Anda di halaman 1dari 7

MURABAHAH

Disusun Oleh
Nur Lailatus Tsaniyah 19106011122
Noor Jauharotul Inayah 19106011080
Arhamad Salae 19106011100
Pengertian Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli suatu barang dimana penjual menyebutkan
harga jual yang terdiri atas harga pokok dan tingkat keuntungan tertentu atas
barang dimana harga jual tersebut disetujui oleh pembeli. Dalam akad
murabahah, penjual (dalam hal ini adalah bank) harus memberi tahu harga poduk
yang dibeli dan menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Saat ini,
produk inilah yang paling banyak digunakan oleh bank Syariah karenapaling
mudah dalam implementasinya dibandingkan dengan produk pembiayaan
lainnya.

Dasar Hukum Murabahah


Meskipun murabahah termasuk dalam akad jual beli dan dalam Al-Qur’an dan
beberapa ayat tentang jual beli misalnya surat Al-Baqarah ayat275:
ّ ِ ‫َ‌وا َ َح َّل الل ّ ٰ ُه الۡبَي َۡع َو َح َّر َم‬
‫الربٰوا‬
yang artinya: “...Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba...”
Para ulama awal seperti Malik dan Syafi’i yang khusus menyatakan bahwa
penjualan murabahah berlaku, tidak menyebutkan referensi dari hadits yang

MURABAHAH
jelas. Al-Kaff, kritikus kontemporer terhadap murabahah, menyimpulkan
murabahah merupakan “salah satu penjualan yang tidak dikenal sepanjangmasa
Nabi atau sahabatnya”.
Murabahah, merupakan bentuk penjualan pembayaran yang ditunda
danperjanjian komersial resmi, walaupun tidak berdasarkan teks Al-Qur’an
Disusun
danAs-Sunnah, tetapi dibolehkan dalamOleh
hukum Islam. Bank-bank Islam telah
menggunakan perjanjian murabahah dalam aktifitas pembiayaan melalui barang-
barang dagangan, dan memperluas jaringan dan penggunaannya.
Nur Lailatus Tsaniyah 19106011122
Noor Jauharotul Inayah 19106011080
Arhamad Salae 19106011100
Komponen Murabahah
Dalam Murabahah terdapat tiga komponen murabahah, yaitu:
• Harga pokok barang adalah harga barang ditambah dengan beban-beban lain
yang dikeluarkan sehingga barang tersebut memiliki nilai ekonomis. Masalah
yang terkait dengan harga pokok ini adalah pengadaan barang yang diperjual
belikan, diskon dari pemasok, pengadaan barang jika diwakilkan, dan nilai
harga pokok (perolehan).
• Keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak dengan tidak menganiaya
salah satu pihak.
• Harga jual murabahah yaitu harga yang disepakati yang meliputi harga
pembelian ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Yang terkait
dengan harga jual murabahah adalah masalah Hutang nasabah, uang muka
dari nasabah dan pembayaran angsuran pelunasan lebih awal.
Murabahah dan Ba'i bitsman ajil dalam praktek lembaga
keuangan syariah
Pengertian bai’ bitsaman ajil adalah jual beli komoditas, di mana pembayaran
atas harga jual dilakukan dengan tempo atau waktu tertentu di waktu yang
mendatang. Bai’ bitsaman ajilakan sah jika waktu pembayaran ditentukan
secara pasti, seperti dengan menyebut periode waktu secara spesifik, misalnya
2 atau 3 bulan mendatang. Jika jangka waktu pembayaran tidak ditentukan
secara spesifik, maka akad jual beli batal adanya.

Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya


kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai
laba. Sedangkan dalam PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah
dijelaskan bahwa, murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan
pembeli.
Sedangkan bai bitsaman ajil merupakan akad jual beli dan bukan merupakan
pemberian pinjaman. Jual beli BBA adalah jual beli tangguh dan bukan jual beli
spot (Bai’= jual beli, Tsaman= harga, Ajil= penangguhan) sehingga BBA termasuk
dalam kategori perdagangan dan perniagaan yang dibolehkan syariah. Oleh
karena itu, keuntungan dari jual beli BBA halal, sedangkan keuntungan dari
pemberian pinjaman adalah riba yang diharamkan oleh syariah.

Prinsip jual beli dengan margin ini merupakan suatu tata cara jual beli yang
dalam pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen (yang diberi
kuasa) melakukan pembelian barang atas nama BMT, kemudian BMT bertindak
sebagai penjual, menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga
sejumlah harga beli ditambah keuntungan bagi BMT atau sering disebut margin.
Keuntungan yang diperoleh BMT akan dibagi juga kepada penyedia atau
penyimpan dana. Bentuk produk prinsip ini adalah Murabahah dan Bai Bitsaman
Ajil.
Terimakasih 🙏🏻
Semoga materi yang kami sampaikan dapat
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai