Anda di halaman 1dari 40

RETARDASI MENTAL

Hasrini Rowawi dr. Sp.KJ (K) MHA


Fakultas Kedokteran UNJANI
Blok Saraf dan Perilaku - 2016
Pendahuluan

• Retardasi Mental ( RM ) tidak digolongkan sebagai suatu


penyakit, tetapi keadaan yang terjadi oleh karena adanya
proses yang bersifat patologis dalam otak yang ditandai
dengan adanya keterbatasan fungsi-fungsi intelektual dan
adaptif.

• Diagnosa retardasi mental pada DSM-IV-TR dimasukkan dalam


Axis II
( Pendahuluan )

Oleh karena retardasi mental bukanlah gangguan yang bersifat


uniter tetapi lebih merupakan gangguan yang mempunyai
berbagai latar belakang, maka diperlukan pendekatan yang
bersifat individual tetapi komprehensif terhadap diagnosa
maupun penanggulangannya.
Penyandang retardasi mental mempunyai pola perilaku yang tak
homogen, oleh karena perilaku maladaptifnya bukan semata-
mata disebabkan keterbelakangan mental dan anomali
neurobiologik (faktor biomedik) tetapi juga oleh pengaruh dari
pengalaman asuhan yang kurang baik, seperti kurang perhatian
/kasih sayang, penolakan atau perlindungan yang berlebihan
( faktor psikososiobudaya ).
Epidemiologi
• Prevalensi RM 1% dari populasi umum
• Insiden tersering pada usia sekolah, terbanyak pada umur 10 –
14 tahun
• L : P = 1,5 : 1
• Pada usia lanjut prevalensi RM menurun oleh karena angka
mortalitas yang tinggi pada golongan RM sangat berat yang
umumnya disebabkan komplikasi dengan kelainan –kelainan
fisik penyerta.
Etiologi
Sebagian tidak diketahui, sebagian lain diduga disebabkan oleh
faktor genetik, faktor yang didapat saat tumbuh kembang, faktor
lingkungan dan faktor sosiokultural

Faktor genetik :
• Sindrom Down
• Sindrom Fragile-X
• Sindrom Prader-Willi
• Sindrom Cri du Chat
• Phenylketonuria ( PKU )
• Sindrom Rett , dsb
( Etiologi )
Faktor yang didapat saat tumbuh kembang :
• Ibu dengan penyakit kronis yang tak terkontrol saat hamil
(diabetes, anemia, hipertensi, penyalahgunaan zat terutama
alkohol dan narkotika ) yang mengganggu perkembangan
susunan saraf pusat janin.
• Infeksi prenatal , terutama yang disebabkan oleh virus (Rubella,
Cytomegalic Inclusion Disease , Toxoplasmosis , Herpes
Simpleks , AIDS)
• Infeksi dimasa anak (encephalitis , meningitis )
• Trauma kepala , dsb

Faktor lingkungan dan sosiokultural :


• Kekurangan nutrisi dan pola asuh yang buruk dapat mengganggu
pertumbuhan fisik dan emosi anak
Perubahan Nama Retardasi Mental

• Sejak 2010, istilah Retardasi mental dirubah menjadi


Intellectual Disabilty (ID) karena istilah Retardasi mental dinilai
berkonotasi negatif
• Masih digunakan di Indonesia (PPDGJ - III)
• Istilah RM masih dipakai WHO (ICD - 10)
• American Psychiatry Association (DSM-5)
Intellectual Disability atau
Intellectual Development Disorder
Istilah Lain
Disabilitas Intelektual

• Retardasi Mental
• Tuna Grahita
• Terbelakang Mental
• Mental Retardation
• Mentally Retarded
• Mental Deficiency
• Mental Defective
Neurodevelopmental Disorder (DSM-5)

1. Intellectual Disabilities
2. Communication Disorders
3. Autism Spectrum Disorders
4. Attention-Defisit/ Hyperactivity Disorder
5. Specific Learning Disorder
6. Motor Disorders
-TicDisorderssuchas Tourettes
Definisi Disabilitas Intelektual (DI)

• Kelainan perkembangan saraf pada otak


(neurodevelopmentaldisorder) yang cukup sering ditemukan
• Ditandai adanya hendaya/ impaiment/ ketidak mampuan
mental secara umum
• Berpengaruh terhadap fungsi intelektual dan fungsi
penyesuaian diri (adaptasi) 3 domain: keterampilan
konseptual, keterampilan sosial dan keterampilan kehidupan
praktis sehari-hari.
• terjadi pada usia sebelum umur 18 tahun.
Pengertian
Gangguan Perkembangan Intelektual

• Gangguan perkembangan intelektual meliputi defisit proses


mental secara umum seperti: Gangguan kemampuan berfikir,
perencanaan, pemecahan masalah, berfikir abstrak, belajar
dengan cepat, belajar dari pengalaman dan memahami ide
yang kompleks
• Skor IQ (Intellectual Quotient/kecerdasan intelektual)
Pada Disabilitas Intelectual niai IQ rendah artinya kemampuan
intelektual anak berada dibawahrata -rata kemampuan anak
sebayanya
Derajat Keparahan Disabilitas Intelektual (ICD
10)

• (F70) Ringan : 50 -55 sampai 70


• (F71) Sedang : 35 –40 sampai 50 -55
• (F72) Berat : 20 –25 sampai 35 -40
• (F73) Sangat Berat : dibawah 20 -25
Pengertian Fungsi Adaptif

• Perilaku adaptif/fungsi penyesuaian diri adalah kemampuan


untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti komunikasi,
bersosialisasi dan merawat diri
• digambarkan dalam 3 domain
• keterampilan konseptual
• keterampilan sosial
• keterampilan hidup praktis sehari-hari
• Onset dimulai selama masa perkembangan
Disabilitas Intelektual
Mental Age ( Alfred Binet)

• Mental Age (MA):


Kemampuan mental yang dimiliki oleh seorang anak pada usia
tertentu sesuai dengan perkembangan kognitif anak.

• Chronological Age (CA):


Umur Anak berdasarkan kalender

• Pada Disabilitas intelektual :


MA lebih rendah dari pada CA
Pedoman Kriteria
Diagnosis Disabilitas Intelektual

1. PPDGJ III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan


Jiwa di Indonesia, edisi ke III) 1993 DitKeswa DirjenYan Med
Dep Kesehatan RI
2. ICD-10 (Internatonal Classification of Diseases-10)
World Health Organization (WHO) 1992
3. DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders) , American Psychiatry Assosiation (APA), 2013
Klasifikasi Diagnostik Intelectual Disabilities

Diklasifikasikan dalam 3 katagori diagnostik :


1.Disabilitas intelektual (Intellectual Developmental Disorder)
2.Global Developmental Delay (GDD)
3.Unspecified Intllectual Disability
Kriteria Diagnostik Disabilitas Intelektual (DSM
5)

Gangguan perkembangan Disabilitas Intelektual adalah suatu


gangguan dengan onset selama periode perkembangan
termasuk kedua defisit intelektual dan fungsi adaptif dalam
domain konseptual, sosial, dan kehidupan praktis sehari-hari.
Tiga kriteria berikut ini harus ditemukan :

A. Defisit fungsi intelektual,


Seperti pemikiran, pemecahan masalah,
perecanaan, pemikiran abstrak, penilaian, pembelajaran
akademis dan pembelajaran dari pengalaman, yang dikonfirmasi
dari penilaian klinis dan tes inteligensi individual dan terstandar
B. Defisit fungsi adaptif (penyesuaian) merupakan hasil dari
kegagalan untuk memenuhi standar perkembangan dan sosial-
kultural untuk kemandirian pribadi dan tanggung jawab sosial.
Apabila tidak ada dukungan terus menerus, maka defisit
fungsi adaptif ini akan membatasi fungsi dari satu atau lebih
aktivitas sehari-hari seperti; komunikasi, partisipasi sosial, dan
kemandirian hidup dalam berbagai lingkungan seperti rumah,
sekolah, kerja, dan komunitas.

C. Onset dari defisit intelektual dan fungsi adaptif selama periode


perkembangan
Global Development Delay (GDD)
• Diagnosa untuk anak dibawah umur 5 tahun
• Ketika derajat keparahan secara klinis tidak dapat dinilai, pada
anak usia dini
• Digunakan bila anak gagal memenuhi perkembangan milestone
seperti yang diharapkan pada beberapa area fungsi intelektual
• Tidak dapat dilakukan pemeriksaan IQ (anak terlalu muda
menjalani pemeriksaan)
• Katagori ini harus diulang lagi setelah beberapa priode waktu
tertentu
Disabilitas Intelektual Tidak Spesifik
• Untuk individu diatas 5 tahun
• Penilaian derajat keparahan disabilitasintelektual dengan cara
prosedur yang tersedia secara lokal adalah sulit / tidak
mungkin dilakukan karena adanya hendaya fisik/ sensoris
(tunanetra, tunarungu, disabilitas gerak, adanya masalah
perilaku berat, bersamaan dengan gangguan mental).
• Katagori ini harus digunakan dalam keadaan luar biasa dan
membutuhkan penilaian ulang setelah priode waktu tertentu.
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial Keterampilan Hidup
keparahan Konseptual Praktis Sehari-hari

Ringan Pada saat anak pra- Dibandingkan dengan Dalam hal perawatan
sekolah teman sebayanya, diri sehari-hari
Secara konsep tidak Individu tampak Individu dapat
jelas ada nya kurang matang/ berfungsi sesuai
perbedaan kurang dewasa dalam dengan usia
berinteraksi sosial. sebayanya.
Pada anak usia Contoh: Membutuhkan lebih
sekolah dan dewasa adanya kesulitan banyak bantuan dalam
terdapat kesulitan dalam melihat secara tugas sehari-hari yang
dalam kemampuan tepat isyarat -isyarat kompleks.
pembelajaran sosial dari sesama
akademik meliputi teman sebaya. Saat masa dewasa:
membaca, menulis, membutuhkan
berhitung,pengertian Komunikasi, bantuan yang
waktu dan uang, yang percakapan, dan berhubungan dalam
memerlukan bahasa lebih kongkrit hal belanja bahan
dukungan dalam satu atau imatur makanan,
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial Keterampilan Hidup
keparahan Konseptual Praktis Sehari-hari

Ringan Pd saat usia dewasa Terdapat kesulitan Pada saat usia


(lanjutan) terdapat gangguan untuk mengatur emosi dewasa, sering terlihat
dalam pemikiran dan perilakunya, yang kompentensi kerja
abstrak, fungsi tidak sesuai seperti yang tidak menitik
eksekutif (seperti ditunjukkan teman beratkan keahlian
perencanaan, sebaya; kesulitan ini konseptual.
penyusunan strategi, dapat dilihat oieh
pengaturan prioritas temansebayanya Individu secara umum
dan fleksibilitas dalam situasi sosial. membutuhkan
kognitif) dan ingatan bantuan untuk
jangka pendek, seperti Terdapat keterbatasan membuat keputusan
penggunaan pengertian terhadap dalam hal kesehatan
kemampuan akademik risiko situasi sosial; dan hukum/legal, dan
(contoh membaca, terdapat penilaian belajar untuk
mengelola keuangan). sosial yang kurang menunjukkan
matang untuk usianya, kompetensi dalam
Menggunakan orang tsb berisiko pekerjaan vokasioanal.
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial Keterampilan Hidup
keparahan Konseptual Praktis Sehari-hari

Sedang Kemampuan- Individu berbeda Individu dapat


kemampuan nyata dari sebayanya mengurus kebutuhan
konseptual individu didalam perilaku sosial pribadi termasuk
dalam setiap tahap dan komunikasi makan, berpakaian,
perkembangan, selama kebersihan, dan
tertinggal perkembangan. higienis sebagai
dibandingkan usia seorang dewasa,
sebayanya. Bahasa individu untuk namun dibutuhkan
komunikasi sosial lebih periode pembelajaran
Pada saat anak pra- sederhana yang lama dan
sekolah: terjadi dibandingkan usia senantiasa diingatkan.
perkembangan sebayanya.
lamban dalam Hal yang sama terjadi
kemampuan bahasa Kapasitas untuk dalam berbagai
dan pra-akademik. bersosialisasi terlihat kegiatan rumah
jelas dalam keluarga tangga, yang dapat
Pada saat anak usia dan pertemanannya, diperoleh dengan
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial Keterampilan Hidup
keparahan Konseptual Praktis Sehari-hari

Sedang Selama tahun-tahun Individu mempunyai Kemandirian bekerja


(lanjutan) perjalan sekolah nya hubungan sosialisasi terbatas di tempat
terdapat secara jelas yang sukses selama kerja ygmemerlukan
pencapaian terbatas hidupnya. konseptual dan
dibandingkan dengan komunikasi.
usia sebayanya Individu tidak secara
tepat melihat atau Individu perlu
Pada saat dewasa menafsirkan isyarat dukungan dari rekan
ditemukan sosial. Individu kerja dan atasan untuk
keterampilan terbatas dalam hal mengelola kondisi
perkembangan membuat penilaian sosial, kompleksitas
akademik pada tahap sosial dan membuat pekerjaan tambahan
SD, dan dukungan keputusan. tanggung jawab
dibutuhkan untuk seperti penjadwalan,
semua penggunaan Orang yang transportasi, jaminan
keterampilan mendampinginya kesehatan, dan
akademik didalam harus membantu manajemen keuangan
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial Keterampilan Hidup
keparahan Konseptual Praktis Sehari-hari

Sedang Dibutuhkan bantuan Peningkatan Berbagai keterampilan


(lanjutan) terus-menerus dalam hubungan pertemanan dapat dikembangkan
kehidupan sehari-hari khususnya sering namun butuh
untuk melakukan dipengaruhi oleh dukungan tambahan
keterampilan keterbatasan dan kesempatan
konseptual, dan komunikasi atau belajar dalam waktu
orang lain biasanya keterbatasan sosial. yglama.
mengambil alih
tanggung jawab Agar sukses maka Perilaku maladaptif
secara penuh relasi yang baik dan akan muncul pada
dukungan komunikatif sebagian kecil kasus
dibutuhkan dalam dan menyebabkan
lingkungan kerja masalah-masalah
sosial.
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial Keterampilan Hidup
keparahan Konseptual Praktis Sehari-hari

Berat Individu dalam Bahasa lisan terbatas Individu


mencapai dalam hal kosa kata membutuhkan
keterampilan dan pola kalimat. bantuan untuk semua
konseptual terbatas. Ucapan dapat berupa kegiatan sehari-hari
satu kata atau frase termasuk makan,
Secara umum, individu dan akan lengkap berpakaian, mandi dan
terbatas pemahaman secara bertahap. kebersihan.
bahasa tulisan atau
konsep yang Ucapan dan Individu
melibatkan nomor, komunikasi membutuhkan
jumlah, waktu, dan difokuskanpada saat pengawasan setiap
uang. ini (tempat) dan waktu.
sekarang (waktu)
Pendamping harus dalam kejadian sehari- Individu tidak dapat
menyediakan hari. membuat keputusan
dukungan yang kuat yang bertanggung
untuk memecahkan Bahasa lebih jawab mengenai
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial Keterampilan Hidup
keparahan Konseptual Praktis Sehari-hari

Berat Individu mengerti Pada masa dewasa,


(lanjutan) ucapan sederhana dan aktivitas dalam
komunikasi isyarat. kegiatan rumah tangga
membutuhkan
Hubungan dengan bantuan terus
anggota keluarga dan menerus dan
orang sekitarnya dukungan dari
merupakan sumber lingkungan.
kesenangannya dan
pusat pertolongannya. Untuk menambah
keterampilan individu
di semua domain perlu
bimbingan lama dan
dukungan terus
menerus dari
lingkungan.
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial Keterampilan Hidup
keparahan Konseptual Praktis Sehari-hari

Sangat Secara umum Individu mempunyai Individu tergantung


berat keterampilan pemahaman terbatas pada orang lain dalam
konseptual melibatkan mengenai komunikasi semua aspek
dunia fisik daripada simbolik dalam ucapan kehidupan
proses simbolik. atau isyarat. termasukperawatan
Individu menggunakan Dia mungkin fisik, kesehatan, dan
objek dalam memahami beberapa keselamatan,
memenuhi tujuan instruksi atau walaupun dia dapat
untuk perawatan diri, isyaratsederhana. berpartisipasi di dalam
kerja, dan rekreasi. Individu beberapa aktivitas
mengekspresikan tersebut.
Dibutuhkan beberapa keinginan dan emosi
keterampilan banyaknya melalui Individu tanpa
visuospatialseperti nonverbal, komunikasi kecacatan fisik dapat
memadankan dan nonsimbolik. membantu beberapa
menyortir berdasarkan tugas sehari-hari di
karakter fisik. Tetapi, rumah, seperti
Keterampilan Hidup
Tingkat Keterampilan Keterampilan sosial
Praktis Sehari-hari
keparahan Konseptual

Sangat Individu menikmati Aktivitas rekreasi/


berat hubungan dengan hiburan dapat
(lanjutan) anggota keluarga yang dilakukakan, seperti
lebih dikenal, mendengarkan musik,
pengasuh dan orang menonton film,
familiarl ainnya dan berjalan-jalan, atau
berinisiatif serta berpartisipasi di dalam
merespon interaksi “kegiatan air”, semua
sosial melalui petunjuk dilakukan dengan
isyarat dan emosi. bantuan dari orang
lain.
Banyak aktivitas sosial
terhambat karena Terdapatnya hendaya
adanya hendaya sensoris dan fisik
sensoris dan fisik. sering merupakan
hambatanuntuk
Retardasi Mental Ringan
• Agak terlambat dalam belajar bahasa, sebagian besar dapat
mencapai kemampuan bicara untuk keperluan sehari-hari,
mengadakan percakapan dan diwawancarai.
• Umumnya dapat mandiri penuh dalam merawat diri
( makan, mandi, berpakaian, bab, bak ).
• Melakukan ketrampilan praktis, ketrampilan rumah tangga,
meskipun pembelajarannya relatif lebih lambat.
• Kesulitan utama pada pelajaran sekolah yang bersifat
akademik. Banyak yang mempunyai masalah khusus dalam
membaca dan menulis.
• Sangat tertolong oleh pendidikan yang mengembangkan
ketrampilan.
• Kurang mampu mengatasi permasalahan perkawinan,
pengasuhan anak dan menyesuaikan diri dengan harapan.
Retardasi Mental Sedang
• Kemampuan mengembangkan pemahaman dan penggunaan
bahasa terbatas.
• Ketrampilan mengurus diri dan motorik terlambat.
Sebagian memerlukan pengawasan seumur hidup, jarang ada
yang hidup mandiri sepenuhnya ketika dewasa.
• Kemajuan dalam pekerjaan sekolah terbatas, sebagian dapat
belajar ketrampilan dasar membaca, menulis dan berhitung.
• Program pendidikan khusus dapat membantu mengembangkan
potensinya yang terbatas dan memperoleh ketrampilan dasar.
• Ketika dewasa mampu melakukan pekerjaan praktis yang
sederhana dengan pengawasan.
• Umunya mampu untuk mengadakan kontak, berkomunikasi
dengan orang lain dan terlibat dalam aktivitas sosial sederhana.
• Umumnya terdapat etiologi organik dan disertai gangguan
neurologis / fisik.
Retardasi Mental Berat

• Hendaya motorik mencolok dan defisit lain yang menunjukkan


adanya kerusakan / penyimpangan perkembangan dari SSP.
• Kemampuan disegala bidang sangat terbatas, memerlukan
bantuan untuk kegiatan harian.
• Umumnya terdapat etiologi organik dan terdapat gangguan
neurologis / fisik.
Retardasi Mental Sangat Berat
• Kemampuan memahami dan mematuhi permintaan /
instruksi sangat terbatas.
• Gerak sangat terbatas atau tidak dapat bergerak.
• Inkontinensia.
• Komunikasi non verbal.
• Tidak mampu mengurus diri dan membutuhkan bantuan .
• Umumnya terdapat etiologi organik dan terdapat gangguan
neurologis / fisik.
Komorbiditas

• Gangguan psikiatrik:
 Gangguan Mood
 Psikotik
 Gangguan Tingkah Laku
 ADHD
• Gangguan neurologis: Epilepsi
Simtomatologi

Gejala Psikiatrik :
• Kognisi (sulit / tak mampu belajar pelajaran sekolah)
• Psikososial (sulit/ tak mampu belajar aktivitas kehidupan
sehari-hari sesuai umur )
• Emosi (sulit / tak mampu berinteraksi / bergaul )

Gejala neurologik :
• Motorik
• Gangguan bicara / verbal
Pemeriksaan

1.Interview menggunakan teknik khusus dan individual


2.Pemeriksaan neuropsikiatrik menyeluruh
3.Penilaian spesifik mengenai perkembangan fungsi kognitif ,
emosi , motorik dan sosial
4.Evaluasi kemampuan melakukan / belajar aktivitas kehidupan
sehari-hari
5.Tes laboratorium
6.Tes psikologis
Penanggulangan
Umum :
• Prevensi primer (penyuluhan , pemberantasan penyakit yang
dapat menyebabkan kerusakan sistim saraf pusat , perbaikan
gizi ibu hamil , dsb )
• Prevensi sekunder (pengaturan diet dan terapi sulih hormon
pada stadium awal pku / penyakit metabolisme lain, mis.
hipotiroidisme )
• Prevensi tersier (terapi bermain , interaksi kelompok sosial ,
dukungan keluarga / lingkungan , penempatan sekolah dan
lapangan hidup yang sesuai )
• Terapi (bila perlu intervensi perilaku , dengan terapi
farmakologik, terapi perilaku, terapi keluarga )
Penanggulangan

Khusus :
• RM ringan: Sedapat-dapatnya diperlakukan sesuai anak
normal
• RM ringan – sedang :
- Kelompok mampu didik : Pendidikan khusus
(SLB – C)
- Kelompok mampu latih: Pelatihan ketrampilan motorik/ verbal,
komunikasi, perilaku sehat /sosial
• RM berat: Pelatihan terbatas dan dirawat
• RM sangat berat : Dirawat seumur hidup
Terima Kasih
Proud to be part of FK Unjani
hasrinirowawi@yahoo.co.id
08122333395

Anda mungkin juga menyukai