Anda di halaman 1dari 17

WOMEN AND HOME

ENTERPRENEURSHIP
Kelompok 4 :
● Teti Ameliani
● Tiara Dea Puspita Dewi
● Vani Irvanita Bainina
● Vira Ainun Nisa
● Yeni Wahyuni
● Ashsa Isnanisya Fitrania
Latar Belakang
Wanita dan segala kehidupanya merupakan hal yang unik dan sangat komplit. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa wanita pada masa dahulu hanya menjadi teman belakang yang tanpa kebebasan
mengekspresikan diri. Tapi tidak untuk zaman sekarang ini, wanita bisa dengan bebas melakukan
kehendak yang ia inginkan secara merdeka. Hal ini lebih baik tentunya ketimbang zaman dahulu kala
itu. Kebebasan secara lebih luas lagi secara finansial, dimana wanita juga punya kapasitas kemampuan
untuk menghidupi dan melakukan aktifitas ekonomi sama bahkan bisa lebih dari yang dilakukan oleh
laki-laki.

Berwirausaha tidak hanya dimiliki oleh para lelaki, tetapi wanita pun saat ini mulai tergerak untuk
membuat suatu usaha yang dapat dijadikan tumpuan hidupnya. Mengingat kondisi sosial ekonomi
sedang lemah serta sulitnya mencari pekerjaan di sektor pemerintahan atau pegawai negeri sipil yang
membutuhkan berbagai persyaratan melalui jenjang pendidikan. Maka situasi tersebut menimbulkan
semakin banyak peluang bagi wanita untuk mencari atau membentuk usaha pibadi melalui gagasan atau
ketrampilan yang dimiliki dan dengan modal yang fleksibel. (Muhammad Rizal : 2016, 526).
Tujuan

Untuk mengetahui Untuk mengetahui


bagaimana potensi dan bagaimana karakteristik
01 tantangan wanita sebagai
02 usaha wanita entrepreneur.
entrepreneur.

Untuk mengetahui Untuk mengetahui


03 bagaimana potensi 04 cara mengelola
home business. home business.
TINJAUAN TEORI
Kewirausahaan

Kewirausahaan (entrepreneurship) diartikan orang yang menciptakan


kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan
melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil
resiko pribadi dalam menentukan peluang berusaha. Menurut Kasmir
(2011) secara sederhana wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri
dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut cemas sekalipun
dalam kondisi tidak pasti.
Peter F. Drucker dalam Kasmir (2011) menyatakan bahwa
kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Sedangkan menurut Swasono dalam
Suryana (2013) wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak
semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah
pelapor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang
mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam
prestasi di bidang usaha.
Pengetahuan Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2011) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar


dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.
Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak
memiliki pengetahuan dan kemampuan tidak akan membuat
seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, menurut
Suryana (2013) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak
disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai
kesuksesan.
Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki oleh para
wirausaha adalah:

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan


dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.
2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi
bisnis. Menurut Michael Harris dalam Suryana
(2013) mengemukakan wirausaha yang sukses pada
umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi, yaitu memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi
sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, berani
mengambil resiko, serta tingkah laku yang
diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan
Faktor Internal

Internal locus of control


Kebutuhan berprestasi
(need for achievement) Kebutuhan akan kebebasan
(need for independence)

Nilai-nilai pribadi Pengalaman


Faktor Eksternal

Dukungan keluarga
dan teman

Role model

Pendidikan
Fungsi Wirausaha

Dilihat dari ruang lingkupnya wirausaha memiliki dua


fungsi, yaitu fungsi makro dan fungsi mikro. Secara makro,
wirausaha berperan sebagai penggerak pengendali dan
pemacu perekonomian suatu bangsa. Sedangkan secara
mikro, peran wirausaha adalah penanggung resiko dan
ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam
cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah
dan usaha-usaha baru.

—Suryana (2003)
Dalam melakukan fungsi mikronya, menurut Marzuki Usman (dalam
Suryana, 2003) secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu :

Sebagai penemu (innovator) Sebagai innovator wirausaha


berperan dalam menemukan dan menciptakan:
• Produk baru (the new product)
• Teknologi baru (the new technology)
• Ide-ide baru (the new image)
• Organisasi usaha baru (the new organization)
• Sebagai Perencana (planner)

Sebagai planner wirausaha berperan dalam


merancang:
• Perencanaan perusahaan (corporate plan)
• Strategi perusahaan (corporate strategy)
• Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
• Organisasi perusahaan (corporate organization)
Wirausahawan
Wanita
Menurut Zimmerer dan Scarborough (2002), meskipun telah diperjuangkan
selama bertahun-tahun secara legislatif, wanita tetap mengalami diskriminasi
di tempat kerja. Meskipun demikian, bisnis kecil telah menjadi pelopor dalam
menawarkan peluang di bidang ekonomi baik pekerjaan maupun
kewirausahaan. Seorang penulis mengatakan, “Kewirausahaan telah bersifat
unisex seperti celana jeans, di mana si sini wanita dapat mengembangkan
impian maupun harapan terbesarnya”.
Semakin banyak wanita yang menyadari bahwa menjadi wirausahawan
adalah cara terbaik untuk menembus dominasi pria yang menghambat
peningkatan karier waktu ke puncak organisasi melalui bisnis mereka sendiri.
Faktanya, wanita yang membuka bisnis 2,4 kali lebih banyak daripada pria.
Meskipun bisnis yang dibuka oleh wanita cenderung lebih kecil dari yang
dibuka laki-laki, tetapi dampaknya sama sekali tidak kecil.
Ada beberapa faktor yang dikemukakan oleh Alma (2009) yang
menjadi menghambat wanita untuk menjadi wirausahawan antara
lain :

Faktor kewanitaan 01 02 Faktor emosional

Faktor sosial
budaya Wanita
03 04 Faktor
administrasi

05

Faktor Pendidikan
SIMPULAN
Untuk menjalankan bisnis unruk seorang
women entrepreneur maupun bagi yang
menjalankan usaha home business, wirausaha
perlu memahami apa yang dimaksud
kewirausahaan, karna bisnis women entrepreneur
maupu bisnis rumahan adalah salah satu ragam
dari kewirausahaan. kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda.sebelum membuka bisnis pelaku
usaha harus melihat seberapa besar potensi yang
dimiliki baik dalam diri sendiri maupun dari
lingkungan sekita tempat untuk kegiatan bisnis.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, saran
bertujuan untuk meningkatkan jiwa wirausahaan pada mahasiswa, yaitu
sebagai berikut:

01 02
Berkaitan dengan faktor Motivasi Berkaitan dengan faktor Mental Wirausaha,
Wirausaha, untuk mengembangkan figur orangtua sebagai seorang wirausahawan
Jiwa Wirausaha pada mahasiswa, sangat berpengaruh dalam pembentukan
mahasiswa juga perlu mandiri mental berwirausaha, maka dari itu orang tua
mengembangkan hobi dan minatnya perlu meberikan arahan yang mendukung
untuk berwirausaha melalui mental untuk menumbuhkan Jiwa Wirausaha
partisipasinya dalam kegiatan yang sukses. Kedisiplinan dalam kuliah juga
kewirausahaan ataupun mengikuti sebagai awal dalam pemupukan Jiwa
seminar-seminar Wirausaha
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai