Anda di halaman 1dari 9

Jaringan Periderm pada

Tumbuhan
Kelompok 6
1. Andri Saputra
2. Mario Christoper D.S
3. Muhammad Naufal Ramawan
4. Tsalasalwa Sakhah D.P
5. Vania Zahra D.P
6. Vybardi Favianza S
Pengertian Jaringan Periderm

 Periderm adalah jaringan proteksi yang berupa jaringan sekunder pengganti


epidermis pada batang dan akar yang menambah tebalnya dengan
pertumbuhan sekunder. Dikotil berkayu dan Gymnospermae merupakan
contoh yang baik untuk pertumbuhan periderm. Periderm terdapat pula pada
tumbuhan dikotil basah terutama dibagian yang paling tua dari batang dan
akar. Beberapa monokotil ada yang mempunyai periderm meskipun berbeda
macamnya. Periderm dapat berkembang sepanjang permukaan yang terdedah
setelah terjadi absisi pada bagian tumbuhan, seperti pada tangkai daun dan
percabangan. Pembentukan periderm juga terdapat pada perkembangan
lapisan proteksi dekat jaringan yang luka atau mati, baik disebabkan oleh
luka mekanis atau oleh serangan parasit. Pada beberapa familia dikotil,
periderm dibentuk didalam xilem yang disebut gabus intersiler.
Struktur Jaringan Periderm

 Periderm terdiri atas felogen (kambium,gabus) yaitu meristem yang


menghasilkan periderm, felem (gabus) yaitu jaringan proteksi yang dibentuk
ke arah luar felogen; feloderm yaitu jaringan parenkim yang dibentuk ke arah
dalam oleh felogen.

 Felogen strukturnya sederhana. Berbeda dengan kambium pembuluh, felogen


hanya terdiri atas satu macam sel. Pada penampang melintang felogen
umumnya tampak sebagai lapisan tangensial yang berkesinambungan
(meristem lateral) dari sel-sel yang berbentuk empat persegi panjang atau
sel-sel yang pipih ke arah radial. Pada sayatan longitudinal, sel-sel felogen
berbentuk empat persegi panjang atau poligonal, kadang-kadang bentuknya
tak teratur.
 Sel-sel gabus sering berbentuk prisma, meskipun bentuknya agak tak teratur
pada bidang tangensial. Ada pula yang memanjang ke arah ventrikel, radial
atau tangensial. Biasanya sel-sel gabus tersusun secara kompak yaitu tak ada
ruang-ruang antarsel. Sel gabus mati dalam keadaan dewasa, tetapi berisi
cairan atau benda padat ada yang tak berwarna, ada yang berpigmen.
 Sel-sel gabus mempunyai sifat khusus, dimana dindingnya bersuberin. Suberin
adalah zat lemak, biasanya terjadi berupa lamela yang berbeda yang
menutupi dinding primer yang berselulosa yang menjadi berlignin. Lamela
suberin tampak berupa lapisan-lapisan, mungkin disebabkan adanya
pergantian dari suberin dan lilin. Dinding sel-sel gabus bervariasi tebalnya.
Pada dinding sel yang tebal, lapisan selulosa yang berlignin terdapat pada tepi
dalam dari lamela yang bersuberin. Jadi, terdapat diantara dua lapisan
selulosa. Dinding sel gabus berwarna coklat atau kuning.
Periderm dibagi menjadi tiga Bagian

 Jaringan Felogen/ Kambium Gabus


Felogen merupakan kambium gabus yang lapisan selnya meristematis. Felogen ke
arah luar membentuk gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk
parenkim(feloderm).
 Felem (Gabus)
Felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke
arah luar.
 Feloderm (Parenkim Gabus)
Jaringan ini dapat dikatakan hampir homogen dengan parenkim korteks yang
terbentuk ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam.
Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam tumbuhan hidup terpisah dari
udara luar. Untuk itulah diperlukan adanya hubungan antara bagian dalam
tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai macam proses
kehidupan. Dalam hal ini, pada jaringan gabus batang terdapat lentisel.
Fungsi Jaringan Periderm

 1. Untuk melindungi tumbuhan dari


pengaruh suhu yang ekstrem.

 2. Untuk melindungi jaringan lain yang


terdapat disebelah bawahnya agar tidak
banyak kehilangan air.

 3. Untuk melindungi organ tubuh tumbuhan


dari kekeringan dan gangguan mekanik.
Ciri-ciri Jaringan Periderm

 Tersusun dari sel -sel gabus


 Tersusun dari sel-sel yang menyerupai sel parenkim.
 Susunan selnya sangat rapat
 Dinding selnya mengalami penebalan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai