Pengertian • Pertolongan Pertama adalah Pemberian Pertolongan segera kepada penderita sakit / cedera kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar • Medis Dasar adalah Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awan yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh pelaku PP
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
Klasifikasi Penolong • Orang Awam Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan pertolongan pertama • Penolong pertama Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI • Tenaga Khusus/Terlatih Tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi kedaruratan di Lapangan Pertolongan dengan pelayanan gawat darurat dibagi dalam 2 fase :
A. Fase pra Rumah Sakit
Pada Fase ini dilakukan perawatan di tempat kejadian B. Perawatan Rumah Sakit Pada Fase ini penderita telah dirujuk ke tempat fasilitas kesehatan yang lebih ahli
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
• SPGDT adalah suatu jejaring sumber daya yang
saling berhubungan untuk memberikan pelayanan gawat darurat dan transportasi kepada penderita yang mengalami kecelakaan atau penyakit mendadak.
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA 1. Menyelamatkan jiwa penderita 2. Mencegah cacat 3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
Dasar Hukum Pertolongan Pertama
1. Pasal 531 KUHP
“Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahayanya maut , lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan mengkhawatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya 3 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4500,00 jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan: KUHP 45,165,187,304 s, 478, 525,566.”
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
2. Pasal 322 KUHP “Barangsiapa drngan sengaja membuka sesuatu rahasia yang wajib disimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu diidana dengan pidana penjara selama- lamanya sembilan bulan atau dengan denda sebanyak-banyaknya sembilan ribu rupiah. Jika krjahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu.”
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
JENIS KASUS 1. KASUS MEDIS 2. KASUS TRAUMA
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
Persetujuan Pertolongan • Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat (Implied Consent) Persetujuan yang diberikan pendarita sadar dengan cara memberikan isyarat, atau penderita tidak sadar, atau pada anak kecil yang tidak mampu atau dianggap tidak mampu memberikan persetujuan • Pesetujuan yang dinyatakan (Expressed Consent) Persetujuan yang dinyatakan secara lisan maupun tulisan oleh penderita.
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
Kualifikasi Pelaku PP Dalam menjalankan tugas, seorang petugas penolong harus memiliki kualifikasi sebagai berikut : • Jujur dan bertanggungjawab. • Memiliki sikap profesional. • Kematangan emosi. • Kemampuan bersosialisasi. • Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi PMI. • Kondisi fisik baik. • Mempunyai rasa bangga.
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
Ingat Keselamatan Penolong yang UTAMA !!!!
PRA-DIKLATS Kewajiban Pelaku PP Seorang Penolong Pertama harus menjalankan kewajiban agar penderita memperoleh upaya pertolongan pertama yang maksimal. Diantarannya:
Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang disekitarnya
Dapat menjangkau penderita Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa Meminta bantuan/rujukan Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi
DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
Peralatan Dasar Pelaku PP (APD) Sebagai pelaku PP, seseorang akan dengan mudah terpapar dengan cairan tubuh penderita, padahal prinsip utama dalam menghadapi darah/cairan tubuh dari penderita adalah: “DARAH DAN SEMUA CAIRAN TUBUH SEBAGAI MEDIA PENULARAN PENYAKIT”
PRA-DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXIX
APD • Sarung tangan lateks • Kacamata pelindung • Baju pelindung • Masker penolong • Masker resusitasi (BVM) • Helm Alat Perlindungan Diri (APD) Tindakan Umum untuk Menjaga Diri Selain memakai APD, hal lain yang dapat dipakai sebagai tindakan pencegahan adalah: 1. Mencuci tangan > cuci tangan sebelum & sesudah melakukan kegiatan > Pakai sabun anti septic > Cuci bersih tangan sampe siku setelah menangani penderita 2. Membersihkan alat > Mencuci dengan air > Desinfektan > Sterilisasi Peralatan PP 1. Penutup luka (kasa steril) 2. Pembalut luka (mitela, plester) 3. Cairan antiseptik (alkohol 70%, povidone iodine) 4. Peralatan stabilisasi (bidai kayu, papan spinal) 5. Selimut 6. Kartu penderita 7. Oksigen 8. Tensimeter 9. Tandu
PRA-DIKLATSAR KSR PMI UNIT UNS XXVIII
Improvisasi alat dalam pertolongan pertama TERIMAKASIH