Anda di halaman 1dari 20

Laporan

Kasus
M IOPIA
Oleh Ade
Ulina
Pembimbing: dr. Kahermasari, Sp.M
DEFINISI


  Miopia merupakan kelainan
refraksi dimana berkas sinar
sejajar yang
memasuki mata tanpa akomodasi,
 jatuh pada fokus yang berada di
depan retina
ETIOLOGI

Belum diketahui secara pasti


Herediter 
Perpanjangan aksis bola mata
 penyakit sistemik, kelainan endokrin, malnutrisi,

dmeaftsi ai,e gnasnivgigtaumann


i p deatrnu mibnuehraln
t, eilrntegnkutun,g paenn,ykaekrijta
dekat yang berlebihan, pemakaian kaca mata
yang tidak sesuai.
Klasifikasi Miopia Berdasarkan Faktor
Penyebab
Miopia A xial Miopia R
efraktif
• Miopia axial merupakan suatu • bertambahnya indeks bias media
keadaan dimana jarak fokus penglihatan seperti terjadi pada
media katarak intumesen dimana lensa
refrakta lebih pendek menjadi lebih cembung
dibanding sumbu orbitnya. sehingga pembiasan lebih kuat
Miopia Kurfatura
•  Miopia Kurfatura: Kurfatura dari
kornea bertambah
kelengkungannya, misalnya
pada keratokonus dan kelainan
kongenital
mMoi epniuar duitb daegria
j t
dMiopia
 a la bringan,
mer :atnya,
dimana miopia
kecil daripada 1-3 D

 Miopia sedang, dimana miopia


kecil daripada 3-6 D

 Miopia berat atau tinggi, dimana


miopia lebih besar dari 6 D
Manifestasi
Klinis
• Kabur bila melihat jauh

• Membaca atau melihat


benda kecil harus dari
jarak
dekat
• Lekas lelah bila membaca
(karena konvergensi yang
tidak
Pemeriksaan
Penunjang

 Refraksi
 Autorefraktometer
 
Penatalaksanaa
•n
 Pemberian lensa spheris concave ( - ) /
Kacamata
 Lensa Kontak

Lensa kontak pertama merupakan lensa sklera kaca


yang berisi cairan. Lensa ini sulit dipakai untuk jangka
panjang serta menyebabkan edema kornea dan rasa tidak
enak pada mata.
Lensa kornea keras, yang terbuat dari
polimetilmetakrilat, merupakan lensa kontak pertama
yang benar-benar berhasil
dan diterima secara luas sebagai pengganti kacamata
LASI
Operatif K

• LASIK adalah suatu tindakan koreksi kelainan refraksi mata yang


menggunakan teknologi laser dingin (cold/non thermal laser)  dengan cara
merubah atau mengkoreksi kelengkungan kornea

Ekstrasasa
si Lensa
jernih
untuk miopia

• Ekstaksi lensa non-katarak telah dianjurkan untuk


koreksi refraktif miopia
LASI
K
•  Singkatan dari Laser Assistet In-situ
Keratomeuleosis, pada Lasik ini
mengurangi kelengkungan daripada

kornea hanya saja berbeda dalam


teknik, yaitu lebih sempurna
KOMPLIKASI

Komplikasi lebih sering terjadi pada miopia


tinggi. Komplikasi yang dapat terjadi berupa :
• Dinding mata yang lebih lemah, karena sklera
lebih tipis
• Degenerasi miopik pada retina dan koroid. Retina
lebih tipis sehingga terdapat risiko tinggi terjadinya
robekan pada retina
• Ablasi retina
• Orang dengan miopia mempunyai kemungkinan
lebih tinggi terjadi glaucoma.
Prognosis

Prognosis miopia sederhana


adalah
sangat baik. Pasien miopia sederhana
yang telah dikoreksi miopianya
dapat melihat
objek jauh dengan lebih baik.
Prognosis yang didapat sesuai dengan
derajat keparahannya.
Ilustrusi
kasus
Pasien datang ke poli mata RSUD Tengku 
Rafi’an dengan keluhan pandangan kabur pada kedua mata
sejak 6 bulan yang lalu. Pandangan kabur apabila melihat
jarak jauh tetapi
membaik jika jaraknya menjadi dekat . Pandangan
terjadi perlahan dan makin lama makin kabur, ±  2 tahun yang
kabur 
lalu pasien sudah mengeluhkan kabur dan pasien sudah
memakai kacamata  ±  1 tahun yang lalu dan kacamata
pasien hilang  ± 6 bulan yang lalu, pasien juga mengeluhkan
matanya
cepat lelah ketika membaca. Keluhan penglihatan
membayang (-) mata merah (-), nyeri (-), silau (-), kotoran
mata (-), riwayat didepan computer dalam jangka waktu lama
dalam sehari (-), riwayat bermain handphone setiap hari (+).
Status oftalmologis  Ko n j u n g t i v a   Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Okuli Dekstra O k u l i Si ni st ra
Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi silier (-) Injeksi silier (-)
Visu s   Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sekret (-) Sekret (-)
Korekai Visus 6 / 2 4   6/6 Visus 6 / 2 4   6/6
Dilakukan koreksi Dilakukan koreksi Subkonjungtiva bleeding (-) Subkonjungtiva bleeding (-)
Dengan langkah:
dengan menggunakan dengan
Pasien diminta untuk
sferis -1,50 / + 1,50 menggunakan sferis -1,50 / Sk ler a   Tidak ikterik Tidak ikterik  
memakai trial frame
Pasien merasa + 1,50
Mata kanan K or n ea   Intak  Intak 
lebih terang Pasien merasa lebih terang
diperiksa
terlebih dahulu dengan dengan menggunakan Sikatrik (-) Sikatrik (-)
dan
mata kiri ditutup dengan menggunakan lensa lensa
sferis -1,50.
occlude sferis -1,50. Infiltrat (-) Infiltrat (-)
Pasien hanya mampu
Pasien diminta untuk Pasien hanya mampu
membaca angka pada COA   Sedang Sedang
mengidentifikasi angka membaca angka pada kartu
kartu snellen hingga
terbesar pada kartu snellen hingga baris ke 8
baris ke 8 sehingga Darah (-) Darah (-)
snellen. sehingga visus 6/6
visus 6/6
Setelah mata kanan Iri s   Reguler Reguler  
diperiksa dilanjutkan
pada mata kiri dan Pu p i l   Dilatasi Dilatasi
mata kananditutup
Bulat Bulat
Bu lb us Ok u l i   G er ak an bo la Gerakan bola mata normal
ma ta Reflek cahaya (+) Reflek cahaya (+)
normal Enoftalmos (-)
Sinekia (-) Sinekia (-)
Enoftalmos (-) Eksoftalmos (-)
Lensa   Jernih Jernih
Eksoftalmos (-) Strabismus (-)
Pemeriksaan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Strabismus (-)
Funduskopi
P em e r i k sa a n Slit L a m p
Pemeriksaan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Palpebra P a l p e b r a S u p er i o r Palpebra Superior
To n o m e t r i
   Hiperemis (-)    Hiperemis (-)

   Edema (-)    Edema (-)


Entropion (-)    Entropion (-)
  
G am bar
Ektropion (-)    Ektropion (-)
  

P a l p e b r a Inf erio r P a l p e b r a Infe ri o r


   Hiperemis (-)    Hiperemis (-)

   Edema (-)    Edema (-) Ortoforia   Ortoforia


P E N ATA L A K S A N A A N
Non Me di ka m en to s a
DIAGNOSA BANDING Umum :
Hipermetropia    Membaca dengan pencahayaan
yang cukup
   Menghindari membaca sambil
DIAGNOSIS KERJA tiduran
Mild myopia    Kacamata harus terus dipakai
   Beristirahat jika mata mulai terasa
lelah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan Khusus :
menggunakan slit lamp    Kacamata lensa sferis konkaf 
sesuai dengan koreksi :
OD S   –  1,50 D 6/24
OS S  1,50 D 6/24
  –

PD 62 / 60
Pembahasan
Dari anamnesis didapatkan keluhan :
•Pandangan kedua mata kabur yang timbul secara perlahan, pertama kali 2 tahun yang lalu

•Pandangan
Mata cepat kabur
terasasaat
lelahmelihat
saat jauh tetapi membaik jika melihat dalam jarak dekat
membaca
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
VOD 6/24 S -5.00 D 6/6
VOS 6/24 S -5.00 D 6/6
PD 62/60
ODS : Kornea jernih,
COA sedang, lensa
jernih

Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa miopia merupakan suatu keadaan refraksi mata dimana
sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga dalam keadaan mata istirahat, dibiaskan di depan
retina sehingga pada retina didapatkan lingkaran difus dan bayangan kabur. Cahaya yang datang dari
 jarak yang lebih dekat mungkin dibiaskan tepat di retina tanpa akomodasi.

Pasien ini diterapi dengan lensa sferis negatif. Ukuran lensa yang digunakan adalah yang terkecil
yang memberikan visus maksimal pada saat dilakukan koreksi. Hal ini sesuai dengan kepustakaan
yang menyatakan bahwa pada penderita miopia diberikan lensa sferis negatif yang terkecil yang
memberikan visus maksimal

Prognosis quo ad vitam pada kasus ini adalah ad bonam, dan quo ad fungtionam pada kasus ini
dengan derajat keparahannya .

Kesimpula
n
Miopia merupakan kelainan refraksi dimana
berkas sinar sejajar yang memasuki mata tanpa
akomodasi, jatuh pada fokus yang berada di depan retina.
Pengobatan yang diberikan bisa menggunakan kacamata
sferis, lensa kontak, dan lasik (Laser Assisted in Situ
keratomileusis), dan dapat juga diberikan vitamin mata.
Diagnosis Bandingnya
adalah hipermetropia. Prognosis miopia
sederhana adalah sangat baik, dan biasanya prognosis
yang didapat sesuai dengan derajat keparahannya.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai