Anda di halaman 1dari 17

Nama Kelompok

❑Luthfi Permana ❑Reza Putri Purba

❑Erfina Damayanti ❑Salsabila Kurnia

❑Mixel Febriana ❑Tiara Putri

❑Nadia Arifatunnisa
Berfikir Kritis
&
Berfikir Objektif
Latar Belakang
- Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal untuk berpikir. Proses berpikir ini
dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan dalam pengalaman baru dan
menerapkan pengetahuan yang dimiliki. Semakin ingin mengetahui sesuatu maka
manusia akan semakin penasaran dan mulai timbul pertanyaan di dalam pikiran,
saat mereka terus menanyakan sesuatu yang ingin diketahuinya tersebut ia sudah
mulai berpikir kritis.

- Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada


pikiran yang rasional dan cermat. Namun, di zaman yang serba canggih ini manusia
terus mengembangkan akal mereka dan dituntut berpikir secara kritis.
Pengertian Berpikir Kritis
- Berpikir kritis adalah sebuah keterampilan yang didapatkan melalui
proses, bukan melalui proses, bukan merupakan sifat yang dihasilkan
orang tua kepada anaknya untuk itu perlu adanya upaya untuk
mengajarkan tentang bagaimana berpikir kritis .

- Kemampuan berpikir kritis adalah satu dari bagian penting dalam segala
aspek kehidupan seseorang.
Pengertian Berfikir Kritis

Perry & Potter Bandman Strader


Menyatakan bahwa Berfikir kritis Berpikir kritis adalah Bepikir kritis adalah suatu
adalah suatu proses dimana seseorang pengujian secara rasional proses pengujian yang
atau individu dituntut untuk terhadap ide-ide, menitikberatkan pendapat
menginterpretasikan dan mengevaluasi kesimpulan, pendapat, tentang kejadian atau fakta
informasi untuk membuat sebuah prinsip, pemikiran, yang mutakhir dan
penilaian atau keputusan berdasarkan masalah, kepercayaan dan menginterprestasikannya serta
kemampuan,menerapkan ilmu tindakan,. mengevaluasi pendapat-
pengetahuan dan pengalaman. pendapat tersebut untuk
mendapatkan suatu kesimpulan
Berfikir Kritis

Menurut Aristoteles manusia adalah animal rasional (binatang


berpikir).

Mula-mula manusia berpikir kritis tentang dirinya, kemudian


berkembang menjadi berpikir kreatif tentang diri dan alam
sekitarnya. Proses pemikiran ini berkembang tentang hakikat
dirinya, persoalan hidup yang bersumber dari kebutuhan dan
kepentingan yang harus dipenuhi, maka berkembanglah
pemikirannya dari yang mistis religius menuju ke Ontologis
kefilsafatan sampai akhirnya kepada taraf yang paling konkret
fungsional bahkan ke taraf teknologis fungsional.
5 Karakteristik Berfikir Kritis

1. Berpikir kritis merupakan sebuah aktivitas produktif dan positif  


2. Berpikir kritis merupakan sebuah proses bukannya sebuah hasil  
3. Manifestasi berpikir kritis bervariasi sesuai konteksnya  
4. Berpikir kritis dipicu oleh kejadian-kejadian positif atau negatif  
5. Berpikir kritis bersifat emotif juga rasional.  
Tahapan Berfikir Kritis

01 Keterampilan Menganalisis
Keterampilan menganalisis merupakan suatu keterampilan menguraikan sebuah
struktur ke dalam komponen-komponen agar mengetahui pengorganisasian
struktur tersebut. Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya adalah memahami
sebuah konsep global dengan cara menguraikan atau merinci globalitas tersebut.

02 Keterampilan Mensintesis
Keterampilan mensintesis merupakan keterampilan yang berlawanan dengan
keterampilian menganalisis. Keterampilan mensintesis adalah keterampilan
menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentuk atau susunan yang baru
Tahapan Berfikir Kritis

03 Keterampilan Mengenal & Memecahkan Masalah


Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian
baru yang didapat dari memahami suatu permasalahan. Kemampuan pemecahan
masalah membutuhkan pemahaman secara teoritik dan empirik. Tujuan keterampilan ini
bertujuan agar siswa mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep ke dalam
permasalahan atau ruang lingkup baru.

04 Keterampilan Menyimpulkan Keterampilan


kemampuan untuk menarik interpretasi (menafsirkan) hasil – hasil analisis data, fakta dan logika
berupa temuan baru tentang jawaban dari permasalahan. Kegiatan yang dilakukan dalam
keterampilan menyimpulkan adalah menafsirkan hubungan sebab akibat dari beberapa
permasalahan, mengkaji faktor – faktor yang mempengaruhi serta menemukan hal – hal baru
berdasarkan informasi yang dianalisis
Unsur – Unsur Dalam Berfikir Kritis
Focus : untuk membuat sebuah keputusan tentang apa yang diyakini maka harus bisa memperjelas
F pertanyaan atau isu yang tersedia yang coba diputuskan itu mengenai apa.
Reason : Mengetahui alasan-alasan yang mendukung atau melawan putusan-putusan yang dibuat
R berdasar situasi dan fakta yang relevan
Inference : Membuat kesimpulan yang beralasan atau menyungguhkan. Bagian penting dari
langkah penyimpulan Ini adalah mengidentifikasi asumsi dan mencari pemecahan pertimbangan
I dari interpretasi akan situasi dan bukti
Situation : Memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berpikir akan membantu
memperjelas pertanyaan dan mengetahui arti istilah-istilah kunci bagian-bagian yang relevan
S sebagai pendukung
Clarity : Menjelaskan arti atau istilah-istilah yang digunakan.
C Overview : Melangkah kembali dan meneliti secara menyeluruh keputusan yang diambil.
O
Aspek-Aspek Berfikir Kritis

● Outside Material
Menggunakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari
perkuliahan (reference).
● Ambiguity clarified
Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika dirasakan ada ketidak jelasan.
● Linking ideas
Senantiasa menghubungkan fakta, idea tau pandangan serta mencari data baru dari
informasi yang berhasil dikumpulkan.
● Width of understanding
Diskusi yang dilaksanakan senantiasa bersifat muluaskan isi atau materi diskusi.
Aspek-Aspek Berfikir Kritis
● Justification
Member bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan
yang diambilnya. Termasuk di dalamnya senantiasa memberi penjelasan mengenai
keuntungan (kelebihan) dan kerugian (kekurangan) dari suatu situasi atau solusi.
● Critical assessment
Melakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi/ masukan yang datang dari dalam
dirinya maupun dari orang lain.
● Practical utility
Ide-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut keperaktisan/
kegunaanya dalam penerapan.
Pengertian Berpikir Objektif

Berpikir objektif merupakan pemikiran terhadap suatu hal yang lebih pasti, bisa
diyakini kebenarannya, tapi bisa juga melibatkan perkiraan dan asumsi yang
didukung dengan fakta/data yang sesungguhnya. Berpikir objektif merupakan
cara mengambil suatu kesimpulan atau tindakan dengan melihat “apa yang
dilakukan oleh si pelaku” Sikap objektif adalah sikap yang harus dijunjung tinggi
bagi seseorang untuk menilai suatu masalah.
Ciri-ciri Berpikir Objektif
Seseorang akan dikatakan memiliki cara berpikir objektif yaitu jika:

1. Selalu berusaha melihat dari sudut pandang yang berbeda


2. Tidak melibatkan sisi emosional dalam memandang suatu permasalahan
3. Tidak segan meminta masukan dan pendapat orang lain
4. Berargumen bahwa setiap orang selalu punya alasan dalam melakukan
sesuatu
5. Tidak egois dan tidak selalu mengutamakan kepentingan pribadi
Manfaat Berpikir
Objektif
1. Melihat realita dengan lebih
jernih, sehingga dapat
menimbang keputusan dengan
lebih matang.
2. Mengambil keputusan dengan
berimbang dan tanpa berpihak.
3. Dapat menghindari jebakan etika,
karena pertimbangan berpihak.
TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Kesimpulan

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan suatu tehnik berpikir
yang melatih kemampuan dalam mengevaluasi atau melakukan penilaian secara cermat tentang tepat-tidaknya ataupun
layak-tidaknya suatu gagasan yang mencakup penilaian dan analisa secara rasional tentang semua informasi, masukan,
pendapat dan ide yang ada, kemudian merumuskan kesimpulan dan mengambil suatu keputusan.

Anda mungkin juga menyukai