Anda di halaman 1dari 13

Kasus Kebersihan

Diri (Personal
Hygiene)

Kelompok 4
Kasus Kebersihan Diri
(Personal Hygiene)

– Oleh : Kelompok 4
– Dendi Saeful Bahri : NIM C2014201059
– Ika Maelani : NIM C2014201075
– Lani Maulina : NIM C2014201063
– M. Rayhan Yudha P : NIM C2014201044
– Sri Mulyani : NIM C2014201053
Pengertian

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan


kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri
adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya (Potter & Perry, 2005).
Faktor yang Mempengaruhi Personal
Hygiene
Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene Menurut Uliyah dan Hidayat (2008),
personal hygiene dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain; budaya, nilai sosial
pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi
terhadap perawatan diri. Sedangkan menurut Perry dan Potter (2005),
Jenis-jenis Personal Hygiene

Jenis-jenis Personal Hygiene Menurut Uliyah dan Hidayat (2008) dan Potter dan Perry (2006), jenis-
jenis personal hygiene antara lain adalah sebagai berikut:
1.Kebersihan kuku, kaki dan tangan
2.kebersihan rambut
3.kebersihan gigi dan mulut
4.kebersihan mata
5.kebersihan telinga
6.kebersihan hidung
7.kebersihan kulit
8.Kebersihan alat vital
Kasus Kebersihan Diri

– Seorang laki-laki berusia 50 tahun sudah 1 minggu dirawat di bangsal penyakit


dalam dengan diagnose Medik = CHF. Pasien tampak lemah, pasien mengatakan
merasa capek apabila melakukan aktivitas, dan juga merasa sesak jika
melakukan aktivitas yang berat, sehingga pasien hanya terbaring ditempat tidur,
kebutuhan sehari-hari juga dibantu oleh keluarganya. Saat pengkajian dilakukan
pasien tampak kotor. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD =
140/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 22x/menit.
Hasil Pengkajian Data Subjektif dan Objektif

– Data Subjektif = pasien mengatakan merasa capek apabila melakukan aktivitas,


dan juga merasa sesak jika melakukan aktivitas yang berat, sehingga pasien
hanya terbaring ditempat tidur.
– Data Objektif = pasien tampak kotor. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan TD = 140/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas
22x/menit.
Hasil Analisa Data
TGL/JAM Data Etiologi Masalah Keperawatan

DS : pasien mengatakan merasa capek apabila Suplai darah tidak lancar, diparu-paru (darah oksigenIntoleransi aktivitas yang
17/4/2021
melakukan aktivitas, dan juga merasa sesak tidak masuk ke jantung ), menyebabkan berhubungan dengan
08.00 WIB
jika melakukan aktivitas yang berat penimbunan cairan diparu-paru yang dapat ketidakseimbangan suplai dan
DO: menurunkan pertukaran oksigen dan kebutuhan
 Pasien tampak lemah, karbondioksida antara udara dan darah di paru-
 TD = 140/90 mmHg paru. Sehingga mengakibatkan cepat lelah dan
 frekuensi nadi 90 x/menit sesak karena suplai oksigen dan darah tidak
 frekuensi napas 22x/menit. memenuhi kebutuhan yang seharusnya.
 

17/4/2021 DS: Kelemahan fisik dikarenakan kondisi pasien Defisit perawatan diri berhubungan
08.00 WIB  pasien hanya terbaring ditempat tidur. , yang hanya berbaring ditempat tidur sehingga dengan kelemahan
 kebutuhan sehari-hari juga dibantu oleh kebutuhan sehari-harinya dibantu oleh
keluarganya. keluarga.
DO:
 pasien tampak kotor.
 Pasien tampak lemah,
 
Hasil Diagnosa Keperawatan

No Tgl/Jam Diagnosis Keperawatan/ Paraf


Masalah Kolaboratif
 
1. 17/4/2021 Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan
08.00 WIB kebutuhan oksigen ditandai dengan :
DS : pasien mengatakan merasa capek apabila melakukan aktivitas, dan juga merasa
sesak jika melakukan aktivitas yang berat
DO:
 Pasien tampak lemah,
 TD = 140/90 mmHg
 frekuensi nadi 90 x/menit
 frekuensi napas 22x/menit.
 

 
2. 17/4/2021 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan :
08.00 WIB DS:
 pasien hanya terbaring ditempat tidur. ,
 kebutuhan sehari-hari juga dibantu oleh keluarganya.
DO:
 pasien tampak kotor.
 Pasien tampak lemah,
 
Rencana Tindakan Keperawatan

TGL/ DIAGNOSIS KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF
JAM
 

17/4/2021 Intoleransi aktivitas yang berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 jam -Catat dan monitoring frekuensi -dengan mencatat dan memonitoring
08.00 WIB dengan ketidakseimbangan suplai dan aktivitas pasien tidak terganggu dengan kriteria hasil : jantung, Irama dan perubahan tanda- frekuensi jantung, Irama,dan tanda-
kebutuhan oksigen ditandai dengan : terdapat respon perbaikan dengan meningkatnya tanda vital,selama dan sesudah tanda vital selama dan sesudah
DS : pasien mengatakan merasa capek kemampuan beraktivitas tanpa gejala-gejala berat, aktivitas. aktivitas dapat diketahui apabila ada
apabila melakukan aktivitas, dan juga terutama mobilisasi di tempat tidur , pasien tidak sesak   ketidak normalan dalam hasil
merasa sesak jika melakukan aktivitas yang napas dan cepat lelah ketika beraktivitas, pasien -berikan aktivitas senggang yang tidak monitoring tersebut dan dapat
berat mengatakan badanya tidak lemah. Nadi = 60- berat. dijadikan acuan untuk tindakan
DO: 100x/menit, tekanan darah = 120-140 mmHg, frekuensi   selanjutnya
 Pasien tampak lemah, napas =16-20x/menit. -berikan diet sesuai program  
 TD = 140/90 mmHg (pembatasan air dan narium) -dengan diberikanya aktivitas
 frekuensi nadi 90 x/menit   senggang yang tidak terlalu menguras
 frekuensi napas 22x/menit.   tenaga dapat menjaga kekuatan otot
  pasien agar tidak terjadi kekakuan otot
  atau imobilisasi pada pasien
   
-dengan diberikan diet pembatasan air
dan natrium untuk mencegah dan
mengurangi adanya edema
 
17/4/2021 Defisit perawatan diri berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan -observasi kebersihan tubuh -dengan mengobservasi dapat  

09.00 WIB kelemahan fisik ditandai dengan : perawatan diri meningkat dengan kriteria hasil : ( rambut,badan,kuku,mulut,kulit) ditemukan apabila ada
DS: Kemampuan perawatan diri mandiri meningkat,   ketidaknormalan dalam tubuh
pasien hanya terbaring ditempat tidur. , mempertahankan kebersihan diri meningkat -fasilitasi mandi sesuai kebutuhan pasien atau bagian tubuh yang
kebutuhan sehari-hari juga dibantu oleh   memerlukan perawatan lebih serius
keluarganya. -jelaskan manfaat mandi dan  
DO: dampak tidak mandi terhadap -dengan adanya fasilitaas mandi
pasien tampak kotor. kesehatan. pasien tidak dapat beralasan bahwa
Pasien tampak lemah,   tidak dapat mandi karena
-ajarkan pada keluarga cara kurangnya fasilitas
memandikan pasien  
 
-penjelasan mengenai manfaat
mandi dan dampak tidak mandi
dapat membukakankesadaran akan
kebersihan baik bagi pasien
maupun keluarga
 
-dengan diajarkan cara memandikan
pasien dengan cara yang benar akan
mendidik pasien dan keluarga agar
kelak tahu apa yang harus dilakukan
dalam perawatan diri secara
mandiri
Kesimpulan

– Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika
seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal
jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
– Kebersihan diri pada dasarnya sangat penting entah saat sehat ataupun saat
kita sedang sakit. Karena apabila kebersihan diri kita terjaga maka kita pun akan
terhindar dari bibit-bibit penyakit lain dan memudahkan kesembuhan serta
menimbulkan kenyamanan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai