Anda di halaman 1dari 31

Membangun SDM

Kompeten yang Martabat

PENGEMBANGAN KERANGKA KUALIFIKASI


NASIONAL INDONESIA
UNTUK TENAGA KEPERAWATAN DALAM KONTEKS
MENGHADAPI MEA
Disampaikan pada:
DIREKTUR STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA RTA AIPNI i
DITJEN PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Lombok, 15 Oktober 2015
KEMNAKER
HARMONISASI REGULASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERLU ALIGNMENT NT
I
ER
M
E AH
P

DU-DI LEMB
AG
DIKLA A
T

UU No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan


UU No. 20/2003 Tentang Sisdiknas
UU No. 12/2012 Tentang Pendidikan Tinggi
UU No. 05/2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
UU No. 36/2014 Tentang Tenaga Kesehatan
UU No. 38/2014 Tentang Keperawatan
INPRES No. 6/2014 Tentang Peningkatan Daya
Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

Political
Security Socio Culture
Community Community
Economic
Community

PELUANG TANTANGAN
Perluasan pasar bagi produk dan jasa Masuknya produk dan jasa luar negeri/ASEAN ke
Indonesia Indonesia
Terbukanya lapangan kerja bagi tenaga Masuknya tenaga kerja terampil LN/ ASEAN ke
kerja terampil Indonesia Indonesia, bersaing dengan tenaga kerja lokal

Emigrasi tenaga kerja terampil berkualitas dari Indonesia


ke negara-negara ASEAN/LN
ARUS TENAGA KERJA TERAMPIL DALAM AEC

Pada prinsipnya bahwa warga negara


dapat keluar dan masuk dari satu
negara ke negara lain untuk
mendapatkan pekerjaan tanpa adanya
hambatan di negara yang dituju.
Hanya untuk tenaga kerja terampil
(skilled labour)
 TIDAK UNTUK tenaga kerja tidak
terampil (unskilled labour).
BENTUK PERGERAKAN
TENAGA KERJA ASING

 TKA yang disuplay dari negara anggota


-Self employed

TKA yang dipekerjakan oleh pemasok jasa


TK negara anggota untuk bekerja di luar negeri
-Pada suatu perusahaan yang sama di
wilayah negara anggota yang lain
(Intracorporate Transferees)
-Pada konsumen negara anggota yang lain.
Kontrak kerja dibuat antara perusahaan
dengan perusahaan penerima (juridical
contractual service supplier)

Berdasarkan Perjanjian
PERGERAKAN TENAGA KERJA BERDASARKAN PERJANJIAN
 MRA : Kesepakatan oleh seluruh anggota negara ASEAN untuk mengakui atau
menerima beberapa atau semua aspek hasil penilaian atau sertifikat.

 MRA salah satu upaya melakukan harmonisasi standar dan kesesuaiannya.


Standar-standar yang dimaksud disini terkait dengan kualifikasi tenaga kerja
yang bekerja di sektor jasa dengan tetap mempertahankan kekhususan
masing-masing negara.

PROFESIONAL DATE OF SIGNING


SEVICES
1. Engineering Dec. 2005
2. Nursing Dec. 2006
3. Surveying Nov. 2007
4. Architecture Nov. 2007
5. Dentistry Aug. 2008
6. Medicine Aug. 2008
7. Accountancy Feb. 2009
8. Tourism Jan. 2009
“Nurse refers to a natural person who has completed the
required professional training and conferred the
professional nursing qualification; and has been
assessed by the Nursing Regulatory Authority of the
Country of Origin as being technically, ethically and legally
qualified to undertake professional nursing practice; and is
registered and/or licensed as a professional nurse by the
Nursing Regulatory Authority of the Country of Origin. This
definition shall not apply to a technical level nurse

Memiliki keahlian yang didapatkan secara formal dan


telah mendapatkan pengakuan dan lisensi dari otoritas

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan


tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri
yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan. (UU 38/2014)

Tujuan mra keperawatan


1. Memfasilitasi mobilitas perawat professional di dalam negara-negara ASEAN;
2. Pertukaran informasi dan ahli dalam hal standar dan kualifikasi;
3. Mempromosikan pengadopsian praktik-praktik terbaik jasa perawat profesional;
4. Menyediakan kesempatan-kesempatan untuk kegiatan peningkatan kapasitas
dan pelatihan bagi perawat.
KEPENTINGAN DAYA SAING NASIONAL
ASPEK: KESELAMATAN, KEAMANAN,
KETENTUAN
KESEHATAN, LINGKUNGAN, EKONOMI, PERATURAN
PERLINDUNGAN TK, KONSUMEN, PERDAGANGAN
YANG FAIR

INTERNAL
KOMPETENSI
TENAGA
LINGKUNGAN
KERJA STRATEGIS
EXTERNAL/
GLOBAL

KEPENTINGAN DU-DI/BISNIS
ASPEK: KUALITAS, PRODUKTIVITAS, DISTRIBUSI, DAYA
PERDAGANGAN, KEUNTUNGAN, PRODUKSI, SAING
SUSTAINABILITY, KONTRAK
Peraturan Dikti (UU 12/2012) dan Peraturan Kemenkes (MTKI)
dalam hal sertifikasi
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)

9
8
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang
7 selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
6
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
5 antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
4 kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor
3
2
1
MULTI JALUR
PENINGKATAN KUALITAS SDM
Perpres. No. 8 Thn. 2012 KKNI

PE
LA
-
S3

TI
A

HA
R K
S2

A
9

DU PE
N
A IDI

hl

NI NG
&
i
Sp

EL D
 Peningkatan

A AL
G EN
S1

KE A
kualitas SDM dapat 8

RJ MA
D4

IA
ditempuh melalui :

Te

A
D3

k
Pendidikan;

ni
U
D D2 7

si
Pelatihan &

N
KE
D1
Pengalaman Kerja;

RJ
O
SM

A
Dunia Profesi dan 6

pe
A

ra
atau Belajar Sendiri SMP
SKL

to
SKKNI

r
• Dengan KKNI, 5
kualitas dan
kompetensi tenaga 4 iri
d
kerja dari berbagai en
ars
D RT

jalur akan j
la
Pr
U IF
SE

3 be
N

of

mendapat u
IA I K

ta
e

IR U
a

A A -
ss

pengakuan yang al

M N T
N TA
P R AT

du
io

R A KA

I
sama yang 2 i
na

v
O PR

di

JA AM RA
FE O

D
dibuktikan dengan i
an
SI FE

L A AL A
sertifikat am

BE NG ASY
al
D SI

1 g
A

kompetensi setelah n
Pe
N

PE M
melalui uji
kompetensi
KESETARAAN JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI DENGAN
JENJANG PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA, DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA

JENJANG CAPAIAN PEMBELAJARAN JENJANG JCP MELALUI


KUALIFI PELATIHAN KERJA
(JCP) DAN/ATAU
KASI
PENDIDIKAN FORMAL KKNI
PENGALAMAN
KERJA

S3 S3(T) SPESIALIS 9
AHLI
S2 S2(T) 8
PROFESI 7
S1 S1(T) 6 TEKNISI/
D III ANALIS
5
D II
4
DI
3
Sekolah Sekolah OPERATOR
Menengah
Umum
Menegah
Kejuruan 2
1
1.
1. PEMBERIAN
PEMBERIAN PENGAKUAN
PENGAKUAN NASIONAL
NASIONAL SECARA
SECARA KONSISTEN
KONSISTEN TERHADAP
TERHADAP
LUARAN
LUARAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN DAN
DAN PELATIHAN
PELATIHAN
-- Alat
Alat pengelompokan
pengelompokan tenaga
tenaga kerja
kerja berdasarkan
berdasarkan kompetensinya
kompetensinya
-- Pengaturan
Pengaturan pola
pola karier
karier pegawai
pegawai yang
yang Berbasis
Berbasis kompetensi
kompetensi

2.
2. INTEGRASI
INTEGRASI DAN DAN KORELASI
KORELASI ANTARA
ANTARA JENJANG
JENJANG KARIER
KARIER DANDAN JENJANG
JENJANG
KUALIFIKASI
KUALIFIKASI
-- Belum
Belum adaada sistem
sistem efektif
efektif yang
yang dapat
dapat dijadikan
dijadikan acuan
acuan secara
secara nasional
nasional
mengenai
mengenai integrasi
integrasi dan
dan korelasi
korelasi antara
antara jenjang
jenjang karier
karier tenaga
tenaga kerja
kerja dengan
dengan
kualifikasi
kualifikasi yang
yang dimiliki
dimiliki

3.
3. MEMBERI
MEMBERI ARAH
ARAH YANG
YANG JELAS
JELAS KEPADA
KEPADA SETIAP
SETIAP INDIVIDU
INDIVIDU UNTUK
UNTUK
MENGEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN KOMPETENSINYA
KOMPETENSINYA BAIK
BAIK DALAM
DALAM BIDANG
BIDANG PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
MAUPUN
MAUPUN PELATIHAN
PELATIHAN

4.
4. MENDORONG
MENDORONG OPTIMALISASI
OPTIMALISASI SUMBER
SUMBER DAYA
DAYA PENDIDIKAN
PENDIDIKAN DAN
DAN PELATIHAN
PELATIHAN

5.
5. MENDORONG
MENDORONG TERCAPAINYA
TERCAPAINYA PENGAKUAN
PENGAKUAN NASIONAL
NASIONAL DAN
DAN INTERNASIONAL
INTERNASIONAL
TERHADAP
TERHADAP SETIAP
SETIAP KUALIFIKASI
KUALIFIKASI YANG
YANG DIKEMBANGKAN
DIKEMBANGKAN DI
DI INDONESIA
INDONESIA
PERAN KKNI DALAM KERJASAMA
REGIONAL ASEAN

MRA ASEAN KKNI AQRF


SINERGITAS PENERAPAN KKNI
Perpres No. 8 Tahun 2012

PERATURAN PELAKSANAAN
KKNI :
1.Untuk Pendidikan : Permen
Dikbud nomor 73 tahun 2013
2.Untuk Ketenagakerjaan : KEMDIKBUD
Permen Naker Nomor 21 KEMRISTEK DIKTI
Tahun 2014

KEMNAKER

K/L
PENERAPAN KKNI PADA
SETIAP SEKTOR
DITETAPKAN OLEH K/L
TERKAIT
UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan

Pasal 1. Ketentuan Umum:

6. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan,


keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan
tinggi yangmenyelenggarakan program studi Keperawatan.

7. Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan


terhadap kompetensi Perawat yang telah lulus Uji
Kompetensi untuk melakukan Praktik Keperawatan.

8. Sertifikat Profesi adalah surat tanda pengakuan untuk


melakukan praktik Keperawatan yang diperoleh lulusan
pendidikan profesi.
Pasal 16

(1)Mahasiswa Keperawatan pada akhir masa pendidikan vokasi


dan profesi harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional.

(2) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan
Organisasi Profesi Perawat, lembaga pelatihan, atau lembaga
sertifikasi yang terakreditasi.

(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


ditujukan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
memenuhi standar kompetensi kerja.

(4) Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat


(3) disusun oleh Organisasi Profesi Perawat dan Konsil
Keperawatan dan ditetapkan oleh Menteri.

(5) Mahasiswa pendidikan vokasi Keperawatan yang lulus Uji


Kompetensi diberi Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh
perguruan tinggi.
Peraturan Mendikbud no, 73 tahun 2013
Pasal 10

(1)Dalam menjamin mutu KKNI bidang pendidikan tinggi,


Direktorat Jenderal mempunyai tugas dan fungsi:

f. berkoordinasi dengan kementerian teknis, Badan Akreditasi


Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) atau lembaga akreditasi
lainnya yang diakui oleh pemerintah baik pada tingkat nasional
maupun internasional, Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP), atau lembaga lain yang menyusun standar pendidikan
atau standar kompetensi kerja dan diakui oleh pemerintah baik
pada tingkat nasional maupun internasional, lembaga
sertifikasi kompetensi, lembaga sertifikasi profesi, asosiasi
profesi, asosiasi industri, baik pada tingkat nasional maupun
internasional serta badan atau lembaga lain di tingkat nasional
yang terkait dengan penjaminan mutu sumber daya manusia
pada level kualifikasi 3 sampai dengan 9.
KKNI
SKKNI

