Struktur Ilmu Pengetahuan Tujuan dan Kompetensi 1. Memahami aspek-aspek dari konstruk ilmu pengetahuan yang terdiri atas ontologi, epistemologi dan aksiologi, serta memahami pengertian masing masing konsep serta penerapannya dalam menghasilkan teori ilmu pengetahuan. 2. Memahami penerapan tiap komponen struktur ilmu pengetahuan menurut cara pandang pemikiran Islam dan teori ilmu pengetahuan modern. Pokok Bahasan
1. Ontologi, pemikiran yang terkait hakekat obyek ilmu pengetahuan (aliran
idealism, pragmatism dan materialism; materi-immateri; fisik-metafisik) . 2. Epistemologi, pemikiran tentang sumber ilmu pengetahuan dan metode bagaimana ilmu pengetahuan diperoleh (rasional-supra rasional; empirik meta empiric; burhani; tajribi dan irfani) 3. Aksiologi, pemikiran tentang nilai-nilai sebagai koridor dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan (values free; values based; nilai ibadah, kemaslahatan vs kemudharatan). 4. Konsep teo-anthropocentris dan anthropocentris dalam memahami cara pandangan pemikiran keilmuan Islam dan teori ilmu pengetahuan modern. Pendahuluan Akar Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Pokok-pokok pikiran Jujun Suriasumantri (1984) tentang filsafat ilmu: • Pada awal sejarah manusia: • ilmu pengetahuan fase embrional menyatu, tidak terspesialisasikan atau terkotak; • merupakan pengetahuan intuitif yang lalu berkembang menjadi pengetahuan analitis berdasarkan logika. • Penggunaan ilmu yang berdasarkan logika, harus dikekang dengan kendali moral, agar membawa manfaat bagi manusia; atau, • Pengembangan intelektual harus seiring dengan pematangan mental; atau, manusia, selain harus pandai, juga harus berwatak. Akar Filsafat dan Ilmu Pengetahuan • Seni, atau keindahan, menyumbangkan ketenangan dan kelembutan bagi kehidupan manusia; semuanya ini adalah pendekatan filsafat, yang di dalamnya seni berfungsi sebagai pembentuk moral universal sebagai estetika edukatif yang menyemai perdamaian. • Terpisahnya ilmu dari moral dan seni, mengakibatkan terciptanya jurang keresahan dan kegersangan yang kian melebar. Sebaliknya, keutuhan ilmu dengan moral dan seni, akan membentuk perkembangan yang baik dari peradaban dan kehidupan manusia. Dalam era pembangunan dan kehidupan modern dewasa ini, ternyata ada disintegrasi moral dan seni dari keutuhan ilmu. Filsafat • Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani dari kata “philo” berarti cinta dan” sophia” yang berarti kebenaran; • Menurut I.R. Pudjawijatna: Filo artinya cinta dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu ingin dan karena ingin lalu berusaha mencapai yang diinginkannya itu . Sofia artinya kebijaksanaan , bijaksana artinya pandai, mengerti dengan mendalam, • jadi menurut namanya, filsafat dapat dimaknakan: ingin mengerti dengan mendalam atau cinta dengan kebijaksanaan. Filsafat Ilmu Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan telaahan berkaitan dengan obyek apa yang ditelaah oleh ilmu (ontologi), bagaimana proses pemerolehan ilmu (epistemologi), dan bagaimana manfaat ilmu (axiologi), oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu adalah : 1. ontologi 2. epistemologi 3. axiologi Struktur dan Prosedur Metodologis Teori Ilmu Pengetahuan Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek-aspek: • Ontologi, • Epistemologi, dan • Aksiologi. Masing-masing aspek berhubungan dengan pemikiran filsafat tentang hakekat obyek: • tentang apa (ontologi), • bagaimana (epistemologi) dan • untuk apa (aksiologi) ilmu pengetahuan dikembangkan manusia. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan • Pengetahuan adalah segala sesuatu hasil pengamatan panca-indra (fakta-fakta) • Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) Ilmu Pengetahuan Pada dasarnya ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai: Pengetahuan tentang hakikat obyek yang diperoleh melalui metode ilmiah yang bersifat analitis, kritis, dan sintetis, serta dilakukan secara sistematis untuk menghasilkan kebenaran ilmiah tentang sesuatu obyek (Jujun.S. Suriasumantri, 1988). Contoh: Nutrition Science • Nutrition science focuses largely on dietary concerns and health issues surrounding food, eating, and medicine. • It’s a multi-faceted field that is rooted in chemistry, biology, and the social sciences, with many areas of specialization. • Nutrition science also includes the study of behaviors and social factors related to food choices. • Ilmu Gizi: mempelajari pentingnya nutrisi pada kehidupan manusia, hubungan antara diet dan gaya hidup, pemahaman tentang asupan dan penyediaan informasi, asupan/makanan yang mengandung nutrisi tinggi, dan pola makan sehat. Contoh: Biology • Biology is the natural science that studies life and living organisms, including their physical structure, chemical processes, molecular interactions, physiological mechanisms, development and evolution. • Despite the complexity of the science, there are certain unifying concepts that consolidate it into a single, coherent field. •Biology recognizes • the cell as the basic unit of life, • genes as the basic unit of heredity, and • evolution as the engine that propels the creation and extinction of species. Computer Science Computer science is • the study of the theory, experimentation, and engineering that form the basis for the design and use of computers. • It is the scientific and practical approach to computation and its applications and • the systematic study of the feasibility, structure, expression, and mechanization of the methodical procedures (or algorithms) that underlie the acquisition, representation, processing, storage, communication of, and access to, information. Ontologi Ontologi, pemikiran yang terkait hakekat objek ilmu pengetahuan (aliran idealism, pragmatism dan materialism; materi-immateri; fisik-metafisik) . Ontologi Ontologi: pemikiran tentang hakekat wujud dan asal usul segala sesuatu dan kejadian di alam semesta atau realitas yang benar-benar ada sebagai obyek ilmu pengetahuan. • Ontologi artinya teori ilmu pengetahuan tentang hakekat keberadaan segala yang ada. • Obyek ilmu pengetahuan berhubungan dengan segala yang ada tersebut. Ontologi Obyek ilmu – untuk membuktikan hakekat yang ada sebagai obyek ilmu pengetahuan, para ilmuwan berhadapan dengan kenyataan bahwa • tidak semua obyek yang ada itu berupa benda yang berwujud fisik-materi; tetapi • ada juga yang bersifat metafisik immateri Ontologi Karena itu berkaitan dengan kenyataan tersebut, terdapat dua aliran pemikiran yaitu: • aliran materialisme: hanya mengakui hakikat realitas yang bersifat fisik-materi; serta • aliran idealisme: hakekat kenyataan semua yang ada berasal dari wujud ruh, sesuatu yang bersifat im-materi, tidak berbentuk dan tidak menempati ruang. Pandangan/pemikiran Islam? Ontologi
Pandangan / pemikiran Islam:
• bahwa semua wujud yang ada (yang bersifat materi-fisik maupun yang bersifat ruh-immateri) berasal dari Ruh, yaitu zat yang bersifat immateri dan yang tidak berbentuk; (dapat dikategorikan mengacu pada aliran idealisme); • Segala yang berwujud materi merupakan pancaran dari Ruh asal dari segala yang ada tersebut. Ontologi • Menurut pemikiran Islam, Ruh atau Zat yang menjadi asal dari seluruh yang ada adalah Tuhan Pencipta itu sendiri. • Karena itu, pemikiran Islam mengakui segala hakikat wujud, baik yang bersifat materi (nyata) maupun yang bersifat immateri (gaib) sebagai obyek ilmu pengetahuan Ontologi Ibnu Sina membagi hakekat wujud obyek seperti berikut: • obyek fisik-materi yang menempati ruang dan gerak, sebagaimana obyek ilmu pengetahuan jenis fisika. • obyek yang sama sekali tidak berkaitan dengan materi dan gerak (wujud metafisik} yang merupakan obyek ilmu yang bersifat metafisik. • obyek yang bersifat immateri dan mengandung unsur fisik materi seperti jiwa manusia Ontologi Teori ilmu pengetahuan modern, yang didominasi oleh pandangan materialisme dan positivistime, tidak mengakui obyek ilmu pengetahuan yang tidak berwujud materi, yang tidak dapat diukur dan diamati. Persamaan dan Perbedaan pada Aspek Ontologi • Pemikiran keilmuan modern kontemporer: • mendasarkan pada pendekatan positivistik-empirik; • hakikat wujud dari objek ilmu pengetahuan yang diakui keabsahannya untuk melahirkan kebenaran ilmiah adalah objek yang bersifat fisik-materi, yang dapat diamati dan terukur. • Pemikiran keilmuan Islam: • hakikat wujud dari objek ilmu pengetahuan yang diakui keabsahannya tidak hanya yang bersifat fisik materi, tetapi juga yang bersifat metafisik-immateri atau yang gaib (Djamas dan Hakam Shah, 2014). Epistemologi Epistemologi, pemikiran tentang sumber ilmu pengetahuan dan metode bagaimana ilmu pengetahuan diperoleh (Rasional-supra rasional; empiric-meta empiric; burhani; tajribi dan irfani) . Epistemologi • Epistemologi disebut juga sebagai teori ilmu pengetahuan. • Berasal dari bahasa Yunani, episteme artinya pengetahuan dan logos artinya ilmu atau teori. • Didefinisikan sebagai: cabang pemikiran filsafat yang mempelajari: sumber ilmu pengetahuan serta metode yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang benar dan valid. Epistemologi Beberapa metode dalam teori ilmu pengetahuan meliputi; a. Metode induktif b. Metode deduktif c. Metode kontemplatif d. Metode observasi dan eksperimen Epistemologi Beberapa metode dalam teori ilmu pengetahuan meliputi; a. Metode induktif Pengambilan kesimpulan kebenaran dari hasil observasi atau eksperimen terhadap fakta atau fenomena yang bersifat mikro yang digeneralisasi menjadi kesimpulan umum universal. Epistemologi b. Metode deduktif Bertolak dari simpulan yang bersifat koheren yaitu saling keterhubungan logis antara simpulan kebenaran yang bersifat umum dengan realitas fakta atau fenomena empirik; c. Metode kontemplatif Merupakan kerja ruhani akal-qalbun yang bersifat intuitif (ilham) dalam memahami dan memaknai kebenaran yang bersifat metafisik immateri. Epistemologi d. Metode observasi dan eksperimen Untuk memahami komponen realitas dan fenomena serta keterhubungan antar komponen untuk melahirkan simpulan yang benar untuk menjelaskan fakta atau fenomena realitas empirik. Aksiologi Aksiologi, pemikiran tentang nilai-nilai sebagai koridor dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan (values free; values based; nilai ibadah, kemaslahatan vs kemudharatan). Aksiologi • Istilah aksiologi berasal dari Yunani, yaitu axios yang artinya nilai, dan logos yang berarti ilmu atau teori. • Aksiologi berarti ilmu atau teori tentang nilai. • Penggunaan aksiologi sebagai teori ilmu tentang nilai terutama berhubungan dengan kaidah etik moral dan penilaian moral terhadap pengambilan keputusan tindakan, termasuk dalam mencari, mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan. Pandangan Tentang Keterlibatan Nilai Etika Moral
Dua aliran pandangan tentang keterlibatan nilai etika moral dalam
pengambilan keputusan tindakan subyek, baik terkait proses metodologi perolehan kebenaran teori ilmu pengetahuan maupun pemanfaatan hasilnya secara pragmatis. • Pertama: kebenaran ilmu pengetahuan bersifat obyektif, hanya bersandar pada obyek yang dipelajari, tanpa keterlibatan prasangka dari subyek (ilmuwan yang mempelajari obyek tersebut) Pandangan Tentang Keterlibatan Nilai Etika Moral • Kedua: kebenaran teori ilmu pengetahuan bersifat intersubyektif, melibatkan prasangka atau persepsi subyek melalui proses verifikasi lintas subyek guna memperoleh pengakuan kebenaran teori yang bersifat umum. Pandangan Islam • Secara khusus teori ilmu pengetahuan menurut perpspektif Islam pada dasarnya sarat dengan muatan nilai. • Peran manusia sebagai pelaku dalam pencairan kebenaran teori ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya dalam kehidupan diinspirasi oleh nilai fundamental bagi seorang muslim, yaitu nilai ibadah kepada Allah dengan menjalankan mandat sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi. Pandangan Islam
• Selanjutnya tindakan atau aktivitas peran manusia dalam penggalian
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan juga dituntun dalam koridor nilai, yang berorientasi pada nilai kemaslahatan, dan tidak membolehkan yang berorientasi pada kerusakan di muka bumi. • Semua tindakan keilmuan bagi seorang ilmuwan muslim diorientasikan untuk mencapai ridha Allah atas dasar nilai ketaatan, keikhlasan dan pengabdian kepada Allah, Tuhan Pencipta yang Maha Mengatur alam semesta. Konsep Teo-anthropocentris dan Anthropocentris Konsep teo-anthropocentris dan anthropocentris dalam memahami cara pandangan pemikiran keilmuan Isllam dan teori ilmu pengetahuan modern. Teo-anthropocentris vs Anthropocentris
Dari ketiga komponen struktur ilmu pengetahuan tersebut (ontologi,
epistemologi dan aksiologi) , yang membedakan antara paradigma keilmuan Islam dan teori ilmu pengetahuan modern adalah: • Pemikiran keilmuan Islam melibatkan otoritas dan peran Allah, Tuhan Pencipta (teo-anthropocentris); sedangkan • Paradigma teori ilmu pengetahuan modern sama sekali tidak mengakui keterlibatan Tuhan, hanya berfokus pada peran manusia dalam hubungannya dengan alam (anthropocentris). Teo-anthropocentris • Dengan menjadikan paradigma teo-anthroposentris menjadi dasar pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, maka pemikiran keilmuan Islam mengharapkan ilmu pengetahuan dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga peran manusia, terutama dalam hubungannya dengan sang Maha Pencipta, dapat dipahami dan ditempatkan sebagaimana semestinya Anthropocentris • Secara filosofis, empiris, maupun religious, memang diakui bahwa manusia dikaruniai dengan kapasitas intelektual yang luar biasa dan kebebasan yang luas, dan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat adalah krusial. • Memang al Quran sendiri secara eksplisit menyatakan bahwa manusia adalah khalifah Allah di dunia (QS 33:72), dan diciptakan dalam bentuk yang sempurna (QS 95:4), bebas bertindak (QS 13:11) dan dikaruniai dengan pengetahuan (QS 2:31-34). Ini paralel dengan pandangan humanistik. • Pandangan anthropocentris akan dengan mudah memberikan peluang bagi orang untuk membuat dirinya sebagai ”the sole determinant of a sovereignity” and “omnipotence” di tingkat manusia. Diskusi Apakah sains bebas nilai (Values-Free)? 1. Ilmu yang di dalam peradaban Barat diklaim sebagai bebas nilai, sebenarnya tidak benar-benar bebas nilai. Tetapi hanya bebas dari nilai-nilai keagamaan dan ketuhanan. 2. Ilmu pengetahuan kontemporer sejatinya merupakan ilmu yang lahir dari rahim peradaban Barat sekuler, yang secara ontologis tidak mengakui realitas kebenaran di luar alam fisik. Backup • epistemologi bayani menekankan kajian dari teks (nas) ijma' dengan ijtihad sebagai referensi dasarnya dalam rangka menjustifikasi aqidah tertentu; • sedangkan irfani dibangun di atas semangat intuisi (kashshf) yang banyak menekankan aspek kewalian (al-wilayah) yang inheren dengan ajaran monisme atau kesatuan dengan Tuhan dan • epistemologi burhani menekankan visinya pada potensi bawaan manusia secara naluriyah, inderawi, eksperimentasi, dan konspetualisasi (al-hiss, al tajribah wa muhakamah 'aqliyah)