Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK DAN FASE

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Pengajar: Kristin. R, SST


• Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi atau pesan dari seseorang ke orang lain
melalui sebuah system , lewat simbol, tanda atau
perilaku yang umum

DEFINISI • Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang


direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien serta merupakan titik tolak saling
memberikan pengertian antar perawat dengan
pasien.
Teknik Komunikasi Dalam
Menurunkan Beban
Perasaan 
a. Keikhlasan (genuiness) 
Perawat/bidan yang mampu menunjukkan rasa ikhlasnya mempunyai
kesadaran mengenai sikap yang dipunyai terhadap klien sehingga
mampu belajar untuk mengkomunikasikan secara tepat.
b. Empati (empathy) 
Empati merupakan perasaan pemahaman dan penerimaan perawat
terhadap perasaan yang dialami klien dan kemampuan merasakan
dunia pribadi klien.
c. Kehangatan (warmth) 
Dengan kehangatan, perawat akan mendorong klien untuk
mengekspresikan ide-ide dan menuangkannya dalam bentuk
perbuatan tanpa rasa takut
Prinsip Komunikasi Yang Membantu
Menurunkan Beban Klien 

• Hubungan yang saling menguntungkan. Hubungan perawat


dengan klien tidak hanya sekedar hubungan seorang
penolong dengan kliennya tapi lebih dari itu, yaitu
hubungan antar manusia yang bermartabat. 
• Perawat/bidan harus menghargai keunikan klien. Perawat
memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat
perbedaan latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan
setiap individu. 
• Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling
percaya dan memberikan alternatif pemecahan masalah.
hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah
kunci dari komunikasi terapeutik.
Tujuan komunikasi terapeutik akan tercapai bila
perawat memiliki karakteristik :

• Kesadaran diri terhadap nilai yang dianutnya


• Kemampuan untuk menganalisa peranannya sendiri
• Kemampuan menjadi contoh peran
• Altruistik
• Rasa tanggung jawab etika dan moral
• Tanggung jawab.
Teknik komunikasi mengurangi keraguan
Pengambilan Keputusan (Tindakan)
• Mendengar dengan penuh perhatian. Perawat harus mendengarkan masalah yang
disampaikan oleh klien untuk mengetahui perasaan, pikiran dan persepsi klien
terutama saat waktu yang sangat penting, yaitu mendengarkan respon klien saat
dirinya mengetahui positif terinfeksi HIV.
• Menunjukkan penerimaan. Perawat harus menunjukkan sikap mendukung dan
menerima saat berkomunikasi dengan klien. Sikap menerima diwujudkankan
dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. 
• Menanyakan pertanyaan yang berkaitan. Tujuan perawat bertanya adalah untuk
mendapatkan informasi yang spesifik mengenai masalah yang telah disampaikan
oleh klien. Oleh sebab itu, sebaiknya pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan
masalah yang sedang dihadapi oleh klien. 
• Mengulang ucapan klien dengan kata-kata sendiri. Melalui pengulangan kembali
kata-kata klien, seorang perawat memberikan umpan balik bahwa perawat
mengerti pesan klien dan berharap komunikasi dilanjutkan. 
• Mengklarifikasi. Klarifikasi terjadi pada saat perawat menjelaskan dalam kata-kata
mengenai ide atau pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien. Tujuan dari teknik
ini untuk menyamakan pengertian. 
• Memfokuskan. Tujuan dari memfokuskan untuk membatasi pembicaraan sehingga
pembicaraan menjadi lebih spesifik dan dimengerti. Hal yang perlu diperhatikan
adalah tidak memutuskan pembicaraan ketika klien menyampaikan masalah yang
sedang dihadapi.
SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Egem (1992) mengidentifikasi lima sikap/ cara


menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi
komunikasi terapeutik, yaitu :

Berhadapan

Mempertahankan kontak mata Membungkuk kearah pasien

Mempertahankan sikap terbuka

Tetap relaks.
Mendengarkan Memberi kesempatan
TEKNIK- dengan aktif (Active
Listening)
pada pasien untuk
memulai pembicaraan
Memberikan
penghargaan

TEKNIK
KOMUNIKASI Mengulang kembali Klarifikasi
Mengarahkan

TERAPEUTIK pembicaraan

Membagi persepsi Diam Memberi informasi

Open Ended Question


Memberi saran Eksplorasi.
(pertanyaan terbuka)
FASE-FASE DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

Fase komunikasi terapeutik dalam hubungan


perawat-pasien terdiri dari 5 (lima) fase, yaitu :

1. Fase Prainteraksi :
Pra interaksi merupakan masa persiapan
sebelum berhubungan dan berkomunikasi
dengan pasien.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
 Evaluasi diri;
 Penetapan tahapan hubungan / interaksi;
 Rencana interaksi
2. Fase Perkenalan :
Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan
FASE-FASE saat pertama kali bertemu/ kontak dengan pasien.

DALAM Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :


 Memberi salam
KOMUNIKASI  Memperkenalkan diri perawat

TERAPEUTIK  Menanyakan nama pasien


 Menyepakati pertemuan (kontrak)
 Melengkapi kontrak
 Memulai percakapan awal
 Menyepakati masalah pasien
 Mengakhiri perkenalan.
3. Fase Orientasi :

Fase Orientasi dilaksanakan pada awal setiap pertemuan kedua dan


seterusnya.

Tujuan fase orientasi adalah memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah
dibuat dengan keadaan pasien saat ini dan mengevaluasi hasil tindakan yang
lalu, umumnya dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan bersama pasien :
 Memberi salam;
 Memvalidasi keadaan pasien;
 Mengingatkan kontrak.
4. Fase Kerja :
Fase kerja merupakan inti hubungan perawat-pasien yang terkait erat dengan
pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai .
Tujuan tindakan keperawatan adalah :
 Meningkatkan pengertian pengenalan pasien akan dirinya
 Meningkatkan kemampuan pasien dalam menyelesaikan masalah
 Melaksanakan terapi/ teknikal keperawatan
 Melaksanakan pendidikan kesehatan
 Melaksanakan kolaborasi
 Melaksanakan observasi dan monitoring.
5. Fase Terminasi :
Fase terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat-pasien.
Terminasi dibagi dua yaitu :
A. Terminasi Sementara :
Akhir dari tiap pertemuan perawat-pasien. Pada terminasi ini, perawat
akan bertemu lagi dengan pasien pada waktu yang telah ditentukan.
Isi percakapan mencakup :
 Evaluasi hasil
 Tindak lanjut
 Kontrak yang akan datang.
B. Terminasi Akhir :
Terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit.

Isi percakapan :
 Evaluasi hasil
 Tindak lanjut
 Eksplorasi perasaan
 Hal yang sama dilakukan pada keluarga
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai