Anda di halaman 1dari 44

Integrasi Islam Lintas Disiplin Ilmu

Semester Genap 2020-2021


Struktur Ilmu Pengetahuan
Tujuan dan Kompetensi
1. Memahami aspek-aspek dari konstruk ilmu pengetahuan yang
terdiri atas ontologi, epistemologi dan aksiologi, serta memahami
pengertian masing masing konsep serta penerapannya dalam
menghasilkan teori ilmu pengetahuan.
2. Memahami penerapan tiap komponen struktur ilmu pengetahuan
menurut cara pandang pemikiran Islam dan teori ilmu pengetahuan
modern.
Pokok Bahasan

1. Ontologi, pemikiran yang terkait hakekat obyek ilmu pengetahuan (aliran


idealism, pragmatism dan materialism; materi-immateri; fisik-metafisik) .
2. Epistemologi, pemikiran tentang sumber ilmu pengetahuan dan metode
bagaimana ilmu pengetahuan diperoleh (rasional-supra rasional; empirik meta
empiric; burhani; tajribi dan irfani)
3. Aksiologi, pemikiran tentang nilai-nilai sebagai koridor dalam pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan (values free; values based; nilai ibadah,
kemaslahatan vs kemudharatan).
4. Konsep teo-anthropocentris dan anthropocentris dalam memahami cara
pandangan pemikiran keilmuan Islam dan teori ilmu pengetahuan modern.
Pendahuluan
Akar Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Pokok-pokok pikiran Jujun Suriasumantri (1984) tentang filsafat ilmu:
• Pada awal sejarah manusia:
• ilmu pengetahuan fase embrional menyatu, tidak terspesialisasikan atau
terkotak;
• merupakan pengetahuan intuitif yang lalu berkembang menjadi pengetahuan
analitis berdasarkan logika.
• Penggunaan ilmu yang berdasarkan logika, harus dikekang dengan
kendali moral, agar membawa manfaat bagi manusia; atau,
• Pengembangan intelektual harus seiring dengan pematangan mental;
atau, manusia, selain harus pandai, juga harus berwatak.
Akar Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
• Seni, atau keindahan, menyumbangkan ketenangan dan kelembutan
bagi kehidupan manusia; semuanya ini adalah pendekatan filsafat,
yang di dalamnya seni berfungsi sebagai pembentuk moral universal
sebagai estetika edukatif yang menyemai perdamaian.
• Terpisahnya ilmu dari moral dan seni, mengakibatkan terciptanya
jurang keresahan dan kegersangan yang kian melebar. Sebaliknya,
keutuhan ilmu dengan moral dan seni, akan membentuk
perkembangan yang baik dari peradaban dan kehidupan manusia.
Dalam era pembangunan dan kehidupan modern dewasa ini, ternyata
ada disintegrasi moral dan seni dari keutuhan ilmu.
Filsafat
• Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani dari kata “philo” berarti
cinta dan” sophia” yang berarti kebenaran;
• Menurut I.R. Pudjawijatna:
Filo artinya cinta dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu ingin dan karena
ingin lalu berusaha mencapai yang diinginkannya itu .
Sofia artinya kebijaksanaan , bijaksana artinya pandai, mengerti dengan
mendalam,
• jadi menurut namanya, filsafat dapat dimaknakan:
ingin mengerti dengan mendalam atau cinta dengan kebijaksanaan.
Filsafat Ilmu
Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan telaahan berkaitan dengan
obyek apa yang ditelaah oleh ilmu (ontologi), bagaimana proses
pemerolehan ilmu (epistemologi), dan bagaimana manfaat ilmu
(axiologi), oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu adalah :
1. ontologi
2. epistemologi
3. axiologi
Struktur dan Prosedur Metodologis Teori Ilmu
Pengetahuan
Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek-aspek:
• Ontologi,
• Epistemologi, dan
• Aksiologi.
Masing-masing aspek berhubungan dengan pemikiran filsafat tentang hakekat
obyek:
• tentang apa (ontologi),
• bagaimana (epistemologi) dan
• untuk apa (aksiologi)
ilmu pengetahuan dikembangkan manusia.
Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
• Pengetahuan adalah segala sesuatu hasil pengamatan panca-indra
(fakta-fakta)
• Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu
yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu
dibidang (pengetahuan)
Ilmu Pengetahuan
Pada dasarnya ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai:
Pengetahuan tentang hakikat obyek yang diperoleh melalui
metode ilmiah yang bersifat analitis, kritis, dan sintetis, serta
dilakukan secara sistematis untuk menghasilkan kebenaran ilmiah
tentang sesuatu obyek
(Jujun.S. Suriasumantri, 1988).
Contoh: Nutrition Science
• Nutrition science focuses largely on dietary concerns and health
issues surrounding food, eating, and medicine.
• It’s a multi-faceted field that is rooted in chemistry, biology, and the
social sciences, with many areas of specialization.
• Nutrition science also includes the study of behaviors and social
factors related to food choices.
• Ilmu Gizi: mempelajari pentingnya nutrisi pada kehidupan manusia,
hubungan antara diet dan gaya hidup, pemahaman tentang asupan
dan penyediaan informasi, asupan/makanan yang mengandung
nutrisi tinggi, dan pola makan sehat.
Contoh: Biology
• Biology is the natural science that studies life and living organisms, including
their physical structure, chemical processes, molecular interactions, physiological
mechanisms, development and evolution.
• Despite the complexity of the science, there are certain unifying concepts that
consolidate it into a single, coherent field.
•Biology recognizes
• the cell as the basic unit of life,
• genes as the basic unit of heredity, and
• evolution as the engine that propels the creation and extinction of species.
Computer Science
Computer science is
• the study of the theory, experimentation, and engineering that form
the basis for the design and use of computers.
• It is the scientific and practical approach to computation and its
applications and
• the systematic study of the feasibility, structure, expression, and
mechanization of the methodical procedures (or algorithms) that
underlie the acquisition, representation, processing, storage,
communication of, and access to, information.
Ontologi
Ontologi, pemikiran yang terkait hakekat objek ilmu pengetahuan (aliran idealism,
pragmatism dan materialism; materi-immateri; fisik-metafisik) .
Ontologi
Ontologi:
pemikiran tentang hakekat wujud dan asal usul segala sesuatu
dan kejadian di alam semesta atau realitas yang benar-benar
ada sebagai obyek ilmu pengetahuan.
• Ontologi artinya teori ilmu pengetahuan tentang hakekat
keberadaan segala yang ada.
• Obyek ilmu pengetahuan berhubungan dengan segala yang ada
tersebut.
Ontologi
Obyek ilmu – untuk membuktikan hakekat yang ada sebagai obyek
ilmu pengetahuan, para ilmuwan berhadapan dengan kenyataan bahwa
• tidak semua obyek yang ada itu berupa benda yang berwujud
fisik-materi; tetapi
• ada juga yang bersifat metafisik immateri
Ontologi
Karena itu berkaitan dengan kenyataan tersebut, terdapat dua aliran
pemikiran yaitu:
• aliran materialisme: hanya mengakui hakikat realitas yang bersifat
fisik-materi; serta
• aliran idealisme: hakekat kenyataan semua yang ada berasal dari
wujud ruh, sesuatu yang bersifat im-materi, tidak berbentuk dan tidak
menempati ruang.
Pandangan/pemikiran Islam?
Ontologi

Pandangan / pemikiran Islam:


• bahwa semua wujud yang ada (yang bersifat materi-fisik maupun
yang bersifat ruh-immateri) berasal dari Ruh, yaitu zat yang
bersifat immateri dan yang tidak berbentuk; (dapat dikategorikan
mengacu pada aliran idealisme);
• Segala yang berwujud materi merupakan pancaran dari Ruh asal
dari segala yang ada tersebut.
Ontologi
• Menurut pemikiran Islam, Ruh atau Zat yang menjadi asal dari
seluruh yang ada adalah Tuhan Pencipta itu sendiri.
• Karena itu, pemikiran Islam mengakui segala hakikat wujud, baik
yang bersifat materi (nyata) maupun yang bersifat immateri
(gaib) sebagai obyek ilmu pengetahuan
Ontologi
Ibnu Sina membagi hakekat wujud obyek seperti berikut:
• obyek fisik-materi yang menempati ruang dan gerak, sebagaimana obyek
ilmu pengetahuan jenis fisika.
• obyek yang sama sekali tidak berkaitan dengan materi dan gerak (wujud
metafisik} yang merupakan obyek ilmu yang bersifat metafisik.
• obyek yang bersifat immateri dan mengandung unsur fisik materi seperti
jiwa manusia
Ontologi
Teori ilmu pengetahuan modern, yang didominasi oleh pandangan
materialisme dan positivistime, tidak mengakui obyek ilmu
pengetahuan yang tidak berwujud materi, yang tidak dapat diukur dan
diamati.
Persamaan dan Perbedaan pada Aspek Ontologi
• Pemikiran keilmuan modern kontemporer:
• mendasarkan pada pendekatan positivistik-empirik;
• hakikat wujud dari objek ilmu pengetahuan yang diakui keabsahannya untuk
melahirkan kebenaran ilmiah adalah objek yang bersifat fisik-materi, yang
dapat diamati dan terukur.
• Pemikiran keilmuan Islam:
• hakikat wujud dari objek ilmu pengetahuan yang diakui keabsahannya tidak
hanya yang bersifat fisik materi, tetapi juga yang bersifat metafisik-immateri
atau yang gaib (Djamas dan Hakam Shah, 2014).
Epistemologi
Epistemologi, pemikiran tentang sumber ilmu pengetahuan dan metode bagaimana
ilmu pengetahuan diperoleh (Rasional-supra rasional; empiric-meta empiric;
burhani; tajribi dan irfani) .
Epistemologi
• Epistemologi disebut juga sebagai teori ilmu pengetahuan.
• Berasal dari bahasa Yunani, episteme artinya pengetahuan dan logos
artinya ilmu atau teori.
• Didefinisikan sebagai:
cabang pemikiran filsafat yang mempelajari:
 sumber ilmu pengetahuan serta
 metode yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan
yang benar dan valid.
Epistemologi
Beberapa metode dalam teori ilmu pengetahuan meliputi;
a. Metode induktif
b. Metode deduktif
c. Metode kontemplatif
d. Metode observasi dan eksperimen
Epistemologi
Beberapa metode dalam teori ilmu pengetahuan meliputi;
a. Metode induktif
Pengambilan kesimpulan kebenaran dari hasil observasi atau
eksperimen terhadap fakta atau fenomena yang bersifat mikro
yang digeneralisasi menjadi kesimpulan umum universal.
Epistemologi
b. Metode deduktif
Bertolak dari simpulan yang bersifat koheren yaitu saling
keterhubungan logis antara simpulan kebenaran yang bersifat
umum dengan realitas fakta atau fenomena empirik;
c. Metode kontemplatif
Merupakan kerja ruhani akal-qalbun yang bersifat intuitif (ilham)
dalam memahami dan memaknai kebenaran yang bersifat
metafisik immateri.
Epistemologi
d. Metode observasi dan eksperimen
Untuk memahami komponen realitas dan fenomena serta
keterhubungan antar komponen untuk melahirkan simpulan yang
benar untuk menjelaskan fakta atau fenomena realitas empirik.
Aksiologi
Aksiologi, pemikiran tentang nilai-nilai sebagai koridor dalam pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan (values free; values based; nilai ibadah,
kemaslahatan vs kemudharatan).
Aksiologi
• Istilah aksiologi berasal dari Yunani, yaitu axios yang artinya nilai, dan
logos yang berarti ilmu atau teori.
• Aksiologi berarti ilmu atau teori tentang nilai.
• Penggunaan aksiologi sebagai teori ilmu tentang nilai terutama
berhubungan dengan kaidah etik moral dan penilaian moral terhadap
pengambilan keputusan tindakan, termasuk dalam mencari,
mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan.
Pandangan Tentang Keterlibatan Nilai Etika Moral

Dua aliran pandangan tentang keterlibatan nilai etika moral dalam


pengambilan keputusan tindakan subyek, baik terkait proses
metodologi perolehan kebenaran teori ilmu pengetahuan maupun
pemanfaatan hasilnya secara pragmatis.
• Pertama: kebenaran ilmu pengetahuan bersifat obyektif, hanya
bersandar pada obyek yang dipelajari, tanpa keterlibatan
prasangka dari subyek (ilmuwan yang mempelajari obyek
tersebut)
Pandangan Tentang Keterlibatan Nilai Etika Moral
• Kedua: kebenaran teori ilmu pengetahuan bersifat intersubyektif,
melibatkan prasangka atau persepsi subyek melalui proses
verifikasi lintas subyek guna memperoleh pengakuan kebenaran
teori yang bersifat umum.
Pandangan Islam
• Secara khusus teori ilmu pengetahuan menurut perpspektif Islam
pada dasarnya sarat dengan muatan nilai.
• Peran manusia sebagai pelaku dalam pencairan kebenaran teori ilmu
pengetahuan dan pemanfaatannya dalam kehidupan diinspirasi oleh
nilai fundamental bagi seorang muslim, yaitu nilai ibadah kepada
Allah dengan menjalankan mandat sebagai khalifah (wakil) Allah di
muka bumi.
Pandangan Islam

• Selanjutnya tindakan atau aktivitas peran manusia dalam penggalian


dan pemanfaatan ilmu pengetahuan juga dituntun dalam koridor
nilai, yang berorientasi pada nilai kemaslahatan, dan tidak
membolehkan yang berorientasi pada kerusakan di muka bumi.
• Semua tindakan keilmuan bagi seorang ilmuwan muslim
diorientasikan untuk mencapai ridha Allah atas dasar nilai ketaatan,
keikhlasan dan pengabdian kepada Allah, Tuhan Pencipta yang Maha
Mengatur alam semesta.
Konsep Teo-anthropocentris dan
Anthropocentris
Konsep teo-anthropocentris dan anthropocentris dalam memahami cara
pandangan pemikiran keilmuan Isllam dan teori ilmu pengetahuan modern.
Teo-anthropocentris vs Anthropocentris

Dari ketiga komponen struktur ilmu pengetahuan tersebut (ontologi,


epistemologi dan aksiologi) , yang membedakan antara paradigma
keilmuan Islam dan teori ilmu pengetahuan modern adalah:
• Pemikiran keilmuan Islam melibatkan otoritas dan peran Allah,
Tuhan Pencipta (teo-anthropocentris); sedangkan
• Paradigma teori ilmu pengetahuan modern sama sekali tidak
mengakui keterlibatan Tuhan, hanya berfokus pada peran
manusia dalam hubungannya dengan alam (anthropocentris).
Teo-anthropocentris
• Dengan menjadikan paradigma teo-anthroposentris menjadi dasar
pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, maka
pemikiran keilmuan Islam mengharapkan ilmu pengetahuan dapat
dikembangkan sedemikian rupa sehingga peran manusia, terutama
dalam hubungannya dengan sang Maha Pencipta, dapat dipahami dan
ditempatkan sebagaimana semestinya
Anthropocentris
• Secara filosofis, empiris, maupun religious, memang diakui bahwa manusia
dikaruniai dengan kapasitas intelektual yang luar biasa dan kebebasan yang
luas, dan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat adalah krusial.
• Memang al Quran sendiri secara eksplisit menyatakan bahwa manusia
adalah khalifah Allah di dunia (QS 33:72), dan diciptakan dalam bentuk
yang sempurna (QS 95:4), bebas bertindak (QS 13:11) dan dikaruniai
dengan pengetahuan (QS 2:31-34). Ini paralel dengan pandangan
humanistik.
• Pandangan anthropocentris akan dengan mudah memberikan peluang bagi
orang untuk membuat dirinya sebagai ”the sole determinant of a
sovereignity” and “omnipotence” di tingkat manusia.
Diskusi
Apakah sains bebas nilai (Values-Free)?
1. Ilmu yang di dalam peradaban Barat diklaim sebagai bebas nilai,
sebenarnya tidak benar-benar bebas nilai. Tetapi hanya bebas dari
nilai-nilai keagamaan dan ketuhanan.
2. Ilmu pengetahuan kontemporer sejatinya merupakan ilmu yang
lahir dari rahim peradaban Barat sekuler, yang secara ontologis
tidak mengakui realitas kebenaran di luar alam fisik.
Backup
• epistemologi bayani menekankan kajian dari teks (nas) ijma' dengan
ijtihad sebagai referensi dasarnya dalam rangka menjustifikasi aqidah
tertentu;
• sedangkan irfani dibangun di atas semangat intuisi (kashshf) yang
banyak menekankan aspek kewalian (al-wilayah) yang inheren dengan
ajaran monisme atau kesatuan dengan Tuhan dan
• epistemologi burhani menekankan visinya pada potensi bawaan
manusia secara naluriyah, inderawi, eksperimentasi, dan
konspetualisasi (al-hiss, al tajribah wa muhakamah 'aqliyah)

Anda mungkin juga menyukai