Anda di halaman 1dari 37

PENANGGULANGAN

HIV
By. Wilda Fauzia

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 1


05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 2
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 3
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 4
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 5
Indikasi Tes
• Prediksi eksaserbasi penyakit
• Deteksi protein inti p24 dan dengan peningkatan protein Beta
antibodi terhadap protein yang 2-microglobulin, yang
diidentifikasi dalam diagnosis dan menunjukkan kerusakan limfosit
penentuan stadium atau dan makrofag
perkembangan infeksi pada AIDS • Bantuan dalam diagnosis AIDS
• Konfirmasi hasil tes positif yang dari infeksi oportunistik dengan
diperoleh EIA untuk memastikan kultur dan identifikasi
hasil yang akurat mikroorganisme
• Penentuan tingkat penurunan sel • Screening orang-orang dalam
CD4 (limfosit T-helper) dalam kelompok berisiko tinggi untuk
kaitannya dengan sel CD8 pengembangan AIDS
(penekan) yang normal atau • Pemeriksaan donor darah oleh
meningkat untuk memprediksi
bank darah sebelum
keadaan defisiensi imun mendapatkan donor darah
• Screening darah sebelum
digunakan untuk transfusi atau
persiapan produk darah
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 6
Tes HIV

ANTI
PCR P24 RAPID
BODI

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 7


ELISA

Tes
Antibodi
Westernbl
IFA
ot

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 8


• Tes antibodi  mendeteksi antibodi HIV
dalam darah. Terdiri atas beberapa jenis,
antara lain:
– ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) 
5-7 ml darah
– IFA (immunofluorescene antibody assay) 
menggunakan pewarna fluoresens, untuk
mengonfirmasi hasil tes ELISA.
– Western Blot  pemeriksaan darah untuk
mengonfirmasi hasil tes ELISA

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 9


• Tes Viral Load atau PCR (polymerase chain reaction) 
mendeteksi RNA atau DNA HIV dalam darah
• Memastikan keberadaan virus HIV ketika hasil tes antibodi masih diragukan (window
period)
• Mengukur tingkat viral load HIV dalam darah (50 kopi/ml RNA HIV)
• Untuk melacak viral load/amplifikasi as. Nukleat (NAT) dan tanggapan terhadap
pengobatan infeksi HIV
• Mendeteksi HIV pada orang seronegatif berisiko tinggi sebelum antibodi dapat diukur
• Mengkonfirmasi hasil yang positif
• Skrining neonatus (11-16 hari)
• Skrining donor organ
• Mahal
• Viral load adalah prediktor yang lebih baik tentang risiko pengembangan penyakit
HIV dibandingkan jumlah CD4
• Semakin rendah viral load, semakin lama waktu untuk diagnosis AIDS dan semakin
lama waktu hidup
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 10
Tidak ada tingkat viral load yang
“aman”
Risikonya lebih kecil, tetapi HIV
dapat ditularkan ke orang lain jika
viral load tidak terdeteksi

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 11


• Tes kombinasi antibodi-antigen (Ab-Ag test)
 deteksi antigen HIV yang dikenal dengan p24
(core protein HIV) dan antibodi HIV-1 atau HIV-2
• Tinggi di serum pada awal infeksi

• Identifikasi antigen p24  deteksi sejak dini


sebelum antibodi HIV diproduksi dalam tubuh
• Produksi Ag-Ab  umumnya 2-6 minggu
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 12
Tes Cepat (Rapid test)

OraSure

Rapid
test
Tes
berbasis OraQuick
rumah

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 13


Rapid Test
• Tes OraSure  menggunakan air liur untuk
melakukan tes antibodi EIA
• Tes OraQuick menggunakan kurang dari
setetes darah
– Tes Antibodi HIV-1 (sekitar 20 menit)
– Handal (akurasi 99,6%) mendeteksi antibodi terhadap
HIV-1
– Standar pemeriksaan
– Ruang persalianan
– Unit Gawat darurat pelecehan seksual
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 14
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 15
Interpretasi Hasil Tes
Interpretasi Hasil Tes Positif
• Antibodi terhadap HIV ada dalam darah (pasien telah terinfeksi virus, dan
tubuh telah menghasilkan antibodi).
• HIV aktif dalam tubuh, dan pasien dapat menularkan virus ke orang lain.
• Meskipun terinfeksi HIV, pasien tidak harus menderita AIDS.
• Pasien tidak kebal terhadap HIV (antibodi tidak menunjukkan kekebalan).
Interpretasi Hasil Tes Negatif
• Antibodi terhadap HIV tidak ada dalam darah saat ini, yang dapat berarti
bahwa pasien belum terinfeksi HIV atau, jika terinfeksi, tubuh belum
menghasilkan antibodi (periode jendela — biasanya 3 minggu hingga 6
bulan)
• Pasien harus terus mengambil tindakan pencegahan
• Hasil tes tidak berarti bahwa pasien kebal terhadap virus, juga tidak
berarti pasien tidak terinfeksi, tapi tubuh mungkin belum menghasilkan
antibodi

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 16


Faktor2 yang menarik
• Hasil negatif dapat terjadi pada orang yang terinfeksi karena kurangnya
pembentukan antibodi pada awal penyakit dan pada tahap akhir karena
hilangnya kemampuan untuk memproduksi antibodi
• Hasil yang tidak akurat dapat terjadi dengan penggunaan alat uji yang
mengandung protein jika seseorang telah terpapar ke media yang
digunakan dalam alat tersebut
• Antibodi lintas reaktif yang diarahkan ke faktor penentu antigenik yang
ditemukan pada retrovirus nonpathogenik dapat menghasilkan hasil
positif yang tidak akurat
• Anak-anak yang terinfeksi sebelum lahir melalui ibu yang terinfeksi dapat
memiliki hasil negatif yang tidak akurat
• Kortikosteroid dapat memengaruhi hasil tes limfosit
• Protease inhibitor (enzim yang diperlukan untuk replikasi HIV) dapat
menghambat replikasi sel yang terinfeksi dan penyebaran HIV dari sel ke
sel
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 17
PREVENSI TERHADAP
PENULARAN

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 18


Strategi Preventif (Pencegahan)

Edukasi perilaku individu

Strategi pencegahan faktor politik, ekonomi,


dan sosial

Strategi pencegahan berbasis bukti

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 19


Langkah-langkah Preventif

Abstinence

Being faithful

Condom

Drugs injection

Education

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 20


Pendekatan ABCDE
Dengan mengetahui cara penularan HIV, maka akan lebih mudah melakukan
langkah-langkah pencegahannya. Secara mudah, pencegahan HIV dapat
dilakukan dengan rumusan ABCDE yaitu:

• A= Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual atau tidak melakukan


hubungan seksual sebelum menikah
• B = Being faithful, setia pada satu pasangan, atau menghindari berganti-ganti
pasangan seksual
• C = Condom, bagi yang beresiko dianjurkan selalu menggunakan kondom
secara benar selama berhubungan seksual
• D = Drugs injection, jangan menggunakan obat (Narkoba) suntik dengan
jarum tidak steril atau digunakan secara bergantian
• E = Education, pendidikan dan penyuluhan kesehatan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan HIV/AIDS

05/26/2021 HIV/AIDS/Ns.Wild@ 21
Pencegahan pada ODHA
Penggunaan Efektifitas bisa 95%
kondom
(Padian, Buve, Balkus, et al., 2008)

Kondom nonlatex (kulit domba) bagi alergi terhadap lateks


namun tidak akan melindungi terhadap infeksi HIV

Kondom wanita poliuretan dapat mencegah pajanan pada


sekresi genital yang mengandung HIV seperti semen dan
cairan vagina (Padian, et al., 2008)

Mikrobisida (produk kimia ; seperti gel, krim, film, atau


supositoria)  bisa efektif membantu menekan sekresi
vaginal dan rektal

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 22


Metode Kontrasepsi oral perempuan
Kontras terinfeksi HIV 
epsi
peningkatan pelepasan HIV dalam
cairan vagina dan serviks

Alat kontrasepsi intrauterin (IUD) 


IUD dapat berfungsi sebagai sarana
untuk menularkan virus

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 23


Penggunaan obat ARV selama promil  bagi pasangan (diskordan) yang
merencanakan kehamilan

Tidak menyusui bayi  HIV ditularkan melalui ASI

Tidak melahirkan pervaginam (sesuai hasil tes)

Menghindari kontak seksual dengan banyak pasangan atau orang-orang yang


dikenal sebagai pengguna obat HIV positif atau IV / injeksi

Sunat bagi laki-laki (2007, WHO & UNAIDS)

Tidak menyumbangkan darah untuk orla

Tidak berbagi peralatan ke orla-pengguna narkoba


(obat, alat suntik, kapas)

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 24


PENCEGAHAN
DI UNIT PELAYANAN

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 25


Kewasp mengurangi risiko penularan
adaan patogen yang ditularkan melalui
Standar darah dan patogen dari zat tubuh
yang lembab

digunakan saat bekerja dengan


semua pasien di semua pelayanan
perawatan kesehatan, terlepas dari
diagnosis atau status infeksi mereka

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 26


Profilak Diberikan jika terjadi paparan oleh darah atau
cairan tubuh lainnya ke petugas kesehatan
sis
pasca Pasien terpajan HIV akibat perilaku seksual berisiko tinggi atau penggunaan
narkoba suntikan  Penggunaan profilaksis pascapajanan ini kontroversial
pajanan karena khawatir dapat diganti untuk praktik seks yang lebih aman dan
penggunaan narkoba suntikan IV / injeksi yang lebih aman

Situasi resiko tinggi dibolehkan  kendala


ekonomi dan norma budaya

Perawatan harus dimulai secepat mungkin setelah


terpapar

Informasi profilaksis pascapajanan  efek samping obat, risiko jangka


panjang yang tidak diketahui, karena HIV sering menjadi kebal terhadap obat
yang digunakan untuk mengobatinya, Biaya uji klinis, biaya konseling dan
biaya pengobatan

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 27


Vaksin September 2007  percobaan efikasi
vaksin dihentikan  vaksin yang diuji tidak
melindungi terhadap HIV dan tidak
mengurangi viral load setelah infeksi

2009  Vaksin RV144

Saat ini  Vaksin HVTN 702 (Uhambo),


HVTN 705 (Imbokodo)  modifikasi RV144

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 28


KONSELING

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 29


• Konseling  pintu masuk utama pada layanan
pencegahan, perawatan, dukungan dan
pengobatan
• Kebijakan dan strategi nasional  konsep
akses universal untuk mengetahui status HIV,
akses terhadap layanan pencegahan,
perawatan, dukungan dan pengobatan HIV
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 30
• Penyelenggaraan Konseling dan Tes HIV  suatu
layanan untuk mengetahui adanya infeksi HIV di
tubuh seseorang
• Konseling dan tes HIV  didahului dengan dialog
antara klien/pasien dan konselor/petugas kesehatan
dengan tujuan memberikan informasi tentang HIV
dan AIDS dan meningkatkan kemampuan
pengambilan keputusan berkaitan dengan tes HIV

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 31


Penyuluhan

Sebelum tes HIV Pengambilan


Keputusan

Tes HIV

Konseling

Hasil tes

Akses ke layanan kes


Sesudah tes HIV
Stigma

Adaptasi hasil tes

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 32


Indonesia
• 2004  Pendekatan konseling dan tes HIV atas inisiatif klien
atau konseling dan tes HIV sukarela (KTS)

• 2010  Konseling dan Tes HIV dengan pendekatan Konseling


dan Tes HIV atas inisiatif pemberi layanan kesehatan (TIPK)

• Tujuan  universal akses, menghilangkan stigma dan


diskriminasi, serta mengurangi missed opportunities
pencegahan penularan infeksi HIV

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 33


Sasaran Konseling
• Pekerja seks
Populasi • pengguna narkoba suntik
• Waria

Kunci • Homoseksual
• Transgender

• warga binaan pemasyarakatan

Populasi • ibu hamil


• pasien TB
• kaum migran
Beresiko • pelanggan pekerja seks
• pasangan ODHA

Kelompok • Belum dewasa


• Anak-anak
• Terbatas kemmapuan berpikir dan
Minor menimbang

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 34


Konselor
• Konselor HIV adalah seseorang
yang memberikan konseling
tentang HIV dan telah terlatih
• Konselor memberikan waktu
dan perhatian, untuk
membantu klien mempelajari
keadaan dirinya, mengenali
dan melakukan pemecahan
masalah terhadap
keterbatasan yang diberikan
lingkungan

05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 35


05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 36
Referensi
• Brunner & Suddarth. 2010. Textbook of Medical
Surgical Nursing 12ed
• Cavanaugh, B.M. (3003). Nurse’s Manual of
Laboratory and Diagnostic tests 4th Ed. Philadelphia
• https://
aidsfree.usaid.gov/sites/default/files/hts_policy_in
donesia_2014.pdf
• https://
www.who.int/hiv/topics/vct/toolkit/components/
policy/review_of_policies_programmes_and_guid
elines.pdf
05/26/2021 Wild@ Fauzia, M.Kep 37

Anda mungkin juga menyukai