Apt
MORFOLOGI TUMBUHAN
RUANG LINGKUP MORFLOGI
BENTUK
HISTORY
BENTUK &
SUSUNAN
TUBUH
ANATOMI & FISIOLOGI TUMBUHAN
SEL
ANATOMI
ORGAN FISIOLOGI
JARINGAN
TUMBUHAN
FUNGSI
PETA KONSEP MORFOLOGI
ORGAN
SEL JARINGAN (Akar,Batang,Daun,Bunga. Buah,
Biji)
PRIMER SEKUNDER
Stomata
Trikoma
Epidermis Sel kipas
Sel silika
Apikal Interkalar Lateral Litokis
J. Angkut Xilem
Floem
Kolenkin
J. Penyokong Parenkim
Sklerenkim
Feloderma
J. Gabus (dalam)
Felem (luar)
SEL TUMBUHAN
Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk
hidup
• Komponen utama sel tumbuhan :
– Dinding sel
– Sitoplasma
– Nukleus
• Sitoplasma meliputi :
– Retikulum endoplasma
– Badan golgi
– Mitokondria
– Plastida
– Microbody
– Ribosom
– Mikrotubul
– Vakuola
– Zat-zat ergastik
JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki
bentuk serta fungsi yang sama.
Jaringan meristem (PRIMER) pembelahan sel
aktif dilakukan hanya di bagian tertentu saja.
Jaringan permanen (SKUNDER) bagian lain yang
tidak mengalami pembelahan
Jaringan Meristem
• Jaringan meristem dapat diartikan sebagai sekumpulan sel
dengan bentuk dan fungsi yang sama serta memiliki sifat
meristematik.
Sumber :
http://www.glogster.com/xr10050/plant-tissue
2. Jaringan Permanen
Jaringan permanen tidak aktif membelah dan sel-
selnya sudah terdiferensiasi.
Ketika berdiferensiasi, seiring waktu sel-sel di
jaringan permanen memiliki bentuk dan fungsi
khusus sesuai peruntukannya di dalam tubuh
tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen terbagi
menjadi jaringan epidermis, jaringan dasar,
jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan
jaringan gabus
2. Jaringan Permanen
a. Jaringan Epidermis
selalu terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan
fungsi lapisan epidermis adalah melindungi bagian dalam organ bersangkutan dari
keadaan seperti hilangnya air karena penguapan, kerusakan mekanik, perubahan
suhu, dan hilangnya zat-zat makanan
epidermis memiliki beberapa ciri antara lain :
- terdiri dari sel-sel hidup;
- berbentuk persegi panjang;
- sel-selnya rapat tanpa ruang antarsel;
- tidak memiliki klorofil;
- mampu membentuk modifikasi jaringan epidermis.
Beberapa modifikasi epidermis antara lain adalah stomata, spina (duri), sel kipas,
sel kersik, dan trikomata (rambut-rambut) .
Gambar 1.3 Jaringan pada daun dengan sel-sel epidermis
Sumber :
http://www.glogster.com/xr10050/plant-tissue
2. Jaringan Permanen
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Disebut jaringan dasar karena jaringan ini menyusun sebagian besar
jaringan baik pada akar, batang, daun, maupun buah.
Ciri-ciri jaringan parenkim yang membedakanya dengan jaringan lain
adalah :
o sel-selnya merupakan sel hidup yang berukuran besar dan tipis, serta
umumnya berbentuk segi enam;
o memiliki banyak vakuola;
o letak inti sel mendekati dasar sel;
o mampu bersifat merismatik karena dapat membelah diri;
o dan memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak
rapat.
Gambar 1.4 Jaringan parenkim
Sumber :
http://www.glogster.com/xr10050/plant-tissue
2. Jaringan Permanen
c. Jaringan Penyokong
dikenal juga dengan nama jaringan mekanik, jaringan
penunjang, atau jaringan penguat.
jaringan inilah yang menunjang bentuk tumbuhan hingga
dapat berdiri dengan kokoh.
memiliki sel-sel dengan dinding sel yang tebal dan kuat,
juga karena sel-selnya telah mengalami spesialisasi.
Jaringan penyokong berfungsi untuk:
o menguatkan/menegakkan batang dan daun,
o melindungi biji atau embrio,
o melindungi berkas pengangkut (vaskuler).
o Ada 2 jenis jaringan penyokong, yaitu jaringan kolenkim
dan jaringan sklerenkim.
Jaringan Permanen
1) Jaringan Kolenkim
Sifat utama dari jaringan kolenkim adalah :
sel-sel penyusunnya hidup dan dinding selnya banyak mengandung
selulosa.
Sifatnya mirip jaringan parenkim, dan dapat dianggap sebagai jaringan
parenkim khusus yang menunjang organ muda pada tumbuhan.
Kolenkim terdapat langsung di bawah atau dekat permukaan batang
muda dan tangkai daun muda, namun jarang ditemukan pada akar.
Sel-sel kolenkim mengalami penebalan di sudut-sudut selnya, tidak
merata pada seluruh permukaan dinding sel. Dinding selulosa yang
tebal pada kolenkim menyebabkan organ bersangkutan memiliki sifat
lentur.
Kolenkim baik sekali untuk menopang organ yang aktif tumbuh karena
sel-selnya dapat meregang untuk menyesuaikan diri dengan
perpanjangan organ.
Gambar 1.5 Jaringan kolenkim
Sumber : http://bio1152.nicerweb.com
2. Jaringan Permanen
2) Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penunjang pada organ
tumbuhan yang telah dewasa.
Sel-sel dewasa jaringan skerenkim telah mati dan memiliki dinding sel
yang tebal, biasanya berlignin (mempunyai zat kayu)
Sumber : http://www.sbs.utexas.edu
Ada 2 kelompok besar jaringan sklerenkim, yaitu :
a) Serabut/serat. Serabut merupakan sel yang panjang dan sempit yang
berujung runcing. Sel-sel ini biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur
panjang, sementara ujung-ujungnya yang runcing bertumpang tindih
dan menyatu dengan kuat. Serabut sklerenkim terdapat pada sebagian
besar bagian tumbuhan.
b) Sklereid merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati, bentuknya
bervariasi dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid
dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil di antara
sel-sel lain, misalnya butiran pada daging buah jambu biji dan buah pir.
Sklereid pada batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
Gambar 1.7 Sel sklerenkim
2. Jaringan Permanen
d. Jaringan Pengangkut
Nama lain jaringan pengangkut adalah berkas vaskular.
Jaringan pengangkut ini berfungsi mengangkut air dan unsur
hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari
satu bagian ke bagian lain tumbuhan.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan di bagi menjadi dua
kelompok berdasarkan fungsinya,
Xilem
Xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk menyalurkan air
dan unsur hara dari akar ke daun.
Xilem tersusun dari parenkim ,serabut, trakeid, dan
komponen pembuluh (trakea).
Floem
Floem (pembuluh tapis) merupakan jaringan yang berfungsi
mengangkut lalu menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Jaringan floem sangat rumit, terdiri atas berbagai macam bentuk sel
dan diantaranya ada yang masih hidup dan ada pula yang telah
mati.
Felem inilah yang bersifat tidak tembus air (impermeabel) karena dinding
selnya mengalami penebalan oleh suberin.
Gambar 1.11 Jaringan Gabus
Sumber : http://belajar.kemdiknas.go.id
ORGAN TUMBUHAN
Diharapkan sesudah mempelajari Kegiatan Anda mampu :
1) Menjelaskan masing-masing organ pada tumbuhan
beserta fungsi yang dijalankannya dalam tumbuhan;
2) Mendeskripsikan struktur jaringan pada masing-
masing organ dan perannya dalam menunjang fungsi
organ. Pembahasan tentang organ tumbuhan akar
dimulai dari akar sebagai organ yang pertama kali
tumbuh keluar dari biji.
TUBUH TUMBUH-TUMBUHAN TERDIRI ATAS
3 BAGIAN POKOK YAITU
AKAR ( RADIX)
BATANG (CAULIS) ORGAN VEGETATIF
DAUN (FOLIUM
Sumber : http://sci.waikato.ac.nz
AKAR ( RADIX )
SIFAT-SIFAT AKAR
• Arah tumbuh ke pusat bumi (geotrof) atau
menuju ke air (hidrotof) dan meninggalkan udara
atau cahaya
• Tidak berbuku-buku, tidak beruas-ruas dan tidak
mendukung daun-daun
• warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau
kekuning-kuningan
• Tumbuh terus pada ujungnya
• Bentuk umumnya meruncing, sehingga lebih
mudah untuk menembus tanah
TUGAS-TUGAS AKAR
Memperkuat berdirinya tumbuhan
Untuk menyerap air dan zat-zat makan yang
terlarut di dalam air dan tanah
Mengangkut air dan zat makanan ke tempat
yang memerlukan
Tempat untuk penimbunan makanan
BAGIAN-BAGIAN AKAR:
Leher atau pangkal akar ( collum)
Batang akar atau corpus ( radix primaria)
Cabang akar ( radix lateralis)
Serabut akar ( fibrilla)
Rambut akar ( Pillus)
Ujung akar (Apeks)
Tudung akar ( caliptra)
SISTEM PERAKARAN DIBEDAKAN
MENJADI 2 YAITU :
• Sistem akar tunggang
Jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok
yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil. Akar pokok yang bersasal dari akar
lembaga disebut akar tunggang ( radix primaria)
• Sistem akar serabut
Jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya
mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang
lebih kurang sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal akar . Akar-akar ini bukan keluar berasal dari
calon akar yang asli sehingga disebut sebagai akar
liar, bentuknya seperti serabut = akar serabut.
Contonya pada padi, kelapa
AKAR TUNGGANG DI BEDAKAN MENJADI
2 YAITU :
1. Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit
bercabang, dan jika ada cabang-cabangnya
biasaanya cabang-cabang ini terdiri dari akar-akar
yang halus yang berbentuk serabut.
• Berbentuk tombak, pangkalnya besar, meruncing ke
ujung dengan serabut- serabut akar sebagai
percabangannya, contohnya pada lobak dan wortel.
• Berbentuk gasing, pangkal akar besar membulat,
akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung
yang sempit meruncing, pada bengkuwang
• Berbentuk benang, jika akar tunggang kecil panjang
seperti akar serabut saja dan sedikit sekali
bercabang.
2. Akar tunggang yang bercabang
Akar tungga berbentuk kerucut panjang,
tumbuh lurus ke bawah, bercabang – cabang
banyak dan cabang-cabangnya bercabang
lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang
besar pada batang dan daerah perakaran
menjadi amat luas. Umumnya terdapat pada
pohon yang ditanam dari biji.
AKAR-AKAR PADA SISTEM AKAR SERABUT
Licin (laevis)
Berusuk (costatus)
Beralur (sulcatus)
Bersayap (alatus)
Berambut (pilosus)
Berduri (spinosus)
Memperlihatkan
berkas-berkas daun
Memperlihatkan
berkas-berkas daun
penumpu
Memperlihatkan
banyak lenti sel
Keadaan lain, misalnya
lepasnya kerak
PERCABANGAN PADA BATANG
Percabangan pada batang dibedakan menjadi 3 yaitu :
• Monopodial
Jika batang pokok selalu nampak jelas karena lebih besar dan
lebih panjang dari cabang-cabangnya, contohnya pohon
cemara
• Simpodial
Jika batang pokok sukar ditentukan karena dalam
perkembangan selanjutnya mungkin menghentikan
pertumbuhannya tau kalah besar dan kalah cepat
pertumbuhannya di bandingkan cabangnya, contoh pada sawo
manila
• Menggarpu / dikotom
Cara percabangan yang setiap kali bercabang menghasilkan
dua cabanng yang sama besar co pada paku andam.
Cabang-cabang dibedakan menjadi :
1. Geragih
cabang –cabang kecil panjang yg tumbuh merayap, dan dari buku-
bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar.
Merayap diatas tanah : daun kaki kuda dan arbei
Merayap di dalam tanah : teki dan kentang
2. Wiwilan (tunas air)
Cabang yang biasanya tumbuhnya cepat dengan ruas-ruas yang
panjang dan sering kali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-
kuncup liar.
Contoh : Kopi dan pohon coklat
3. Sirung Panjang (Virga)
Cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun dan
mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang ini tidak
dihasilkan bunga (Cabang mandul)
4. Sirung Pendek (virgula)
Cabang-cabang kecil dengan ruas –ruas yang pendek yg selain daun
biasanya mendukung bunga dan buah ( cabang subur).
Jenis Tumbuhan berdasarkan umur batang
Tumbuhan anual ( annuus)
tumbuhan yg umurnya pendek, umumnya kurang dr 1 thnsdh mati
atau maksimal 1 thn.
contoh : tanaman palawija (jagung, kedele, kacang tanah dll)
Tumbuhan bienial (dua tahun)(biennis)
tumbuhan yg utk hidupnya, mulai tumbuh sd menghasilkan biji
(keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun. Contoh : biet, digitalis
Tumbuhan Menahun(tumbuhan keras)
dapat mencapai umur bertahun-tahun belum jg mati, bahkan
mencapai ratusan thn. Contoh golongan zingiberaceae
2. Daun
a. Fungsi Daun
1. Daun adalah tempat untuk memproduksi makanan pada tanaman. Zat makanan
yang dihasilkan tanaman inilah yang kemudian menjadi sumber makanan bagi
makhluk hidup lainnya seperti hewan dan manusia.
2. Peran daun sangatlah penting. Anda mungkin pernah melihat tanaman yang daun-
daunnya dipangkas akan sulit menghasilkan buah. Warnanya yang berwarna hijau
menandakan bahwa daun mengandung banyak klorofil yang bertanggung jawab
dalam proses fotosintesis. Fotosintesis merubah energi cahaya dari matahari
menjadi energi kimia yang tersimpan di dalam karbohidrat.
3. Fungsi lain yang terdapat pada daun adalah sebagai organ untuk pernapasan.
Keberadaan stomata di daun membantu terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2
seperti halnya hidung pada manusia. Pada stomata juga berlangsung suatu proses
bernama transpirasi. Transpirasi adalah penguapan air dari jaringan tumbuhan.
4. Pada daun berlangsung pula gutasi, yaitu proses pelepasan air dalam bentuk cair dari
jaringan daun. Gutasi dapat terjadi karena transpirasi yang rendah sementara
penyerapan air tinggi. Gutasi dapat diamati dengan keberadaan tetes-tetes air di tepi
daun yang tersusun secara teratur.
5. Fungsi yang sangat penting dari daun terkait erat dengan struktur yang ada di
dalamnya.
b. Jaringan pada Daun
Daun umumnya berbentuk tipis dan lebar, warnanya hijau,
dan posisinya menghadap ke atas. Keadaan daun seperti
ini membuat daun dapat menerima sebanyak mungkin
cahaya yang diperlukannya.
Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola)
dan helai daun (lamina).
Sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, langsung
melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi
epidermis, mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh.
Gambar 1.18 Penampang melintang daun
Sumber : http://www.bbc.co.uk
b. Jaringan pada Daun
Epidermis
Lapisan epidermis terletak di bagian paling luar daun. Karena daun
memiliki dua muka, maka lapisan epidermis terdapat di permukaan
atas dan di permukaan bawah daun.
Daun bentuknya tipis, oleh karena itu di bagian permukaan
epidermis terdapat kutikula, lapisan lilin, atau rambut-rambut untuk
mencegah penguapan air berlebih ketika panas menyengat dan
melindungi dari gangguan-gangguan mekanik, bakteri, dan jamur.
• Licin
– Licin mengkilat : daun kopi
– Licin suram : daun ketela rambat
– Licin Berselaput lilin : daun pisang
• Gundul : daun jambu air
• Kasap : daun jati
• Berkerut : daun jambu biji
• Berbingkul-bingkul : daun air mata pengantin
• Berbulu : daun tembakau
• Berbulu halus dan rapat : daun beludru
• Berbulu kasar : daun gadung
• Bersisik : daun durian
JENIS DAUN
• Daun tunggal
Jika pada tangkai hanya terdapat satu helaian daun saja.
• Daun Majemuk
Jika pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian
daun, contohnya daun seledri.
Adapun bagian – bagian daun majemuk adalah sebagai
berikut :
– Ibu tangkai daun
– Tangkai anak daun
– anak daun
Daun majemuk dibedakan menjadi 4 yaitu :
• Daun majemuk menjari
Yaitu daun majemuk yang semua anak daunnya terssusun memencar
pada ujung ibu tangkai, contohnya daun randu
• Daun majemuk menyirip
Yaitu daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan dan kiri
ibu tangkai daun, tersusun seperti sirip ikan, contohnya daun jeruk.
• Daun majemuk bangun kaki
Yaitu daun yang susunannya seperti daun majemuk menjari tetapi
dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai
melainkan pada tangkai anak daun yang disampingnya.
• Daun majemuk campuran
Yaitu suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang – cabang
ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu
tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat
anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi merupakn gabungan
antara susunan menjari dan menyirip.
Daun Mejemuk menyirip
Daun majemuk menyirip beranak daun satu, contoh daun jeruk nipis
Daun majemuk menyirip genap /ganda (abrupte pinnatus) , biasanya
terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan di kanan kiri
tulang, oleh sebab itu biasanya lalu menjadi genap, contoh daun pada
pohon asam
Daun majemuk menyirip gasal, (imparipinnatu) cirinya : ada tidaknya
satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkai. Ditinjaun dari jumlah
anak daunnya akan didapati bilangan yg benar-benar gasal jika anak
daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yg
tersendiri. Contoh daun pacar cina dan mawar
Daun majemuk menyirip ganda dibedakan menurut
letak anak daun pada cabang tingkat berapa dari
ibu tangkainya
Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), jika anak daun duduk pada
cabang tingkat 1 dan ibu tangkai
Majemuk menyirip ganda tiga ( tripinnatus), jika anak-anak daun duduk
pada cabang tingkat dua dari ibu tangkai
Majemuk menyirip ganda empat dst
Menyirip ganda dengan sempurna, jika tidak ada satu anak daun pun
yang duduk pada ibu tangkai, contoh daun kembang merak
Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada daun yang duduk
langsung pada ibu tangkainya. Contoh daun kelor , daun kirinju
DAUN MAJEMUK MENJARI