Anda di halaman 1dari 51

Kelompok 5

Putu Bunga Maharani Wibawa Materi 13


Putri
2007611008 / 08 Menentukan,
Menerapkan, dan
Mengevaluasi
P Iwan Kurniawan Pendapatan
2007611012/ 12

I Gusti Agung Istri Windaryani


20076110103/ 13
PENDAPATAN
Pengertian Pendapatan (Menurut PSAK 23)

Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari


manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila
arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.
Dalam akuntansi untuk pendapatan yang muncul sebagai akibat dari transaksi atau kejadian berikut:
 Penjualan barang (baik produksi oleh entitas untuk tujuan produksi atau dibeli untuk dijual
kembali)
 Pemberian jasa
 Kontrak kontruksi
 Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti atau deviden.
Pendapatan atau penghasilan lain dapat berupa dari:

 Perjanjian sewa
 Dividen yang timbul dari investasi yang dihitung dengan menggunakan metode ekuitas
 Perubahan nilai wajar investasi pada efek tertentu, atau pelepasannya
Pengukuran
Pendapatan
 Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau
masih harus diterima. Nilai wajar tersebut tidak termasuk jumlah diskon penjualan dan potongan
volume.
 Entitas harus memasukan dalam pendapatan manfaat ekonomi yang diterima atau masih harus
diterima secara bruto. Entitas harus mengeluarkan dari pendapatan sejumlah nilai yang menjadi
bagian pihak ketiga seperti pajak penjualan, pajak atas barang dan jasa, dan pajak pertambahan
nilai.
Pembayaran
Tangguhan
 Jika aliran penerimaan kas atau setara kas ditangguhkan, dan perjanjian dapat
diklasifikasikan sebagai transaksi keuangan, maka nilai wajar atas pembayaran
adalah nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan yang ditentukan
berdasarkan tingkat bunga yang terkait (imputed rate of interest). Suatu transaksi
pembiayaan muncul ketika, misalnya, entitas menyediakan kredit bebas bunga
kepada pembeli atau menerima wesel tagih dengan tingkat bunga dibawah
tingkat bunga pasar dari pembeli sebagai pembayaran penjualan barang
Tingkat bunga yang terikat adalah mana yang lebih jelas ditentukan dari pilihan berikut ini :
 Tingkat bunga yang berlaku atas instrumen serupa yang dikeluarkan oleh penerbit dengan
peringkat kredit yang sama; atau
 Tingkat bunga yang mendiskontokan nilai nominal instrumen menjadi harga jual tunai saat ini
dari barang dan jasa.
 Entitas harus mengakui perbedaan antara nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan dan nilai
nimonal pembayaran sebagai pendapatan bunga.
Pendapatan yang timbul dari pengunaaan aset entitas oleh pihak lain
yang menghasilkan bunga, royalty, dan deviden diakui atas dasar
sebagai berikut:

 Bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif seperti yang tercantum dalam
PSAK no 55. Jika bunga belum dibayar namun telah diakru (diakui) sebelum pembelian
investasi yang berbunga, maka penerimaan bunga kemudian dialokasikan antara periode
sebelum pembelian dan sesudah pembelian serta hanya bagian setelah pembelian saja
yang diakui sebagai pendapatan.
 Royalty diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan. Royalti
diakru (diakui) sesuai dengan syarat perjanjian ya ng relevan dan pendapatan umumnya
diakui sesuai dengan dasar tersebut kecuali dengan memperhatikan perjanjian maka akan
lebih sesuai untuk mengakui pendapatan atas dasar sistematik dan rasional yang lain
 Deviden diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Pertukaran Barang
atau Jasa
 Entitas tidak dapat mengakui pendapatan jika barang atau jasa ditukar atau diganti oleh
barang atau jasa yang sejenis dan bernilau sama. Namun, entitas harus mengakui
pendapatan ketika barang telah dijual atau jasa diberikan dalam pertukaran barang atau
jasa yang tidak serupa.
Dalam kasus ini, entitas harus mengukur transaksi pada nilai wajar, kecuali :
 Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial; atau
 Nilai wajar dari aset yang diterima ataupun aset yang dilepas tidak dapat diandalkan. Jika
transaksi tidak dapat ditukar pda nilai wajar, maka entitas harus mengukur pada jumlah
tercatat dari aset yang dilepas.
Identifikasi Transaksi
Pendapatan
 Entitas umumnya menerapkan kriteria pengukuran pendapatan. Namun, entitas dapat menerapkan kriteria
pengakuan yang berbeda pada detiap komponen yang dapat di identifikasikan dari suatu transaksi tunggal
jika hal ini diperlukan untuk merefleksikan substansi dari transaksi. Misalnya, entitas menerapkan kriteria
pengakuan kepada setiap komponen yang dapat diidentifikasi dari suatu transaksi tungal ketika harga jual
suatu produk meliputi jumlah yang dapat diidentifikasi atas pemberian jasa lanjutan.
 Sebaliknya, entitas menerapkan kriteria pengakuan pada dua transaksi atau lebih secara bersama – sama
ketika keduanya terhubungkan, sehingga efek komersial tidak dapat dipahami tanpa mengacu pada
rangkaian transaksi secara keseluruhan. Misalnya, entitas menerapkan kriteria pengakuan pada dua transaksi
atau lebih ketika entitas tersebut menjual barang dan (pada saat yang sama) membuat perjanjian yang
terpisah untuk pembelian kembali barang pada periode selanjutnya, maka hal ini tersebut meniadakan efek
substantif dari transaksi.
Penjualan Barang
Entias harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang jika semua kondoso berikut terpenuhi :
 Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli.
 Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatab manajerial sampai kepada tingkat dimana
biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol efek aas barang yang terjual.
 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
 Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk
kedalam entitas, dan
 Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara andal.
Penjualan Jasa
Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan
sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari
transaksi pada tanggal neraca. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal jika seluruh kondisi
berikut ini dipenuhi:
 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
 Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut dapat diperoleh
entitas;
 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan
 Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur
dengan andal.
Bunga, Royalti, dan Dividen
Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan
dividen diakui atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf 30, jika:
 Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh entitas; dan
 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
 Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:
 Bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif seperti yang dijelaskan di PSAK 55 (revisi 2006):
Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 8 dan PA 17-20;
 Royalti diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan; dan
 Dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Pengungkapan
Entitas mengungkapkan:

 Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk metode yang
digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi yang melibatkan pemberian jasa;
 Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut,
termasuk pendapatan yang berasal dari:
 Penjualan barang;
 Penjualan jasa;
 Bunga;
 Royalti;
 Dividen
 Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap
kategori signifikan dari pendapatan.
Pendapatan Jasa Konstruksi dan
Real Estat
ED ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat
membahas mengenai pengakuan pendapatan
aktivitas dalam suatu perjanjian konstruksi real
estat:
- Jika pembeli dapat menentukan elemen
struktural utama desain real estat, maka
mengacu pada PSAK 34 (revisi 2010):
Kontrak Konstruksi.
- Jika pembeli memiliki kemampuan terbatas
untuk mempengaruhi desain real estat atau
hanya menentukan perubahan kecil atas
desain awal, maka mengacu pada penjualan
barang dalam PSAK 23 (revisi 2010):
Pendapatan.
Pendapatan Jasa Konstruksi dan Real Estat

Dalam industri real estat, entitas yang melakukan konstruksi real estat, langsung atau melalui
subkontraktor, dapat menyepakati perjanjian dengan satu atau lebih pembeli sebelum konstruksi selesai.
Setiap pembeli menyepakati perjanjian dengan entitas untuk memperoleh suatu unit tertentu ketika unit
tersebut sudah siap huni. Biasanya, pembeli membayar uang muka kepada entitas yang dapat
dikembalikan hanya jika entitas gagal untuk menyerahkan suatu unit yang lengkap sesuai dengan
ketentuan kontrak. Sisa pembayaran umumnya dibayarkan kepada entitas pada saat penyelesaian
kontrakual, ketika pembeli memperoleh hak kepemilikan atas unit tersebut.
perjanjian tersebut mungkin perlu
PSAK 23 dipisahkan menjadi komponen-komponen
yang dapat diidentifikasi termasuk
(revisi 2010) komponen untuk konstruksi real estat. Nilai
Dalam suatu perjanjian tunggal, wajar dari total imbalan yang diterima atau
entitas dapat melakukan piutang dalam perjanjian tersebut
kontrak penyerahan barang atau dialokasikan pada setiap komponen.
jasa sebagai tambahan
konstruksi real estat (misalnya,
penjualan tanah atau
penyediaan jasa manajemen
properti). Suatu perjanjian untuk konstruksi real estat
memenuhi definisi kontrak konstruksi jika
PSAK 34 pembeli dapat menentukan elemen
(revisi 2010) struktural utama desain real estat sebelum
konstruksi dimulai dan/atau perubahan
elemen struktural utama saat konstruksi
sedang berjalan (pembeli melaksanakan
atau tidak melaksanakan kemampuan
tersebut),
1) Perjanjian adalah Kontrak
Konstruksi

Akuntansi untuk PSAK 34 (revisi 2010) :Kontrak Konstruksi


dan hasilnya dapat diestimasi secara andal,
Pendapatan maka entitas mengakui pendapatan dengan
Konstruksi Real mengacu pada tingkat penyelesaian
aktivitas kontrak
Estat
PSAK 23 (revisi 2010) : Pendapatan.
Dalam hal ini, entitas menentukan apakah
perjanjian tersebut adalah perjanjian
penyediaan jasa atau perjanjian penjualan
barang.
2) Perjanjian adalah Perjanjian
Penyediaan Jasa

Akuntansi untuk
PSAK 34 (revisi 2010) :Kontrak Konstruksi
Pendapatan umumnya dapat diterapkan untuk mengakui
pendapatan dan beban terkait dari transaksi
Konstruksi Real tersebut .

Estat
PSAK 23 (revisi 2010) : Pendapatan.
Pendapatan diakui dengan merujuk pada tingkat
penyelesaian transaksi dengan menggunakan
metode persentase penyelesaian.
3) Perjanjian adalah Perjanjian
Penjualan Barang

Akuntansi untuk
PSAK 34 (revisi 2010) : Kontrak Konstruksi
Pendapatan umumnya dapat diterapkan untuk mengakui
pendapatan dan beban terkait dari transaksi
Konstruksi Real tersebut .

Estat
PSAK 23 (revisi 2010) : Pendapatan. entitas
mengakui pendapatan dengan merujuk pada
tingkat penyelesaian transaksi dengan
menggunakan metode persentase penyelesaian.
Pengungkapan
bagaimana entitas menentukan perjanjian yang
memenuhi seluruh kriteria dalam PSAK 23 secara
berkelanjutan sebagai konstruksi berjalan;

Jika entitas mengakui


pendapatan menggunakan Paragraf 13 jumlah pendapatan yang timbul dari perjanjian
metode persentase penyelesaian tersebut pada periode;
untuk perjanjian yang memenuhi
kriteria PSAK 23 (revisi metode yang digunakan untuk menentukan tahap
penyelesaian dari perjanjian yang sedang berjalan
2010):Pendapatan secara
berkelanjutan sebagai konstruksi
berjalan maka entitas jumlah agregat biaya yang terjadi dan laba
mengungkapkan: yang diakui (dikurangi rugi yang terjadi)
pada tanggal pelaporan;
Paragraf 20

jumlah uang muka yang diterima


Contoh kasus
Suatu entitas (PT XYZ) membeli sebidang tanah untuk konstruksi real estat
komersial kemudian mendesain suatu blok perkantoran untuk dibangun di
atas tanah tersebut dan mengajukan desain tersebut kepada pihak tata kota
untuk mendapatkan izin bangunan. PT XYZ memasarkan kantor tersebut
kepada penyewa potensial dan menandatangani perjanjian sewa bersyarat. PT
XYZ memasarkan blok perkantoran kepada pembeli potensial dan
menandatangani perjanjian bersyarat atas penjualan tanah dan konstruksi blok
perkantoran dengan salah satu dari pembeli tersebut. Pembeli tidak dapat
mengembalikan tanah atau blok perkantoran yang tidak selesai kepada
entitas. Entitas menerima izin bangunan dan semua perjanjian menjadi tanpa
syarat. Entitas diberi akses untuk konstruksi tanah untuk melaksanakan
konstruksi dan mengkonstruksi blok perkantoran tersebut.
Komponen penjualan tanah keputusan struktural utama dilakukan oleh
yang termasuk dalam ruang entitas dan termasuk desain yang diajukan
lingkup PSAK 23 (revisi 2010): kepada pihak tata kota sebelum pembeli
Pendapatan menandatangani perjanjian bersyarat,
maka diasumsikan bahwa tidak akan ada
Kasifikasi perubahan besar dalam desain setelah
perjanjian menjadi konstruksi dimulai.
2 komponen

Komponen penjualan tanah jika seluruh kriteria dalam PSAK 23


yang tidak termasuk dalam (revisi 2010) paragraf 13 terpenuhi secara
ruang lingkup PSAK 23 (revisi berkelanjutan sebagai konstruksi berjalan,
2010): Pendapatan entitas mengakui pendapatan dari
konstruksi blok perkantoran dengan
merujuk pada tingkat penyelesaian dengan
menggunakan metode persentase
penyelesaian.
Alternatif

diasumsikan bahwa konstruksi blok perkantoran dimulai sebelum


entitas menandatangani perjanjian dengan pembeli

perjanjian dipisahkan dalam tiga komponen :


Entitas menerapkan ketentuan pengakuan secara terpisah
komponen penjualan tanah untuk tiap komponen. Jika diasumsikan bahwa fakta lain
tidak berubah, maka entitas mengakui pendapatan
komponen blok perkantoran komponen konstruksi blok perkantoran dengan merujuk
yang dikonstruksi terpisah dari tingkat penyelesaian dengan menggunakan metode
persentase penyelesaian .
komponen aktivitias konstruksi
blok perkantoran
Dalam contoh ini, penjualan tanah adalah komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari
komponen konstruksi real estat. Akan tetapi, bergantung pada fakta dan keadaan, entitas mungkin
menyimpulkan bahwa komponen tersebut tidak dapat teridentifikasi secara terpisah. Sebagai
contoh, di beberapa yurisdiksi, sebuah kondominium didefinisikan secara legal sebagai kepemilikan
absolut atas suatu unit berdasarkan penjelasan legal dari ruang udara yang dihuni oleh ruangan
tersebut, ditambah kepemilikan yang tak terbagi dalam beberapa elemen umum (yang meliputi
tanah dan bangunan, jalan di dalam kompleks, tempat parkir, lift, gang di luar kamar, area rekreasi,
dan area taman) yang dimiliki bersama dengan pemilik kondominium lain. Dalam kasus ini,
kepemilikan yang tidak terbagi dalam beberapa elemen umum tersebut tidak memberikan pembeli
pengendalian dan manfaat dan risiko signifikan kepemilikan atas lahan tersebut. Hak kepemilikan
atas unit dan kepentingan dalam elemen-elemen umum tersebut tidak dapat dipisahkan.
Perkembangan Terkini
PSAK 72
PSAK 72 adalah adopsi IFRS 15

 Salah satu standar yang dirilis oleh DSAK tersebut adalah


PSAK 72 tentang Pengakuan Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan yang merupakan adopsi IFRS 15 yang telah berlaku
di Eropa sejak Januari 2018. IFRS 15 : “Revenue from
Contracts with Customers” merupakan hasil dari kerja sama
antara IASB dan FASB dalam membuat standar baru yang
mengatur mengenai pendapatan.

 PSAK 72 Berlaku Efektif 1 Januari 2020


Definisi Pendapatan

 Pendapatan (revenue) dalam ED PSAK 72 diterjemahkan sebagai


penghasilan yang timbul selama proses aktivitas normal entitas.
 Berdasarkan pengertian di atas pendapatan dapat digambarkan
sebagai suatu kondisi di mana perusahaan memperoleh
pertambahan aset yang biasanya berupa kas atau piutang atau
pengurangan liabilitas perusahaan (unearned revenue) atas
penyelesaian kewajiban dari aktivitas normal perusahaan terhadap
konsumen sehingga akan meningkatkan ekuitas perusahaan.
Identifikasi Kontrak

Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:
 para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan atau sesuai dengan praktik
bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing;
 entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang akan dialihkan;
 entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang akan dialihkan;
 kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus kas masa depan entitas
diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan
 kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya dalam pertukaran barang
atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan.” (ED PSAK 72 Paragraf 09 – 16 )
Kombinasi Kontrak

Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak yang disepakati dan mencatat kontrak
tersebut sebagai kontrak tunggal jika satu atau lebih kriteria berikut terpenuhi:
 kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket dengan tujuan komersial tunggal;
 jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu kontrak bergantung pada harga atau
pelaksanaan dari kontrak lain; atau
 barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak (atau beberapa barang atau jasa yang
dijanjikan dalam setiap kontrak) merupakan kewajiban pelaksanaan tunggal sesuai dengan
paragraf 22-30.
Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang Waktu Tertentu (Performance


Obligation Over Time)
Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang waktu dan, oleh karena itu,
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dan mengakui pendapatan sepanjang waktu

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu Tertentu (Performance Obligation At a


Point In Time)
Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu sesuai dengan paragraf 35-37, maka
entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada waktu tertentu. Untuk menentukan waktu tertentu
dimana pelanggan memperoleh pengendalian atas aset yang dijanjikan dan entitas menyelesaikan
kewajiban pelaksanaan, entitas mempertimbangkan persyaratan pengendalian dalam paragraf 31-34.
Pengukuran Pendapatan

 Menentukan Harga Transaksi


Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas untuk menentukan harga transaksi

 Mengalokasikan Harga Transaksi Terhadap Kewajiban Pelaksanaan


Tujuan ketika mengalokasikan harga transaksi adalah entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban
pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat dapat dibedakan) dalam jumlah yang menggambarkan jumlah imbalan yang
diharapkan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada
pelanggan.

