Anda di halaman 1dari 68

BAB 3

JARINGAN DAN
ORGAN TUMBUHAN
Kompetensi Dasar:
3.3. Menganalisis keterkaitan antara
struktur sel pada jaringan tumbuhan
dengan fungsi organ pada tumbuhan

4.3 Menyajikan data hasil pengamatan


struktur jaringan dan organ pada
tumbuhan
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.3.1. Menentukan ciri dan fungsi jaringan meristematis
pada tumbuhan
3.3.2. Menentukan ciri dan fungsi jaringan dewasa pada
tumbuhan
3.3.3. Mengaitkan struktur dan fungsi jaringan pada
tumbuhan
3.3.4. Membandingkan struktur akar, batang, daun
monokotil dan dikotil
4.3.1. Menyajikan hasil diskusi tentang ciri dan fungsi
jaringan meristematis pada tumbuhan
4.3.2. Menyajikan hasil diskusi tentang ciri dan fungsi
jaringan dewasa pada tumbuhan
4.3.3. Menyajikan hasil diskusi tentang hubungan antara
struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
4.3.4. Menyajikan hasil diskusi tentang perbandingan
antara struktur akar, batang, daun monokotil dan
dikotil
4.3.5.Menyajikan laporan hasil praktikum terkait jaringan
tumbuhan
JARINGAN TUMBUHAN

JARINGAN MERISTEM JARINGAN PERMANEN


Letak Asal pembentuk

J. GABUS
J. EPIDERMIS J. PENGANGKUT
M. Lateral
M. Apikal FELEM

XILEM FLOEM FELODERM


M. Interkalar M. Primer
J. PARENKIM J. PENYOKONG

M. Sekunder AKTINENKIM
KLORENKIM
KOLENKIM

Promeristem
AERENKIM SKLERENKIM

J. SEDERHANA (J.PRIMER): J.EPIDERMIS -


J. PARENKIM – J. PENYOKONG
J. KOMPLEKS: XILEM - FLOEM
JARINGAN MERISTEM
 Jaringan meristem/embrional adalah
jaringan yang sel-selnya aktif membelah
diri secara mitosis.
 Meristematis berarti mempunyai
kemampuan membelah dan mampu
bertotipotensi
 Totipotensi awal dimulai dengan
terbentuknya jaringan jaringan yang
berbeda membentuk jaringan permanen
(epidermis , parenkim , penyokong ,
pengangkut)
Sifaf-sifat jaringan meristem
 Tersusun dari sel muda yang aktif membelah
 Tidak memiliki ruang antar sel
 Sel berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid
atau prismatik
 Memiliki dinding sel yang tipis
 Mengandung banyak protoplasma
 Memiliki satu atau dua nukleus
 Vakuola sel sangat kecil atau tidak ada sama
sekali
Jensi-jenis berdasarkan letak
 Meristem Apikal/ujung adlah meristem yang
terdapat diujung batabg /pucuk utama,ujung
batang /pucuk lateral, dan ujung akar.
 Meristem Apikal menyebabkan pemanjangan
batang,dan akar yang disebut sebagai
pertumbuhan primer.
 Proses pemanjangan meristem apikal akan
menghasilkan : daun, bunga, tunas
apikal/tunas ujung
 Meristem interkalar/ meristem
antara/aksiler yaitu meristem yang berada
diantara jaringan dewasa. Misalnya
meristem pangkal ruas pada tumbuhan
rumput-rumputan.
 Meristem lateral
Jaringan Meristem
Jaringan Meristem: terdiri atas sekelompok sel tumbuhan yang
aktif membelah
Ciri-ciri:
bersifat embrionik, ukuran sel kecil, dinding tipis, nukleus besar,
vakuola kecil kaya cairan sel, sel kuboid atau prismatis

Fungsi: titik awal pertumbuhan suatu tumbuhan sehingga jaringan


tersebut nantinya berdiferensiasi

Berdasarkan asal pertumbuhannya, dibagi menjadi :


•Promeristem: sel pemula
•M. Primer: berkembang langsung dari sel embrionik.
•M. sekunder: berkembang dari jaringan primer yang
berdiferensiasi. Contoh: jaringan kambium gabus dari parenkim
atau kolenkim.
Jenis Jaringan Meristem
Berdasarkan Letak:
1. Meristem apikal pada ujung batang atau akar
2. Meristem interkalar diantara jaringan meristem primer
dewasa
3. Meristem lateral menghasilkan pertumbuhan sekunder (ke
samping atau bertambah ‘gemuk’)
Jaringan Meristem

Meristem primer Meristem sekunder:


jaringan kambium
Jaringan Epidermis
Jaringan Epidermis: lapisan terluar dari organ tumbuhan

Ciri-ciri:
tersusun atas kutin, berkutikula kaku dan kuat, susunan sel
merapat, sel hidup, protoplas hidup dapat menyimpan hasil
metabolisme, tidak ada klorofil, plastid sedikit grana

Fungsi : sebagai pelindung (kehilangan air, transpirasi,


kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan sebagainya

Epidermis pada umumnya berlapis tunggal, yang berlapis-


lapis di sebut velamen, seperti pada akar tanaman anggrek.
Jaringan Epidermis
Modifikasi:
1. Stomata = mulut daun
2. Trikoma = rambut-rambut, ada
trikoma granduler dan trikoma
agranduler. Contoh: Artocarpus
communis, daun waru
3. Spina = duri di bagian batang
Sel Kersik
tumbuhan. Contoh pada mawar
4. Velamen = lapisan sel amati
epidermis, berfungsi sebagai alat
penyimpan air. Contoh pada
Anggrek
5. Sel kipas = alat tambahan sebagai
penyimpan air. Contoh pada
Graminae.
6. Sel kersik = berisi kristal kersik (sel
silika). Contoh pada Graminae Trikoma
(tebu)
Jaringan Parenkim

Jaringan Parenkim: bagian utama jaringan dasar


tumbuhan yang tidak menunjukkan spesialisasi,
sebagian besar terdapat di korteks dan empulur.

Ciri-ciri:
Sel hidup berukuran besar dan tipis
Memiliki inti sel dan banyak vakuola
Memiliki ruang antar sel rapat sehingga letak sel
tidak rapat
 bersifat embrional/meristematis

Fungsi: sebagai jaringan dasar tumbuhan


JENIS-JENIS BERDASARKAN
FUNGSINYA
 Parenkim asimilasi / klorenkim yaitu
parenkim yang melakukan fotosintesis,
misalnya parenkim palisade dan parenkim
spons
 Parenkima penimbun, yaitu parenkim
yang berfungsi sebagai penyimpanan
cadangan makanan karena memiliki
vakuola yang besar
 Parenkim air yaitu parenkim yang mampu
menyimpan air karena memiliki vakuola
yang besar. Terdapat pada tumbuhan
epifit dan xerofit misalnya lida buaya (Aloe
vera).
 Parenkim udara
Berdasarkan fungsinya, jaringan ini
dibedakan menjadi:
Klorenkim = sel-selnya mengandung
klorofil, contoh: Beta vulgaris
Aerenkim = di antara sel-selnya terdapat
rongga udara besar, khususnya terdapat
pada spesies tumbuhan air, contoh:
eceng gondok (Eichornia crassipes)
Aktinenkim = sel-selnya terletak sejajar
dengan aksis tumbuhan, bentuk bintang
dan mengandung rongga antar sel,
contoh: Canna sp.
Jaringan Parenkim

Klorenkim Aerenkim Aktinenkim


Jaringan Penyokong
Jaringan Penyokong: berperan menunjang bentuk tubuh
tumbuhan agar dapat berdiri kokoh.

Ciri-ciri:
Memiliki dinding sel tebal dan kuat,serta mengalami
spesialisasi pada sel-selnya
Fungsi:
Menguatkan tegaknya batang dan daun
Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis
Melindungi embrio dalam biji
Memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara
Melindungi berkas pengangkut (vaskuler)
Memperkuat jaringan aerakim (parenkim penyimpan
udara)
Jenis-jenis berdasarkan bentuk
dan sifatnya
 Jaringan Kolenkim
 Jaringan skelenkim
Jaringan Kolenkim
Jaringan hidup yang khusus menunjang organ muda pada
tumbuhan, tumbuhan muda dan tumbuhan basah bahkan pada
organ yang telah dewasa.

Karakteristik: bersifat plastis


dapat merenggang secara
permanen, sel hidup, memiliki
dinding primer, lunak, tipis, lentur
tidak berlignin, protoplas aktif,
dapat berisi kloroplas, bersifat
meristematik

Pada tanaman tua, dinding sel


kolenkim mengeras atau berlignin
serta berubah menjadi sel
sklerenkim.
Jaringan Sklerenkim
 Jaringan yang disusun oleh sel mati berdinding tebal
/dinding sel sekunder yang dapat berlignin,serta
protoplasmanya mati atau tidak aktif
 Jairingan ini dibedakan menjadi:
 Serat/serabut: terdiri atas sel-sel mati yang berukuran
panjang dan sempit, dengan ujung lateral yang runcing.
sering ditemukan sebagai berkas, jalinan atau silinder
berongga. Paling sering ditemukan di jaringan pembuluh
atau jaringan dasar.
 Sklereid: tersusun atas sel-sel berbentuk bulat dengan
dinding sel yang keras sehinggs mampu menahan tekanan
mekanis, setelah sel menjadi dewasa sel mati (sel batu).
SERAT SKLEREID
Jaringan Gabus
Jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder dan
menggantikan epidermis pada batang dan akar yang telah menebal
akibat pertumbuhan sekunder
Fungsi: Sifat gabus yang tahan air dan isolator suhu, menyebabkan
gabus efektif sebagai lapisan pelindung permukaan tumbuhan

Jaringan ini terdiri atas:


Felogen (kambium gabus): meristem pembentuk periderm.
Felem (jaringan gabus): jaringan pelindung yang dibentuk
felogen ke arah luar.
Ciri-cirinya: susunannya rapat, tidak ada ruang antarsel,
terdapat zat gabus pada dinding selnya.
Feloderm: jaringan parenkim yang dibentuk felogen ke arah
dalam
Jaringan Pengangkut
 Jaringan yang mengangkut air dan unsur hara, serta
mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari organ ke
organ.
 Berdasarkan fungsinya, terbagi menjadi :

1. Xilem: menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun.


Terdiri atas parenkim xilem, serabut xilem, trakeid dan
komponen pembuluh.
2. Floem: menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan. Tersusun atas sel-sel
yang berbentuk piramid. Terdiri atas parenkim floem,
serabut floem, komponen pembuluh tapis, dan sel pengiring.
Di antara floem dan xilem pada tumbuhan dikotil terdapat
kambium. Ada dua macam, yaitu kambium vasikuler dan
kambium intervasikuler.
XILEM
Jaringan Pengangkut

Xilem
Floem
Jaringan Kambium
Kambium
Prokambium
vasikular
vasikular

Prokambium
Floem Kambium
intervasikular
intervasikular

xilem
Fl
em oe
o m
Fl
xi
le
i l em m
x

Kambium Vasikular dan Intervasikular


Jaringan Kambium

Penampang melintang batang


dengan kambium vasikular

Penampang melintang batang


dengan kambium vasikular
dan intervasikular
Organ Tumbuhan Biji
Akar
Asal: akar lembaga (radikula), akar yang pertama kali tumbuh dari
embrio dalam biji.

Tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka:


Akar lembaga akar tunggang

Tumbuhan monokotil: akar lembaga mati.


Pangkal batang tumbuh akar-akar yang
berukuran sama disebut akar serabut

Fungsinya:
1. Untuk menambatkan tubuh
tumbuhan pada tanah atau substrat
tempat hidupnya. Akar Akar
2. Untuk menyerap air dan hara tanah serabut tunggang
serta mengalirkan ke batang.
3. Menyimpan cadangan makanan.
AKAR
Pada sayatan melintang akar akan
terlihat jaringan dari luar ke dalam
 epidermis
 korteks
 endodermis
 stele atau silinder pusat.
Akar

Epidermis akar, sel-selnya


tersusun rapat, dinding selnya
tipis bersifat semipermeabel,
serta mudah dilewati air dan
hara tanah. Makin jauh dari
ujung akar, dinding sel-sel
epidermis makin tebal dan
bersifat impermiabel (tidak
dapat dilalui oleh air dan hara
tanah).

Korteks atau kulit pertama


akar terdiri atas lapisan-
lapisan sel berdinding tipis
dan mempunyai banyak ruang
antarsel.
Akar
Endodermis merupakan lapisan terdalam korteks. Sel-selnya tersusun
rapat, tanpa ruang antarsel. Sel endodermis muda dinding selnya tipis
dan bersifat semipermeabel. Sel-sel endodermis tua mengalami
penebalan zat gabus atau suberin. Di bawah mikroskop, penebalan ini
tampak seperti titik-titik gabus, disebut pita Caspary.
Untuk menjaga agar air tetap dapat masuk ke silinder pusat, sel-sel
endodermis yang letaknya segaris dengan xilem, dindingnya tidak
mengalami penebalan. Sel-sel ini disebut sel peresap atau sel penerus.
Akar
Stele merupakan bagian
terdalam dari akar. Bagian ini
terdiri atas:
Perisikel atau perikambium:
lapisan terluar dari stele.
Selanjutnya, sel-sel perisikel
yang letaknya segaris dengan
xilem dapat
berubah menjadi jaringan
meristem. Sel-selnya membelah
ke arah luar, akhirnya
terbentuklah cabang akar.

Vasis atau berkas pembuluh


angkut, terdiri atas xilem dan
foem.

Jaringan parenkim, jaringan


pengisi daerah di antara vasis.
Batang
Batang berasal dari batang lembaga
yang terdapat pada embrio di dalam
biji. Pada pertumbuhan selanjutnya,
batang berasal dari meristem apikal.

Batang dikotil berasal dari meristem


apikal. Sel-selnya senantiasa
membelah, menyebabkan batang
selalu tumbuh memanjang disebut
titik tumbuh.
Bila dibuat sayatan melintang batang
dikotil tampak jaringan penyusunnya
urut dari luar ke dalam adalah
epidermis, korteks, endodermis, dan
stele.
STRUKTUR BATANG
Batang Dikotil
Epidermis. Dinding sel sebelah luar yang langsung berbatasan
dengan udara mengalami penebalan dari zat gabus atau kutikula.
Saat pertumbuhan sekunder, di beberapa tempat epidermis
pecah dan terbentuk jaringan gabus. Lapisan gabus berbentuk
lensa ini disebut lentisel.

Korteks (kulit pertama). Bagian luar yang dekat dengan


epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, sedangkan makin ke
dalam tersusun atas jaringan parenkim. Sel-sel korteks tidak
tersusun rapat dan mempunyai banyak ruang antarsel

Endodermis tumbuhan berbiji tertutup atau Angiospermae


mengandung zat tepung sehingga sering disebut sarung tepung.
Pada tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae,
endodermisnya tidak mengandung zat tepung.
Batang Dikotil

Stele atau silinder pusat. Lapisan terluar dari stele disebut


perisikel atau perikambium. Di sebelah dalam perisikel
terdapat parenkim empulur dan ikatan pembuluh. Ikatan
pembuluhnya terdiri atas xilem dan foem yang tersusun
secara kolateral.

Pada batang muda, kambium hanya terdapat di antara xilem


dan floem disebut kambium intravasikuler. Pada
perkembangan selanjutnya, parenkim di daerah antarvasis
juga berubah menjadi kambium, disebut kambium
intervasikuler.
Batang Monokotil
Meristem apikal batang tumbuhan monokotil kecil. Meristem ini
berkembang menjadi bakal daun, tunas ketiak, dan epidermis. Di bawah
meristem apikal terdapat meristem primer yang melebar ke
sekelilingnya serta menebal, disebut meristem perifer. Meristem perifer
ini berkembang menjadi bagian utama dari batang yang berisi ikatan
pembuluh.

Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Di bawah epidermis


terdapat korteks. Batas korteks dan stele biasanya tidak kelihatan jelas.
Stele terisi oleh ikatan pembuluh yang tersebar dan bertipe kolateral
tertutup karena di antara xilem dan floemnya tidak ditemukan adanya
kambium. Jumlah ikatan pembuluhnya amat banyak. Setiap ikatan
pembuluh didampingi atau dilingkari oleh sarung sklerenkim. Di tengah-
tengah stele terdapat empulur.

Tidak adanya kambium menyebabkan batang monokotil pada umumnya


tidak dapat tumbuh membesar. Oleh karenanya, seluruh jaringan pada
batang monokotil merupakan jaringan primer
Batang Monokotil

Sayatan melintang batang monokotil pada tanaman jagung


TIPE IKATAN PEMBULUH
Daun

Daun: organ tumbuhan tempat memproduksi bahan makanan.


organ yang paling luas permukaannya sehingga menyerap energi
cahaya matahari sebesar-besarnya.

Anatomi
daun
monokotil
Jaringan Penyusun Daun
Epidermis terdapat pada bagian permukaan atas dan bawah daun. Pada
permukaan daun, terdapat lapisan kutikula untuk mencegah penguapan.
Ada stomata, yaitu lubang yang dapat berubah bentuk. Sel tersebut
disebut dengan sel penjaga.
Untuk tumbuhan darat yang posisi daunnya mendatar, umumnya stomata
terdapat pada permukaan bawah daun. Sedangkan untuk daun yang
posisinya tegak, stomata terdapat pada kedua sisi permukaan daunnya.
Untuk tumbuhan air, stomatanya terdapat pada permukaan atas daun dan
biasanya memiliki lebih banyak stomata untuk menambah penguapan air.

Parenkim, terdapat di sebelah bawah epidermis. Parenkim ini dapat


dibedakan menjadi parenkim palisade dan spons. Kedua parenkim
tersebut merupakan mesofil yang banyak terdapat klorofil

Ikatan Pembuluh, terdiri atas xilem dan floem. Ikatan ini terdapat di
dalam tulang-tulang atau urat daun, yang tampak menonjol pada
permukaan bawah daun. Ikatan pembuluh ini merupakan lanjutan ikatan
pembuluh pada batang dan akan berakhir pada celah kecil yang terdapat
pada tepi daun. Celah ini disebut hidatoda.
Laboratoria
Lakukan percobaan dalam boks Laboratoria di halaman 46!
Jawablah pertanyaannya dan berikan kesimpulan Anda
secara lisan!
Asah Kemampuan
Kerjakan tugas dalam boks Asah Kemampuan di halaman 47
pada buku tugas Anda! Kumpulkan hasilnya kepada guru
Anda!
Kultur Jaringan

Dasar teknik kultur jaringan: sel tanaman mempunyai sifat


totipotensi. Totipotensi: kemampuan sel untuk tumbuh dan
berkembang membentuk tanaman lengkap dalam medium aseptik yang
mengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli fisiologi Jerman
bernama G.Heberlandt pada tahun 1898.

Prinsip:
Potongan jaringan hidup (eksplan), diisolasi dari suatu organisme dan
ditumbuhkan selama waktu tertentu dalam medium nutrisi. Eksplan
dapat diambil dari jaringan meristem, misalnya ujung akar, tunas, atau
kecambah.

Pelaksanaan sama dengan menyetek, yaitu memindahkan bagian lain


dari suatu tumbuhan, dalam hal ini suatu jaringan, dan
menumbuhkannya pada suatu medium. Hanya saja, bagian yang
ditumbuhkan adalah suatu jaringan bukan organ sehingga kita bisa
membuatnya sebanyak yang kita inginkan.
Kultur Jaringan
Evaluasi

1. Aktivitas meristem primer akan mengakibatkan ....


a. bertambah panjangnya akar dan batang
b. membesarnya akar dan batang
c. terbentuknya pembuluh kayu
d. terbentuknya pembuluh kulit kayu
e. terbentuknya xilem dan foem

2. Di antara jaringan di samping yang


berperan dalam transportasi zat
adalah nomor ....
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 3 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
Evaluasi
1. Jaringan epidermis.
a. Identifkasilah ciri-ciri jaringan epidermis!
b. Deskripsikan fungsi jaringan tersebut!

2. Jaringan kolenkim dan klorenkim.


a. Identifkasilah perbedaan antara dua jaringan tersebut!
b. Di bagian mana dari batang ditemukan jaringan tersebut?

3. Jaringan penyokong.
a. Jaringan apa saja yang termasuk ke dalam jaringan penyokong?
b. Pada bagian mana dari batang ditemukan jaringan tersebut?

4. Gambar hasil pengamatan dari penampang


melintang daun menunjukkan bahwa pada
epidermis bagian atas terdapat banyak sekali
stomata. Dari hasil pengamatan tersebut,
Perkirakan habitat dari tumbuhan tersebut!
Kemudian, berilah keterangan pada setiap
bagian yang bernomor!
STRUKTRU AKAR
STRUKTUR BATANG

Anda mungkin juga menyukai