Anda di halaman 1dari 11

INDIKATOR-INDIKATOR

MAKRO EKONOMI
Oleh :
Gita Kinanti Mentari
150810301105
1. PRODUK DOMESTIK BRUTO
(PDB)
• Rumus • Apabila konsumsi bertambah, maka akan
PDB = C + G + I + ( X - M ) berpengaruh pada PDB yang akan
meningkat pula. Begitu juga dengan
Keterangan : Investasi, pengeluaran pemerintah dan
C : Konsumsi ekspor bersih apabila mengalami
peningkatan maka jumlah PDB akan
G : Konsumsi Pemerintah meningkat, hal ini dikarenakan komponen-
I : Investasi komponen tersebut berada dalam satu
fungsi linier. Oleh karena itu, setiap negara
X : Ekspor
selalu berusaha untuk meningkatkan
M : Impor konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, dan nilai ekspor bersih.
PDB
• Penurunan perekonomian global yang
  2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 disebabkan oleh krisis finansial global pada
PDB akhir periode 2000an memiliki dampak
(dalam
milyar 539.6 755.0 893.0 918.0 915.0 891.0 861.0 933.0     yang relatif kecil pada perekonomian
USD indonesia dibandingkan dengan dampak
PDB yang dialami negara – negara lain. Pada
(perubaha
4.6 6.2 6.2 6.0 5.6 5.0 4.9 5.0 5.1  
tahun 2009, pertumbuhan PDB indonesia
n %
tahunan)
turun menjadi 4,6 persen hal ini berarti
PDB
bahwa performa pertumbuhan PDB pada
perkapita negara ini merupakan salah satu yang
(dalam
USD)
2,263 3,167 3,688 3,741 3,528 3,442 3,329 3,603    
terbaik diseluruh dunia.
2. INDEKS HARGA KONSUMEN
• Rumus • Indeks harga konsumen adalah nomor
indeks yang dapat menghitung harga rata-
rata barang dan jasa yang
telah dikonsumsi oleh konsumen.
• Keterangan : • Biasanya suatu negara menggunakan IHK
• Pn : Harga sekarang untuk mengukur tingkat inflasi yang
terjadi, selain itu dapat menjadi
• Po : Harga pada tahun dasar pertimbangan dalam menyesuaikan gaji,
upah, dana pensiun, dan kontrak lainnya
3. INFLASI
•  Rumus • Inflasi merupakan suatu keadaan dimana
adanya kecenderungan kenaikan harga
barang dan jasa secara umum yang
berlangsung secara terus – menerus
Keterangan : (kontinu) akibat tidak seimbangnya arus
In : Inflasi
barang dan arus uang dalam suatu
IHKn : Indeks harga konsumen tahun dasar
perekonomian. Dari rumus tersebut kita
IHKn-1 : Indeks harga konsumen tahun sebelumnya
bisa lihat bahwa IHK atau indeks harga
konsumen, dapat dikerahui besarnya laju
kenaikan harga – harga secara umum pada
periode tertentu, yang biasanya setiap satu
bulan, tiga bulan dan 1 tahun.
INFLASI
Tahun Inflasi • Data tersebut diatas dapat menunjukkan
2009 4.8
bahwa karakteristik tingkat inflasi yang
2010
kurang stabil di Indonesia menyebabkan
5.1
deviasi yang lebih besar dari proyeksi
2011 5.4 inflasi tahunan, Akibat dari ketidakjelasan
2012 4.3
inflasi semacam ini adalah terciptanya
2013
biaya-biaya ekonomi, seperti biaya
8.4
peminjaman yang lebih tinggi di negara ini
2014 8.4 (domestik dan internasional) dibandingkan
2015 3.4 dengan negara-negara berkembang lainnya.
2016
Saat rekam jejak yang baik mengenai
3.0
mencapai target inflasi tahunan terbentuk,
2017 3.6 kredibilitas kebijakan moneter yang lebih
2018   besar akan mengikutinya.
4. TINGKAT KEMISKINAN
• Rumus • Untuk mengukur kemiskinan, BPS
Garis Kemiskinan = GKM + GKNM menggunakan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar (basic needs
approach). Dengan pendekatan ini,
Keterangan : kemiskinan dipandang sebagai ketidak-
mampuan dari sisi ekonomi untuk
GKM : Garis Kemiskinan Makanan memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
GKNM : Garis Kemiskinan Non Makanan bukan makanan yang diukur dari sisi
pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah
penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran perkapita perbulan dibawah
garis kemiskinan.
TINGKAT KEMISKINAN
KEMISKINAN RELATIF (% DARI POPULASI ) • Penurunan kemiskinan nasional secara
perlahan dan konsisten. Namun, pemerintah
2009 14.2 Indonesia menggunakan persyaratan yang
2010 13.3
tidak ketat mengenai definisi garis
kemiskinan, sehingga yang tampak adalah
2011 12.5 gambaran yang lebih positif dari
kenyataannya.
2012 11.7

2013 11.5

2014 11.0

2015 11.1

2016 10.9
5. TINGKAT PENGANGGURAN
• Rumus • Perbandingan diantara jumlah angkatan
Tingkat pengangguran = jumlah kerja yang menganggur dengan angkatan
pengangguran / jumlah angkatan kerja × 100 kerja keseluruhannya disebut tingkat
% pengangguran
• Untuk mengukur tingkat pengangguran
pada suatu wilayah bisa didapat dari
 persentase membagi jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja
TINGKAT PENGANGGURAN
Tahun
% dari total tenaga • Tabel tersebut menunjukkan penurunan
kerja
angka pengangguran (yang terbuka) yang
2009 7.9
cepat di antara tahun 2006 dan 2012 waktu
2010 7.1 Indonesia diuntungkan saat 2000s
2011 6.6 commodities boom
2012 6.1 • Saat itu ekonomi Indonesia tumbuh dengan
2013 6.2 cepat maka menghasilkan banyak pekerjaan
2014 5.9 baru di tengah aktivitas ekonomi yang yang
2015 6.2
tumbuh. Alhasil, angka pengangguran
2016 5.6
Indonesia turun.
2017 5.5

2018 5.1
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai