Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

FAKULTAS MATEMATIKA dan IPA

JURUSAN BIOLOGI

Perkembangan Tumbuhan
Diferensiasi, Rediferensiasi, dan Dediferensiasi Sel Tumbuhan

Finkha Rani Giana Putri (3425120264)


Jakarta, 2014
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Di Negara Indonesia terdapat beraneka ragam jenis tumbuhan. Keadaan seperti
iklim dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Beberapa
tumbuhan dapat dengan mudah ditanam pada halaman rumah maupun sebagai penghias
taman. Tumbuhan tersebut selain sebagai penghias juga dapat dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran dan pengamatan morfologi dan anatomi tumbuhan tersebut.
Diferensiasi, rediferensiasi, dan dediferensiasi merupakan fenomena menarik
yang terjadi pada sel-sel hidup tanaman. Sel-sel yang berasal dari meristem ujung akar,
ujung pucuk dan kambium akan melakukan fungsi yang berbeda. 

1.2. Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini sebagai berikut,
 Perbedaan antara diferensiasi, rediferensiasi, dan dediferensiasi
 Mengklasifikasikan bagian tumbuhan yang termasuk diferensiasi, rediferensiasi,
dan dediferensiasi

1.3. Tujuan
Pengamatan ini dilakukan bertujuan untuk:
 Mengetahui perbedaan diferensiasi, rediferensiasi, dan dediferensiasi
 Dapat mengklasifikasikan bagian tumbuhan yang termasuk diferensiasi,
rediferensiasi, dan dediferensiasi

2. Tinjauan Pustaka

Sel-sel yang berasal dari meristem ujung akar, ujung pucuk dan kambium melakukan
fungsi yang berbeda. Tindakan yang mengarah ke pematangan disebut sebagai
diferensiasi. Selama diferensiasi, sel mengalami beberapa perubahan struktural yang utama, baik
dalam dinding sel maupun protoplasmanya. Misalnya, untuk membentuk elemen trachea, sel-sel
akan kehilangan protoplasmanya. Tanaman mengembang sangat kuat, elastis, dinding sel
sekunder mengandung  lignoselulosa, untuk membawa air dengan jarak jauh bahkan dibawah
tekanan yang ekstrim.

Tanaman menunjukkan fenomena lain yang menarik. Sel-sel hidup yang telah


berdiferensiasi, dan kehilangan kemampuannya  untuk membelah,  dapat memiliki kembali
kemampuan membelah dalam kondisi tertentu. Fenomena ini disebut sebagai dediferensiasi.
Misalnya, pembentukan meristem-kambium gabus dan kambium interfascicular dari sel-sel
parenkim. Meristem/jaringan yang mampu membelah dan menghasilkan sel-sel, kemudian
kehilangan kemampuan untuk membelah kembali, tapi mampu melakukan fungsi tertentu,
disebut redifensiasi. Beberapa jaringan pada tanaman  dicotyl  berkayu, merupakan produk dari
rediferensiasi.

Diferensiasi pada tanaman adalah terbuka, karena sel-sel dan jaringan yang muncul dari
meristem yang sama memiliki struktur yang berbeda sampai waktu tertentu. Struktur pada akhir
pembelahan sel dan jaringan juga ditentukan oleh lokasi dalam sel. Sebagai contoh, sel-sel
ditempatkan jauh dari meristem apikal akar akan menjadi sel-sel tudung akar, sementara sel
tanaman yang didorong ke tepi menjadi epidermis.

Coleus sp. merupakan keluarga Lamiaceae, Order Lamiales, Kelas Magnoliopsida, Divisi
Magnoliophyta, Kerajaan Plantae. Coleus (Solenostemon) adalah genus tanaman abadi, asli dari
Afrika dan Asia tropis. Tumbuhan ini termasuk herba, semak, pohon ini sering  berbentuk batang
yang berbentuk segi empat. Daun yang dimiliki berhadapan, tunggal, kadang-kadang bercagak,
atau majemuk menjari. Pinggir daun rata (integer). Tumbuhan ini biasanya ditemukan sampai
pada ketinggian 1.550 meter di atas permukaan laut. Anggota famili ini mempunyai banyak
manfaat secara ekonomi seperti sebagai penghasil minyak atau digunakan sebagai bumbu, dan
sebagai tanaman hias seperti plectranthus atau coleus.

Pohon mangga (Mangifera indica) termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur
batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai
tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m. Pohon mangga
berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan mangga
peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak kuat; dengan
daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan
diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan
sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat
keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.

3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lab H Universitas Negeri Jakarta, pada tanggal 12 Februari
2014, pukul 08.00 s/d 10.00 WIB. Pengamatan menggunakan tumbuhan yang berada di
sekitar Lab H yang dibuat menjadi preparat dan diamati struktur anatominya menggunakan
mikroskop cahaya.

4. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


4.1. Hasil pengamatan
Epidermis Kambium
batang gabus
Kambium
vasikular

Trikoma
Empulur Floem

Xilem

Penampang permukaan batang Penampang melintang batang

Coleus sp. perbesaran 40x Mangifera indica. perbesaran 40x


4.2. Pembahasan
Trikoma merupakan diferensiasi epidermis batang yang mempunyai bentuk,
struktur, dan fungsi bervariasi. Trikoma dibentuk dari jaringan epidermis. Trikoma
berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan dari luar, mengurangi penguapan.
Berdasarkan fungsi tersebut, trikoma juga termasuk dalam redifernsiasi. Trikoma juga
terdapat pada akar yang disebut rambut akar dan berfungsi untuk menyerap air dan
garam-garam air dalam tanah.
Kambium pembuluh merupakan jaringan meristematik sekunder yang sudah
berdifreensiasi namun dapat berubah kembali menjadi jaringan embrional. Kambium
hanya dapat berkembang pada tanaman dikotil. Kambium tumbuh keluar membentuk
floem dan tumbuh kedalam membentuk xylem. Cambium ini juga termasuk dalam
dediferensiasi. Kambium gabus (felogen) adalah jaringan meristematik sekunder.
Felogen berasal dari sel-sel yang telah mengalami diferensiasi. Felogen ini termasuk
dalam dediferensiasi. Felogen berfungsi untuk menahan penguapan apabila epidermis
batang sudah terkelupas akibat pelebaran batang oleh cambium vascular ataupun karena
luka. Felogen ke arah epidermis menjadi felem dan ke arah korteks membentuk
feloderm.

5. Kesimpulan
 Trikoma merupakan diferensiasi epidermis batang dan juga merupakan redifernsiasi
berdasarkan fungsinya.
 Trikoma dapat ditemukan pada batang dan daun.
 Felogen dan cambium termasuk dalam dediferensiasi.
 Prinsip diferensiasi, rediferensiasi, dan dediferensiasi dapat diterapkan dalam kultur
jaringan.

Daftar Pustaka

Anonim. http://ratnadewiwulaningsih.blogspot.com/2012/02/tumbuhan.html. Diakses pada


tanggal 18/2/2014

Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. Biologi untuk SMA / MA Kelas IX Program
IPA. Jakarta

Setjo, Susetyoadi. Anatomi Tumbuhan edisi revisi. Jica.

Van Steenis, C.G.G.J. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai