Anda di halaman 1dari 131

LELA SULASTRI.S.Si,.M.Farm,.

Apt

MORFOLOGI TUMBUHAN
RUANG LINGKUP MORFLOGI

 MORFOLOGI LUAR (MORFOLOGI)


 MORFOLOGI DALAM (ANATOMI TUMBUHAN)

BENTUK

SUSUNAN MORFOLOGI FUNGSI

HISTORY
BENTUK &
SUSUNAN
TUBUH
ANATOMI & FISIOLOGI TUMBUHAN

SEL

ANATOMI
ORGAN FISIOLOGI
JARINGAN
TUMBUHAN

FUNGSI
PETA KONSEP MORFOLOGI
ORGAN
SEL JARINGAN (Akar,Batang,Daun,Bunga. Buah,
Biji)

PRIMER SEKUNDER
Stomata
Trikoma
Epidermis Sel kipas
Sel silika
Apikal Interkalar Lateral Litokis

J. Angkut Xilem
Floem

Kolenkin
J. Penyokong Parenkim
Sklerenkim

Feloderma
J. Gabus (dalam)
Felem (luar)
SEL TUMBUHAN
Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk
hidup
• Komponen utama sel tumbuhan :
– Dinding sel
– Sitoplasma
– Nukleus
• Sitoplasma meliputi :
– Retikulum endoplasma
– Badan golgi
– Mitokondria
– Plastida
– Microbody
– Ribosom
– Mikrotubul
– Vakuola
– Zat-zat ergastik
JARINGAN TUMBUHAN
 Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki
bentuk serta fungsi yang sama.
 Jaringan meristem (PRIMER) pembelahan sel
aktif dilakukan hanya di bagian tertentu saja.
 Jaringan permanen (SKUNDER) bagian lain yang
tidak mengalami pembelahan
Jaringan Meristem
• Jaringan meristem dapat diartikan sebagai sekumpulan sel
dengan bentuk dan fungsi yang sama serta memiliki sifat
meristematik.

 Sel-sel meristematik tersebut aktif membelah sehingga


menghasilkan sel-sel anakan yang banyak. Sebagian sel-sel
anakan tersebut ada yang tetap mempertahankan diri
sebagai meristem sementara sel-sel anakan yang lain akan
mengalami diferensiasi (perubahan bentuk dan fungsi).

 Sel-sel yang mengalami diferensiasi tersebut keluar dari


meristem dan akhirnya menjadi tergabung ke dalam
jaringan lain dan menjadi suatu bagian utama dari
tumbuhan. Kelompok jaringan ini akan menjadi jaringan
permanen.
Jaringan Meristem
Berdasarkan posisinya, jaringan meristem dibedakan menjadi :
1. Meristem apikal, terdapat pada ujung batang dan ujung akar yang kelak
menghasilkan pemanjangan batang dan akar. Meristem apikal mengalami
pertumbuhan yang dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan menghasilkan
jaringan yang dikenal dengan jaringan primer.
2. Meristem lateral, menghasilkan pertumbuhan ke arah samping. Hasilnya
yang Anda lihat adalah batang dan akar semakin membesar/menebal.
Pertumbuhan ini dinamai pertumbuhan sekunder.
Contoh : kambium vaskuler dan kambium gabus.
Kambium vaskuler berperan dalam penebalan selama
pertumbuhan sekunder sedangkan kambium gabus menghasilkan
lapisan pelindung yang disebut periderm
3. Meristem interkalar, Meristem interkalar dapat tetap aktif, tetapi dalam
waktu yang lama setelah sel-sel di ruas atas menjadi dewasa sepenuhnya.
Pertumbuhan sel yang dilakukan oleh meristem interkalar menyebabkan
munculnya bunga
Jaringan Meristem
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :
 promeristem, adalah jaringan meristem yang telah ada
ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio
 meristem primer, merupakan jaringan meristem yang
ditemukan pada tumbuhan dewasa serta biasa ditemukan
pada ujung batang (yang mengakibatkan tumbuhan
bertambah tinggi) dan ujung akar (yang mengakibatkan akar
bertambah dalam/panjang).
 meristem sekunder, yaitu jaringan meristem yang berasal
dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi.
Contoh : kambium (keluar membentuk kulit, ke dalam
membentuk kayu)
Gambar 1.1 Letak meristem apikal pada ujung
akar dan ujung batang
Sumber :
www.bcs.whfreeman.com
Gambar 1.2 Meristem interkalar pada batang rumput-rumputan

Sumber :
http://www.glogster.com/xr10050/plant-tissue
2. Jaringan Permanen
 Jaringan permanen tidak aktif membelah dan sel-
selnya sudah terdiferensiasi.
 Ketika berdiferensiasi, seiring waktu sel-sel di
jaringan permanen memiliki bentuk dan fungsi
khusus sesuai peruntukannya di dalam tubuh
tumbuhan.
 Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen terbagi
menjadi jaringan epidermis, jaringan dasar,
jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan
jaringan gabus
2. Jaringan Permanen
a. Jaringan Epidermis
 selalu terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan
 fungsi lapisan epidermis adalah melindungi bagian dalam organ bersangkutan dari
keadaan seperti hilangnya air karena penguapan, kerusakan mekanik, perubahan
suhu, dan hilangnya zat-zat makanan
 epidermis memiliki beberapa ciri antara lain :
- terdiri dari sel-sel hidup;
- berbentuk persegi panjang;
- sel-selnya rapat tanpa ruang antarsel;
- tidak memiliki klorofil;
- mampu membentuk modifikasi jaringan epidermis.
 Beberapa modifikasi epidermis antara lain adalah stomata, spina (duri), sel kipas,
sel kersik, dan trikomata (rambut-rambut) .
Gambar 1.3 Jaringan pada daun dengan sel-sel epidermis

Sumber :
http://www.glogster.com/xr10050/plant-tissue
2. Jaringan Permanen
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
 Disebut jaringan dasar karena jaringan ini menyusun sebagian besar
jaringan baik pada akar, batang, daun, maupun buah.
 Ciri-ciri jaringan parenkim yang membedakanya dengan jaringan lain
adalah :
o sel-selnya merupakan sel hidup yang berukuran besar dan tipis, serta
umumnya berbentuk segi enam;
o memiliki banyak vakuola;
o letak inti sel mendekati dasar sel;
o mampu bersifat merismatik karena dapat membelah diri;
o dan memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak
rapat.
Gambar 1.4 Jaringan parenkim

Sumber :
http://www.glogster.com/xr10050/plant-tissue
2. Jaringan Permanen
c. Jaringan Penyokong
 dikenal juga dengan nama jaringan mekanik, jaringan
penunjang, atau jaringan penguat.
 jaringan inilah yang menunjang bentuk tumbuhan hingga
dapat berdiri dengan kokoh.
 memiliki sel-sel dengan dinding sel yang tebal dan kuat,
juga karena sel-selnya telah mengalami spesialisasi.
Jaringan penyokong berfungsi untuk:
o menguatkan/menegakkan batang dan daun,
o melindungi biji atau embrio,
o melindungi berkas pengangkut (vaskuler).
o Ada 2 jenis jaringan penyokong, yaitu jaringan kolenkim
dan jaringan sklerenkim.
Jaringan Permanen
1) Jaringan Kolenkim
Sifat utama dari jaringan kolenkim adalah :
 sel-sel penyusunnya hidup dan dinding selnya banyak mengandung
selulosa.
 Sifatnya mirip jaringan parenkim, dan dapat dianggap sebagai jaringan
parenkim khusus yang menunjang organ muda pada tumbuhan.
 Kolenkim terdapat langsung di bawah atau dekat permukaan batang
muda dan tangkai daun muda, namun jarang ditemukan pada akar.
 Sel-sel kolenkim mengalami penebalan di sudut-sudut selnya, tidak
merata pada seluruh permukaan dinding sel. Dinding selulosa yang
tebal pada kolenkim menyebabkan organ bersangkutan memiliki sifat
lentur.
 Kolenkim baik sekali untuk menopang organ yang aktif tumbuh karena
sel-selnya dapat meregang untuk menyesuaikan diri dengan
perpanjangan organ.
Gambar 1.5 Jaringan kolenkim

Sumber : http://bio1152.nicerweb.com
2. Jaringan Permanen
2) Jaringan Sklerenkim
 Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penunjang pada organ
tumbuhan yang telah dewasa.
 Sel-sel dewasa jaringan skerenkim telah mati dan memiliki dinding sel
yang tebal, biasanya berlignin (mempunyai zat kayu)

Gambar 1.6 Jaringan sklerenkim

Sumber : http://www.sbs.utexas.edu
Ada 2 kelompok besar jaringan sklerenkim, yaitu :
a) Serabut/serat. Serabut merupakan sel yang panjang dan sempit yang
berujung runcing. Sel-sel ini biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur
panjang, sementara ujung-ujungnya yang runcing bertumpang tindih
dan menyatu dengan kuat. Serabut sklerenkim terdapat pada sebagian
besar bagian tumbuhan.
b) Sklereid merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati, bentuknya
bervariasi dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid
dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil di antara
sel-sel lain, misalnya butiran pada daging buah jambu biji dan buah pir.
Sklereid pada batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
Gambar 1.7 Sel sklerenkim
2. Jaringan Permanen
d. Jaringan Pengangkut
 Nama lain jaringan pengangkut adalah berkas vaskular.
 Jaringan pengangkut ini berfungsi mengangkut air dan unsur
hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari
satu bagian ke bagian lain tumbuhan.
 Jaringan pengangkut pada tumbuhan di bagi menjadi dua
kelompok berdasarkan fungsinya,
 Xilem
 Xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk menyalurkan air
dan unsur hara dari akar ke daun.
 Xilem tersusun dari parenkim ,serabut, trakeid, dan
komponen pembuluh (trakea).
 Floem
 Floem (pembuluh tapis) merupakan jaringan yang berfungsi
mengangkut lalu menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
 Jaringan floem sangat rumit, terdiri atas berbagai macam bentuk sel
dan diantaranya ada yang masih hidup dan ada pula yang telah
mati.

 Komponen floem antara lain adalah parenkim floem yang berfungsi


menyimpan cadangan makanan dan berperan sebagai sekat
pemisah antara floem yang satu dengan yang lain.

 Serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi untuk


memperkuat jaringan pembuluh. Selain itu, komponen lain dari
floem adalah pembuluh tapis dan sel pengiring/penyerta
Gambar 1.8 Skema pembuluh angkut
Sumber :
http://www.plantsstructureandrepro
duction77.wikispaces.com Gambar 1.9 Sel trakeid
Sumber : http://www.bio.miami.edu
Gambar 1.10. Sel-sel floem
Sumber : http://www.tutorvista.com
Tabel 1.1. Perbedaan Pembuluh Xilem dan Floem
Karakteristik Xilem Floem
Tersusun dari Sel mati Sel hidup
Ketebalan dinding sel Tebal Tipis

Bahan penyusun dinding sel Lignin Selulosa

Permeabilitas dinding sel Impermeabel Permeabel


Ada lubang antar dinding sel
Lubang antar sel Tidak ada disebut pembuluh
ayak/saringan

Sitoplasma Tidak ada Sel dibatasi dengan sitoplasma

Mengangkut air dan


Fungsi Mengangkut makanan
garam mineral
Bagian yang sedang tumbuh
Bahan yang diangkut
Daun dan organ penyimpan
dibawa ke
cadangan makanan
Arah pengangkutan Ke atas Ke atas dan bawah
Jaringan memiliki Serabut (Fibre) Sel ganda/pendamping
2. Jaringan Permanen
e. Jaringan Gabus
 Jaringan gabus sering berfungsi menggantikan epidermis ketika lapisan
epidermis tersebut rusak karena usia atau faktor lain sehingga jaringan lain
di bawahnya terlindung dari kehilangan banyak air dan gangguan
mekanik.

 Jaringan gabus tersebut membentuk jaringan ke arah dalam yang tersusun


dari sel-sel hidup dan dinamakan feloderm. Sebaliknya, kambium gabus
membentuk jaringan ke arah luar yang tersusun dari sel-sel mati yang
dinamakan felem.

 Felem inilah yang bersifat tidak tembus air (impermeabel) karena dinding
selnya mengalami penebalan oleh suberin.
Gambar 1.11 Jaringan Gabus
Sumber : http://belajar.kemdiknas.go.id
ORGAN TUMBUHAN
Diharapkan sesudah mempelajari Kegiatan Anda mampu :
1) Menjelaskan masing-masing organ pada tumbuhan
beserta fungsi yang dijalankannya dalam tumbuhan;
2) Mendeskripsikan struktur jaringan pada masing-
masing organ dan perannya dalam menunjang fungsi
organ. Pembahasan tentang organ tumbuhan akar
dimulai dari akar sebagai organ yang pertama kali
tumbuh keluar dari biji.
TUBUH TUMBUH-TUMBUHAN TERDIRI ATAS
3 BAGIAN POKOK YAITU

AKAR ( RADIX)
BATANG (CAULIS) ORGAN VEGETATIF
DAUN (FOLIUM

BAGIAN LAIN YANG ADA PADA TUMBUHAN


MERUPAKAN HASIL METAMORFOSIS DARI
KETIGA BAGIAN POKOK TERSEBUT
1. Akar
 Akar adalah bagian tanaman yang pada umumnya tersembunyi karena
terletak di dalam tanah.
 Dikotil akar yang tumbuh membentuk akar tunggang
 Monokotil akar tumbuh membentuk akar serabut.
 Daerah ujung akar dikotil dan monokotil dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra) sehingga jaringan meristem aman dari kerusakan karena
gesekan di dalam tanah.
 Akar dikotil dan monokotil jika telah dewasa akan memiliki susunan yang
secara umum tersusun atas bagian epidermis, korteks, endodermis, dan
silinder pusat.
 Fungsi akar :
 menyerap air, oksigen, dan garam-garam mineral dari dalam tanah.
 untuk menguatkan posisinya di atas tanah
 menjadikan akar sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
 sebagai organ untuk memperluas area bernapas.
Gambar 1.12 Bagian-bagian akar tumbuhan
Sumber : http://dnowlan.ca
1. Akar
 Epidermis
o Epidermis adalah bagian paling luar organ.
o Berperan sebagai kulit luar luar yang melindungi. Oleh karena perannya
tersebut maka epidermis tersusun dari sel-sel yang rapat dan terdiri hanya
setebal satu lapis, serta bersifat mudah dilalui oleh air.
o Ada bagian epidermis yang membentuk bulu akar.
o Tujuannya adalah untuk memperluas are permukaan serap akar untuk
menyerap air, oksigen, dan garam mineral.
 Korteks
o Letak korteks tepat di bawah lapisan epidermis. Korteks menempati
sebagian besar akar tumbuhan.
o Di dalamnya terlihat sel-sel yang tidak tersusun rapat sehingga memiliki
ruang antar sel yang memanjang di sepanjang akar.
o Jaringan pembangun korteks sebagian besar adalah parenkim.
o Sel-sel korteks di dekat epidermis biasanya mempunyai suberin (materi
gabus) yang melapisi dinding sel tumbuhan.
1. Akar
 Endodermis
o Endodermis adalah lapisan ketiga setelah lapisan epidermis
dan korteks.
o Endodermis tersusun atas sel-sel berbentuk kotak-kotak yang
posisinya rapat tanpa menyisakan ruang antar sel.
o Sel-sel endodermis mengalami penebalan dinding sel dengan
penambahan materi suberin (gabus) sehinga membentuk
suatu pita. Pita ini disebut pita kaspari.
o Pita kaspari mencegah air masuk melintasi dinding sel, tetapi
air dapat masuk melalui endodermis yang dindingnya tidak
menebal atau disebut sel penerus.
1. Akar
 Silinder pusat (stele)
o Silinder pusat adalah bagian terdalam dari akar. Berada tepat
di sebelah dalam lapisan endodermis.
o Silinder pusat tersusun dari aneka jaringan, antar lain jaringan
perisikel (perikambium), xilem, floem dan empulur.
o Perisikel atau perikambium merupakan lapisan terluar silinder
pusat.
o Pada perkembangan selanjutnya sel-sel perisikel berubah
menjadi jaringan meristem.
o Sel-sel tersebut membelah ke arah luar dan membentuk
cabang akar. Oleh karena pembentukan cabang akar dimulai
dari silinder pusat (pada lapisan perisikel) maka pertumbuhan
cabang akar bersifat endogen (pertumbuhan dari dalam ke
luar).
Gambar 1.13. Penampang melintang akar dikotil (A);
dan akar monokotil (B)
Sumber : Pearson Education, Inc.
Gambar 1.14 Perbesaran penampang
melintang silinder pusat akar tanaman dikotil

Sumber : http://sci.waikato.ac.nz
AKAR ( RADIX )

SIFAT-SIFAT AKAR
• Arah tumbuh ke pusat bumi (geotrof) atau
menuju ke air (hidrotof) dan meninggalkan udara
atau cahaya
• Tidak berbuku-buku, tidak beruas-ruas dan tidak
mendukung daun-daun
• warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau
kekuning-kuningan
• Tumbuh terus pada ujungnya
• Bentuk umumnya meruncing, sehingga lebih
mudah untuk menembus tanah
TUGAS-TUGAS AKAR
 Memperkuat berdirinya tumbuhan
 Untuk menyerap air dan zat-zat makan yang
terlarut di dalam air dan tanah
 Mengangkut air dan zat makanan ke tempat
yang memerlukan
 Tempat untuk penimbunan makanan
BAGIAN-BAGIAN AKAR:
 Leher atau pangkal akar ( collum)
 Batang akar atau corpus ( radix primaria)
 Cabang akar ( radix lateralis)
 Serabut akar ( fibrilla)
 Rambut akar ( Pillus)
 Ujung akar (Apeks)
 Tudung akar ( caliptra)
SISTEM PERAKARAN DIBEDAKAN
MENJADI 2 YAITU :
• Sistem akar tunggang
Jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok
yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil. Akar pokok yang bersasal dari akar
lembaga disebut akar tunggang ( radix primaria)
• Sistem akar serabut
Jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya
mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang
lebih kurang sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal akar . Akar-akar ini bukan keluar berasal dari
calon akar yang asli sehingga disebut sebagai akar
liar, bentuknya seperti serabut = akar serabut.
Contonya pada padi, kelapa
AKAR TUNGGANG DI BEDAKAN MENJADI
2 YAITU :
1. Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit
bercabang, dan jika ada cabang-cabangnya
biasaanya cabang-cabang ini terdiri dari akar-akar
yang halus yang berbentuk serabut.
• Berbentuk tombak, pangkalnya besar, meruncing ke
ujung dengan serabut- serabut akar sebagai
percabangannya, contohnya pada lobak dan wortel.
• Berbentuk gasing, pangkal akar besar membulat,
akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung
yang sempit meruncing, pada bengkuwang
• Berbentuk benang, jika akar tunggang kecil panjang
seperti akar serabut saja dan sedikit sekali
bercabang.
2. Akar tunggang yang bercabang
 Akar tungga berbentuk kerucut panjang,
tumbuh lurus ke bawah, bercabang – cabang
banyak dan cabang-cabangnya bercabang
lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang
besar pada batang dan daerah perakaran
menjadi amat luas. Umumnya terdapat pada
pohon yang ditanam dari biji.
AKAR-AKAR PADA SISTEM AKAR SERABUT

• Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil


berbentuk benang , misal pada padi (Oryza
sativa)
• Akar serabut kaku keras dan cukup besar
seperti tambang, misalnya pada kelapa
(Cocos nucifera L)
• Akar serabut besar-besar, hampir sebesar
lengan , masing-masing tidak banyak
memperlihatkan percabangan , misal pada
pandan (Pandanus tectorius)
AKAR-AKAR YANG MEMPUNYAI SIFAT &
TUGAS KHUSUS
 Akar udara/ akar gantung : akar ini keluar dari
bagian-bagian di atas tanah, menggantung di
udara dan tumbuh ke arah tanah.Bergantung
pada tingginya tempat maka akar gantung
dapat amat panjang. Contoh : akar anggrek
kala jengking (Arahnis flosaeris) beringin
(Ficus benjamin L)
 Akar penggerek / penghisap yaitu akar yang terdapat pada
tumbuh-tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna
menyerap air maupun zat makanan dari inangnya contoh
benalu (Lorathus)
 Akar pelekat : akar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada
penunjangnya, contoh pada lada,sirih
 Akar banir : akar berbentuk seperti papan yang diletakkan
miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang
tinggi besar , contoh pada sukun (Artocarpus communis)
• Akar pembelit : untuk memanjat, tetapi dengan
memeluk penunjangnya, contoh panili (Vanilla
planifolia)
• Akar nafas : cabang-cabang akar yang tumbuh
tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan
tanah atau air tempat tumbuhnya
tumbuhan.Mempunyai banyak lubang/ celah untuk
jalan masuknya udara utnuk pernafasan, contoh :
kayu api (Avicennia)
• Akar lutut : bagian akar yang tumbuh ke atas
kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah
, sehingga seperti lutut yang dibengkokkan. Contoh
pada pohon tanjang (Bruguiera parvifolia)
Akar pembelit Akar nafas
Akar lutut
2. Batang
a. Fungsi Batang
 sebagai penopang yang membuat tanaman tegak.
 menjadikan daun mudah mendapatkan sinar matahari.
 berperan dalam proses pengangkutan mineral dan air ke
daur dan menyalurkan makanan dari daun ke bagian lain
dari tubuh.
 Batang adalah bagian yang paling banyak digunakan untuk
keperluan manusia, seperti untuk perabot meja, kursi, dan
lemari.
 Batang yang mengandung bahan makanan juga
dimanfaatkan secara besar seperti tebu dan sagu.
 potensi tanaman untuk berkembang biak secara vegetatif.
2. Batang
b. Jaringan pada Batang Dikotil
 Epidermis
 Epidermis terletak di bagian paling luar, tersusun atas
sel-sel berbentuk pipih, tersusun rapat (tidak ada
ruang antarsel), dan berfungsi melindungi jaringan di
dalam batang.
 Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder
tersebut, epidermis pecah dan diisi jaringan gabus
yang dihasilkan oleh kambium gabus (felogen).
Sementara ada celah yang tidak terlapisi lapisan gabus
yang disebut lenti sel.
 Lenti sel berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan
penguapan
2. Batang
b. Jaringan pada Batang Dikotil
 Korteks
o Korteks batang terdiri dari korteks luar dan korteks dalam
(endodermis).
o Korteks luar (dekat epidermis) tersusun dari sel-sel kolenkim yang
berkelompok dengan sel-sel parenkim hingga membentuk lingkaran
tertutup. Korteks luar tersebut tidak dijumpai pada batang setiap jenis
tumbuhan.
o Korteks dalam dijumpai pada batang setiap jenis tumbuhan karena
korteks dalam merupakan pemisah antara korteks dengan stele.
o Korteks dalam tersusun dari sel-sel parenkim. Korteks dalam pada
tumbuhan berbiji tertutup memiliki lapisan sel yang membentuk
lingkaran dan berisi butir pati sehingga lapisan sel tersebut disebut
seludang pati (sarung tepung).
2. Batang
b. Jaringan pada Batang Dikotil
 Silinder Pusar (Stele)
o Silinder pusat (stele) batang tumbuhan dikotil merupakan bagian
terdalam pada batang. Silinder pusat memiliki lapisan terluar yang
disebut perikambium atau perisikel.
o Di bagian dalam perikambium terdapat empulur dan berkas vaskuler
(pembuluh) yang tersusun dari floem dan xilem. Letak berkas pembuluh
bersebelahan, yaitu xilem di bagian dalam dan floem di bagian luar dan
diantara keduanya terdapat kambium sehingga dinamakan kolateral
terbuka.
o Kambium intervasikuler dan kambium intravasikuler melakukan
pertumbuhan sekunder yang menyebabkan bertambah besarnya
diameter batang. Tapi pertumbuhan yang menebal ini tidak berlangsung
terus menerus. Penebalan tersebut terjadi hanya saat tersedia air dan
mineral cukup untuk melakukan pertumbuhan.
o Pertumbuhan ini yang menyebabkan muncul lapisan batang yang
berlapis-lapis dan membentuk lingkaran-lingkaran yang dinamakan
lingkaran tahun.
Gambar 1.15 Penampang melintang batang
dikotil
Sumber : Campbell, et al. 1999
2. Batang
c. Jaringan pada Batang Monokotil
 Epidermis
o Epidermis tersusun atas satu lapisan sel yang saling berdekatan.
o Dinding sel epidermis menebal (lebih tebal daripada dikotil) dan dilapisi
oleh lapisan tebal antiair yang disebut kutikula.
o Pada lapisan ini ditemukan pula stomata dan trikoma atau bulu-bulu yang
tersusun dari satu sel atau lebih.
 Korteks
o Lapisan ini umumnya terdiri dari sel-sel sklerenkim yang merupakan kulit
batang, berfungsi untuk memperkuat dan mengeraskan bagian luar
batang.
o Lapisan sel-sel ini kemudian diikuti oleh sel-sel parenkim yang tebal yang
menyimpan bahan makanan seperti pati. Ruang antar sel ditemukan di
antara sel-sel parenkim ini sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran
gas.

Gambar 1.16 Penampang melintang batang
dikotil (kiri) dan monokotil (kanan)

Sumber : www. fultonschools.org


2. Batang
d Jaringan pada Batang Monokotil
 Silinder pusat (Stele)
o Jaringan ini terletak di bawah korteks. Umumnya batas antara stele dan korteks
tidak jelas.
o Berisi berkas pembuluh (vaskuler) yang tersebar pada empulur, terutama
terkonsentrasi mendekati kulit batang.
o Berkas pembuluh pada batang monokotil diselubungi oleh serat-serat sklerenkim
sehingga memperkuat berkas pembuluh tersebut.

o Ketiadaan kambium membuat batang monokotil tidak bisa tumbuh membesar


atau tidak ada pertumbuhan sekunder yang membuat batang menebal.

o Tumbuhan monokotil umumnya hanya mengalami pertumbuhan primer


memanjang.

o Pembesaran batang dilakukan dengan mekanisme pembentukan rongga. Ronga


tersebut terbentuk dengan menghilangkan bagian empulur, kecuali empulur pada
buku-buku batang. Misalnya rongga seperti saluran pada tanaman padi. Dengan
sifat ini, struktur anatomi batang tumbuhan monokotil muda sama persis dengan
tumbuhan yang sudah tua.
2. Batang
d. Pertumbuhan Primer dan Sekunder pada Batang
 Bila melakukan percobaan perkecambahan, maka organ pertama kali
yang tumbuh adalah akar (radikula). Selanjutnya muncul daun primer
yang terlindungi oleh kotiledon. Daun primer tersebut merupakan
bagian batang pertama yang tumbuh, di dalamnya mengandung
meristem apikal batang.
 Meristem apikal ujung batang menghasilkan tiga jenis jaringan primer
yaitu protoderm, meristem dasar dan prokambium (gambar 2.6).
Protoderm akan menghasilkan epidermis. Meristem dasar akan
menghasilkan jaringan korteks. Sementara prokambium akan
menghasilkan jaringan pembuluh primer, floem primer dan xilm primer.
 Ketiga jaringan ini tersusun menjadi ikatan pembuluh yang terpisah.
Meskipun demikian, sejalan dengan pertumbuhan sekunder ikatan
pembuluh disatukan oleh kambium intervasikuler atau kambium yang
tumbuh di antara ikatan pembuluh yang tampak pada batang yang lebih
tua. Bagian terdalam dari batang adalah jaringan empulur, yang sering
digunakan untuk penyimpanan bahan makanan. Bagan berikut
menunjukkan pertumbuhan batang dan ujung batang.
SIFAT-SIFAT BATANG :

 Berbentuk panjang bulat seperti silinder


 Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing
ruas dibatasi oleh buku-buku
 Tumbuhnya keatas, menuju cahay atau
matahari
 Ujungnya selalu bertambah panjang
 Umumnya tidak berwarna hijau
STRUKTUR BATANG
 Batang (caulis)
 Cabang (ramus)
 Anak cabang (ramosus)
 Ranting (rachis)
 Ranting halus ( rachilis)
Tumbuhan berdasarkan jenis batangnya dibedakan
menjadi dua yaitu :
 Tumbuhan yang tidak berbatang ( planta acaulis)
Tumbuhan yang tidak berbatang sebenarnya tidak ada
hanya tampaknya saja yang tidak ada. Hal ini
disebabkan karena batang amat pendek sehingga
semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas
akarnya dan tersusun amat rapat satu sama lainnya
sehingga merupakan suatu roset ( Rosula). Contohnya
lobak dan sawi.
 Tumbuhan yang jelas berbatang
 Batang basah yaitu batangnya lunak dan berair,
contohnya bayam
 Batang berkayu yaitu batang keras dan kuat
contohnya pohon mangga
 Batang rumput yaitu btang yang tidak keras,
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali
berongga, contohnya [padi dan rumput-rumputan
 Batang mendong yaitu seperti batang rumput tetapi
mempunyai ruas yang kebih panjang misalnya
mendong, tumbuhan sebangsa teki
BENTUK BATANG
 Bulat : Bambu, kelapa
 Bersegi ( angularis)
 Bangun segi tiga ( triangularis ) : Batang teki
 Bangun segi empat ( quadrangularis) : Batang
markisah
ARAH TUMBUH BATANG
Arah tumbuh batang dibedakan menjadi :
• Tegak lurus yaitu jika arahnya lurus ke atas
contohnya papaya
• Menggantung yaitu hanya mungkin untuk
tumbuhan yang tumbuhnya di lereng gunung atau
jurang atau untuk tumbuhan yang hidupnya di
atas pohon yang epifit, contohnya anggrek.
• Berbaring yaitu jika batang terletak pada
permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang
sedikit membelok ke atas misalnya pohon
semangka
• Menjalar / merayap yaitu batang berbaring tetapi
dari bukunya keluar akar, misalnya batang ubi jalar
• Serong ke atas / condong, yaitu pangkal batang seperti
hendak berbaring, tetapi bagian lainnya membelok ke
atas contohnya pada kacang tanah
• Mengangguk yaitu batang tumbuh tegak lurus ke atas
tetapi ujungnya membelok kembali ke bawah,
contohnya bunga matahari
• Memanjat yaitu batang tumbuh ke atas dengan
menggunakan penunjang,, dengan bantuan alat khusus
seperti sulur. contohnya sirih, anggur
• Membelit yaitu batang memanjat tetapi tidak
dipergunakan alat-alat khusus, melainkan batngnya
sendiri naik dengan melilit penunjangnya, contohnya
kembang telang.
• Membelit ke arah kiri
• Membelit ke arah kanan
Permukaan batang :

 Licin (laevis)

 Berusuk (costatus)
 Beralur (sulcatus)

 Bersayap (alatus)
 Berambut (pilosus)

 Berduri (spinosus)

 Memperlihatkan
berkas-berkas daun
 Memperlihatkan
berkas-berkas daun
penumpu
 Memperlihatkan
banyak lenti sel
 Keadaan lain, misalnya
lepasnya kerak
PERCABANGAN PADA BATANG
Percabangan pada batang dibedakan menjadi 3 yaitu :
• Monopodial
Jika batang pokok selalu nampak jelas karena lebih besar dan
lebih panjang dari cabang-cabangnya, contohnya pohon
cemara
• Simpodial
Jika batang pokok sukar ditentukan karena dalam
perkembangan selanjutnya mungkin menghentikan
pertumbuhannya tau kalah besar dan kalah cepat
pertumbuhannya di bandingkan cabangnya, contoh pada sawo
manila
• Menggarpu / dikotom
Cara percabangan yang setiap kali bercabang menghasilkan
dua cabanng yang sama besar co pada paku andam.
Cabang-cabang dibedakan menjadi :
1. Geragih
cabang –cabang kecil panjang yg tumbuh merayap, dan dari buku-
bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar.
 Merayap diatas tanah : daun kaki kuda dan arbei
 Merayap di dalam tanah : teki dan kentang
2. Wiwilan (tunas air)
Cabang yang biasanya tumbuhnya cepat dengan ruas-ruas yang
panjang dan sering kali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-
kuncup liar.
Contoh : Kopi dan pohon coklat
3. Sirung Panjang (Virga)
Cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun dan
mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang ini tidak
dihasilkan bunga (Cabang mandul)
4. Sirung Pendek (virgula)
Cabang-cabang kecil dengan ruas –ruas yang pendek yg selain daun
biasanya mendukung bunga dan buah ( cabang subur).
Jenis Tumbuhan berdasarkan umur batang
 Tumbuhan anual ( annuus)
tumbuhan yg umurnya pendek, umumnya kurang dr 1 thnsdh mati
atau maksimal 1 thn.
contoh : tanaman palawija (jagung, kedele, kacang tanah dll)
 Tumbuhan bienial (dua tahun)(biennis)
tumbuhan yg utk hidupnya, mulai tumbuh sd menghasilkan biji
(keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun. Contoh : biet, digitalis
 Tumbuhan Menahun(tumbuhan keras)
dapat mencapai umur bertahun-tahun belum jg mati, bahkan
mencapai ratusan thn. Contoh golongan zingiberaceae
2. Daun
a. Fungsi Daun
1. Daun adalah tempat untuk memproduksi makanan pada tanaman. Zat makanan
yang dihasilkan tanaman inilah yang kemudian menjadi sumber makanan bagi
makhluk hidup lainnya seperti hewan dan manusia.
2. Peran daun sangatlah penting. Anda mungkin pernah melihat tanaman yang daun-
daunnya dipangkas akan sulit menghasilkan buah. Warnanya yang berwarna hijau
menandakan bahwa daun mengandung banyak klorofil yang bertanggung jawab
dalam proses fotosintesis. Fotosintesis merubah energi cahaya dari matahari
menjadi energi kimia yang tersimpan di dalam karbohidrat.
3. Fungsi lain yang terdapat pada daun adalah sebagai organ untuk pernapasan.
Keberadaan stomata di daun membantu terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2
seperti halnya hidung pada manusia. Pada stomata juga berlangsung suatu proses
bernama transpirasi. Transpirasi adalah penguapan air dari jaringan tumbuhan.
4. Pada daun berlangsung pula gutasi, yaitu proses pelepasan air dalam bentuk cair dari
jaringan daun. Gutasi dapat terjadi karena transpirasi yang rendah sementara
penyerapan air tinggi. Gutasi dapat diamati dengan keberadaan tetes-tetes air di tepi
daun yang tersusun secara teratur.
5. Fungsi yang sangat penting dari daun terkait erat dengan struktur yang ada di
dalamnya.
b. Jaringan pada Daun
 Daun umumnya berbentuk tipis dan lebar, warnanya hijau,
dan posisinya menghadap ke atas. Keadaan daun seperti
ini membuat daun dapat menerima sebanyak mungkin
cahaya yang diperlukannya.
 Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola)
dan helai daun (lamina).
 Sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, langsung
melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi
epidermis, mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh.
Gambar 1.18 Penampang melintang daun

Sumber : http://www.bbc.co.uk
b. Jaringan pada Daun
 Epidermis
 Lapisan epidermis terletak di bagian paling luar daun. Karena daun
memiliki dua muka, maka lapisan epidermis terdapat di permukaan
atas dan di permukaan bawah daun.
 Daun bentuknya tipis, oleh karena itu di bagian permukaan
epidermis terdapat kutikula, lapisan lilin, atau rambut-rambut untuk
mencegah penguapan air berlebih ketika panas menyengat dan
melindungi dari gangguan-gangguan mekanik, bakteri, dan jamur.

 mulut daun (stomata) dalam jumlah banyak, yaitu suatu celah di


antara sel-sel epidermis yang dibatasi oleh sel-sel penutup sehingga
bisa membuka dan menutup sesuai kebutuhan.
 Melalui celah stomatalah udara bisa keluar dan masuk. Posisi
stomata pada tumbuhan darat terdapat di bagian permukaan bawah
daun, sedangkan pada tumbuhan air yang terapung, stomata
terdapat pada permukaan atas daun.
b. Jaringan pada Daun
 Mesofil (jaringan dasar)
 Di bagian inilah proses fotosintesis terjadi.
 Pada tumbuhan dikotil, di bagian mesofil ini terdapat sel-sel parenkim yang
membentuk 2 jaringan, yaitu jaringan parenkim palisade dan jaringan spons
(bunga karang). Sel-sel pada parenkim palisade tersusun sangat rapat dan
mempunyai banyak kloroplas daripada jaringan spons. Sehingga pada jaringan
ini proses fotosintesis lebih banyak terjadi.
 Jaringan spons pada tumbuhan dikotil memiliki sel-sel yang renggang satu
sama lain. Selain itu didalamnya terdapat pembuluh angkut. Pada jaringan ini
terdapat kloroplas, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan
kloroplas dalam parenkim palisade.
 Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade, hanya
ada jaringan spons. Proses fotosintesis terjadi di semua sel penyusun jaringan
spons yang berbentuk membulat. Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel.
Sama halnya dengan tumbuhan dikotil jaringan spons pada tumbuhan
monokotil di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Ciri khas jaringan
spons yaitu adanya lekukan-lekukan yang menjadi penghubung antar sel.
b. Jaringan pada Daun
 Berkas pembuluh (vaskuler)
Berkas pembuluh tersusun atas pembuluh tapis (floem) dan pembuluh
kayu (xilem) yang terdapat di jaringan spons. Pembuluh kayu (Xilem)
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral yang diangkut dari akar
menuju daun. Pembuluh tapis (floem) berperan dalam mengangkut
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Berkas pembuluh ini
merupakan lanjutan berkas pembuluh pada batang, walaupun tidak
seluas pada batang.
Ikatan pembuluh pada daun (xilem dan floem) terletak berdampingan
dan jaringannya tersusun pada tulang daun.
DAUN (FOLIUM)
KET :
1. IBU TULANG (COSTA)
2. TULANG CABANG (NERVUS
LATERALIS)
3. TEPI DAUN (MARGO)
4. PANGKAL DAUN
5. UJUNG DAUN (APEKS)
6. PELEPAH DAUN ( VAGINA)
7. TANGKAI DAUN (PETIOLUS)
8. KETIAK DAUN (AXILLA)
NODUS : BAGIAN BATANG
TEMPAT
DUDUKNYA/MELEKATNYA
DAUN
FUNGSI DAUN

 Pengambilan zat-zat makanan (resosrbsi)


 Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
 Penguapan air ( Transpirasi)
 Pernafasan (Respirasi)
Pelepah daun adalah bagian daun yang melekat atau memeluk
batang, umumnya terdapat pada tumbuhan berbiji tunggal (
monocotyledonae).
Fungisnya adalah :
Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, contohnya pada
tanaman tebu
Memberi kekuatan pada batang tanaman, contohnya pada pohon
pisang
Tangkai Daun adalah bagian daun yang
mendukung hekaian daun dan bertugas
menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian
rupa sehingga dapat memperoleh cahaya matahari
sebanyak mungkin.
Bentuk tangkai daun :
 Berongga dan bukat ( tangkai daun papaya )
 Pipih dan tepinya lebar ( Jeruk )
 Bersegi
 Setengah lingkaran ( daun pisang )
Helaian Daun adalah bagian daun yang
paling menarik yang karena dominan
mengandung pigmen warna klorofil (zat
warna hijau daun)
Daun berdasarkan bagian-bagiannya
dibedakan menjadi dua yaitu
1. Daun Lengkap
Daun lengkap adalah daun yang mempunyai 3 bagian
utama yaitu pelepah daun, tangkai dan helaian daun.
 Daun Pisang ( Musa paradisiacal L )
 Bambu ( Bambusa Sp)
 Pohon Pinang ( Areca catechu L)
2. Daun tidak lengkap
Daun tidak lengkap adalah daun yang tidak mempunyai salah
satu atau lebih dari ke-3 bagian utama daun tersebut, terdapau
4 macam daun tidak lengkap yaitu :
– Hanya terdiri atas tangkai dan helaian daun daja ( Daun bertangkai)
Contoh : Daun Nangka (Artocarpus integra)
Daun mangga ( Mangifera indica L)
– Hanya terdiri atas pelepah dan helaian daun saja ( Daun berpelepah)
Contoh : Daun Padi ( Oryza sativa L )
Daun Jagung ( Zea mays L)
– Hanya terdiri atas helaian daun saja ( Daun duduk)
Contoh : Daun Biduri
Daun Tempuyung
– Hanya terdiri atas tangkai daun saja, tangkainya pipih sehingga
menyerupai daun , jadi merupakan suatu helaian daun palsu/ semu
(filodia).
Terdapat pada berbagai jenis pohon acacia yang
berasal dari Australia misalnya Acacia auriculiformis
DAUN BERTANGKAI DAUN BERPELEPAH

DAUN DUDUK HANYA TANGKAI


BANGUN/ BENTUK DAUN
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, bangun atau
bentuk daun dibedakan menjadi 4 golongan yaitu :
• Bagian daun yang terlebar berada di tengah-tengah helaian
daun
– Bulat atau bundar ( orbicularis) contoh daun teratai besar (
Nelumbium nelumbo Druce )
– Bangun perisai ( peltatus), daun ini umumnya bulat tetapi
mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal
daun melainkan pada bagian tengah helaian daun contohnya
daun teratai besar.
– Jorong (ovalis) contohnya pada daun nangka ( Artocarpus
integra)
– Memanjang (oblongus) contohnya daun srikaya ( Annona
squamosa L)
– Bangun lanset ( Lanceolatus ) contohnya daun kamboja (
Plumiera acuminate Ait)
 Bagian daun yang terlebar terdapat di atas
tengah-tengah helaian daun
 Bangun bulat telur sungsang contohnya daun
sawo kecik ( Manilkara kauki)
 Bangun jantung sungsang contohnya daun
calincing atau semanggi gunung ( Oxalis
corniculata0
 Bangun segitiga terbalik contohnya anak daun
semanggi ( Marsilea crenata Presl)
 Bangun Sudip atau spatel,seperti bangun bulat
telur terbalik, tetapi bagian bawahnya
memanjang, contoh daun lobak (Raphanus sativus
L)
• Bagian daun yang terlebar terdapat di bawah tengah- tengah helaian daun
Daun yang mempunyai bagian yang terlebar dibawah tengah- tengah helaian
daunnya dibedakan dalam dua golongan yaitu :
1. Pangkal daunnya tidak bertoreh
– Bangun bulat telur contohnya daun kembang sepatu ( hibiscus rosa-
sinensis L)
– Bangun segitiga contohnya daun bunga pukul empat ( Mirabilis jalap L)
– Bangun delta contohnya daun air mata pengantin ( Antigonon leptopus
Hook. et Arn)
– Bangun belah ketupat contohnya daun bengkuwang ( Pachyrrhizus
erosus Urb)
2. Pangkal daunnya bertoreh
• Bangun jantung contohnya daun waru ( hibiscus tiliaceus)
• Bangun ginjal contohnya kaki kuda ( Centella asiatica Urb)
• Bangun anak panah contohnya Daun eceng ( Sagittaria sagittifolia L)
• Bangun tombak contohnya daun wewehan ( Monochoria hostata )
• Bertelinga contohnya daun tempuyung ( Sonchus asper Vill)
• Tidak ada bagian yang terlebar
– Bangun garis contohnya golongan daun rumput (
gramineae)
– Bangun pita contohnya daun jagung ( Zea mays)
– Bangun Pedang contohnya daun nenas (
Agave sisalana )
– Bangun paku contohnya daun araucaria
cunninghamii Ait )
– Bangun jarum contohnya daun pinus
UJUNG DAUN

• Runcing : daun Oleander


• Meruncing : daun sirsak
• Tumpul : daun Sawo
• Membulat : daun kaki kuda
• Rompang : daun jambu moyet
• Terbelah : daun bayam
• Berduri : daun nenas
Ujung daun
PANGKAL
 Pangkal daunDAUN
yang tepi daunnya di bagian itu
tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh
pangkal ibu tulang atau ujunga tangkai daun.
• Pangkal daun yang tepi daunnya dapat
bertemu dan berlekatan satu sama lain.
– Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada
sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan
letak daun pada batang tadi contonya pada daun
bangun perisai
– Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang
batang yang berlawanan atau berhadapan dengan
letak daunnya. ( tampak pangkal daun tertembus
oleh batangnya)
SUSUNAN TULANG-TULANG DAUN
 Berdasarkan besar kecilnya tulang daun dibagi
menjadi 3 yaitu :
 Ibu tulang ( costa)
 Tulang cabang ( nervus lateralis):
 tulang cabang tingkat I
 tulang cabang tingkat II
 Urat-urat daun ( vena)
Berdasarkan susunan tulangnya, daun
dibedakan menjadi :
 Daun dengan tulang menyirip, contohnya Daun
mangga
 Daun dengan tulang menjari, contohnya daun
papaya
 Daun dengan tulang melengkung,contohnya daun
genjer
 Daun dengan tulang sejajar contohnya rumput
TEPI DAUN

Tepi daun dibedakan menjadi 2 yaitu :


• Tepi daun yang bertoreh
– Tepi daun dengan toreh yang merdeka, artinya torehannya tidak
mengubah bentuk asli dari daun tersebut, ada yang :
• Bergerigi : daun lantana (Lantana camara L)
• Bergerigi ganda / rangkap : daun jarak
• Bergigi: daun beluntas (Pluchea indica Less)
• Beringgit: Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers)
• Berombak : Daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et
Arn)
– Tepi daun dengan toreh yang mempengaruhi bentuk daun
Biasanya torehnya besar dan dalam , terdapat diantar tulang-
tulang besar ( ibu tulang ) dan diantara tulang-tulang cabang,
contohnya daun papaya.
• Tepi daun yang rata, contohnya daun nangka
DAGING DAUN

Merupakan bagian daun yang terdapat diantara


tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Berdasarkan
tebal tipisnya daun atau tebal tipisnya daging daun
dibedakan menjadi :
• Tipis seperti selaput : Daun paku selaput
• Seperti kertas ( tipis tetapi cukup tegar) : daun
pisang
• Tipis lunak : daun selada air
• Seperti perkamen (tipis tetapi kaku) : daun kelapa
• Seperti kulit/ belulang (helaian daun tebal dan kaku)
: Daun nyamplung
• Berdaging ( tebal dan berair): daun lidah buaya
WARNA DAUN

Warna daun umunya hijau karena


mengandung senyawa klorrofil, daun yang
warnanya tidak hijau disebut daun berwarna.
Contohnya :
 Merah : Daun Bunga buntut anjing
 Hijau tua : Daun nyamplung
 Hijau kekuningan : Daun tanaman guni
PERMUKAAN DAUN

• Licin
– Licin mengkilat : daun kopi
– Licin suram : daun ketela rambat
– Licin Berselaput lilin : daun pisang
• Gundul : daun jambu air
• Kasap : daun jati
• Berkerut : daun jambu biji
• Berbingkul-bingkul : daun air mata pengantin
• Berbulu : daun tembakau
• Berbulu halus dan rapat : daun beludru
• Berbulu kasar : daun gadung
• Bersisik : daun durian
JENIS DAUN

• Daun tunggal
Jika pada tangkai hanya terdapat satu helaian daun saja.
• Daun Majemuk
Jika pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian
daun, contohnya daun seledri.
Adapun bagian – bagian daun majemuk adalah sebagai
berikut :
– Ibu tangkai daun
– Tangkai anak daun
– anak daun
Daun majemuk dibedakan menjadi 4 yaitu :
• Daun majemuk menjari
Yaitu daun majemuk yang semua anak daunnya terssusun memencar
pada ujung ibu tangkai, contohnya daun randu
• Daun majemuk menyirip
Yaitu daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan dan kiri
ibu tangkai daun, tersusun seperti sirip ikan, contohnya daun jeruk.
• Daun majemuk bangun kaki
Yaitu daun yang susunannya seperti daun majemuk menjari tetapi
dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai
melainkan pada tangkai anak daun yang disampingnya.
• Daun majemuk campuran
Yaitu suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang – cabang
ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu
tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat
anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi merupakn gabungan
antara susunan menjari dan menyirip.
Daun Mejemuk menyirip
 Daun majemuk menyirip beranak daun satu, contoh daun jeruk nipis
 Daun majemuk menyirip genap /ganda (abrupte pinnatus) , biasanya
terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan di kanan kiri
tulang, oleh sebab itu biasanya lalu menjadi genap, contoh daun pada
pohon asam
 Daun majemuk menyirip gasal, (imparipinnatu) cirinya : ada tidaknya
satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkai. Ditinjaun dari jumlah
anak daunnya akan didapati bilangan yg benar-benar gasal jika anak
daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yg
tersendiri. Contoh daun pacar cina dan mawar
Daun majemuk menyirip ganda dibedakan menurut
letak anak daun pada cabang tingkat berapa dari
ibu tangkainya
 Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), jika anak daun duduk pada
cabang tingkat 1 dan ibu tangkai
 Majemuk menyirip ganda tiga ( tripinnatus), jika anak-anak daun duduk
pada cabang tingkat dua dari ibu tangkai
 Majemuk menyirip ganda empat dst

GANDA DUA GANDA TIGA GANDA EMPAT


Daun majemuk menyirip ganda :

 Menyirip ganda dengan sempurna, jika tidak ada satu anak daun pun
yang duduk pada ibu tangkai, contoh daun kembang merak
 Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada daun yang duduk
langsung pada ibu tangkainya. Contoh daun kelor , daun kirinju
DAUN MAJEMUK MENJARI

Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dibedakan


menjadi :
 Beranak daun dua (bifoliolatus) : pada ujung ibu tangkai terdapat dua
anak daun, misalnya daun nam-nam
 Beranak daun tiga (trifoliolatus) : pada ujung ibu tangkai terdapat tiga
anak daun , misalnya pada pohon para
 Beranak daun lima, pada ujung ibu tangkai terdapat lima anak daun,
misalnya daun maman
 Beranak daun tujuh, jika ada tujuh anak daun pada ujung ibu tangkai
 Beranak daun lebih dari tujuh
TUGAS

 Jelaskan Tentang Sistem Tata Letak Daun


Pada Batang
 Spirostik dan Parastik

Anda mungkin juga menyukai