Indah Sundari S Wanita Muhamad Rufiat Nabila Puspita S Nadiya Nurazizah Sifa Nur Fitriani Kelompok 6 Yuliana Zulfa Fauziah R
Dra.Hj Erna Mesra,M.Kes
Perkembangan Seksual Setelah melewati masa remaja, setiap orang akan merasakan suatu dorongan seksual. Dorongan seksual adalah perasaan erotis terhadap lawan jenis, dengan tujuan akhir melakukan hubungan seksual. Pada awal masa remaja, dorongan seksual muncul karena pengaruh hormon testosteron pada pria dan hormon esterogen pada wanita. Namun demikian, berbagai faktor lain ternyata juga berperan dalam menimbulkan dorongan seksual, seperti faktor psikis, rangsangan seksual dari luar, dan pengalaman seksual sebelumnya. Seks merupakan kegiatan fisik. Para ahli seks telah mengatakan siklus respon Sedangkan seksualitas didefinisikan seksual terdiri dari beberapa tahapan atau fase. secara luas sebagai suatu keinginan Definisi dari setiap tahap berubah-ubah dan untuk menjalin kontak, kehangatan, seseorang mungkin tidak sadar atas apa yang kemsraan, atau mencintai. Dorongan dialami tubuh mereka pada setiap tahap. Lamanya seksual akan semakin kuat jika ada waktu yang dihabiskan seseorang untuk rangsangan dari luar, baik yang mengalami setiap tahap, dan bahkan urutan dari bersifat fisik maupun psikis. tiap tahapan mungkin bervariasi pada setiap orang. Rangsangan itu dapat berupa audiovisual maupun sentuhan. Meskipun siklus respons seksual pada laki-laki dan perempuan tidak dapat dibedakan secara jelas karena terdapat perbedaan antara satu orang dengan lainnya, berdasarkan perubahan anatomi dan faali pada saat terjadinya hubungan seks, siklus respons seksual pada pria dan wanita dapat dibagi menjadi 4 fase. Fase tersebut adalah :
01 Fase Perangsangan (Excitement Phase)
02 Fase Dataran Tinggi (Plateau Phase)
03 Fase Orgasme (Orgasmic Phase)
04 Fase Resolusi (Resolution Phase)
Fase Perangsangan (Excitement Phase)
Fase Perangsangan (Excitement Phase) adalah
tahap pertama pada siklus respon seksual, dimana Adanya keinginan untuk melakukan hubungan seksual yang dapat berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam. Your Picture Here
Pada fase ini bangkitnya gairah
dapat disertai oleh respon-respon phisik dan mental atau rangsangan phisik: 1. Meningkatnya tekanan otot-otot 2. Denyut jantung yang semakin cepat dan nafas yang memburu 3. Kulit yang menjadi memerah (terkadang timbul semburat merah di sekitar dada dan punggung) 4. Puting yang mengeras 5. Aliran darah menuju organ genital yang meningkat, yang berakibat klitoris dan labia minora (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi basah serta penis pria menegang. 6. Organ intim (vagina) wanita secara umum menjadi basah. 7. Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh serta organ intim wanita merekah Fase Dataran Tinggi (Plateau Phase)
Fase Dataran Tinggi (Plateau Phase) adalah
fase kedua dari respon seksual dimana fase ini merupakan kelanjutan tahap exitement atau rangsangan awal yang berupa bangkitan seksual mencapai derajat tertinggi yaitu sebelum mencapai ambang batas yang diperlukan untuk terjadinya orgasme. Your Picture Here
Pada fase ini bangkitnya gairah
dapat disertai oleh respon-respon phisik antara lain : 1. Organ intim wanita yang semakin mengembang karena meningkatnya aliran darah serta perubahan kulit sekitar organ intim menjadi ke-ungu-an dan menjadi lebih gelap. 2. Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang nyeri bila disentuh) dan terkadang kembali masuk tertutup klitoris untuk menghindari perangsangan oleh penis. 3. Adanyapeningkatan dalam tingkat pernapasan, denyut jantung, dan tekanan darah 4. Otot mengejang di kaki, muka dan tangan 5. Meningkatnya ketegangan otot Fase Orgasme (Orgasmic Phase)
Fase Orgasme (Orgasmic Phase) adalah fase
ketiga dalam siklus respon seksual yaitu pelepasan tiba-tiba ketegangan seksual yang terkumpul, yang mengakibatkan kontraksi otot ritmik di daerah pinggul yang menghasilkan sensasi kenikmatan yang tinggi dan diikuti relaksasi yang cepat. Ini biasanya berlangsung untuk beberapa detik. Your Picture Here
Pada fase ini bangkitnya gairah
dapat disertai oleh respon-respon phisik antara lain : 1. Kontraksi otot yang tak beraturan dan tidak terkontrol 2. Tekanan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi puncak dengan kebutuhan oksigen yang masimal. 3. Otot sekitar kaki yang mengejang penuh. 4. Pelepasan yang tiba-tiba dari tekanan seksual 5. Pada wanita organ intim akan berkontraksi, rahim akan terus berkontraksi. 6. Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan cenderung keluar dari pori-pori tubuh. Fase Resolusi (Resolution Phase)
Fase Resolusi (Resolution Phase) adalah fase
terakhir pada siklus respon seksual yaitu merupakan fase yang mengembalikan keadaan genitalia dan sistem- sistem tubuh kembali ke keadaan semula (sebelum terangsang). Fase reolusi adalah Proses kembalinya tubuh pada keadaan semula , dalam kondisi ini tubuh mengalami relaksasi sehingga terasa lebih ringan dan beban seolah telah lepas. Pada fase ini juga dihasilkan feniletilamin yang mempengaruhi perasaan senang. Your Picture Here
Fase resolusi ditandai dengan
relaksasi, keintiman,dan seringkali kelelahan. Sering kali perempuan tidak memerlukan fase resolusi sebelum kembali ke aktivitas seksual dan kemudian orgasme, Beberapa wanita mampu melanjutkan fase orgasme tersebut dengan sedikit rangsangan dan inilah yang disebut sebagai multiple orgasme. Gambar Siklus Seksual Pada Wanita