Anda di halaman 1dari 11

Pengantar

Sosiologi hukum
Dr. Yenny Febrianty,SH.MHum.Mkn
P E N G E RT I A N
SOSIOLOGI
• Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan
manusia dalam masyarakat dalam proses
pertumbuhannya dapat dibedakan dengan ilmu-
ilmu kemasyarakatan lain seperti Ilmu Ekonomi,
Sejarah Hukum, Antropologi, Ilmu Kejiwaan dan lain
sebagainya.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 2
Hubungan individu dan masyarakat pada hakikatnya merupakan hubungan
fungsional; artinya hubungan antara individu dalam suatu kolektivitas
merupakan kesatuan yang terbuka dan ketergantungan antara satu sama
lainnya.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 3


3 BAGIAN TINGKAT KEJADIAN

- MAKRO
- MIKRO
- MESO

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 4


MAKRO
Pada tingkat makro, kita akan membicarakan tentang
hubungan interaksi antara dua satuan besar, yaitu
masyarakat dan hukum.
Misalnya, analisis sosiologi makro ingin mengetahui
“pengaruh faktor sosial terhadap kesempatan pendidikan
dasar di Indonesia”. Termasuk ke dalam faktor sosial di sini
misalnya adalah jenis kelamin, kelas (strata sosial),
etinisitas, dan seterusnya.
MIKRO
perilaku substansi dari orang-orang yang berhubungan dengan
hukum, baik sebagai warga negara biasa maupun sebagai
MESO pemegang jabatan atau pekerjaan hukum.

yaitu menyangkut kelembagaan hukum atau interaksi


antara lembaga-lembaga tersebut.
Perilaku kelembagaan dimaksudkan tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh lembaga-lembaga hukum yang
bersifat layak sebagaimana biasanya lembaga-lembaga
sosial yang lain.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 5


Objek Kajian Sosiologi Hukum

Sosiologi hukum adalah cabang kajian khusus dalam keluarga besar ilmu-ilmu sosial yang disebut
sosiologi. Kalaupun sosiologi hukum juga mempelajari hukum sebagai seperangkat kaidah khusus,
maka yang dikaji bukanlah kaidah-kaidah itu sendiri melainkan kaidah-kaidah positif.

Yang dimaksudkan dengan “hukum” sebagai kaidah atau norma positif ialah sebagai kaidah atau
norma sosial yang telah ditegaskan sebagai hukum dalam bentuk perundang-undangan. Artinya,
hukum
yang demikian itu hanya akan dilihat sebagai dasar pembenar yang dibenarkan untuk dirujuk oleh
para penguasa pemerintahan ketika penguasa ini bekerja mengendalikan perilaku-perilaku
masyarakat (dengan tujuan agar keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat dapat terwujud).

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 6


• Mengkaji hukum dalam wujudnya menurut istilah Donald Black (1976:2-4)
sebagai government social control “sosiologi hukum mengkaji hukum sebagai seperangkat
kaidah khusus yang berlaku serta dibutuhkan guna menegakkan ketertiban dalam kehidupan
masyarakat”.
• Dalam kaitan pengendalian social tersebut, Sosiologi hukum dikaji sosialisasi, yaitu suatu
proses yang berusaha membentuk warga masyarakat sebagai makhluk social yang menyadari
eksistensi berbagai kaidah social yang ada di masyarakat mencakup kaidah hukum, kaidah
moral, kaidah agama, dan kaidah social lainnya, dan dengan kesadaran tersebut diharapkan
warga masyarakat menaatinya. 
• Obyek utama sosiologi hukum lainnya adalah stratifikasi. bahwa stratifikasi yang menjadi
bahasan sosiologi hukum bukanlah stratifikasi hukum, seperti konsep Hans Kelsen
dengan gurndnorm teorinya, Dalam hal ini dibahas bagaimana dampak adanya stratifikasi
social itu terhadap hukum dan pelaksanaan hukum.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 7


Aliran Sosiologis dalam Ilmu Hukum

Aliran sosiologis dalam ilmu hukum yang berasal dari pemikiran orang Amerika bernama
Roscoe Pound dalam bahasa asalnya disebut The Sociological Jurisprudence adalah suatu
aliran pemikiran dalam jurisprudence yang berkembang di Amerika Serikat sejak tahun
1930-an.

Aliran dalam ilmu hukum ini disebut sociological karena dikembangkan dari pemikiran
dasar seorang hakim bernama Oliver Wendel Holmes perintis pemikiran realisme dalam
ilmu hukum mengatakan bahwa "sekalipun hukum itu memang benar merupakan sesuatu
yang dihasilkan lewat proses-proses yang dapat dipertanggungjawabkan menurut
imperativa-imperativa logika, namun the life of law has not been logic, it is experience"

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 8


Terdapat dua aliran yang mengembangkan sosiologi hukum yaitu :

1. Aliran Positif. Aliran ini hanya ingin membicarakan kejadian yang


dapat diamati dari luar secara murni. Donald Black menyatakan
perihal terjadinya kekaburan antara ilmu (science) dan kebijaksanaan
(policy) dalam sosiologi hukum.
2. Aliran Normatif Menurut aliran ini, hukum bukan merupakan fakta
yang teramati tetapi merupakan suatu institusi nilai. Hukum
mengandung nilai-nilai dan bekerja untuk mengekspresikan nilai-nilai
tersebut dalam masyarakat. Menurut aliran ini, hukum bersifat
derivartif, karena itu tidak dapat dipisahkan dari institusi primer
seperti politik dan ekonomi.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 9


KESIMPULAN
sosiologi hukum adalah cabang khusus sosiologi, maka
metode yang dikembangkan adalah metode yang telah
dilazimkan dalam sosiologi itu,juga sosiologi mencoba
melihat objek-objek kajiannya dengan kacamata
penglihatan deskriptif. Dan Sosiologi Hukum “hanya”
akan memberikan keadaan kualitas atau kuantitas
objeknya sebagaimana “apa adanya”

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 10


SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 11

Anda mungkin juga menyukai