PSIKOFARMAKA
PSIKOFARMAKA
Psikofarmaka
Psikoterapi dan Konseling
Cara pengobatan lain
Merujuk pada ahli kesehatan jiwa
Medikamentosa/Psikofarmaka/Obat
Psikotropik
Antipsikotik/Neuroleptik
Antidepresan
Antimania
Antianxietas/anxiolitika
Antiinsomnia/hipnotika
Antihiperaktifitas
Langkah2 menggunakan Psikofarmaka
GANGGUAN JIWA
MERUPAKAN URUSAN
AHLI FILSAFAT BUKAN
URUSAN DOKTER
GG JIWA = IMORALITAS
GG JIWA TIMBUL AKIBAT
DOSA O.K. TERLALU
MENURUTI HAWA NAFSU
PENGOBATAN
MENGAMBIL
GARIS MORALISTIK
ZAMAN ILMIAH
ABAD KE 17 DIPERKENALKAN
SECARA EMPIRIS TENTANG
HISTERIA, DAN PERAN EMOSI
PHILIPPE PINEL (1745-1826)
MELEPAS RANTAI BESI
PENDERITA GG JIWA.
PADA ABAD KE 19
DIPERKENALKAN GANGGUAN
ANTISOSIAL SBG GILA MORAL
( MORAL INSANITY)
GERAKAN HUMANITER MULAI
DIKEMBANGKAN SHG
PERAWATAN PENDERITA
GANGGUAN JIWA DILAKUKAN
DENGAN LEBIH MANUSIAWI
Psikofarmaka (2)
Antidepresan
• Efektif untuk gangguan depresi dan berbagai
jenis gangguan cemas
• Antidepresan digolongkan menjadi:
– Trisiklik (TCA), contoh: amitriptyline,
imipramin, clomipramina
– SSRI, contoh: paroxetine, fluoxetine,
fluvoxamine, sertraline
– Golongan lain, contoh: mirtazapine, trazodone
Tujuan terapi kombinasi
Kesembuhan
• Penyesuaian kehidupan umum yang matur
• Kapasitas aktivitas fisik & kerja ↑
• Menghilangkan perkembangan penyakit
• Menghindari komplikasi proses penyakit dasar
• Pemakaian tujuan sekunder ↓
• Penyesuaian adanya penyakit ↑
Antidepresan Trisiklik (TCA)
• Merupakan anti depresan generasi
pertama.
• Reaksi klinik optimum: setelah 2-4 mg
• Hati hati pada pasien usia lanjut, dan
kondisi medik lain khususnya jantung,
karena sangat sensitif dengan efek
samping yang berkaitan dengan reseptor
kolinergik dan alfa adrenergik
ANTIDEPRESAN
Jenis Obat Dosis Anticholinergik Sedasi Hipotensi Level Efek
mg/hari Orthostatik Dalam
Plasma
Anti hiperaktivitas
Metilfenidat 30-150
Obat anti insomnia/Hipnotika
Khasiat panjang
Flurazepam 15-30
Diazepam 4-80
Khasiat menengah
Estazolam 1-4
Nitrazepam 2.5 – 5
Khasiat pendek
Triazolam 0.125-0.25
Lorazepam 2-10
KOMPLIKASI
Obat Anti Konvulsi
Fenobarbital 30-150
Difenhidantoin 100-300
Carbamazepin 400-800
Diazepam 4-80
Clonazepam 0.75-8
Asam/Na 750-3800
Valproat 250-1500
Primodone 50-150
Gabapentine
CIRI-CIRI DEPRESI
Kehilangan energi
Merasa sedih, tak berharga &
merasa bersalah
Sulit konsentrasi
Menarik diri
Hilang minat & kesenangan
Berpikir tentang kematian &
bunuh diri.
Perubahan kemampuan kognitif
Perubahan kemampuan bicara
Perubahan dalam fungsi vegetatif
Terapi
Terapi
pemeliharan
pemeliharan
Terapi Schizophrenia
Terapi pada episode akut skizoprenia
Tujuan terapi 7 hari pertama : mengurangi agitasi,
hostility, agresi, anxiety.
Jika seorang pasien masuk ke ruang darurat karena
serangan psikotik akut, lebih baik diatasi dengan “meng-
imobilisasi” pasien dulu dan mengajaknya bicara,
kemudian diberi obat benzodiazepine untuk penenang dan
atau suatu obat antipsikotik.
Benzodiazepine (exp : lorazepam 2 mg i.m setiap 30
menit) terbukti efektif mengurangi agitasi → sehingga
mengurangi dosis antipsikotik yang dibutuhkan →
mengurangi efek samping.
Jika dibutuhkan antipsikosis untuk agitasi yang berat →
obat potensi tinggi bisa digunakan, exp : haloperidol 2-5
mg i.m setiap 60 menit.
Selanjutnya dapat digunakan antipsikotik lain sesuai
algoritma.
Terapi stabilisasi
Terapi minggu ke 2-3 → terapi stabilisasi → tujuannya :
meningkatkan sosialisasi dan perbaikan kebiasaan
(self-care habits) dan perasaan
Mungkin perlu waktu 6-8 minggu untuk mendapatkan
respon yang diharapkan
Pada pasien kronis → mungkin butuh waktu 3-6 bulan
Pengobatan : antipsikotik atipikal;
Jika menggunakan obat tipikal : dosis ekuivalen
dengan klorpromasin 300-1000 mg dapat digunakan.
Terapi tidak bisa menyembuhkan, hanya mengurangi
gejala.
Terapi pemeliharaan
Tujuan : mencegah kekambuhan.
Umumnya pasien skizoprenia yang tidak mendapat
pengobatan akan kambuh dalam waktu 1-3 tahun.
Terapi pemeliharaan harus diberikan sedikitnya
sampai setahun sejak sembuh dari episode akut.
Bahkan untuk bisa lebih berhasil → perlu terapi
selama sedikitnya 5 tahun, kemudian dosis pada
diturunkan perlahan-lahan.
Terapi pemeliharaan dapat diberikan dalam dosis
setengah dari dosis akut
Bagi pasien yang kepatuhannya rendah → ada obat
yang dibuat dalam formulasi depot → contoh :
flufenazin dekanoat atau haloperidol dekanoat → dapat
diberikan setiap 2-4 minggu sekali secara i.m → tetapi
formulasi depot ini hanya dapat diberikan jika pasien
telah memiliki dosis efektif p.o yang stabil
Algoritma tata laksana terapi
Tidak ada riwayat Ada riwayat
kegagalan terapi AP kegagalan terapi AP
Respon parsial
Monit
oring
Efek samping
obat &
pengatasan
(khusus u/
Clozapin
agranulositosis)
Nash mengalami delusi di tahun-tahun
keemasannya, di usia yang sangat muda,
yaitu sekitar 30 tahun. Ia telah menikah
dengan Alicia Nash dan pernah punya
perempuan simpanan (Eleanor
namanya) yang melahirkan anak laki-
laki untuknya. Alicia sendiri ketika itu
sedang hamil. Konon, delusi Nash
dipicu oleh kehamilan istrinya, juga
ambisinya dalam memecahkan
Hipotesis Riemann yang menjadi
momok bagi para matematikawan,
selain pengalaman hidup lainnya yang
penuh ketertekanan (ketakutannya
mengikuti wajib militer, suasana politik
dan perang, pola asuh keluarga, faktor
genetis, dll). Ketika delusinya semakin
parah, Alicia "menjebloskannya" ke
rumah sakit jiwa. Nash mengidap
paranoid skizofrenia.
TERIMA KASIH