syariah
Jimi Alfian
(118210832)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
101001101001000010101
0011110111011011011010
101000011100101011001
010100111010100010101
0001011010110110110100
010101110001010100010
1000101110101100010011
010011010010000101010
0111101110110110110101
010000111001010110010
101001110101000101010
0010110101101101101001
01 Prinsip Pertanggungjawaban
02 Prinsip Keadilan
03 Prinsip Kebenaran
Dasar Hukum Akuntansi Syari’ah
01
Dilaporkan secara benar (QS. 10:5)
02
Cepat dalam pelaporannya (QS.2:202, 19:4,5)
03
Dibuat oleh ahlinya (akuntan) (QS.13:21, 13:40)
04
Tearang, jelas, tegas & informatif (QS. 17:12, 14:41)
05
Memuat informasi yang menyeluruh (QS.6:552, 39:10)
Ciri-ciri Akuntansi Syari’ah
06
Informasi ditujukan kepada semua pihak yang terlibat dan
membutuhkan (QS.2:212, 3:27) 07
Terperinci dan teliti (QS.65:8)
08
Tidak terjadi manipulasi (QS.69:20, 78:27)
09
Dilakukan secara kontinyu (tidak lalai) (QS.21:1, 38:26)
Perbedaan Akuntansi syariah dengan Akuntansi konvensional
Aktiva dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu
modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan di
dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang
(cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang
milik dan barang dagang.
Dalam konsep syariah, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang
sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai
perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagi sumber
harga atau nilai.
Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari
menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba
yang bersifat mungkin, sedangkan konsep syariah sangat memperhatikan hal itu
dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang
berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko.
Perbedaan Akuntansi syariah dengan Akuntansi konvensional
Aktivitas
Perbedaan yang pertama terletak pada aktivitas pembukuan kedua laporan tersebut. Laporan keuangan syariah
menerapkan aktivitas meliputi kewajiban, investasi tidak terikat serta ekuitas.
Sudut pelaporannya
Pada segi pelaporannya, laporan keuangan konvensional mengandung lebih sedikit unsur laporan keuangan.
Unsur laporan keuangan yang terdapat pada laporan keuangan konvensional adalah laporan laba rugi, laporan
arus kas, laporan neraca, laporan perubahan modal (ekuitas), serta laporan catatan atas laporan keuangan.
Bedanya dengan laporan keuangan syariah adalah, laporan keuangan syariah memiliki unsur laporan arus kas,
laporan laba rugi, laporan neraca, laporan perubahan modal.
Selain itu laporan keungangan syariah juga memiliki unsur laporan rekonsiliasi pendapatan serta bagi hasil,
laporan perubahan dana investasi, laporan sumber dana serta penggunaan dana zakat, laporan penggunaan
dana kebaikan.
Perbedaan Laporan Keuangan Syariah
dengan Laporan keuangan Konvensional
Pos pembukuan
Selanjutnya, pada pos pembukuan syariah terdiri dari piutang murabah, piutang salam, piutang isthisna, dan
piutang qardh. Ssedangkan pada pos pembukuan konvensional tidak terdapat hal-hal seperti itu, yang ada
hanya terdiri dari nama pemilik akun piutang dagang.
Kelebihan Akuntansi Syariah