Anda di halaman 1dari 46

PEREKONOMIAN

INDONESIA
 Sisten Ekonomi di Dunia
 Sistem Perekonomian Indonesia
 Struktur Ekonomi

Dr. Muhamad Masri, SE., M.Si

1
Pengertian Sistem Ekonomi
 Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai sistem yang mengatur
perekonomian suatu negara dalam rangka mencapai tujuan negara
tersebut.
 Untuk mencapai tujuan tersebut tergantung pada unsur dan komponen yang
terlibat dalam perekonomian.
 Unsur-unsur yang terlibat dalam perekonomian antara lain manusia sebagai
subjek, barang dan jasa sebagai objek, serta seperangkat kelembagaan
yang mengatur kehidupan perekonomian, termasuk lembaga ekonomi, cara
kerja, peraturan, kebiasaan, perilaku, dan etika masyarakat.
 Sistem ekonomi lahir sekitar tahun 1960-an yang saat itu terdiri dari dua
sistem ekonomi yang berlaku, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sosialis.
 Dasar yang membedakan antara kedua sistem tersebut adalah peranan
atau intervensi pemerintah dalam perekonomian. Keadaan ini sangat
tergantung pada sistem sosial lainnya, terutama politik yang berlangsung di
masyarakat. Di dunia ini terdapat kecenderungan umum bahwa jika
berbicara sistem ekonomi, maka tidak terlepas dari sistem politik.

2
Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis

Sistem ekonomi ideologi kapitalis dan sosialis yang


membedakan adalah peranan atau intervensi pemerintah
dalam perekonomian.
1.Sistem Ekonomi Kapitalis: pengelolaan ekonomi diserahkan
pada mekanisme pasar, dan berideologi politik liberalisme
dengan rezim pemerintahan yang demokratis
2.Sistem Ekonomi Sosialis: menganut ideologi politik
komunisme dengan rezim pemerintahan yang otoriter biasanya
cenderung menganut ideologi ekonomi sosialis di mana
pengelolaan ekonominya berdasarkan perencanaan terpusat.

3
Keputusan Ekonomi

 Keputusan yang harus diambil setiap waktu. Keputusan


tersebut sangat berkaitan dengan apa, berapa banyak,
bagaimana, dan untuk siapa kegiatan ekonomi tersebut
dilakukan.
 Bagaimana keputusan tersebut akan diambil sangat tergantung
pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara bersangkutan.
 Dalam hal ini, ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan
untuk menjawab jenis keputusan tersebut. Pendekatan
pertama berasal dari kalangan ekonom konservatif dan
pendekatan kedua berasal dari kalangan ekonom progresif.

4
Pendekatan Ekonomi Konservatif dan
Progresif
 Menurut kalangan Ekonom Konservatif, untuk memutuskan
permasalahan yang berkaitan dengan apa, berapa banyak,
bagaimana, dan untuk siapa kegiatan ekonomi dilakukan sangat
tergantung pada mekanisme pasar.
 kalangan ekonom konservatif menggolongkan sistem perekonomian
ke dalam dua jenis sistem ekonomi, yaitu sistem perekonomian
pasar bebas dan sistem perekonomian komando.
 Sistem perekonomian pasar bebas adalah sistem perekonomian
yang menyerahkan jawaban atas pertanyaan apa, berapa banyak,
untuk siapa kegiatan ekonomi tersebut dilaksanakan diserahkan
kepada kehendak pasar.
 Sistem perekonomian komando adalah sistem perekonomian yang
menyerahkan jawaban atas pertanyaan tersebut kepada lembaga
perencanaan negara yang berwenang.

5
Pendekatan Ekonomi Konservatif dan
Progresif
 Dengan demikian, dilihat dari peranan negara terhadap
perekonomian, sistem perekonomian pasar bebas ditandai
oleh terbatasnya intervensi pemerintah dalam perekonomian,
sedangkan pada sistem ekonomi komando ditandai oleh
besarnya intervensi pemerintah dalam kegiatan
perekonomian.
 Kalangan Ekonom Progresif berpendapat bahwa untuk
menjawab pertanyaan apa, berapa banyak, dan untuk siapa
kegiatan ekonomi suatu negara dilaksanakan diserahkan
sepenuhnya kepada mode produksi (mode of production)
orde ekonomi.

6
Kriteria Perekonomian

 Bertitik tolak dari uraian tersebut, untuk mengetahui kekhasan


sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara sebenarnya
tergantung pada tiga kriteria penting. Ketiga kriteria tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Sampai seberapa besar Intervensi pemerintah dalam
perekonomian, yaitu apakah kadar pemerintah terhadap
perekonomian besar atau tidak.
2. Sampai seberapa besar Keleleluasaan masyarakat untuk
saling bersaing satu sama lain dan untuk menerima
imbalan atas prestasi kerjanya.
3. Sampai seberapa besar sistem pemilikan sumber daya
atau faktor-faktor produksi.

7
Sistem Perekonomian
di Dunia
 Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan
oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya
yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi
di negara tersebut.
 Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara
sistem itu mengatur faktor produksinya.
 Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki
semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
8
1. Sistem Ekonomi Kapitalis
(Liberalis / Perekonomian Pasar)
 Dikenal dengan sistem ekonomi pasar bebas, merupakan sistem
ekonomi di mana peranan pemerintah terhadap perekonomian sangat
kecil sekali, bahkan dapat dikatakan tidak ada.
 Sistem ini dikembangkan oleh kaum klasik yaitu Adam Smith. Adam
Smith dalam bukunya The Wealth of Nations (1896) mengatakan bahwa
untuk mencapai kesuksesan suatu perekonomian, maka faktor-faktor
produksi harus diserahkan kepada masing-masing individu; sementara
untuk kemakmuran maka perdagangan bebas dan persaingan yang
sangat tinggi haruslah diterapkan dalam perekonomian tanpa ada pihak
yang mengatur.
 Sistem ekonomi kapitalis tidak menghendaki campur tangan pemerintah.
Sistem ekonomi ini menitikberatkan pada kebebasan pemilikan modal
secara individual oleh warga masyarakat. Karena, dalam kenyatannya,
tidak semua warga masyarakat mampu ikut serta dalam pemilikan
modal, maka sistem perekonomian kapitalis ditandai oleh adanya
pembagian masyarakat ke dalam dua golongan yakni pemilik modal
(majikan) dan pemilik tenaga (buruh).
9
 Bila majikan hidup dari akumulasi modal, maka golongan buruh
hidup dari menjual tenaganya. Dalam hal ini tampak bahwa
peranan pemerintah dalam perekonomian relatif kecil.
Pemerintah hanya berfungsi sebagai pelindung warganya dari
peperangan, ketidakadilan, dan penyedia sarana infrastruktur.
 Dalam sistem ekonomi kapitalis, mekanisme harga dan pasar
sangat dijunjung tinggi demi menjalankan perekonomiannya.
 Mekanisme ini sangat berkaitan dengan keempat
permasalahan ekonomi sebelumnya, yaitu mengapa barang itu
diproduksi dan berapa barang yang harus diproduksi. Kedua
permasalahan inilah yang akan menentukan mekanisme harga
di pasar.
 Semboyan yang dipakai oleh ekonomi kapitalis yaitu Live is
alone, menunjukkan sifat yang individualis. Sistem ekonomi
kapitalis ini lebih banyak dianut oleh negara-negara Barat.

10
Azas pokok sistem ekonomi kapitalis adalah bekerjanya tangan-
tangan yang tidak terlihat yang digerakkan oleh rasa cinta diri
yang dikemukakan oleh Adam Smith. Inti pemikiran yang
dicetuskan oleh Adam Smith adalah sebagai berikut:

1.Invisible hand "(tangan yang tidak terlihat)" akan menggerakkan


kegiatan ekonomi yaitu keinginan seseorang atau sekelompok orang
memberikan barang dan jasa demi mendapatkan yang Iainnya.
Konsep ini dijelaskan dengan contoh berikut: Pembuat baju
menghasilkan baju bukan karena rasa cinta pada sesama tetapi demi
keuntungan pribadi, dan si pembuat baju tidak boleh mencari
keuntungan terlalu tinggi yang akan mengakibatkan pembeli membeli
baju di tempat Iain yang lebih murah.
Jadi, si pembuat baju harus mempertimbangkan harga dengan tepat
agar dapat bersaing dengan yang Iainnya.

11
2. Harga pasar dapat goyah karena hukum penawaran dan
permintaan serta keinginan pengusaha menggunakan
modalnya sebaik mungkin.
3. Pemerintah suatu negara mempunyai tiga tugas yang
sangat penting, yaitu melindungi negara dari kekerasan dan
serangan negara bebas Iainnya, melindungi masyarakat
dari ketidakadilan atau penindasan oleh masyarakat Iainnya
atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan, serta
mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana
untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan.
Prinsip ekonomi yang dianut oleh sistem ekonomi kapitalis
adalah setiap orang menerima imbalan berdasarkan
prestasi kerjanya (keadilan distributif).
Contoh negara yang menganut sistem ini adalah: Amerika
Serikat, Inggris, dan negara-negara Eropa Barat.

12
 Buku Adam Smith yang berjudul 'The Theory of Sentiments'
menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya ( 1159 ). Paham
kebebasan ini sejalan dengan pandangan ekonomi kaum klasik,
dimana mereka menganut pahan 'Laissez faire', yang mengendaki
kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim mungkin
campur tangan pemerintah.
 Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap
bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan
sendirinya. Mekanisme pasarlah yang akan mengatumya, kekuatan
permintaan penawaran-lah yang akan mewujudkannya.
 Jika demikian pemikirannya, selanjutnya apa tugas pemerintah ?
Menurut kaum klasik, tugas pemerintah adalah :
1. Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh pihak
swasta, sebagai misal mengelola pamong praja dan sejenisnya.
2. Membantu memperlancar dan menciptakan kondisi yang
mendukung kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung.,
Sebagai contoh membangun prasarana jalan agar transportasi
menjadi lancar, mengeluarkan kebijaksanaan yang mendukung,
dan sejenisnya.
13
 Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah
memiliki tiga tugas yang sangat penting (Suroso, 1993)
yakni :
1. Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan
serangan negara liberal lainnya;
2. Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari
ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat
lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat
diandalkan.
3. Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana
untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan
dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil
sehingga tidak dapat menutupi biayanya.

14
 Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan
sepenuhnya kepada swasta. Dengan terjadinya resesi dunia pada
sekitar tahun 1930-an, kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir.
 Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan untuk
memperbaiki sistem ini. Diantara para ahli yang cukup terkenal dan
hingga sampai saat ini pandangannya masih relefan adalah J..M.
Keynes, yang antara lain berpendapat bahwa negara, yang
merupakan suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini haruslah ikut
campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu
tersedia bagai semua warganya.
 Secara umum karakteristik sistem ekonomi liberal kapitalisme
adalah :
1. Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja,
kewirausahawan) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta;
2. Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi,
diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir
oleh mekanisme·pasar yang berlaku;
3. Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk
utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi;

15
2. Sistem Ekonomi Sosialis
(Etatisme / Perekonomian Perencanaan)
 Sistem ekonomi sosialis merupakan lawan dari sistem ekonomi
kapitalis. Sistem ekonomi ini lahir sebagai kritik terhadap ekonomi
kapitalis, yang diilhami oleh pemikiran Karl Mark.
 Karl Mark berpendapat bahwa pada sistem kapitalis banyak
ketidakadilan yang terjadi karena adanya penindasan kaum pemodal
terhadap kaum buruh.
 Ketidakadilan tersebut terlihat pada perilaku kaum kapital atau
pemodal yang senantiasa bersenang-senang, sementara kaum buruh
yang pada dasarnya menghasilkan keuntungan bagi para kaum
pemodal (karena adanya upah minimum) hidup sengsara dan sangat
menderita.
 Lahir dari kondisi tersebut, Karl Mark berpendapat bahwa
perekonomian hendaknya dikuasai oleh pemerintah dengan
mempertimbangkan sistem perencanaan. Dari keadaan tersebut
terlihat bahwa pemerintah memainkan peran yang sangat besar
terhadap perekonomian.
16
 Sistem sosialis sendiri terdiri dari :
1. Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak
pemerintah/negara;
2. Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi
dengan dikoordinasi secara terencana;
3. Rangsangan dan insentif diberikan berupa material
dan modal, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku
ekonomi
 Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat
dan tuntutan perekonomian intemasional, tampaknya sistem
sosialis terencana ini mulai ditinggalkan oleh penganutnya.
 Salah satu contoh adalah yang diawali oleh presiden Rusia,
Gorbachev dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-
akhir ini dengan mulai pecahnya negara-negara berpaham
komunis, yang di dalam perekonomianyil cenderung
bersistem sosialis.
17
 Semboyan yang dianut oleh sistem ini adalah Bersatulah Kaum Buruh.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis antara Iain Rusia dan
Tiongkok.
 Dalam prakteknya, sistem ekonomi sosialis terbagi ke dalam dua golongan
besar yaitu sistem perekonomian sosialis otoriter yang menjadikan negara
sebagai ukuran kolektivitasnya.
 Model kedua biasa disebut sebagai sistem perekonomian sosialis
demokratik yang membatasi kolektivitasnya dalam ukuran perusahaan
seperti koperasi.
 Masyarakat komunis adalah yang dicita-citakan oleh Karl Marx yang
dianggap sebagai masyarakat yang tidak ada kelas sosialnya. Manusia
dibebaskan dari keterikatannya pada milik pribadi dan di masyarakat tidak
ada eksploitasi, penindasan, dan paksaan.
 Ia juga berpendapat bahwa negara tidak lain hanyalah mesin yang dipakai
suatu kelas untuk menindas kelas lain. Karena itu, negara hanya merupakan
lembaga transisi yang dipakai dalam perjuangan untuk menindas lawan-
lawannya dengan kekerasan.

18
 Dalam tahap awal komunisme, prinsipnya adalah "setiap orang
memberi (pada masyarakat) menurut kemampuannya, setiap orang
menerima sesuai dengan karyanya". Sedangkan dalam tahap
komunisme penuh, prinsipnya telah berkembang menjadi "setiap
orang memberi sesuai dengan kemampuannya, setiap orang
menerima menurut kebutuhannya (distribusi menurut
kebutuhannya)".
 Dari kenyataan yang ada, terlihat bahwa pada saat ini sosialis
mengalami kehancuran sebelum mencapai tujuannya, yang semata-
mata disebabkan oleh tidak adanya kebebasan individu sehingga
mematikan ide-ide yang ada di dalam benak individu.
 Padahal kebebasan ini biasanya melahirkan pemikiran yang
sekaligus melahirkan ide-ide baru yang inovatif.
 Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara,
Tiongkok, dan negara komunis lainnya.

19
 Ciri-ciri :
 Hak milik individu tidak diakui.
 Seluruh sumber daya dikuasai negara.
 Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
 Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.

 Kelebihan :
 Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
 Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
 Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
 Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan
masyarakat.

 Kekurangan :
 Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
 Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
 Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
20
3. Sistem Ekonomi Campuran
 Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi 'logis' dari
ketidak sempumaan kedua sistem ekonomi di atas (liberalisme dan
etatisme). Selain resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti
ketidak sanggupan sistem liberalis, langah Gorbachev dan bubarnya
kelompok negara-negara komunis, menjadi bukti pula kerapuhan sistem
etatisme.
 Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara
sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem
ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian
dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi
kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin
mereka jalankan. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian
memilih sistem ekonomi campuran ini.
 Contoh negara yang menggunakan sistem ini di antaranya Filipina, yang
memiliki kadar kapitalisme yang lebih besar dibandingkan kadar sosialisnya,
India yang kadar sosialisnya lebih besar dibandingkan kadar kapitalisnya.
Namun demikian, banyak juga negara yang menggunakan sistem ini, yang
kadar kapitalis atau sosialisnya berubah sesuai dengan sistem
pemerintahan yang ada.
21
 Sistem ini muncul dan berkembang sebagai upaya
mengatasi kelemahan sistem ekonomi kapitalis dan
sistem ekonomi sosialis.
 Pemberlakuan sistem ekonomi kapitalis yang ketat
ternyata menimbulkan depresi ekonomi pada tahun
1930-an, sedangkan pemberlakuan sistem ekonomi
sosialis yang ketat juga tidak mampu menghilangkan
kelas-kelas dalam masyarakat.
 Sistem ekonomi campuran merupakan campuran antara
sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis
dengan berbagai variasi kadar dominasinya serta
dengan berbagai variasi nama istilah.

22
 Ciri-ciri :
 Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
 Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
 Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan
pendapatan.
 Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah

 Kelebihan :
 Kestabilan ekonomi terjamin
 Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha
menengah dan kecil
 Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu

 Kekurangan :
 Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya
dilakukan pemerintah dan swasta
 Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
pemerintah dan swasta
23
4. Sistem Ekonomi Islami
 Sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang digali dari
nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Assunah.
Berdasarkan Al-quran dan hadist tersebut, pada dasarnya sistem
ekonomi Islam ini menitikberatkan pada persaudaraan dan
kekuatan.
 Islam jelas berbeda dengan sistem ekonomi lainnya, terutama
kapitalis dan sosialis. Perbedaan yang tampak dari sistem ekonomi
Islam dengan sistem ekonomi lainnya terlihat dari premis yang
dianut.
 Seperti diketahui bahwa premis yang dijadikan landasan dalam
ekonomi barat adalah kebutuhan manusia tidak terbatas, prinsip
kelangkaan, dan setiap individu mencari keuntungan secara sendiri-
sendiri.
 Premis tersebut sangat bertentangan dengan yang dijadikan
landasan dalam sistem ekonomi Islam, yaitu pengendalian hawa
nafsu atau yang berlandaskan pada needs bukan wants.
24
 Selain premis yang mendasari landasan sistem ekonomi
Islam, ada juga beberapa hal yang perlu dicatat berkaitan
dengan operasi sistem ekonomi Islam. Hal tersebut antara
lain:
1. Ekonomi Islam senantiasa berlandaskan pada
tercapainya kemerataan distribusi pendapatan maupun
kesempatan kerja.
2. Berkaitan dengan pemaksimumam keuntungan, dalam
sistem ekonomi Islam manusia sebagai pelaku ekonomi
senantiasa dituntut untuk meningkatkan keuntungan. Hal
ini seiring dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang
menyatakan bahwa "Perdagangkanlah harta anak yatim
itu, sehingga tidak habis termakan zakat”. Seperti
diketahui bahwa besarnya zakat adalah 2,596, sehingga
keuntungan harus diupayakan di atas 2,596 sampai daya
dukung lingkungan masih terpelihara.
25
3. Dalam beroperasi perusahaan senantiasa berpegang teguh
pada azas efisien dan lugas formal. Penerimaan perusahaan
tetap mengandalkan pada kebutuhan riil dan tetap
menguntungkan.
Dalam perusahaan tidak dibenarkan adanya pegawai yang
nebeng tetapi semua staf harus mandiri.
Persaudaraan yang merupakan pagar ekonomi Islam bukan
berarti bahwa kita boleh nebeng tetapi setiap orang harus
memberikan kontribusi untuk tumbuh dan menguatnya
masyarakat.
Selain itu, perlu juga dijaga agar pertumbuhan modal dari
masyarakat tetap dilestarikan.
Dengan demikian, perusahaan menurut konsep İslam tidak
bersaing tetapi berkolaborasi sehingga timbullah saling
berbagi keuntungan.
26
 Selain hal-hal tersebut, konsep penting lainnya yang berkaitan
dengan ekonomi İslam menyangkut landasan sistem ekonomi
İslam yang terdiri atas hal-hal berikut ini:
a) Nilai Dasar
1. Hakikat Kepemimpinan. Kepemimpinan bukanlah penguasa
mutlak atau sumber ekonomi tetapi kemampuan untuk
memanfaatkannya.
2. Keseimbangan. Orang-orang yang apabila membelanjakan
(harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir
dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang
demikian. Jadi adanya keseimbangan yang ditandai oleh
kesederhanaan, hemat, dan menjauhi keborosan (efisiensi).
3. Keadilan. Keadilan di sini diartikan sebagai kebijakan dalam
mengalokasikan sejumlah kegiatan ekonomi tertentu,
sehingga keadilan harus tercermin dalam konsumsi,
produksi, dan distribusi.

27
b) Nilai Instrumental
Dalam sistem ekonomi İslam ada lima instrumental yang
dipengaruhi oleh tingkah laku ekonomi seoramg muslim dan
pembangunan ekonomi pada umumnya. Nilainilai tersebut
adalah kewajiban zakat, larangan riba, kerjasama ekonomi,
jaminan sosial, dan peranan anggota.

c) Azas Filsafat
Asas filsafat ekonomi (A.M. Syaefudin) adalah tauhid,
kepemilikan, dan pertanggungjawaban.

d) Nilai Normatif
Hal yang dijadikan nilai normatif dalam sistem Islam adalah
landasan aqidah, landasan akhlak, dan landasan syariah.

28
5. Sistem Ekonomi Pancasila
 Sistem Ekonomi Pancasila mulai hangat dibicarakan sekitar
tahun 1980—1981 yang gagasannya Iahir dari Mubyarto.
Sebutan sistem Ekonomi Pancasila ini sebenarnya lebih dulu
dilontarkan oleh Emil Salim pada tahun 1966.
 Terdapat dua sudut pandang terhadap Sistem Ekonomi
Pancasila (SEP).
 Pertama, jalur yuridis formal yang berangkat dari keyakinan
bahwa landasan hukum SEP adalah pasal 33 UUD 1945,
yang dilatarbelakangi oleh jiwa pembukaan UUD 1945 dan
dilengkapi dengan pasal 23, 27 ayat 2, 34, serta penjelasan
pasal 2 UUD 1945 (Sri Edi Swasono dan Potan Arif Harahap).
 Kedua, jalur orientasi yang menghubungkan sila-sila dalam
Pancasila (Emil Salim, Mubyarto, dan Soemitro
Djojohadikusumo).
29
 Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.

1) Sistem ekonomi Pancasila tidak semata-mata bersifat


materialistis, karena berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa. Segala kegiatan perekonomian senantiasa
didasarkan pada keimanan dan ketakwaan, sehingga
sistem ekonomi Pancasila ini dikendalikan oleh kaidah-
kaidah pembangunan yang berakhlak.

2) Ekonomi Pancasila yang didasarkan pada sila kedua


mengandung makna bahwa dalam melakukan kegiatan
perekonomiannya senantiasa berpedoman pada
pengakuan harkat dan martabat Indonesia.
30
2) Ini berarti bahwa setiap kegiatan ekonomi di Indonesia
harus menempatkan manusia sebagai subjek atau
pelaku ekonomi bukan objek ekonomi.

Dengan demikian, jelas bahwa sistem ekonomi yang


didasarkan pada sila kedua Pancasila menitikberatkan
pada nuansa manusiawi ketika menggalang hubungan
ekonomi demi perkembangan masyarakat.

Ini berarti bahwa ada kehendak yang kuat untuk


mewujudkan kemerataan sosial sesuai dengan azas
kemanusiaan, sehingga usaha untuk mengurangi dan
memberantas kemiskinan serta pengangguran dalam
penataan perekonomian masyarakat sangat diperlukan.

31
3) Ekonomi Pancasila yang didasarkan pada sila ketiga
Pancasila, yakni persatuan Indonesia, mengandung arti
bahwa kegiatan ekonomi di Indonesia harus senantiasa
didasarkan pada rasa persatuan dan kesatuan di antara
pelaku ekonomi.

Persatuan dan kesatuan yang dimanifestasikan melalui kegiatan


gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa
Indonesia. Jauh dari itu, sistem ekonomi yang didasarkan
pada sila ketiga juga mengandung arti bahwa pola kebijakan
ekonomi dan cara penyelenggaraannya tidak menimbulkan
kekuatan yang mengganggu persatuan bangsa dan
kesatuan negara.

Dengan demikian, nasionalisme menjiwai setiap kebijakan


ekonomi yang pada akhirnya dapat membuka kesempatan
ekonomi secara adil bagi seluruh masyarakat indonesia,
terlepas dari kedudukan suku, agama, ras, atau daerah.
32
4) Sistem ekonomi yang didasarkan pada sila keempat
Pancasila mengandung arti bahwa pelaksanaan kegiatan
ekonomi bermuara pada demokrasi ekonomi.
Ini berarti bahwa setiap kegiatan ekonomi di Indonesia harus
berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dengan
kata lain, rakyat harus berperan dan berpartisipasi aktif
dalam usaha pembangunan.
Secara konkret, koperasi merupakan bentuk usaha yang paling
sesuai dengan demokrasi ekonomi. Jika dikaitkan dengan
ciri negatif demokrasi ekonomi yaitu free fight liberalism,
etatism, dan monopoly terlihat bahwa kegiatan ekonomi di
Indonesia senantiasa menghindari ciri negatif tersebut.

33
5) Sistem ekonomi yang didasarkan pada sila
kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia, mengandung arti
bahwa kegiatan ekonomi di Indonesia harus
senantiasa diwarnai dengan keadilan sosial
(social equity) dan egalitarian sehingga pola
pembagian hasil produksi lebih merata
antargolongan, daerah, dan desa-kota.
Dengan demikian, perimbangan yang tegas antara
perencanaan di tingkat nasional dan
desentralisasi senantiasa diperhatikan serta
dilaksanakan dalam kegiatan ekonomi
Indonesia.
34
Sistem Perekonomian di Indonesia
 Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda
terutama Indonesia dan Amerika serikat, dua negara ini pun
menganut sistem ekonomi yang berbeda.
 Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, yang
mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat.
Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh
Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia
berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi
sosialis.
 Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa
Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi.
Namun sistem ekonomi ini hanya bertahan hingga masa Reformasi.
 Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem
ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah
yang masih berlaku di Indonesia. Berikut sistem ekonomi yang
dianut oleh Indonesia dari masa Orede Baru hingga sekarang.

35
1. Sistem Ekonomi Demokrasi
 Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari
falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk
rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
 Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat
baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam
usaha mencapai kemakmuran bangsa.
 Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing,
dan mengarahkan kegiatan perekonomian.
 Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

36
 Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :

 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai


hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
 Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran
rakyat.
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
 Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak.
 Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
 Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum.
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

37
 Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :

 Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas


yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan
eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga
dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi
nasional.
 Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur
ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan
mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sektor negara.
 Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi
pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.

38
Sistem Perekonomian di Indonesia

1. Sistem Ekonomi Demokrasi


 Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah
Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan
dan pengawasan pemerintah.
 Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat
baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam
usaha mencapai kemakmuran bangsa.
 Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing,
dan mengarahkan kegiatan perekonomian.
 Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat.

39
Terlepas dari sejarah yang akan menceritakan keadaan yang
sesungguhnya pernah terjadi di Indonesia, maka menurut
UUD'45, sistem perekonomian tercermin dalam pasal-pasal
23, 27, 33, dan 34.
Demokrasi Ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri positif
yang diantaranya adalah (Suroso, 1993) :
1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan
2.Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
3.Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

40
4. Warga negara memiliki kebebasan dalam
memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak
5. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya
tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat
6. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga·
negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-
batas yang tidak merugikan kepentingan umum)
7. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara
oleh negara

41
Sistem Perekonomian di Indonesia
2. Sistem Ekonomi Kerakyatan
 Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi
kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara
yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia
adalah sistem ekonomi kerakyatan.
 Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem
ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif
dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang
menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan
perkembangan dunia usaha.

42
 Ciri-ciri sistem ekonomi kerakyatan ini adalah :

1. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan


prinsip persaingan yang sehat.
2. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan,
kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
3. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan.
4. Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan
bekerja.
5. Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang
adil bagi seluruh rakyat.

43
Para Pelaku Perekonomian

 Terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem


perekonomian di Indonesia, yaitu :
1. perusahaan negara (pemerintah),
2. perusahaan swasta, dan
3. koperasi.
 Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika
pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama dengan baik
pula dalam mencapai tujuannya. Sikap saling mendukung di
antara pelaku ekonomi juga sangat dibutuhkan dalam rangka
mewujudkan ekonomi kerakyatan.
 Pembahasan lebih lanjut disampaikan pada pertemuan
berikutnya dalam materi APBN

44
Sistem Perekonomian NasAKom
 Soekarno ketika itu merangkum konsepsi politiknya sebagai
NASAKOM: nasionalisme, agama, komunisme. Kita harus
memahami komunisme di sini sebagai sosialisme, karena dasar
pemikirannya adalah prinsip keadilan sosial, yang juga menjadi
dasar pemikiran politik Karl Marx.
 Jadi Soekarno yakin, perbedaan dan perpecahan dunia dalam
persaingan ideologis saat itu bisa dijawab dengan menghormati
nasionalisme, agama dan prinsip sosialisme.
 Tapi politik Soekarno akhirnya gagal..
 Ya, secara menyedihkan dan mengerikan. Dimulai dengan
penculikan dan pembunuhan brutal para Jendral. Lalu aksi
pembalasan yang dilancarkan Suharto dan kubu militer secara lebih
mengerikan lagi. Kekejaman luas yang terjadi saat itu menjadi
semacam negasi dari tesis toleransi yang mau ditawarkan
Indonesia sebagai solusi perpecahan dunia. Dan sampai sekarang,
Indonesia belum sembuh dari luka dalam itu. Banyak kejadian
mengerikan yang terjadi saat itu, keluarga-keluarga terpisahkan,
begitu banyak orang terbunuh.. 45
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

46

Anda mungkin juga menyukai