MIKROSKOPIS
PARASITOLOGI
MALARIA
A.PENDAHULUAN
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh hewan bersel
satu dari genus Plasmodium,famili Plasmodiidae,dan ordo
Coccidiidae.
Ada 4 macam spesies
1.Plasmodium falciparum
2.Plasmodium vivax
3.Plasmodium malariae
4.Plasmodium ovale
B.SIKLUS HIDUP PARASIT MALARIA
Plasmodium falciparum
• Siklus 36 - 48 jam
• Menyebabkan malaria Tropika(demam tdk teratur)
• Lebih ganas karena menyerang erytosit tua & muda
• Bentuk gametosit khas bentuk sabit/pisang
• Terjadi proses sequestrasi[bentuk trofozoit tua & sizon
cenderung lengket pada reseptor endotel pembuluh
darah di otak,hati,& ginjal],mengakibatkan malaria
cerebral→kematian.
• Pada stadium ini tak nampak di perifer.
Plasmodium vivax
• Siklus 48 jam
• Cenderung menginfeksi sel muda,SDM yang terinfeksi
membesar.
• Bentuk khas,trofozoit amoeboid
• Menyebabkan malaria Tertiana(demam tiap hari ke 3)
• Kasus tidak begitu berat tapi penyembuhan susah karena
adanya parasit yg bersembunyi di sel hati [hipnosoit] dan
mengakibatkan relaps/kambuh.
Plasmodium malariae
5 6 7 8
9 10
Hal yang harus diperhatikan pada pembuatan SD
• Tetesan darah pertama pd sampling darah kapiler harus dibuang karena
dikhawatirkan masih tercemar alkohol dan kotoran dari permukaan kulit jari
tangan
• SD darah tebal tidak boleh terkena alkohol karena tidak akan bisa dihemolisir
• Proses pengeringan SD harus dilakukan secara perlahan-lahan di
tempat yang datar. Tidak dianjurkan menggunakan lampu (termasuk
lampu mikroskop), hair dryer. Hal ini dapat menyebabkan SD
menjadi retak-retak sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan.
• Kipas angin dapat digunakan untuk mengeringkan SD.
• Selama proses pengeringan, SD harus dihindarkan dari gangguan
serangga (semut, lalat, kecoa dll), debu, panas, kelembaban yang
tinggi dan getaran.
• Setelah kering, darah tersebut harus segera diwarnai. Pada keadaan
tidak memungkinkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam SD
harus sudah diwarnai. SD tebal yg sudah berumur 24 jam harus
dihemolisir dulu sebelum diwarnai.
Kesalahan pada pembuatan sediaan darah
1 2
3 4
5
D.Pewarnaan Sediaan Darah
• SD tipis yang sudah kering difiksasi dengan methanol. Jangan
sampai terkena SD tebal.
• Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah berada di atas.
• Tuangkan larutan Giemsa,slalu dibuat baru
1 ml aquadest + 6 tetes Giemsa waktu 7-10 menit
9 tetes aquadest + 1 tetes Giemsa waktu 20-30 menit
1 ml Giemsa + 2 ml aquadest waktu 5-10 menit (SD massal)
• Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi object glass
sampai larutan Giemsa yang terbuang menjadi jernih. Angkat
dan
keringkan SD. Setelah kering, SD siap diperiksa.
Menguji mutu Giemsa
Ada dua cara menguji mutu giemsa untuk mengetahui apakah giemsa stock yang akan
digunakan masih baik :
a. Melakukan pewarnaan pada 1-2 SD, kemudian diperiksa di bawah
mikroskop. Kalau hasilnya sesuai dengan kriteria standar pewarnaan yang
baik, berarti giemsa pengencernya masih bagus dan dapat digunakan.
Pengujian seperti ini perlu dilakukan setiap kali akan melakukan pewarnaan masal.
b Melakukan test menggunakan kertas Whatman no.2 dan metanol (metil
alkohol) :
- Letakkan kertas saring diatas gelas atau petri disk supaya bgian tengah
kertas tidak menyentuh sesuatu.
- Teteskan 1-2 tetes giemsa stock pada kertas saring. Tunggu sampai meresap
dan menyebar. Kemudian teteskan 3-4 tetes metanol absolut di tengah bulatan
giemsa perlahan dengan jarak waktu beberapa detik sampai garistengah giemsa
menjadi 5-7 cm, maka akan terbentuk :
Lingkaran biru (methilen blue) ditengah.
Lingkaran cincin ungu (methilen azur) diluarnya, serta
Lingkaran tipis warna merah (eosin) pada bagian tepi.
Giemsa sudah rusak dan tidak boleh dipakai lagi, bila warna ungu atau merah tidak
terbentuk.
Penilaian sediaan
Contoh sediaan yang tidak terhemolisir dengan baik
E.Pemeriksaan Sediaan Darah