 Perubahan dalam Harga Transaksi


Entitas mencatat perubahan dalam harga transaksi yang timbul sebagai hasil dari modifikasi kontrak sesuai dengan
paragraf 18-21
Ruang Lingkup PSAK 72

ED PSAK 72 menggantikan seluruh standar yang terkait dengan pengakuan pendapatan yang
ada saat ini, yaitu
 PSAK 23 : Pendapatan ;
 PSAK 34: Kontrak Konstruksi ;
 ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan ;
 ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat ;
 ISAK 27: Pengalihan Aset Dari Pelanggan ;
 dan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.
Pengecualian pada PSAK 72

 kontrak sewa (PSAK 30: Sewa)


 kontrak asuransi (PSAK 62: Kontrak Asuransi)
 instrumen keuangan dan hak atau kewajiban kontraktual lain (PSAK 71: Instrumen
Keuangan, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 66: Pengaturan Bersama,
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri, dan PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama)
 pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang sama untuk memfasilitasi
penjualan kepada pelanggan atau pelanggan potensial
Perbandingan PSAK 23 vs PSAK 72
Penerapan Akuntansi Terkait Pengakuan dan
Pengukuran Pendapatan Pada PSAK 72 Terkait
Ilustrasi Kontrak dengan Pelanggan

Mengidentifikasi Kontrak dengan Pelanggan


PSAK 72 melingkupi seluruh kontrak, baik tertulis, lisan, ataupun tersirat
dalam bisnis yang menimbulkan hak dan kewajiban yang dapat dipaksakan.

Contoh Ilustrasi :
PT Ditani memiliki kontrak menjual 100 produk kepada pelanggan seharga
100 juta (1 produk bernilai 1 juta) dalam jangka waktu 6 bulan. Setelah 60
produk dikirimkan, PT Ditani memodifikasi kontrak dengan menjanjikan
akan mengirimkan 20 produk dengan nilai 950 ribu (dimana harga 950 ribu
merupakan standalone selling price atas produk saat modifikasi kontrak).
PT Ditani menjual produk secara terpisah.
Pendapatan menurut PSAK 72
Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Menurut ED PSAK 72

 Statement of Financial Position


 Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
 Statement of Changes Equity
 Statement of Cash Flow
 Notes of Financial Statement
Dampak Penerapan PSAK 72
a. Aspek perpajakan
Pengakuan berbasis perpindahan kontrol akan menyebabkan entitas dapat mengakui
pendapatan lebih cepat dari sebelumnya dan akan berdampak pada pengakuan beban terkait
dan implikasinya terhadap pajak penghasilan bada.
b. Kontrak
Beberapa terma dalam kontrak di bawah PSAK 72 memiliki makna yang berbeda, sehingga
memungkinan bagi entitas untuk melakukan negosiasi kembali atas kesepakatan terkait agar
tujuan dari kontrak tersebut terjaga kepastiannya.
c. Kontrol
Perubahan yang terjadi memungkinan entitas untuk mengembangkan sistem estimasi baru
yang tidak dibutuhkan sebelumnya, dimana perubahan ini memerlukan judgement dari top
management.
d Model Bisnis
Setelah penerapan PSAK 72, pernyataan dalam kontrak mungkin tidak lagi menguntungkan
sehingga model baru dapat diterapkan untuk lebih menghasilkan keuntungan bagi entitas.
Dampak Penerapan PSAK 72

e. Kompensasi dan Bonus


Entitas perlu mempertimbangkan dampak perubahan waktu pengakuan pendapatan
terhadap pembayaran lain yang muncul seperti bonus.

f. Teknologi
Teknologi sistem informasi perlu dikembangkan dan disesuaikan sehingga dapat
merekam informasi yang belum diperlukan pada standar sebelumnya.

g. Pengembangan Personel
Strategi adanya pelatihan (training) untuk menyambut standar baru perlu
dipertimbangkan sehingga dapat diterapkan dengan baik dan dampaknya dapat
dirasakans secara signifikan.
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai