Anda di halaman 1dari 17

BAB 7

PENENTUAN HARGA
PELAYANAN PUBLIK

NAMA KELOMPOK :
1. 1. AMALLIA PANDAN A (B200190457)
2. 2. ALIEF IMAD AQEL (B200190458)
3. 3. MUAFI HAFIZ (B200190462)
4. 4. DIWANTA S (B200190464)
5. 5. M. FAISHAL KUSUMO (B200190465)
A. PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT
DIJUAL
• Dalam memberikan pelayanan public, pemerintah dapat dibenarkanmanarik tari untuk
pelayanan tertentu baik secara langsung atau tidak langsungmelalui perusahaan public milik
pemerintah. Contoh : penyediaan air bersih, transportasi public, dll.
• Mengapa dibenarkan untuk membebankan tarif dalam penyediaan pelayanan public?
a. Adanya barang privat dan barang public.
b. Efisiensi ekonomi.
c. Prinsip keuangan.

2
B. ARGUMEN TERHADAP PEMBEBANAN
TARIF PELAYANAN
Dalam praktik, pembebanan langsung (direct charging) biasanya ditentukan karena alasan-alasan sebagai berikut :
1. Suatu jasa, baik merupakan barang public maupun barang privat, mungkin tidak dapat diberikan kepada setiap
orang, sehingga tidak adil bila biayanya dibebankan kepada semua masyarakat melalui pajak, sementara mereka tidak
menikmati jasa tersebut.
2. Suatu pelayanan mungkin membutuhkan sumber daya yang mahal atau langka sehingga konsumsi public harus
didisiplinkan (hemat), misalnya pembebanan terhadap penggunaan air dan obat-obatan medis.
3. Terdapat variasi dalam konsumsi individual yang lebih berhubungan dengan pilihan dari pada kebutuhan,
misalnya penggunaan fasilitas rekreasi.
4. Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang menguntukan dan untuk memenuhi kebutuhan
domestic secara individual maupun industrial, misalnya air, listrik, jasapos dan telepon.
5. Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala permintaan public atas suatu jasa apabila jenis
dan standar pelayanannya tidak dapat ditentukan secara tegas.
3
Insert Image

C. PRINSIP DAN PRAKTIK PEMBEBANAN

• Sebagai barang dan jasa disediakan pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan pembebanan tarif.
Semakin dekat suatu pelayanan terkait dengan barang privat,semakin sesuai barang tersebut
dikenai tarif.
• Meskipun demikian, dalam praktikanya permasalahan administrasi dan pertimbangan sosial dan
politik memiliki prioritas yang lebih besar dibandingkan pertimbangan efesiensi ekonomi.
• Dalam praktiknya, pelayanan yang gratis secara nominal seringkali sulitdijumpai pelayanan
gratis menyebabkan intensif rendah, sehingga kualitas pelayanan rendah.

4
D. KEGUNAAN PEMBEBANAN DALAM
PRAKTIK
• Praktik pembebanan pelayanan publik berbeda-beda untuk setiap negara,antar jasa yang
disediakan langsung oleh pemerintah dan disediakn oleh perusahaan milik negara. Pemerintah
memperokeh penerimaan dari beberapa sumber yaitu pajak, charging for service,dll.
• Data biaya kadang sukit diperoleh dan sulit dibandingkan, terutama antara jasa yang disedikan
langsung oleh pemerintah yang disediakan oleh perusahaan milik negara.

5
E. PENETAPAN HARGA PELAYANAN

Pemerintah harus memutuskan berapa harga pelayanan yang di bebankan pada masyarakat,
adapun aturan yang biasa di pakai adalah bahwa beban dihitung sebesar total biaya untuk
menyediakan pelayanan tersebut, namun dalam menghitung biaya total terdapat beberapa
kesulitan, yakni
• Tidak tahu secara tepat biaya total
• Sulit mengukur Jumlah yang di produksi
• Tidak memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayar
• Biaya apa saja yang harus di perhitungkan

6
Ahli ekonomi umumnya menganjurkan untuk menggunakan marginal cost pricing. Penetapan
harga pelayanan publik dengan menggunakan marginal cost pricing, setidaknya harus
memperhitungkan:
• Biaya operasional variabel
• Semi variable overhead cost
• Biaya penggantian aset modal
• Biaya penambahan aset modal

7
F. PERMASALAHAN MARGINAL COST PRICING

Masalah-masalah dalam penggunaan marginal cost pricing :


• Sulit memperhitungkan secara tepat marginal cost
• Apakah harga didasarkan pada marginal jangka pendek atau panjang
• Marginal cost pricing bukan berarti full cost recovery
• Konsep kewajaran
• Ekternalitas konsumsi
• Pertimbangan ekuitas masyarakat

8
Insert Image

G. KOMPLESITAS STRATEGI HARGA

1. Two part tarif


2. Peak-load tariffs
3. Diskriminasi harga
4. Full cost recovery
5. Harga diatas marginal cost

9
Insert Image

H. TAKSIRAN BIAYA

1. OPPURTUNITY COST UNTUK STAF


2. OPPURTUNITYCOST OF CAPITAL
3. ACCOUNTING PRICE
4. CADANGAN INFLASI

10
Lorem ipsum dolor
sit amet,
consectetuer
LOREM IPSUM adipiscing elit.
Maecenas porttitor
DOLOR SIT AMET,
congue massa.
CONSECTETUER
ADIPISCING ELIT
11
SEGUE BLUE
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CONSECTETUER ADIPISCING ELIT Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
Lorem Ipsum Dolor Maecenas porttitor congue massa. Fusce posuere, magna
sed pulvinar ultricies, purus lectus malesuada

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas


Lorem Ipsum Dolor porttitor congue massa. Fusce posuere, magna sed pulvinar ultricies,
purus lectus malesuada

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas porttitor congue
Lorem Ipsum Dolor massa. Fusce posuere, magna sed pulvinar ultricies, purus lectus malesuada

13
COMPANY TEAM SLIDE

Firstname Lastname Firstname Lastname

Firstname Lastname Firstname Lastname

FIRSTNAME Firstname Lastname Firstname Lastname


LASTNAME
Designation | Description

14
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

“QUOTE” Maecenas porttitor congue massa. Fusce posuere, magna


sed pulvinar ultricies, purus lectus malesuada libero, sit
TABLE

Title Content Content Content Content

Title Content Content Content Content

Title Content Content Content Content

Title Content Content Content Content

Title Content Content Content Content

Title Content Content Content Content

16
PIE CHART

Lorem ipsum dolor sit amet,


consectetuer adipiscing elit.
Maecenas porttitor congue
massa. Fusce posuere, magna
sed pulvinar ultricies, purus
lectus malesuada libero, sit
amet commodo magna eros
quis urna.

1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr

17

Anda mungkin juga menyukai