Anda di halaman 1dari 24

MODUL

DATA KECELAKAAN LALU LINTAS

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN, DAN
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
BANDUNG 2016
1.PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang


 1.2 Deskripsi Singkat
 1.3 Tujuan Pembelajaran
 1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
 1.5 Estimasi Waktu
2.KEGIATAN BELAJAR 1
PENGENALAN DATA KECELAKAAN LALU
LINTAS
 2.1 Definisi Kecelakaan Lalu Lintas
 2.2 Sumber utama data kecelakaan Lalu lintas
 2.3 Kegunaan dan Manfaat Data Kecelakaan Lalu Lintas
 2.4 RANGKUMAN
 2.5 EVALUASI
3. KEGIATAN BELAJAR 2
PENGUMPULAN DATA KECELAKAAN
LALU LINTAS
3.1 Pencatatan Data Kecelakaan
3.2 Deskripsi Data Kecelakaan
3.3 RANGKUMAN
3.4 Evaluasi
4. KEGIATAN BELAJAR 3
ANALISIS DATA KECELAKAAN LALU
LINTAS
 4.1 Metode Pembobotan
 4.2 PENETAPAN LOKASI RAWAN
 4.3 Analisis Diagram Batang dan Tabulasi Silang
 4.4 Analisis terhadap Karakteristik Kecelakaan
 4.5 Tingkatan Analisis
 4.6 Rangkuman
 4.7 Evaluasi
5 KEGIATAN BELAJAR 4
CONTOH KASUS 1 ANALISIS KECELAKAAN LALU
LINTAS (STUDI KASUS - JALAN RAYA UNGARAN -
BAWEN)
 5.1 PENDAHULUAN
 5.2 METODOLOGI
 5.3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
 5.4 KESIMPULAN
 5.5 SARAN
1.1 Latar Belakang
 Keselamatan jalan di Indonesia telah diatur di Undang- Undang No.
38 Tahun 2004 tentang Jalan, Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun
2006 tentang Jalan, Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta RUNK (Rencana Umum
Nasional Keselamatan) jalan yang telah diluncurkan. Direktorat
Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam
pembinaan jalan di Indonesia dan dalam pembangunan jalan
nasional telah melaksanakan berbagai upaya dalam peningkatan
keselamatan jalan.
1.2 Deskripsi Singkat

 Mata Diklat ini membekali peserta dengan


pengetahuan tentang data kecelakaan lalu lintas,
khususnya pemanfaatannya agar tercipta jalan yang
berkeselamatan. Diklat dilakukan dengan
menggunakan metoda pelatihan orang dewasa
(andragogi) yang meliputi ceramah, tanya jawab,
pemaparan dan diskusi.
1.3 Tujuan Pembelajaran

 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)


 Setelah selesai mengikuti pembelajaran Data Kecelakaan Lalu Lintas, peserta
diharapkan mampu menjelaskan tentang data kecelakaan lalu lintas untuk dapat
digunakan dalam mengupayakan jalan yang lebih berkeselamatan.
 2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
 Setelah selesai mengikuti pembelajaran Data Kecelakaan Lalu Lintas ini, peserta
mampu:
 1. Menjelaskan tentang data kecelakaan.
 2. Menjelaskan pengumpulan data kecelakaan.
 3. Menjelaskan analisis data kecelakaan
1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
 1. Pengenalan Data Kecelakaan Lalu Lintas
 a. Definisi kecelakaan lalu lintas
 b. Sumber Utama data kecelakaan lalu lintas
 c. Kegunaan dan Manfaat data Kecelakaan lalu lintas
 2. Pengumpulan data kecelakaan lalu lintas
 a. Pencatatan data kecelakaan
 b. Deskripsi data kecelakaan
 3. Analisis data kecelakaan
 1. Metode Pembobotan
 2. Penetapan Lokasi Rawan Kecelakaan
 3. Analisis Diagram Batang Dan Tabulasi Silang
 4. Analisis Terhadap Karakteristik Kecelakaan
 5. Tingkatan Analisis
 4. Contoh kasus , analisa kecelakaan lalu lintas
 1. Pendahuluan
 2. Metodologi
 3. Analisis Dan Pembahasan
 4. Kesimpulan
 5. Saran
2.1 Definisi Kecelakaan Lalu Lintas

 Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di


jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna
jalan lain yang mengakibatkan korban manusia
dan/atau kerugian harta benda.
2.2 Sumber utama data kecelakaan Lalu
lintas
 1. Data dari perusahaan asuransi. Di Indonesia sumber utama didapat dari PT. Jasa Raharja
sebagai pelaksana dari Undang Undang No 33 Tahun 1964 JO PP No. 17 tahun 1965
tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang, dan Undang Undang No 34
tahun 1964 JO Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1965 tentang Dana Kecelakaan Lalu
Lintas Jalan.
 Rumah sakit, informasi hanya berkaitan dengan korban yang mendapatkan perawatan dan
meninggal dunia di rumah sakit. Pada umumnya pihak rumah sakit wajib untuk mencatat
penyebab kematian dan dicatat sebagai bagian mortalitas dalam permasalahan
kependudukan
 Kemungkinan pelaporan langsung (self reporting) dari masyarakat yang terlibat kecelakaan
lalu lintas.
2.3 Kegunaan dan Manfaat Data
Kecelakaan Lalu Lintas
 Laporan Kepolisian mengenai kecelakaan lalu lintas diperlukan untuk 3 (tiga)
kepentingan yang saling terkait, sebagai berikut:
 1. proses peradilan hukum pidana;
 2. pengajuan klaim/santunan asuransi; dan
 3. penelitian untuk keselamatan berkendaraan di jalan raya.
3.1 Pencatatan Data Kecelakaan

 Hingga saat ini, informasi yang paling baik untuk digunakan adalah Laporan
Polisi yang dicatat oleh petugas Kepolisian di tingkat Kepolisian Resor (Polres).
 digunakan untuk investigasi maupun penyidikan yang dapat mengalir ke proses
penuntutan hukum sesuai dengan hukum acara pidana Indonesia sebagai hukum
positif (pro judicia). Laporan ini digunakan pula bagi para korban untuk
mendapatkan santunan dari PT. Jasa Raharja.
 Dasar yang termungkin digunakan untuk penelitian mengacu ke Laporan Polisi
(LP) karena tersedia di semua Kepolisian Resor.
3.2 Deskripsi Data Kecelakaan

 Dalam identifikasi dan investigasi, Diagram batang merupakan upaya untuk


mengidentifikasi penyebab kecelakaan secara berjenjang dengan melakukan
tabulasi silang.
 1. Menginterpretasikan setiap Laporan Polisi (LP) untuk minimal dapat
mengidentifikasikan lokasi kejadian kecelakaan, jenis kecelakaan lalu lintas, jumlah
korban meninggal dunia, luka berat dan luka ringan.
 2. Mengelompokkan jenis kecelakaan sejenis dengan informasi jumlah korban
meninggal dunia, luka berat dan luka ringan.
 3. Jenis kendaraan yang menyebabkan kecelakaan
 4. Membuat peringkat permasalahan
 5. Melihat penyebab kecelakaan lalu lintas berdasarkan investigasi pihak kepolisian.
3.2.1 pengamatan awal lapangan

 pengamatan awal lapangan untuk memahami permasalahan setempat yang tidak


terlapor dalam Laporan Polisi dilanjutkan dengan studi lalu lintas, khususnya
untuk mendapatkan informasi kecepatan kendaraan. Volume lalu lintas dalam hal
ini didapat berdasarkan data sekunder yang didapat dari pihak Bina Marga. Kajian
awal tentang alinyemen dilakukan untuk mendapatkan gradient serta lengkung
jalan.
 dilakukan kajian hirarki penyebab kecelakaan dan hubungan dengan faktor jalan
menjadi prioritas utama.
3.2.2 Penjenjangan informasi kecelakaan

 1. Hanya memberikan titik lokasi kecelakaan (accident plot) seperti terlihat pada
Gambar 8.
 2. Memberikan informasi tubrukan (collision diagram) seperti terlihat pada
Gambar 9.
 3. Memberikan informasi tubrukan dan faktor-faktor penyebabnya seperti terlihat
pada Gambar 10.
4.1 Metode Pembobotan

 Analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan lalu


lintas dengan mempertimbangkan 2 (dua) nilai, yaitu:
 1. frekuensi kejadian; dan
 2. jumlah servitas/fatalitas yang timbul sebagai akibat/dampak dari kejadian
kecelakaan.
 Oleh karena itu diperlukan koefisien-koefisien yang dapat merepresentasikan
frekuensi dan tingkat fatalitas di suatu lokasi kejadian.
4.2 PENETAPAN LOKASI RAWAN

 Tentukan kriteria yang dipilih untuk menetapkan lokasi rawan kecelakaan lalu
lintas dikaitkan dengan program-program keselamatan lalu lintas, maka yang
terbaik adalah memilih lokasi yang mampu diupayakan penurunan jumlah
kecelakaan lalu lintas secara nyata.
 Pemilihan penanganan dan desain tindakan akan melibatkan kombinasi tindakan
penanganan diupayakan bahwa penanganan yang diusulkan memenuhi target tipe
kecelakaan utama di suatu lokasi.
 Pengurangan kecelakaan dengan tindakan penanganan tertentu harus
mempertimbangkan pengurangan tipe kecelakaan yang ditargetkan, dan juga
harus mempertimbangkan peningkatan tipe kecelakaan lain sebagai
konsekuensinya.
4.3 Analisis Diagram Batang dan Tabulasi
Silang
 Dari informasi yang dihimpun dari Sub Bab 3.2 di atas, maka tabulasi silang dapat
dikembangkan untuk memahami permasalahan keselamatan jalan yang ada.
 Langkah selanjutnya adalah menampilkan hasil perhitungan variabel dalam
bentuk diagram batang.
 Contoh kasus:
4.4 Analisis terhadap Karakteristik
Kecelakaan
 Analisis data kecelakaan lalu lintas merupakan suatu bentuk kajian terhadap
karakteristik kecelakaan lalu lintas baik untuk semua ruas jalan atau pada
beberapa lokasi kecelakaan terpilih termasuk diantaranya lokasi rawan
kecelakaan, ruas terburuk, atau suatu kawasan terburuk. Analisis ini sangat
bergantung kepada ketersediaan data dan alat bantu perangkat lunak computer
yang sangat diperlukan.
 4.4.1 Karakteristik kecelakaan
 4.4.2 Variabel frekuensi terjadinya kecelakaan lalu lintas
 4.4.3 Biaya kecelakaan (accident costs)
4.5 Tingkatan Analisis
 4.5.1 Analisis Tingkat Dasar
 Pada umumnya analisis dilakukan secara nasional atau regional sebagai dasar
memahami permasalahan keselamatan lalu lintas yang ada. Analisis berupa deskriptif
statistik dengan menggunakan metode tabulasi silang.
 4.5.2 Analisis Tingkat Menengah
 Analisis yang dilakukan lebih detail dengan harapan dapat melakukan skema upaya
peningkatan keselamatan lalu lintas
 4.5.3 Analisis Kajian Mendalam
 Pada analisis ini dipelajari hubungan kausal (sebab dan akibat) kecelakaan dengan
melihat variable-variabel manusia-kendaraan dan lingkungan jalan. Pendekatan dapat
dilakukan secara multi disiplin.

Anda mungkin juga menyukai