Oleh:
Devi Fera Septiyani (19360176)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020
IDENTITAS
KELUHAN KELUHAN
UTAMA TAMBAHAN
– Tuberkulosis – Disentri
RIWAYAT IMUNISASI
– Difteri – Hepatitis
Ibu pasien mengatakan anaknya dapat
– Batuk rejan – Influenza Imunisasi dasar lengkap.
• (+) BCG, Pada usia 0 bulan
– Diabetes – Kholera
• (+) DPT, Usia 2,3,4 bulan
– Pneumonia – Alergi • (+) Polio, Usia 0,2,3,4 bulan
• (+) Hep-B Usia 0,2,3,4 bulan
✔️ Kejang Demam – Epilepsi • (+) Campak, pada usia 9 bulan
Riwayat kejang Demam pada bulan Oktober 2020
dirasakan 1 menit dan langsung dilarikan ke IGD
RS Pertamina Bintang Amin
RIWAYAT KELAHIRAN RIWAYAT MAKAN DAN MINUM
● Cara Lahir : Spontan ASI
ASI diberikan
diberikan sejak
sejak lahir
lahir sampai
sampai usia
usia 2
2 tahun
tahun
● Tempat Lahir : Rumah bersalin
● Ditolong Oleh : Bidan Setelah
Setelah 6
6 bulan,
bulan, selain
selain ASI
ASI juga
juga diberikan
diberikan
● Masa gestasi : cukup bulan
makanan
makanan pendamping
pendamping ASI
ASI berupa
berupa bubur,
bubur,
● Berat lahir : 4.2 Kg
● Panjang lahir : 52cm buah
buah yang
yang dilumatkan,
dilumatkan, nasi
nasi tim
tim
● Lahir normal, langsung nangis,
Mulai
Mulai usia
usia 11 tahun
tahun pasien
pasien mengkonsumsi
mengkonsumsi
sianosis (-), kejang (-)
makanan
makanan keluarga
keluarga dengan
dengan frekuensi
frekuensi makan
makan 3
3
Kelainan bawaan : (-)
kali
kali sehari
sehari dengan
dengan lauk
lauk pauk
pauk bervariasi
bervariasi
Pemeriksaa
n Fisik
● Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
● Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
Nadi : 112x/menit
RR : 24x/ menit
Suhu : 38,5
Antropometri
usia : 2 tahun
Berat Badan : 10 kg
Tinggi badan : 81 cm
Lingkar kepala : 46 cm
Lingkar lengan : 16 cm
Status gizi
BB/PB
Gizi baik
Kepala
Thoraks
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris, Retraksi (-)
Palpasi : Vokal fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama sonor
Auskultasi : Bising napas dasar vesikuler, Ronki -/-, Wheezing -/- Bunyi Jantung I dan
II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal : 4x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), turgor kembali cepat, limpa dan
hepar tidak teraba membesar
Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-), pekak alih (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
03 Februari 2021
Hemoglobin 11,6 g/dl
Leukosit 23.300 ul
Basofil 0%
Eosinofil 0%
Netrofil Batang 1%
Netrofil Segmen 71 %
Limfosit 20 %
Monosit 8%
Eritrosit 4,3 /ul
Hematokrit 35%
Trombosit 336.000 ul
MCV 78 fl
MCH 27 pg
MCHC 35 g/dl
ALC 5.060
NLR 3.6
RESUME
Diagnosis Banding
- Kejang Demam kompleks
- meningitis
- epilepsi
Penatalaksanaan IGD
IVFD RL X tpm
Inj. Ceftriaxone 1x500mg dilarutkan NaCl 100cc
inj. Ondancentron 3x1.5mg
PCT Flash 100mg
ambroxol syr 3x ½ cth
stesolid inj. 5 ml/IV ( bila kejang )
Dumin 125mg
FOLLOW UP HARI KE-1
Tanggal Subject Objective Assesment Planning
03/02/21 • Kejang KU: Kejang Ceftriaxon 500mg/ 24 jm
• Demam (+) Composmentis Demam Ondancentron 2x2mg K/P
• Batuk (+) HR: 112x/mnt, sederhana Ambroxol 3x1/3 cth
• Pilek (+) RR: 24x/mnt, Diazepam 3x 1.5mg (>38,5)
T:38,2 C, BB : Paracetamol syr 120mg 4x 1 cth
10 kg
HB: 11.6 gr/dl
Leu: 25.300 ul
HT: 35%
T: 336.000 Ul
FOLLOW UP HARI KE-2
Tanggal Subject Objective Assesment Planning
04/02/21 • Kejang (-) KU: Kejang Ambroxol 1/3 cth/oral
• Demam (-) Composmentis Demam Paracetamol 1 cth/ oral
• Batuk (+) Akral hangat sederhana Ondancentron 1.5mg/ iv
• Pilek (+) Mukosa bibir Diazepam 1,5 mg/ oral
kering Ceftriaxone 500mg/iv
HR: 100x/mnt,
RR: 22x/mnt,
T:37,8 C
FOLLOW UP HARI KE-3
Os batuk dan pilek dirasakan sudah 1 minggu yg RFA menupakan penyakit saluran atas
lalu. yang paling sering terjadi pada anak-anak
Beberapa gejala yang dikategorikan mengalami
rinofaringitis adalah batuk,demam, pilek,
nyeri tenggorokan dan hidung tersumbat
Os diberikan ambroxol syr 3x ½ cth indikasi ambroxol adalah sebagai mukolitik/
mengencerkan dahak, dosis ambroxol syrup
untuk anak usia 2-5 th: 2.5 ml, 2-3x perhari
Usia 6-12 th: 5ml, 2-3x perhari
Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan: Kadar leukosit cukup tinggi menunjukkan bahwa
- Hb = 11,6 gr/dl adanya invasi bakteri
- Leukosit : 23.300 ul Kadar HB rendah menyebabkan kemampuan sel
- Hematokrit : 35 % darah merah menurun.
KESIMPULAN
Keterangan :
* Biasanya terjadi pada umur 6 bl – 5 thn.
* Anak yg pernah kejang tanpa demam, kmd kejang demam
kembali tdk termasuk kejang demam
• Kejang disertai demam pada bayi umur < 1 bln tdk
termasuk kejang demam
• Bila anak < 6bl atau > 5 th kejang didului demam, pikirkan
kemungkinan lain : infeksi SSP, epilepsi yg kebetulan terjadi
bersama demam
FAKTA MENGENAI KEJANG DEMAM
● Kejang lama: > 15 menit atau kejang lebih 2 kali dan tidak
sadar diantara bangkitan (8% kejang demam)
● Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum
didahulu kejang parsial
● Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1
hari, diantara 2 bangkitan kejang anak sadar (16% kejang
demam)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan laboratorium rutin tidak
dianjurkan, dan dapat dikerjakan untuk
mengevaluasi sumber infeksi atau
mencari penyebab, seperti darah perifer,
elektrolit dan gula darah (level II-2 dan level III
rekomendasi D)
- Foto X-ray kepala, CT Scan, MRI jarang
dikerjakan, tidak rutin dan atas indikasi
PUNGSI LUMBAL
Untuk menegakan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis
Resiko terjadinya meningitis bakterialis 0,6-6,7 %
Pada bayi manifestasi meningitis bakterialis tdk jelas, krn itu LP
dianjurkan pada :
1. Bayi < 12 bl : sangat dianjurkan
2. Bayi 12-18 bln : dianjurkan
3. Bayi > 18 bln : tidak rutin
Bila yakin bukan meningitis secara klinis tidak perlu LP
ELEKTROENSEFALOGRAFI
EEG tidak dapat memprediksi berulangnya kejang, atau
memprediksi kemungkinan kejadian epilepsi pada
pasien kejang demam, karena itu tidak
direkomendasikan
EEG dpt dilakukan pada kejang demam tidak khas : mis
kejang demam kompleks pd anak usia > 6 thn atau
kejang demam fokal
PENCITRAAN
Foto X Ray kepala CT scan, MRI, jarang dikerjakan, tidak rutin dan
atas indikasi :
ANTIPIRETIK
Antipiretik dianjurkan saat demam
Asetaminofen 10-15 mg/kg/ kali 4-5 kali/hari
Ibuprofen 5-10 mg/kg / kali 3-4 kali/hari
ANTIKONVULSAN
Diazepam oral dosis 0,3 mg/kg / 8 jam saat demam menurunkan
resiko berulangnya kejang, juga diazepam rektal 0,5 mg/kg/ 8
jam pada saat demam
PEMBERIAN OBAT RUMAT