Anda di halaman 1dari 16

HOSPITALISASI

PADA ANAK
Pendahuluan
 Pengalaman hospitalisasi  berkesan
 1/3 anak pernah di rawat sebelum dewasa
 Kebanyakan di RSU --> tidak punya bangsal anak
khusus
 Anak dirawat --> stress bagi anak dan keluarga,
gunakan koping, tidak berhasil --> krisis
 Anak sakit di bawa IGD --> bukan khusus anak,
staf tdk dilatih hadapi anak --> stress>>>
 Tenaga kesehatan: perlu mendengarkan dan
mengidentifikasi persepsi perasaan anak dan
keluarga
PENGERTIAN
Hospitalisasi  proses karena suatu alasan yg
terencana atau darurat, mengharuskan anak utk tinggal
di RS menjalani terapi & perwtn sampai dipulangkan
kembali ke rumah

Askep tdk hy berfokus pd anak…., ttp


juga pd ortu
Reaksi Anak
terhadap Hospitalisasi

Rx bersifat individu  tgt pd


usia perkemb anak,
pengalaman sblmnya thd sakit,
sistem pendukung yg tersedia &
kemampuan koping yg dimiliki

Rx umum  kecemasan, kehilangan, perlukaan


tbh & rasa nyeri
Masa Bayi (0-1 thn)
Msl utama  dampak perpisahan dg ortu  ggn
pembentukan rasa percaya & kasih sayang
Usia > 6 bln  stranger anxiety : cemas dgn org
yg tdk dikenal & karena perpisahan dg ibunya
Rx yg sering muncul : menangis, marah dan byk
melakukan gerakan
Cemas bila ditinggalkan ibunya  nangis keras
Respon thd nyeri  nangis keras, pergerakan tbh
banyak & ekspresi wjh yg tdk menyenangkan
Masa Toddler (2-3 thn)
Rx  sesuai sbr stess  utama “perpisahan”
Respon perilaku ada 3 tahapan :
Protes  nangis kuat, menjerit panggil ortu,
menolak perhatian yg diberikan org lain
Putus asa  menangis berkurang, anak tdk aktif,
kurang minat utk bermain & makan, sedih & apatis
Pengingkaran (denial)  scr samar
mulai menerima perpisahan, membina hub scr dangkal
& anak mulai terlihat menyukai lingk
Masa Prasekolah ( 3 – 6 thn)
Reaksi thd perpisahan :
Menolak makan
Menangis pelan
Sering bertanya
Tidak kooperatif
Kehilangan kontrol :
Pembatasan aktifitas sehari-hari dan kehilangan kekuatan
diri
Dirawat merupakan hukuman  malu, bersalah, takut
Takut thd perlukaan  menganggap tindakan dan
prosedur akan mengancam integritas  agresif, ekspresi
verbal, dependent
Usia Sekolah (6 – 12 thn)
Cemas  perpisahan dgn kelompok sosial
Kehilangan kontrol :
Perubahan peran dlm keluarga
Kelemahan fisik
Takut mati
Kehilangan kegiatan dlm kelompok
Reaksi thd nyeri :
Mampu mengkomunikasikan rasa nyeri
Mampu mengontrol perilaku jika merasa nyeri 
dengan cara : menggigit bibir, mengenggam
sesuatu dgn erat
Usia Remaja (12-18 thn)
Cemas  akibat perpisahan dgn teman sebaya
Kehilangan kontrol karena pembatasan fisik /
ketergantungan  menolak, tdk kooperatif,
menarik diri
Penyakit / pembedahan  perasaan tdk aman 
respon :
Banyak bertanya
Menarik diri dan
Menolak org lain
Reaksi Org Tua thp Hospitalisasi Anak
Berbagai macam perasaan muncul pd org tua yaitu : takut, rasa
bersalah, stress dan cemas (Halsom and Elander, 1997)
Perasaan org tua tdk boleh diabaikan karena apabila org tua
merasa stress, hal ini akan membuat ia tdk dpt merawat
anaknya dgn baik dan akan menyebabkan anak menjadi
semakin stress
Perasaan sedih, muncul anak kondisi terminal, menjelang ajal
dan tdk ada harapan anak sembuh
Pd kondisi ini org tua menunjukkan perilaku isolasi atau tdk
mau didekati org lain, bahkan bisa tdk kooperatif thd
petugas kesehatan
Perasaan frustasi; dirawat terlalu lama dan tak
adekuatnya dukungan keluarga & klg tdk kooperatif
Reaksi Saudara Kandung
terhadap Perw Anak di RS
Reaksi yg sering muncul pd saudara kandung
(sibling) thd kondisi ini adl : marah, cemburu, benci
dan rasa bersalah.
Marah  jengkel thd org tua yg dinilai tdk
memperhatikan
Cemburu  dirasakan orrg tua lbh mementingkan
saudaranya yg sedang sakit
Rasa bersalah  anak berfikir mungkin saudaranya
sakit akibat kesalahannya
Penanganan :
Org tua pd dasarnya tdk boleh membedakan
perlakukan pd anak yg sedang sakit dan dirawat di RS
dgn saudara kandung lainnya di rumah
Selain kehadiran fisik org tua di RS, perhatian dlm
bentuk lain mis : uang, makanan dan hal lain yg
berhubungan dgn perw anak di RS menuntut org tua
utk memprioritaskannya dibanding keperluan anak
lain
Intervensi Keprw dalam Mengatasi
Dampak Hospitalisasi
Upaya :
Meminimalkan rasa takut thd cedera tbh dan rasa nyeri dpt
dilakukan dgn cara :
1. Mempersiapkan psikologis anak dn org tua
2. Lakukan permainan sebelum tindakan
3. Pertimbangkan utk menghadirkan org tua
4. Tunjukkan sikap empati
Meminimalkan stresor : mencegah/meminimalkan dampak
perpisahan dpt dilakukan dgn cara :
1. Melibatkan org tua berperan aktif (rooming in)
2. Modifikasi rgn rawat seperti di rumah
3. Mempertahankan kontak dgn kegiatan sekolah
Memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak :
1. Membantu perkembangan anak
2. Hospitalisasi dpt dijadikan media utk belajar org
tua.
3. Utk meningkatkan kemampuan kontrol diri dpt
dilakukan dgn memberi kesempatan pd anak
mengambil keputusan
4. Fasilitasi anak utk tetap menjaga kemampuan
perkembangannya
Memberi dukungan pd anggota keluarga lain :
1. Berikan dukungan pd keluarga utk mau tinggal dgn
anak di RS
2. Bila perlu, fasilitasi keluarga utk berkonsultasi pd
psikolog/ahli agama,
3. Beri dukungan keluarga utk menerima kondisi
anaknya dgn nilai-nilai yg diyakini
4. Bila perlu, fasilitasi utk menghadirkan saudara
kandung
Selamat
belajar

Anda mungkin juga menyukai