Anda di halaman 1dari 9

PRINSIP

EKONOMI ISLAM
E LY S I A I N TA N ( 1 3 ) X I M I PA 2
MU’AMALAH
Dalam melakukan transaksi ekonomi, seperti jual-beli,
• Pengertian Mu’amalah. sewa-menyewa, utang-piutang, dan pinjam-meminjam,
Islam melarang beberapa hal di antaranya seperti
Mu’amalah dalam kamus Bahasa Indonesia
berikut. 
artinya hal-hal yang termasuk urusan 1. Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil.
kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dsb). 2. Tidak boleh melakukan kegiatan riba. 
Sementara dalam fiqh Islam berarti tukar 3. Tidak boleh dengan cara-cara zalim (aniaya). 
menukar barang atau sesuatu yang memberi 4. Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan,
manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti kualitas, dan kehalalan. 
jual-beli, sewa-menyewa, upah-mengupah, 5. Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi/berjudi. 
pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, 6. Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang
berserikat, dan usaha lainnya.  haram.
MACAM MACAM MU’AMALAH
1. JUAL-BELI

Pengertian Jual-Beli
Jual-beli menurut syariat agama ialah kesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki benda tersebut
selamanya. Melakukan jual-beli dibenarkan, sesuai dengan firman Allah Swt. berikut ini:
‫وأَ َح َّل هَّللا ُ ا ْلبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَا‬ 
َ
Artinya:”... dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (QS. al-Baqarah : 275).
Apabila jual-beli itu menyangkut suatu barang yang sangat besar nilainya, dan agar tidak terjadi kekurangan
di belakang hari, al-Qur’an menyarankan agar dicatat, dan ada saksi, lihatlah penjelasan ini pada Q.S. al-
Baqarah/2: 282.
A. Syarat syarat Jual-Beli

1) Penjual dan pembelinya haruslah:


a) ballig,
b) berakal sehat,
c) atas kehendak sendiri.

2) Uang dan barangnya haruslah: 


a) halal dan suci. Haram menjual arak dan bangkai, begitu juga babi dan berhala, termasuk lemak bangkai
tersebut
b) bermanfaat. Membeli barang-barang yang tidak bermanfaat sama dengan menyia-nyiakan harta atau
pemboros.

ً ُ‫ان ل ِ َر ِ ّب ِه َكف‬
‫ورا‬ ُ َ ‫الشيْط‬
َ ّ ‫ان‬
َ ‫ين ۖ َو َك‬ ِ َ‫الشي‬
ِ ‫اط‬ َّ ‫ان‬
َ ‫خ َو‬ َ ‫إِ ّ َن ال ُْم َب ِ ّذ ِر‬
ْ ِ‫ين َكانُوا إ‬
Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya.” (QS. al-Isra’ : 27)

3) Ijab Qobul.
Seperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga sekian.” Pembeli menjawab, “Baiklah saya beli.” Dengan
demikian, berarti jual-beli itu berlangsung suka sama suka. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jual-beli itu hanya sah
jika suka sama suka.” (HR. Ibnu Hibban)
B. Khiyar C. Riba

Khiyār adalah bebas memutuskan antara Riba adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Hal
meneruskan jual-beli atau ini sering terjadi dalam pertukaran bahan makanan, perak, emas, dan
membatalkannya. pinjam-meminjam. Riba, apa pun bentuknya, dalam syariat Islam
hukumnya haram.
Macam-Macam Khiyar :
Guna menghindari riba, apabila mengadakan jual-beli barang sejenis
a) Khiyār Majelis, adalah selama penjual seperti emas dengan emas atau perak dengan perak ditetapkan syarat:
dan pembeli masih berada di tempat a) sama timbangan ukurannya; atau
berlangsungnya transaksi/tawar- b) dilakukan serah terima saat itu juga,
menawar, keduanya berhak c) secara tunai.
memutuskan meneruskan atau
membatalkan jual-beli Macam macam Riba :
a) Ribā Faḍli, adalah pertukaran barang sejenis yang tidak sama
b) Khiyār Syarat, adalah khiyar yang timbangannya
dijadikan syarat dalam jual-beli.c) b) Ribā Qorḍi, adalah pinjammeminjam dengan syarat harus
Khiyār Aibi (cacat), adalah pembeli memberi kelebihan saat mengembalikannya.
boleh mengembalikan barang yang c) Ribā Yādi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama
dibelinya jika terdapat cacat yang dapat timbangannya, namun penjual dan pembeli berpisah sebelum
mengurangi kualitas atau nilai barang melakukan serah terima.
tersebut, namun hendaknya dilakukan d) Ribā Nasi’ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang
sesegera mungkin. beberapa waktu kemudian
MACAM MACAM MU’AMALAH
2. Utang-Piutang
Rukun Utang-piutang.
Pengertian
Rukun utang-piutang ada tiga, yaitu:
1) yang berpiutang dan yang berutang
Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan
benda kepada seseorang dengan catatan akan 2) ada harta atau barang.
dikembalikan pada waktu kemudian. Tentu saja 3) Lafadz kesepakatan. Misal: “Saya utangkan ini
dengan tidak mengubah keadaannya. Misalnya kepadamu.” Yang berutang menjawab, “Ya, saya
utang Rp100.000,00 di kemudian hari harus utang dulu, beberapa hari lagi (sebutkan dengan
melunasinya Rp100.000,00. Memberi utang jelas) atau jika sudah punya akan saya lunasi.”
kepada seseorang berarti menolongnya dan sangat
dianjurkan oleh agama. 
MACAM MACAM MU’AMALAH
3. Sewa-Menyewa
Pengertian

Sewa-menyewa dalam fiqih Islam disebut ijarah, artinya imbalan yang harus diterima oleh seseorang atas
jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.
Dasar hukum ijarah dalam firman Allah Swt.:
َ َ‫ض ُعوا أَ ْواَل َد ُك ْم فَاَل ُجن‬
َ ‫اح َعلَ ْي ُك ْم إِ َذا‬
ِ‫سلَّ ْمتُ ْم َما آتَ ْيتُ ْم بِا ْل َم ْع ُروف‬ ْ َ‫َوإِنْ أَ َر ْدتُ ْم أَنْ ت‬
ِ ‫ستَ ْر‬
Artinya: “...dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila
kamu memberikan pembayaran menurut yang patut..” (QS. al-Baqarah : 233)
َ ‫ض ْع َن لَ ُك ْم فَآتُوهُنَّ أُ ُج‬
َّ‫ورهُن‬ َ ‫فَإِنْ أَ ْر‬
Artinya: “...kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu maka berikanlah imbalannya kepada
mereka...”(QS. aṭ-Ṭalaq : 6)
Syarat dan Rukun Sewa-menyewa :

1) Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah ballig dan


berakal sehat
2) Sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing,
bukan karena dipaksa.
3) Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang
menyewakan, atau walinya.
4) Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya.
5) Manfaat yang akan diambil dari barang tersebut harus diketahui
secara jelasoleh kedua belah pihak.
6) Berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus disebutkan
dengan jelas.
7) Harga sewa dan cara pembayarannya juga harus ditentukan
dengan jelas serta disepakati bersama.
TERIMA KASIH
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏
🏻🙏🏻🙏🏻

Anda mungkin juga menyukai