Diklat
SERTIFIKASI
Berbasis KOMPETENSI
Kompetensi
UU 13 Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan
PP 31 thn 2006 Tentang Sistem PP 23 thn 2004 Tentang Badan PP 97 thn 2012 Tentang
Pelatihan Kerja Nasional Nasional Sertifikasi Profesi Retribusi Pengendalian Lalu
Lintas dan Perpanjangan IMTA
Perpres 8 thn 2012 Tentang Permenakertrans 22 thn 2009
Kerangka Kualifikasi Nasional Tentang Penyelenggaraan Perpres 72 thn 2014 tentang
Indonesia Pemagangan Dalam Negeri Penggunaan Tenaga Kerja Asing
serta Pelaksanaan Pendidikan
Permenakertrans 11 thn 2013 Permenakertrans 5 thn 2012 dan Pelatihan Tenaga Kerja
Tentang Sistem Pelatihan Kerja Tentang Sistem Standardisasi Pendamping
Nasional di Daerah Kompetensi Kerja Nasional
Kepmenakertrans 40 thn 2012
Permenakertrans 8 tahun 2014 Permenaker 21 tahun 2014 Tentang Jabatan-Jabatan
Pedoman Penyelenggaraan Pedoman Penerapan Kerangka Tertentu yang Dilarang Diduduki
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Asing

Permenaker 16 thn 2015


Tentang Tata Cara Penggunaan
Tenaga Kerja Asing
MEMBANGUN SDM YANG BERDAYA SAING

PRODUKTIVITAS DAN
KUALITAS TENAGA KERJA
WTO

APEC
KOMPETENSI DAN
PROFESIONALISME SDM MEA

DAYA SAING PELUANG ATAU


NASIONAL TANTANGAN

PENGEMBANGAN SDM
BERBASIS KOMPETENSI

LEMBAGA PENGEMBANG
DIKLAT AN KARIR
Dilandasi oleh nilai-nilai agama berkomunikasi,
dan budaya: berkoordinasi,
etos kerja, disiplin kerja, bekerjasama dengan
kejujuran, loyalitas, dedikasi, orang lain (team
tanggung jawab dsb work) dsb

JALUR
LEMBAGA PENDIDIKAN
KOMPETE KOMPETE
NSI NSI SOSIAL
SPIRITUAL LEMBAGA PELATIHAN

KOMPTEN
SI TEKNIS PENGEMBANGAN KARIR

kemampuan teknis
atau substantif
sesuai dengan
bidang tugas dan
BAGAIMANA KITA MEMBEDAKAN PEKERJA
YANG KOMPETEN DAN TIDAK
KOMPETEN

Tukang Las
Pengajar/ Instruktur

Tukang Pasang Besi


Pembalap
Beton

Dokter
???

ARE WE COMPETENT

WHAT AREA ARE WE COMPETENT IN

WHAT PERFORMANCES ARE WE COMPETENT ON

HOW DO WE KNOW THAT WE ARE ALREADY COMPETENT

COMPETENCY NEED TO BE STADARDIZED


UPAYA PENCIPTAAN TENAGA KERJA
KOMPETEN di INDONESIA

APA ITU KOMPETEN ????

• TK kompeten harus memiliki


pengetahuan yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan,
terampil melakukan
pekerjaannya dan memiliki
etos kerja yang baik

• Tanggung jawab semua pihak


(Kementerian/ Lembaga,
Instansi lainnya dimasing-
masing sektor, Pemerintah
Daerah, Swasta dan Masyarakat
KANDUNGAN STANDAR
KOMPETENSI KERJA

Task skills

Task Management
SKILL Skills

Transfer skills

Contingency
KNOWLEDGE ATTITUDE Management
Skills
Job Role /
Environment Skills

Work Place
KOMPETEN
STANDARD
KOMPETENSI KERJA

 Rumusan tentang kemampuan dan kinerja yang


meliputi :
 Apa yang diharapkan dapat dikerjakan oleh
seseorang
 Sejauh mana kinerja yang diharapkan dapat
dicapai oleh seseorang
 Bagaimanna mengukur/membuktikan bahwa
seseorang telah mencapai kinerja yang
diharapkan
KKNI Keperawatan
 Isi KKNI Keperawatan adalah SKKNI Keperawatan
 Jenjang Kualifikasi Keperawatan ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan selaku sektor pembina teknis
 Standar Kompetensi Kerja Keperawatan disusun oleh
Kementerian Kesehatan (bersama pemangku
kepentingan) dan ditetapkan oleh Kemenaker.
 Penerapan KKNI bidang Keperawatan oleh Kemenkes
dan Kemenristek & Dikti.

Anda mungkin juga menyukai