Anda di halaman 1dari 7

Pengantar

Fenomenologi
Nama : Faiqur Rohman Nafisy
Nim : 20383041054
Prodi : Akuntansi Syari’ah (B)
Hakikat Fenomenologi
• Fenomenologi (Inggris: Phenom enol ogy) berasal dari bahasa Yunani phainomenon dan
logos. Phainomenon berarti tampak dan phainen berarti memperlihatkan. Sedangkan
logos berarti kata, ucapan, rasio, pertimbangan. Dengan demikian, fenomenologi secara
umum dapat diartikan sebagai kajian terhadap fenomena atau apa-apa yang nampak.
• Fenomenologi merupakan metode dan filsafat. Sebagai metode, fenomenologi
membentangkan langkah-langkah yang harus diambil sehingga kita sampai pada
fenomena yang murni. Fenomenologi mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik
fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri menyingkapkan diri
kepada kesadaran.
Fenomenologi Sebagai Metode Ilmu
• Filsafat fenomenologi berusaha untuk mencapai pengertian yang sebenarnya dengan cara
menerobos semua fenomena yang menampakkan diri menuju kepada bendanya yang
sebenarnya. Usaha inilah yang dinamakan untuk mencapai “Hakikat segala sesuatu”.
• Untuk itu, Husserl mengajukan dua langkah yang harus ditempuh untuk mencapai esensi
fenomena, yaitu metode epoche dan eidetich vision.
• Kata epoche berasal dari bahasa Yunani, yang berarti: “menunda keputusan” atau
“mengosongkan diri dari keyakinan tertentu”. Epoche bisa juga berarti tanda kurung
(bracketing) terhadap setiap keterangan yang diperoleh dari suatu fenomena yang nampak,
tanpa memberikan putusan benar salahnya terlebih dahulu.
Menurut Husserl,
Epoche Memiliki Empat Macam
1. Method of historical bracketing; metode yang mengesampingkan aneka macam
teori dan pandangan yang pernah kita terima dalam kehidupan sehari-hari, baik dari
adapt, agama maupun ilmu pengetahuan.
2. Method of existensional bracketing; meninggalkan atau abstain terhadap semua
sikap keputusan atau sikap diam dan menunda.
3. Method of transcendental reduction; mengolah data yang kita sadari menjadi gejala
yang transcendental dalam kesadaran murni.
4. Method of eidetic reduction; mencari esensi fakta, semacam menjadikan fakta-fakta
tentang realitas menjadi esensi atau intisari realitas itu.
Kontribusi Fenomenologi
Terhadap Ilmu Pengetahuan
• Memperbincangkan fenomenologi tidak bisa ditinggalkan pembicaraan
mengenai konsep Lebenswelt (“dunia kehidupan”). Konsep ini penting
artinya, sebagai usaha memperluas konteks ilmu pengetahuan atau
membuka jalur metodologi baru bagi ilmu-ilmu sosial serta untuk
menyelamatkan subjek pengetahuan.
• Kontribusi dan tugas fenomenologi dalam hal ini adalah deskripsi atas
sejarah lebenswelt (dunia kehidupan) tersebut untuk menemukan ‘endapan
makna’ yang merekonstruksi kenyataan sehari-hari.
Kritik Terhadap Fenomenologi
Dibalik kelebihan-kelebihannya, fenomenologi sebenarnya juga tidak luput dari berbagai
kelemahan.
1. Tujuan fenomenologi untuk mendapatkan pengetahuan yang murni objektif tanpa ada
pengaruh berbagai pandangan sebelumnya, baik dari adat, agama, ataupun ilmu
pengetahuan, merupakan sesuatu yang absurd. Sebab fenomenologi sendiri mengakui
bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh tidak bebas nilai (value-free), tetapi bermuatan
nilai (value-bound).
2. Selanjutnya, fenomenologi memberikan peran terhadap subjek untuk ikut terlibat dalam
objek yang diamati, sehingga jarak antara subjek dan objek yang diamati kabur atau tidak
jelas.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai