Anda di halaman 1dari 13

Petunjuk Praktikum Farmakognosi

PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

BAB I
STRUKTUR DAN FUNGSI ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop cahaya untuk mengamati


objek
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan masing-masing struktur dan fungsi
anatomi fisiologi tumbuhan yang diamati
3. Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui
metabolit pada bagian-bagian tumbuhan.

B. DASAR TEORI

Anatomi tumbuhan, sebagai suatu disiplin ilmu yang terinci merupakan


salah satu bagian botani yang tertua. Salah satu sasaran anatomi adalah
untuk memahami fungsi struktur. Anatomi tumbuhan mula-mula
membahas fungsi tumbuhan yang dinamis, disertai pemahaman
mengenai jenis sel dan jaringan bila diperlukan. Fungsi setiap struktur
harus dianalisis tersendiri, dipelajari dalam bidang fisiologi tumbuhan.

Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-


fenomena penting di dalam tumbuhan. Fisiologi tumbuhan sangat
penting bagi semua bidang botani terapan, seperti: agronomi,
hortikultura, florikultura, kehutanan, pertamanan, pemuliaan tanaman,
patologi tumbuhan, farmakologi, dan lain-lain.
Fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan yang dikaji dalam
fisiologi tumbuhan meliputi:

1) Aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan.


2) Proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap
perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya
sebagai hasil dari respon tersebut.
3) Fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel, dan organel sel dalam tumbuhan
serta fungsi setiap komponen kimia (ion, molekul atau makromolekul).
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

1. ORGAN, JARINGAN, DAN SEL TUMBUHAN

a) DAUN

Gambar 2. Penampang melintang daun

b) BATANG
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

Gambar 3. Penampang melintang


batang tumbuhan dikotil

Gambar 4. Penampang melintang


batang tumbuhan monokotil

c) AKAR

Gambar 5. Penampang melintang akar


Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

Sel serta jaringan dapat dibedakan karena memiliki sifat yang berbeda. Berikut diuraikan secara singkat kelompok sel dan
jaringan pada tumbuhan berbiji.

No. Nama Deskripsi Fungsi Contoh gambar


jaringan
Lapisan sel terluar seluruh organ Sebagai pelindung
1 Epidermis
tumbuhan, menutupi tubuh tumbuhan jaringan di dalamnya
dan fungsi serta bentuknya tidak sama.
Ada yang spesifik, misal rambut, sel
pengawal stomata, serta sel spesifik
lainnya.

Gambar 6. Jaringan epidermis

Periderm =gabus, jaringan sekunder majemuk. Sebagai lapisan


2 Terdiri atas tiga bagian : pelindung yang
1. Felogen = kambium gabus menggantikan kulit luar
2. Felem = lapisan gabus yang (epidermis) yang mati
dihasilkan oleh felogen secara dan terkelupas
sentrifugal
3. Feloderm = jaringan parenkimatis,
dihasilkan secara sentripetal oleh
felogen

Gambar 7. Jaringan periderm


Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

menyimpan cadangan
3 Parenkim Ciri-ciri :
makanan dan air
✓ memiliki dinding sel yang tipis,
serta lentur.
✓ sel-selnya banyak memiliki ruang
antarsel karena bentuk selnya
membulat; daun.
✓ dapat membelah dan
terspesialisasi menjadi berbagai
jaringan yang memiliki fungsi
khusus.

terdapat pada bagian kulit batang dan


akar, mesofil daun, daging buah, dan
endosperma biji. Sel-sel parenkim juga
tersebar pada jaringan lain, seperti
pada parenkim xilem, parenkim floem,
dan jari-jari empulur.
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

Gambar 8. Parenkim
Jaringan dari senyawa selulosa.terdiri penguat organ tubuh
4 Kolenkim
atas sel-sel hidup yang lebih kurang muda atau lunak.
memanjang, pada umumnya
mempunyai dinding yang menebal Dapat dijumpai pada
tidak rata. Kolenkima dewasa batang, daun, bagian-
sifatnya kurang lentur, lebih keras, bagian bunga, buah,
dan lebih rapuh dibandingkan dan akar.
kolenkima muda.

Gambar 9. Jaringan kolenkim

Fungsi utama sebagai


5 Sklerenkim Jaringan yan terjadi dari sel-sel dengan
penopang, kadang juga
penebalan dinding sekunder, yang
berlignin atau tidak berlignin. Bersifat sebagai pelindung.
elastik, berbeda dengan kolenkima
yang bersifat plastik.
2 macam;
1. Sel panjang → Serabut/ serat
2. Sel pendek → Sklereid/ sel
batu

Contoh; batok kelapa


Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

Gambar 10. Jaringan sklerenkim

Xilem Sistem pembuluh/ penghantar sporofit Mengangkut air dan


6 tumbuhan tingkat tinggi. Merupakan mineral/solut dari akar
jaringan kompleks karena terdiri dari menuju daun
beberapa tipe sel; sel mati (trakea),
serat, sklereid, parenkima, kadang
mengandung saluran resin.

Gambar 11. Pembuluh xilem

Floem Bersama xilem, merupakan sistem Mengangkut hasil


7
pembuluh/ penghantar sporofit FOTOSINTESIS dari
tumbuhan tingkat tinggi. Juga daun menuju seluruh
merupakan jaringan majemuk yang tubuh tumbuhan
terdiri dari unsur tapis (penyalur
hasil fotosintesis), sel parenkim, sel
khusus (sel tetangga dan sel
albumin), serat, sklereid, dan
kadang-kadang sel latisifer dan
saluran damar.
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

Gambar 12. Pembuluh floem

8 Saluran Struktur-struktur sekretori ini Penyalur zat pada


sekretori terjadi dalam berbagai tumbuhan, proses-proses sekresi
dan bentuknya memanjang dan meluas
latisifer dalam jarak yang cukup jauh dalam
organ. Terdapat sel-sel, kelompok
sel, atau stuktur-stuktur yang lebih
rumit yang mensekresikan
substansi-substansi yang khusus.
Contoh :
saluran resin – resin Gambar 13. Saluran resin
saluran getah dan rongga getah -
gum
saluran kino - polifenol
latisifer - lateks
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

2. DERIVAT EPIDERMIS

Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis sering
kali memiliki ciri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan
epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup
pada stomata, dan spina.

Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang
disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya
daun durian. Lapisan ini berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan dari sel-sel daun.

Jaringan epidermis batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau
membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan. Lentisel pada batang, merupakan pori
penghubung ruang antarsel dalam batang dengan udara lingkungan sebagai alat pernapasan/respirasi
pada tumbuhan.

Jaringan epidermis akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan akar dalam menyerap air dan garam mineral.

Stomata atau mulut daun merupakan modifikasi epidermis. Stomata berfungsi:

· Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis


· Sebagai jalan penguapan (transpirasi)
· Sebagai jalan pernafasan (respirasi)

Stomata tumbuhan darat banyak terdapat pada bagian bawah daun bertujuan untuk mengurangi
penguapan, sebaliknya pada tumbuhan air banyak terletak di atas daun yang bertujuan untuk
mempercepat penguapan.

Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan
osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup. Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi
atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya
disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor.
Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati.
Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.

Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi
menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan
sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu
atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak
demikian.

Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup
dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya
dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada
Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel
tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae,
Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang
sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.

Gambar 14. Tipe-tipe stomata

C. ALAT DAN BAHAN


Alat
1. Mikroskop cahaya
2. Pipet
3. Silet
4. Pinset
5. Gelas obyek dan gelas penutup
6. Cawan petri

Bahan
ORGAN, JARINGAN, DAN SEL
1. Potongan kertas berhuruf "A", "d",
2. Preparat daun Arachis hypogaea dan Zea mays
3. Preparat batang Arachis hypogaea dan Zea mays
4. Preparat akar Arachis hypogaea dan Zea mays
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

5. Kepala sari bunga Tembakau


6. Ujung akar Allium cepa
DERIVAT EPIDERMIS
1. Sayatan epidermis bawah Coleus amboinicus
2. Sayatan epidermis bawah Rhoeo discolor
3. Sayatan epidermis bawah Morinda citrifolia
4. Sayatan epidermis bawah Dieffenbeckia sp
5. Larutan gula 5 %
6. Larutan valensi 1, 2, dan 3

D. CARA KERJA

Pengamatan sifat mikroskop


1. Letakkan potongan kertas berhuruf "A" pada kaca obyek dan tutup dengan gelas penutup.
2. Amati dengan perbesaran lemah (10x10)
3. Amati apakah bayangan benda sama atau terbalik, dan gambarkan !
4. Sambil memandang ke dalam lensa okuler, geser preparat dari kiri ke kanan dan dari atas ke
bawah. Amati kemana bayangan bergerak?
5. Ubahlah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih besar. Amati apakah ada perubahan luas bidang
pandang?
6. Berapa diameter bidang pandang mikroskop pada obyektif lemah (mm) dan berapa pada obyektif
kuat?
7. Kerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan potongan kertas huruf "d"

Pengamatan bagian-bagian tumbuhan

Pengamatan daun, batang, dan akar Arachis hypogaea dan Zea mays

1. Letakkan preparat jadi daun/batang/akar di bawah lensa objektif mikroskop.


2. Amati dengan perbesaran lemah terlebih dahulu (10x10) kemudian ke perbesaran kuat.
3. Amati objek (usahakan semua bagian jaringan pada preparat terlihat).
4. Gambar objek yang terlihat dan sebutkan nama masing-masing jaringan.

Pengamatan ujung akar bawang merah/putih

1. Buatlah irisan melintang dan membujur bagian ujung akar bawang merah /bawang putih.
2. Letakkan masing-masing di atas gelas benda, tetesi dengan satu tetes air dan tutup dengan gelas
penutup. Amati di bawah mikroskop.

Pengamatan kepala sari bunga tembakau

1. Buatlah irisan melintang dan membujur pada bagian kepala sari bunga tembakau.
2. Letakkan masing-masing di atas gelas benda, tetesi dengan satu tetes air dan tutup dengan gelas
penutup. Amati di bawah mikroskop.

Pengamatan derivat epidermis


1. Dibuat sayatan membujur semua preparat diatas.
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

2. Sayatan diletakkan di atas gelas benda yang ditetesi akuades.


3. Ditutup dengan gelas penutup, diusahakan tidak ada gelembung udara di dalam preparat.
4. Diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian diubah perbesaran kuat.
5. Digambar dan diberi keterangan.
6. Sayatan preparat Rhoeo discolor media diganti dengan larutan gula 5 % (b/v).
7. Sayatan preparat Dieffenbeckia sp diganti media pengamatan dengan larutan bervalensi 1,2 dan
3.

E. PERTANYAAN/ DISKUSI
1. Apa perbedaan anatomi fisiologi dari tumbuhan monokotil dan dikotil?
2. Setelah sayatan preparat Rhoeo discolor media diganti dengan larutan gula 5 % (b/v). Apa yang
terjadi ? Mengapa? Dapatkah dikembalikan pada keadaan semula ?
3. Setelah sayatan preparat Dieffenbeckia sp diganti media pengamatan dengan larutan
bervalensi 1, 2, dan 3. Apa yang terjadi ? Mengapa demikian ?

3. INKLUSI SEL (ZAT ERGASTIK)

Tumbuhan secara alamiah menghasilkan beragam jenis senyawa. Di dalam sel-sel makhluk
hidup khususnya sel tumbuhan selain banyak dijumpai adanya benda-benda protoplasmik (hidup) juga
terdapat benda-benda nonprotoplasmik (tak hidup) atau disebut benda ergastik.

Benda-benda ini terdiri dari substansi yang bersifat cair maupun padat dan merupakan hasil
dari metabolisme sel. Adapun benda ergastik yang bersifat padat adalah amilum, aleuron, kristal Ca-
oksalat, kristal kersik, sistolit, dll. Sedang benda ergastik yang bersifat cair atau lendir dari hasil
tambahan metabolisme yang bersifat organik atau anorganik terdapat di dalam cairan sel berupa zat-
zat yang larut di dalamnya, antara lain asam organik, karbohidrat, protein, lemak, gum, lateks tanin,
antosian alkaloid, minyak eteris atau minyak atsiri dan hars, yang ditemukan dalam sitoplasma atau
dalam vakuola. Zat yang terlarut di dalam cairan sel berbeda-beda untuk setiap sel, bahkan dalam
sebuah sel komposisi zat yang terlarut di masing-masing vakuola mungkin berbeda satu sama lain.

A. ALAT DAN BAHAN

Alat

1. Pisau cutter
2. Mikroskop
3. Gelas obyek dan penutup

Bahan

1. Akuadest
2. Air dan larutan iodine
3. Minyak Imersi
4. Objek utama
Petunjuk Praktikum Farmakognosi
PRODI FARMASI STIKES SURYA GLOBAL

Pati
a) Umbi batang Solanum tuberosum
b) Umbi akar Manihot utilissima
c) Rimpang kencur
d) Rimpang laos

Hablur Ca-oksalat
a) Daun kemuning
b) Kulit pule
c) Daun meniran
d) Tangkai daun Begonia

Minyak atsiri
a) Rimpang Kaempferia galanga
b) Daun Kayu putih
c) Buah Adas
d) Rimpang Jahe

B. CARA KERJA

Mengamati butir pati

1. Keriklah sekerat umbi kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya keluar.
2. Teteskan cairan tersebut pada kaca obyek, dan tutup dengan gelas penutup.
3. Amati dibawah mikroskop struktur butir-butir pati tersebut.
4. Teteskan larutan Iodine pada tepi kanan kaca penutup dan pada tepi kiri kaca penutup
tempelkan kertas hisap, dengan demikian larutan iodine tersebut akan masuk ke dalam
preparat dan menyebar ke seluruh bagian.
5. Amati dibawah mikroskop dan gambarkan butir-butir pati tersebut.

Pengamatan hablur & minyak atsiri

1. Siapkan preparat, buat sayatan melintang dan membujur preparat.


2. Letakkan di atas gelas benda dan tambahkan setetes air dan tutup dengan gelas penutup.
3. Amati di bawah mikroskop dan gambarkan metabolit yang tampak.

C. PERTANYAAN/ DISKUSI
1. Apakah semua bentuk sel tumbuhan selalu heksa/poligonal ?
2. Sebutkan perbedaaan sel hidup dengan sel mati !
3. Sebutkan letak hilus pada amilum ! Apakah hilus selalu di tengah-tengah ?
4. Apa yang menyebabkan letak hilus berbeda-beda/
5. Apakah bentuk amilum dapat untuk digunakan untuk identifikasi tanaman ?
6. Darimanakah sebenarnya kristal Ca-Oksalat terbentuk ? Apakah setiap tumbuhan mampu
menghasilkan kristal Ca-oksalat ?

Anda mungkin juga menyukai