HAIL
THUNDERSTORM - HAIL

June 2007
Faktor Penting Analisis & Potensi Hujan ES (hail)
• Intensitas Maksimum
 Ditemukan intensitas maksimum > 50 dBz
Intensitas Maksimum > 50 dBz harus ditemuan di tiga lapisan struktur awan CB, baik dilapisan
bawah, tengah dan bagian atas awan CB, karena pola intensitas maksimum ini yang membedakan
Kejadian hujan Es dan hujan lebat maksimum

• Pada kejadian hujan Es ditemukan HMAX tetap tinggi saat melewati FL (Nilai Z > 45 dBz di ketinggian
> 7.5 Km)
• Dalam kondisi khusus (dengan Post prosesing) dapat di temukan pola Three Body Scatter Spike)
pada ketinggian Zmax
• Semakin Tinggi Zmax Terdeteksi maka semakin besar potensi tejadinya Hail
• • VIL
– Nilai VIL > 20 Kg/m2


Nilai Vil Density > 3.5 g/m3
• MENGAMATI POTENSI HUJAN ES/HAIL MENGGUNAKAN PRODUK2 RADAR CUACA GEMATRONIK
YANG MENGGAMBARKAN REFLEKTIFITAS MAKSIMUM DI BAGIAN ATAS AWAN (MAX DISPLAY
ATAU CMAX MODIFIKASI), DIGABUNGKAN DENGAN ANALISIS POTONGAN TEGAK/CROSS
SECTION/VERTICAL CUT DAN PRODUK HAIL DETECTION (ZHAIL) DENGAN MEMODIFIKASI
THRESHOLD BEBERAPA PARAMETER YANG DISESUAIKAN DENGAN KARAKTERISTIK HUJAN ES
DI WILAYAH INDONESIA, AKAN MEMUDAHKAN FORECASTER MENGENALI POTENSI HUJAN ES.
• MAX(Z) (PROFIL TEGAK UNTUK MELIHAT NILAI MAKSIMUM DI KETINGGIAN > 7.5 KM)
• ZHAIL (POTENSI HUJAN ES/HAIL PROBABLITY)
KEDUA PRODUK DI ATAS DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN UTAMA DALAM MENDETEKSI
POTENSI HUJAN YANG TERJADI DALAM RUTIN OPERASIONAL, SEDANGKAN UNTUK
MEMPERKUAT KESIMPULAN DAN PENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MENERBITKAN WARNING
SERTA KEPERLUAN ANALISIS DAPAT DITAMBAHKAN BEBERAPA PRODUK DI BAWAH INI :
• MPPI (Z) (THREE BODY SCATTER SPIKE)
• VIL ( INDIKATOR KANDUNGAN UAP AIR MAKSIMUM)
• SSA (STORM STRUKTUR ANALISIS -> GRAFIK SERIES KARAKTERISTIK SYSTEM
THUNDERSTORMS – DETECTION OF HAIL
REFLECTIVITY CROSS SECTION

Strong Reflectivity Core Aloft = High


Probability of Hail

June 2007
THREE BODY SCATTERING SPIKE
LEMON (1998)
TBSS MERUPAKAN INDIKASI ADANYA
HAIL YANG BESAR
REFLEKTIVITAS TBSS < 20 DBZ

June 2007
THUNDERSTORMS – TBSS

June 2007
Hujan Es
REFLEKTIVITAS MAKSIMUM
Awan CB penyebab hujan
Es memiliki karakteristik
yang sangat unik dan
berbeda dengan awan CB
pada umumnya, sehingga
dengan menggunakan
produk tertentu Forecaster
dapat dengan mudah
mengenali potensi Hujan
Es.
ECHO TOP
Three Body Scattering Spike
VIL
PROBABILTAS HAIL
KONFIGURASI STANDART
KONFIGURASI QC
KONFIGURASI GABUNGAN
POLA ECHO &
POTENSI CUACA

PUTTING BELIUNG
PUTING BELIUNG

• Secara teori mekanisme pembentukan Awan Hujan disertai Angin Kencang (Microburts,
Squalline/QLCS etc) dan Putting beliung sangat berbeda, dengan luasan area terdampak maupun
durasi system, sehingga dari beberapa pemberitaan di media massa maupun media online/sosial
kita dapat dengan mudah memisahkan kejadian Angin Kencang dengan Puting Beliung berdasarkan
lokasi dan luasan area terdampaknya. Puting beliung merupakan Non Super Cell Tornado dengan
kecepatan yang rendah (Weak Tornado) yang memiliki luasan system yang tidak terlalu luas dan
durasi hidup yang singkat.

• Untuk kejadian puting beliung yang pernah terjadi dan teramati dengan baik pada data radar cuaca
BMKG maka puting beliung yang terjadi di Indonesia memiliki kesamaan dengan Weak Tornado.
Putting beliung umumnya terjadi secara bertahap dari bow echo hingga terjadi hook echo yang
menyebabkan rotasi akan tetapi Beberapa kasus Putting Beliung terjadi akibat collision multicell.

• Periode pengamatan/scanning radar (10 menit) menjadi kendala/tantangan tersendiri dalam


melakukan deteksi dini maupun analisis kejadian putting beliung, mengingat cepatnya proses
terbentuk dan terjadinya putting beliung sehingga dalam banyak kejadian kita kesulitan menemukan
hook echo .
THUNDERSTORM - TORNADO

June 2007
THUNDERSTORMS – DETECTION OF TORNADOES

Classic “Hook” Echo

June 2007
THUNDERSTORMS – DETECTION OF TORNADOES
• WATCH FOR “GATE-TO-GATE” SHEAR (MESOCYCLONE)

“Gate-to-Gate” Shear

June 2007
THUNDERSTORMS – DETECTION OF
TORNADOES

June 2007
THUNDERSTORMS – DETECTION OF
TORNADOES
• VERIFY THE SHEAR IN A 3-DIMENSIONAL CAPACITY THROUGH AT LEAST 3
ELEVATION SLICES WITH A DEPTH OF AT LEAST 3,500 METERS. TAKE INTO
ACCOUNT STORM TILT AS WELL.

3 Elevation
Slices
Through
3,500 M

June 2007
PUTTING BELIUNG
KONFIGURASI

Anda mungkin juga menyukai