Anda di halaman 1dari 9

NAMA KELOMPOK :

• I MADE ADI HANDIKA 18C10071


• I WAYAN PUTU ARIANA 18C10079
• NI KADEK AYU SAWITRI 18C10087
• NI PUTU NENCY YUSTISIA PUTRI DINARTA 18C10111
• NI PUTU OLIVIA MAY ANGGRENI 18C10114
OM SWASTYASTU
Apa itu pap smear?

Pap smear adalah sebuah


tes untuk mendeteksi
kanker serviks alias
kanker leher rahim.
Apa itu Pap smear? Pap smear adalah sebuah tes untuk mendeteksi kanker serviks
alias kanker leher rahim. Pada proses pemeriksaan Pap smear, dokter akan
mengambil sampel sel jaringan serviks Anda. Petugas kemudian akan memeriksa
menggunakan mikroskop untuk mendeteksi apabila di dalam sampel tersebut
terdapat sel-sel abnormal yang mungkin berkembang menjadi kanker (sel
prakanker) ataupun sel yang sudah menjadi kanker.Pemeriksaan ini bisa menjadi
langkah deteksi dini kanker serviks sebelum stadiumnya bertambah semakin parah.
Semakin cepat kanker dideteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatan pun akan
semakin tinggi.
Pap smear secara berkala, agar
kelainan sel di leher rahim yang
berisiko menjadi sel kanker dapat
terdeteksi sejak di dini.
Adapun manfaat menjalani pap smear secara rutin meliputi:
•Keyakinan bahwa tak ada dugaan masalah pada leher rahim.
•Mencegah atau mengobati kanker serviks sejak dini.
•Mendeteksi kelainan sel yang bisa memicu kanker serviks bahkan sebelum
ada gejala.
•Makin dini diketahui, makin mudah tindakan pengobatan pada kanker
serviks.
• Pap smear perlu dilakukan oleh wanita yang telah aktif secara seksual, baik yang telah menikah maupun
belum.Sementara bagi Anda yang belum pernah menikah atau berhubungan seks, tes ini umumnya tidak diperlukan.

• Frekuensi pemeriksaan akan ditentukan berdasarkan kategori usia dan kondisi di bawah ini:

1. Wanita usia 21 tahun ke atas Wanita berusia 21 tahun ke atas dianjurkan untuk menjalani tes Pap smear setiap tiga
tahun sekali, baik yang sudah menjalani vaksin HPV maupun belum.

2. Wanita usia 21-29 tahunWanita berusia 21-29 tahun disarankan untuk melakukan tes Pap setiap tiga tahun sekali.
Pemeriksaan HPV tidak perlu dilakukan, kecuali hasil tes Pap smear menunjukkan keabnormalan.

3. Wanita usia 30 tahun ke atasWanita berusia 30 tahun ke atas sebaiknya menjalani Pap smear setiap lima tahun
sekali bersama dengan tes HPV hingga usia 65 tahun. Frekuensi pemeriksaan ini bisa dilakukan selama semua tes
menunjukkan hasil yang normal.

4. Sebagai alternatif, Wanita berusia 30-65 bisa menjalani Pap smear saja dengan frekuensi tiga tahun sekali.Wanita
usia 65 tahun ke atasWanita berusia 65 tahun yang sudah menjalani Pap smear selama 10 tahun terakhir dan
memiliki hasil yang normal, bisa berhenti untuk menjalani tes Pap karena tidak memerlukannya lagi.
Hal yang harus dipersiapkan sebelum pap smear meliputi:

1.Menentukan jadwal tes berdasarkan rekomendasi dokter

2.Jangan menjalani Pap smear saat Anda sedang menstruasi. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah 5 hari setelah haid
selesai.

3.Jangan berhubungan seksual maupun menggunaan krim atau obat untuk vagina dan kontrasepsi selama 1-2 hari sebelum
tes.Bila Anda mengalami peradangan leher rahim (servisitis), tunggulah sampai penyakit Anda sembuh.

4.Untuk ibu hamil, Pap smear masih aman dilakukan hingga usia kehamilan 24 minggu.Untuk wanita yang baru
melahirkan, tunggulah hingga 12 minggu setelah melahirkan jika ingin melakukan Pap smear.

5.Sedang mengonsumsi obat-obatan, misalnya pil KB yang mengandung estrogen dan progestin. Obat ini bisa berpengaruh
pada hasil tes.Pernah menjalani tes Pap smear dengan hasil abnormal.Sebelum menjalani tes pap smear, sebaiknya Anda
sudah buang air kecil terlebih dahulu untuk mengosongkan kandung kemih. Jangan lupa untuk tetap tenang dan tidak
tegang agar prosedur Pap smear bisa berjalan lancar.
Lakukan pap smear sedini
mungkin

Anda mungkin juga menyukai