Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PERAWATAN

ORTODONTI PASIEN 2
Dea Avrilia
19-065

Dosen Pembimbing: Dr. drg. Edrizal, Sp. Ort


DATA PASIEN

Nama : Hafizul Abrari


Tanggal Lahir : 15 April 2009
Umur : 9 tahun
Alamat : Sawah Laiang
Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Siswa SD kelas 3
Keluhan utama : Pasien datang bersama orang tua
nya ingin memperbaiki gigi depannya
yang kurang rapi, karena
mengganggu penampilannya.
Lahir : Normal
Anak ke : Ke 3 dari 3 bersaudara
Keadaan Umum : Baik
Kebiasaan Jelek : Tidak Ada
Riwayat Keluarga:
Ayah : Tidak memiliki kelainan rahang dan gigi
Ibu : Tidak memiliki kelainan rahang dan gigi
SEFALOMETRI
Panoramik
ANALISA SEFALOMETRI (Metode Downs)
Penderita
Skeletal
Rerata Rentang Awal Ket
1. < Fasial (FH-NPog) 87 82-95 78⁰ <N Retrognatik
2. < kecembungan muka
(Na-Pog) 0 8,5-10 3⁰ <N Retrognatik

3. < Bidang AB-NPog (-4)-6 (-9)-0 1⁰ <N Retrognatik


4. < Maksila-Mandibula 21,9 17-28 32⁰ >N Prognatik
5. < Sumbu Y-AX 59,4 52-66 115⁰ >N Prognatik
Dental
1. < Bidang oklusal – FH 9,3 14-15 37⁰ >N Proklinasi
2. < Inter insisal 135,5 130-150 118⁰ <N Retroklinasi
3. < 1 Bid. – Oklusal 14,5 15-20 44⁰ >N Proklinasi
4. < 1 Bid. – Mandibula 81,4 82,9-98,4 101⁰ >N Proklinasi
5. Jarak 1 – Apog 2,7 mm (-1)-5 mm 6 mm >N Proklinasi
ANALISA SEFALOMETRI (Metode Steiner)
Penderita
Skeletal
Rerata Rentang Awal Ket
1. < SNA 83 79-89 76⁰ >N Retrognatik
2. < SNB 81 74-89 77⁰ N Retrognatik
3. < ANB 2 0-4 1⁰ >N Retrognatik
4. < Bid. Oklusal – garis SN 14 5-30 30⁰ <N Ortognatik
5. < Bid. Mand. – garis SN 32 20-40 32⁰ N Retrognatik
Dental
1. < 1 – garis NA 22 15-32 31⁰ N Normal
2. 1 – garis NA (mm) 4 mm 0-14 6 mm N Normal
3. < 1 – garis NB 25 15-32 33⁰ N Proklinasi
4. 1 – garis NB (mm) 4 mm 3-13 4 mm <N Normal
5. Pog – garis NB - - - - -
Jaringan Lunak (Analisis Bibir Steiner)
1. Bibir atas 3 mm
2. Bibir bawah 2 mm
ANALISA SEFALOMETRI (Metode Tweed)

Penderita

Pengukuran Rerata Rentang


Awal Ket

1. FMA (Frankfort 25 16-35 32⁰ N Normal


Mandibular Angle)

2. FMIA (Frankfort
Mandibular Incisive Angle) 65 60-75 49⁰ <N Retrognatik

3.IMPA (Incisor Mandibular


Plane Angle 90 85-95 101⁰ >N Prognatik
FOTO PROFIL

Keseimbangan wajah
 Glabela-subnation : 37 mm
 Subnation- gnation : 22
mm

Asimetris wajah
◦ Sudut luar mata kanan-
sudut bibir kanan = 9 mm
◦ Sudut luar mata kiri- sudut
bibir kiri = 9 mm
FOTO PROFIL

Profil pasien = lurus


ANALISIS MODEL GIGI
Rahang Atas
Regio Anterior:
12+11+21+22= 7,2+8,4+8,5+7,3 = 31,4 mm
Tempat tersedia = 16,2+19,6 = 35,7 mm

Regio posterior:
Gigi Permanen/probability
13+14+15 = 9,4+8,4+8,3 = 26,1 mm
23+24+25 = 9,3+8,3+8,6 = 26,2 mm
Tempat yang dibutuhkan = ante+poste
= 31,4+52,3
= 83,7 mm
Total tempat tersedia = 84,8 mm
Selisih = 1,1 mm
Total kekurangan ruangan = 1,1+1,6 = 1,3
2
(Kekurangan ruangan)
Rahang Bawah
Regio Anterior:
42+41+31+32 = 6,1+5,8+5,6+3,5= 20,0 mm
Tempat tersedia = 12,1+12,7 = 24,8 mm

Regio posterior:
Gigi Permanen/probability
43+44+45 = 7,7+7,5+8,5 = 23,7 mm
33+34+35 = 8,5+8,1+8,2 = 24,8 mm
Tempat yang dibutuhkan = ante+poste
= 20,0+48,5
= 68,5 mm
Total tempat tersedia = 70,7 mm
Selisih = 2,2 mm

Total kekurangan ruangan = 2,2+(-0,7) = 0,7


2
(Kekurangan ruangan)
DIAGNOSIS
Pasien dengan diagnosa klas I angle disertai crowded
anterior dan dengan multiple diastema

Overjet 11 = 4,0 mm 21 = 4,1 mm


41 31

Overbite 11 = 4,1 mm 21 = 3,5 mm


41 31

Fotometri pasien dari depan tidak seimbang sedangkan dari


samping lurus
ETIOLOGI
Kemungkinan etiologi maloklusi pada pasien
tersebut adalah :
Persistensi gigi  11
Premature loss  83
RENCANA PERAWATAN
RAHANG ATAS :
1. Komponen aktif  Labial Arch  dari gigi 13,12,11,21,22,23  untuk
mengembalikan lengkung rahang normal
2. Komponen pasif  Adam klamer pada gigi 16 dan 26  sebagai
retensi
3. Plat akrilik
4. Kontrol 1 x seminggu :
-Perhatikan OH pasien
-Mengaktifkan labial arch, dengan mengecilkan
lup nya menggunakan tang
-Pengukuran overjet dan overbite

Evaluasi : Target evaluasi diharapkan pada kontrol ke-10 sudah


terkoreksi gigi anterior yang malposisi dan
mendapatkan kekurangan ruangan
RAHANG BAWAH :
1. Komponen pasif  Labial arch untuk mempertahankan lengkung
rahang
Rush anchor  antara gigi 75 dan 36
antara gigi 85 dan 46  sebagai retensi
2. Plat akrilik
3. Kontrol 1 x seminggu :
-Perhatikan OH pasien
-Pengukuran overjet dan overbite

Evaluasi : Target evaluasi diharapkan pada kontrol ke-10 sudah


mendapatkan ruangan, dan gigi anterior sudah
kembali ke posisi normal
DESAIN MODEL
PROGNOSIS
Baik, Karena:
 Pasien kooperatif
 Usia pasien masih muda
 Keadaan tulang dan rahang baik
 Pasien tidak memiliki penyakit sistemik
 Hubungan operator dan orangtua baik
 Diagnosa: relasi rahang klas 1

Klasifikasi angle klas 1 tipe 1 dewey


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai