Anda di halaman 1dari 63

KESELAMATAN DAN KEMANAN KERJA

(K3) di laboratorium
Dasar Hukum tentang keselamatan
kerja

1. Konvensi ILO No.120 pasal 17 tentang


Para pekerja harus dilindungi terhadap
bahan, proses, dan teknik yang
berbahaya, tidak sehat atau beracun atau
alasan yang membahayakan.
2. UU no.1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja.
Contoh kecelakaan kerja

Ledakan di Kampus UI Terjadi 26.6.1997 Aachen (Germany)


di Lab Kimia - News Liputan6.co
m Seorang guru sekolah dasar bersama-sama
murid-murid (+/- 13 tahun) membersihkan meja
dari coretan-coretan dengan Ethanol. Mereka
tidak membuka jendela sehingga ruangan kelas
dipenuhi uap ethanol. Salah seorang anak
menyalakan korek dan seluruh kelas
meledak....
21 anak luka-luka, 4 luka bakar sangat parah
Apa yang harus dilakukan?
Pahami dan Ikuti semua instruksi dan standar
operasional prosedur (SOP) laboratorium.
Laboratorium
yang aman,
mengapa?????
Menciptakan
lingkungan kerja
yang aman.
Mengurangi
resiko
kehilangan
nyawa
Mengurangi
resiko
kehilangan alat
dan bahan kimia
Sumber- sumber atau potensi
bahaya
 Iklim kerja ( suhu, kelembaban, kecepatan gerak udara, panas radiasi
)
 Kebisingan
 Getaran
 Gelombang mikro
 Sinar UV
 Bahan – bahan Kimia ( B3)
Bahan- berbahaya dan beracun

 Bahan yang karena sifat, konsentrasi / jumlahnya yang secara


langsung / tidak langsung dapat membahayakan kesehatan,
kelangsungan hidup manusia atau makhluk hidup lainnya maupun
mengakibatkan pencemaran lingkungan.
 Bentuk : Padat, cair, Gas
Managemen B3

1. Identifikasi bahaya Pengendalian bahaya


2. Penilaian resiko Pengendalian teknis
3. Pengendalian risiko Pengedalian
4. Monitor review administrasi
Alat Pelindung diri.
Identifikasi bahaya

 Tumpahan / kebocoran
 Kebakaran
 Kesehatan
 Lingkungan ( pencemaran tanah, air, udara )
Penilaian resiko

 Artinya:Ukuran kemungkinan dan keparahan


serta pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh
kecelakaan.
 Tujuan : 1). mengetahui, memahami, dan
mengukur resiko yang terdapat di tempat
kerja. 2). Untuk melakukan penilaian
finansial dan bahaya dan resiko 3).
Mengendalikan resiko
Pengendalian Resiko

 ProsedurAman (Cara kerja/ cara pemakaian,


cara penyimpanan, Cara pengangkutan).
 Penanganan keadaan darurat (pelatihan dan
simulasi)
Monitoring Review
 Tujuan :
1. Melihat seberapa besar sumber bahaya
tersebut dengan membandingkan dengan
standart
2. Mencegah terjadinya over load sehingga
dapat diantisipasi penanggulangannya.
Klasifikasi B3
 Mudah meledak (explosive)
 Bersifat oksidator
 Sangat mudah menyala/ terbakar (hightly flammable)
 Mudah menyala (flammable)
 Beracun (Toxic)
 Berbahaya (harmful)
 Bersifat korosif (corrosive)
 Besifat iritasi (Iritant)
 Karsinogenik (carcinogenic)
 Radioaktif
Bahan Mudah Meledak (explosive)
 Menimbulkan ledakan apabila berada pada suhu /
kondisi tertentu
 Campuran antara berbagai bahan dan dapat
menghasilkan gas dalam jumlah besar dan tekanan
yang besar serta suhu yang tinggi sehingga
menimbulkan kerusakan disekelilingnya.
 Contoh : TNT, Ammonium Nitrat, Nitrogliserin,
Helium, hidrogen
Bahan kimia oksidator

Bahan tidak mudah terbakar tetapi dapat


menghasilkan oksigen yang dapat
menyebabkan kebakaran pada bahan-bahan
lainnya.
Dapat mempercepat terjadinya & intensitas
kebakaran
Dapat berupa Toksik atau korosif
Contoh : Peroksida, Permanganat
Bahan mudah terbakar
Bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen
dan menimbulkan kebakaran, reaksi
kebakaran yang amat cepat juga dapat
menghasilkan ledakan. Berupa padat, gas,
cairan
Dipengaruhi : titik nyala, daerah batas
mudah terbakar, berat jenis uap, suhu nyala
sendiri
Contoh : Methanol, Acetonitril, LPG
Bahan beracun
 Dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia atau menyebabkan kematian apabila
terserap kedalam tubuh karena tertelan, lewat
pernapasan, atau kontak dengan kulit.
 Contoh : Arsenic, Mercury, Cadmium
Bahan berbahaya(harmful)

Dapat menganggu kesehatan bila masuk


dalam tubuh.
Mempengaruhi metabolisme dalam tubuh.
Contoh : Cooper sulfat, Ammonium
Chloride dll
Bahan korosif
 Dapat mengakibatkan kerusakan pada
jaringan hidup atau bahan lainnya (logam).
 Umumnya berupa jenis asam atau basa
 Dapatmerusak wadah atau tempat bahan
tersebut.
 Contoh : NaOH, KOH, HCl
Bahan Iritasi
Dapat mengakibatkan iritasi bila kontak
dengan tubuh, kulit, mata atau pernapasan.
Tanda iritasi : bengkak, merah, gatal-gatal,
panas.
Contoh : Sodium Acetat, Acetonitril, Citric
acid dll
Bahan karsinogenik
 Bahan yang dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker / tumor.
 Contoh : Arsenic, Kromat, asbestos dll.
Bahan Radioaktif
 Mempunyai kemampuan untuk memancarakan sinar-sinar radioktif.
 Dapat merusak sel jaringan dalam tubuh
 Dapat mengakibatkan mutagenik.
 Contoh : Uranium, sinar UV, sinar alpha, plutonium
Contoh-contoh Zat kimia penyebab
afiksia (lemas dan keracunan)

Simple asfiksia Chemical asfiksia


 Asetilen  Acetonitril
 LPG  Carbon monoksida
 Gas Hidrogen  Hidrogen sianida
 Gas metan, butan  Metilen klorida
dan etan.
 Freon
Gas Iritan dan Efeknya pada saluran
pernapasan
Gas Efek
 Sembab paru,
 Ammonia
Iritasi hidung dan
tenggorokan
 Sulfur  Sembap paru dan
dioksida
bronkitis kronis.
 Nitrogen dioksida  Kerusakan pada
jaringan paru
permanen
Zat iritan lemah
(Mata, selaput lendir)
Asam asetat
Natrium hidroxid Arsen
Aseton Asam phosphate
N-heaksan Fenol
Xylena Asetaldehyde
Formaldehyde
Terpentin
Zat iritan kuat

Asam sulfate Sulfur dioksida


Amonia Klor
Hidrogen sulfida Bromine
Etilen oksida
Hidrogen chloride
Asam Nitrat
Zat Kimia penyebab
kanker paru
 Arsen
 Kromate
 Asbestos
 Kloro metil eter
Zat penyebab depresi sisitem
syaraf pusat

Acetaldehyde
Benzene
Etyl butil keton
Etyl eter
Terpentine
Acetone
Cyclohexane
Ethylen Oxide
Xylene
Chloroform
Freon
Zat penyebab kerusakan hati
 Arsenic
 Mehtyl alkohol
 Trichloroethylene
 Nitrobenzene
 Carbon tetrachloride
 Trinitrotoluene ( TNT )
 Nitrosamine
 Vinyl chloride monomer
Zat penyebab kerusakan pada
ginjal
 Arsen
 Insektisida ( Organoklorin)
 Merkuri
 Etylenediaminetetraceticacid (EDTA)
 Methy alkohol
 Klroform
 Fenol
Zat penyebab kerusakan
jantung
 Arsen
 Vinyl chlorida monomer
 Kadmium
 Timah hitam
 Nitrogliserin
 Carbondisulfida
 Carbon monoksida
Labeling bahan

Identifikasi dari bahan


Memberi informasi
tentang sifat /
karakteristik dari bahan.
Memberi informasi
tentang potensi bahaya
dari bahan.
Memuat : Nama bahan,
simbol bahaya dll.
MSDS
(Material Safety Data Sheet)
Memberikan informasi dasar mengenai bahan kimia
dan potensi bahaya serta aspek K3.

Sebagai acuan bagi pekerja yang menggunakan


bahan kimia tsb.

Upaya pengendalian
dan penaggulangannya
apabila terjadi
kecelakaan.
Isi MSDS :
 Identitas bahan & perusahaan
 Komposisi bahan
 Identifikasi bahaya
 Tindakan P3K
 Tindakan penanggulangan kebakaran
 Tindakan terhadap tumpahan & kebocoran
 Penyimpanan & Penanganan
 Sifat-sifat Fisika & Kimia
 Pengendalian & APD
 Reaktifitas & stabilitas
 Informasi Toksikologi
Komposisi bahan
Nama bahan-bahan penyusun suatu
bahan kimia
 Kadar/komposisi bahan
 Register Number international (CAS ; chemical
abstract Services)
 Sinonim/ Nama lain dari bahan
 Berat Molekul
MSDS
Identifikasi Bahaya bahan
 Ringkasan bahaya penting
 Akibat bahaya terhadap kesehatan : Mata, kulit, tertelan, terhirup,
Karsinogenik.
 Tindakan P3K
MSDS
Tindakan Penganggulan keadaan
darurat
 Titik nyala (flash point)
 Daerah / Batas mudah terbakar
 Temperatur auto ignition
 Media pemadaman
 Prosedure Penanganan keadaan darurat
MSDS
Tindakan pencegahan &
kebocoran
 Penanganan tumpahan (kecil) perlu dibuat Instruksi kerja dan APD
yang dipakai
 Penyimpanan bahan : Syarat penyimpanan bahan secara aman,
pencegahan terhadap kebakaran.
 Penanganan kebocoran
MSDS
Sifat Fisika dan Kimia bahan

 Bentuk fisik
 Bau
 Berat jenis
 Titik didih
 Titik lebur
 Kelarutan dalam air
 pH
MSDS
Reaktifitas dan stabilitas
 Kestabilan bahan terhadap suhu/
goncangan serta apakah bahan bersifat
rekatif apabila bercampurdengan bahan
tertentu lain.
 Sifat Reaktifitas dan stabilitas
 Kondisi bahan yang harus dihindari
MSDS
Informasi Toksikologi

 Nilai Ambang batas (NAB)


 LD 50 (oral dan kulit)
 LC 50 (pernapasan)
 Efek lokal
 Efek akut (jangka pendek)
 Efek kronik (jangka panjang)
MSDS
Informasi Ekologi

 Kemungkinan dampak ke lingkungan


 Terjadinya degradasi lingkungan
Pengendalian bahaya
• IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA, ASPEK DAN
DAMPAK
• LABELING
• MSDS
• PENYIMPANAN YANG AMAN
• PROSEDUR PEMINDAHAN YANG AMAN
• PENANGANAN DAN PEMAKAIAN YANG AMAN
• LAPORAN
• LATIHAN DAN PENDIDIKAN
Alat Pelindung diri

 Perlindungan terakhir bila semua sistem pengendalian masih


belum optimal.
 contoh : Masker, sarung tangan, Helm, penutup telinga.

Peralatan pelindung harus dipakai


setiap individu selama di
laboratorium
PELATIHAN DAN KUALIFIKASI

DOSEN, Karyawan, MAHASISWA harus


dilatih agar
mereka tahu:
- Kapan APD diperlukan?
- APD apa yang diperlukan?
- Cara memasang, melepas, menyesuaikan dan
mengenakan APD dengan benar.
- Batasan APD.
- Perawatan, penyimpanan, pemeliharaan, masa
pakai dan pembuangan APD.

CSS Kimia UIN Maliki


ALAT PELINDUNG DIRI

JAS LAB
 Harusnya dipakai diluar pakaian pribadi untuk
menghindari kontaminasi.
◦ Untuk menghindari kemungkinan perpindahan kontaminasi
dari pakaian pribadi ke kendaraan pekerja, rumah dan
anggota keluarga.
 Juga harus diganti secara reguler dan setiap saat
ketika terkontaminasi

COBA LIHAT YANG INI


CSS Kimia UIN Maliki
YANG INI JELAS SALAH ….

Safety
Training
APAKAH INI BENAR ….????

Safety
Training
PELINDUNG TANGAN
Pertimbangan untuk SarungTangan
◦ Tipe sarung tangan Diperlukan ketangkasan
- Kimia & fisika
- bahan
- kekuatan
- Waktu pajanan
- Waktu terobosan
- Ukuran, kenyamanan, dapat dipakai lagi/habis pakai

CSS KIMIA UIN MALIKI


JENIS SARUNG TANGAN
-Lateks, natural rubber
-Polietilena/Etilena-vinil
-Alkohol {“Silver Shield®”}
-Butil
-Viton®
-Nitril (karet akrilonitril-butadiena)
-Neoprena
-Poli vinil klorida (PVC)

CSS KIMIA UIN MALIKI


Sarung tangan
• Cek bahan dan ketebalannya!
• Semakin tebal bahan, semakin aman bagi sarung tangan
• Sering mengganti sarung tangan, makin baik!
• Jangan memegang/menyentuh gagang pintu, pena dan
telepon saat masih menggunakan sarung tangan!

CSS KIMIA UIN MALIKI


Gunakan Sarung Tangan !

Maukah tangan anda seperti ini..?


CSS KIMIA UIN MALIKI
CSS KIMIA UIN MALIKI
ALAT PELINDUNG DIRI

Sepatu yang
menutupi seluruh
kaki

CSS KIMIA UIN MALIKI


Gunakan sepatu yang menutupi seluruh
kaki

STOP

CSS KIMIA UIN MALIKI


NO…!!!
CSS KIMIA UIN MALIKI
CSS KIMIA UIN MALIKI
Alat Pelindung Diri
• Masker/Respirators
Digunakan saat bekerja dengan gas yang korosif
dan beracun

• Sarung tangan/Gloves

CSS KIMIA UIN MALIKI


MASKER LAB KLINIS DAN UMUM

CSS KIMIA UIN MALIKI


ALAT PELINDUNG DIRI

Pelindung Mata -
spesifik sesuai jenis bahaya

CSS KIMIA UIN MALIKI


Alat Pelindung Diri
 Kacamata/goggles keselamatan
- estetis dipakai, bertangkai
- optik gelas pada kacamata dalam kondisi baik

 Pelindung muka
Digunakan untuk bahan yang mudah meledak dan sangat
berbahaya

CSS KIMIA UIN MALIKI


ALAT PELINDUNG DIRI
Pelindung mata:
- Pelindung primer:
- kaca mata pengaman dengan pelindung sisi
melindungi mata dari obyek yang terbang.
- Gogel pengaman mencegah obyek agar tidak masuk
melalui bagian bawah atau sekitar pelindung mata
- Pelindung sekunder
- dikombinasikan dengan kaca mata atau gogle
pengaman.
- tidak melindungi dari bahaya tubrukan

CSS KIMIA UIN MALIKI


Satu percik di MATA diserap 12 X lebih cepat
dari pada di LENGAN

Telinga = 5.4
Kulit kepala= 3.7 Wajah = 4.2
Mata = 12
Telapak tangan = 1.3 Hidung = 6

Lengan = 1
perut = 2

Celah paha = 11

Kaki = 2

CSS KIMIA UIN MALIKI


lilikmfx@gmail.com

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai