Final Laporan KPD Kemenko PMK Dan Kemensos
Final Laporan KPD Kemenko PMK Dan Kemensos
MULTIPIHAK
DALAM
RESPONS
COVID-19
Laporan untuk minggu tgl. 14 – 18 Sept.
2020
DAFTAR ISI:
• Pemetaan siapa melakukan apa (3W) per tanggal 11 September 2020
(hal. 3-5)
• Capaian Rencana Respons Multi Sektor (MSRP) Penanganan Covid-19
Tim Mitra Kemanusiaan (HCT) dan Tim Negara Perserikatan Bangsa-
Bangsa (UNCT) Berdasarkan Indikatornya (hal. 6-12)
• Update progress, permasalahan dan usulan solusi dari Klaster Nasional
Penanggulangan Bencana dan SEJAJAR (hal. 15-35)
• Daftar Koordinator Klaster Nasional dan focal point mitra pendukung
Klaster Nasional dan jejaring lainnya (hal. 36-38)
*
*
Jumlah LSM/OMS, BADAN PBB, PRAMUKA DAN UNIVERSITAS
PER 18 SEPTEMBER 2020
*https://bit.ly/Kolaborasi_Multipihak_3W
Total jumlah kegiatan: 4.275 di 34 provinsi
600
552
500
417
400 379
302 300
300
258
213
200
170 166
155
100 95
100 85
72 59
57 47
43 43 39 34 34 30
26 22 22 20 19 17 17 17 15 14 13
0
t li l l l bi
rta ah NT
T ra ah mur lBar en ng B a
pu umu
t
ar
a rta Ba ng eh m se au ia
u
ba
r
lu
t
ra
t
be ul
u
al
o se ng tra luku lba
r ra
ka ng Ba ng i nt lte NT U t yaka pu Ac Kalti um Ri R Su Ba . Ba gk nt al lte am Sul ta
J a e e T Ka
B a u Pa S m S p. Su
m
a n ro K a J M
a S u
l.
U
iT w
a
a
T a S
uk
u g La Ke pu p Be Go
K
Ka
es Ja a w J aw al Yo Pa Ke
w J M
la
Su
Jumlah kegiatan
Kesehatan - respons COVID-19 1,384
Pendidikan 833
Air, Sanitasi dan Hygiene 931
Area Kegiatan
*
Update terbaru
Progress, permasalahan dan usulan solusi*
*Catatan – warna:
Coklat: permasalahan, usulan solusi dan target baru.
Hijau: permasalahan dan solusi yang disampaikan dalam laporan sebelumnya dengan
progress berwarna kuning.
Merah: permasalahan telah diselesaikan.
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 18 September 2020)
Klaster Logistik
Progress Rincian
Koordinasi Rapat koordinasi dilakukan secara berkala setiap bulan (sebelumnya setiap 2 mingguan) terbuka untuk anggota dan
atau semua pihak yang membutuhkan informasi terkait layanan Klaster Nasional Logistik.
Manajemen informasi Portal IM khusus Indonesia dikelola oleh Klaster Logistik Global, memuat berbagai dokumen: Konsep Operasi, SOP,
Notulen Rapat, Aturan terkait, dll. (https://logcluster.org/countries/IDN);
Share point (lokal) menyimpan berbagai dokumen, daftar penyedia layanan logistik, daftar kontak, dll. Untuk
internal anggota (https://wfp.sharepoint.com/sites/KlasterNasionalLogistik);
Peta Konsep Operasi yang selalu diperbaharui (per 2 bulan): https://bit.ly/2BX8o0d
Menjembatani informasi (prosedur, panduan, kebijakan dan aturan) antara Pemerintah (Kemenkes) terkait APD
kepada produsen/supplier APD di Indonesia (300-an perusahaan/UMKM)
Pengembangan SOP terkait penerimaan bantuan Internasional (BNPB, ALFI & DJBC)
Daftar peraturan yang dikeluarkan pemerintah selama masa pandemi di Indonesia
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 18 September 2020)
Klaster Logistik
Progress Rincian
Layanan operasi ALFI (Asosiasi Logistik & Freight forwarding Indonesia):
logistik melalui dunia 1. Layanan kepabeanan di entry points untuk semua pihak (a) Bandara Soekarno-Hatta, (b) Bandara Halim Perdana Kusuma,(c)
Pelabuhan Tanjung Priok; (d) Surabaya; (e) Semarang; (f) Medan; (g) Makassar; (h) Denpasar
usaha 2. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dari titik masuk ke berbagai Provinsi (user: BNPB)
PT Pos Indonesia:
3. Penyediaan ruangan penyimpanan di kantor-kantor Pos seluruh Indonesia;
4. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dan bansos ke daerah (users: Kemenkes, Kemensos, BNPB);
ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia):
5. Fokus pada pengiriman logistik medis via udara ke berbagai Provinsi
6. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dan non medis;
Telah dilakukan Pemetaan Kapasitas Logistik mencakup layanan: Storage, Cold Storage, Handling, and Transport. Laporan
akan disampaikan segera setelah mendapat konfirmasi final dari dunia usaha. Provinsi: Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatra Barat, Sumatra Utara, DIY, Papua, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Tengah, DKI Jakarta dan Bali.
Daftar produsen lokal terkait APD dan Alkes dari Kementerian Perindustrian: akan di-share kepada anggota Klaster sesuai
pertemuan rapat koordinasi rutin Klaster Logistik 18 September 2020.
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 18 September 2020)
Klaster Logistik
Progress Rincian
Dukungan kepada Koordinasi Umum dengan Provinsi dilakukan secara ad-hoc, termasuk pemetaan Kapasitas logistik. Aktivasi Klaster
Pemda Logistik ditingkat Provinsi sedang diinisiasi. Dukungan aktivasi koordinasi ditingkat daerah akan diinisiasi dengan
provinsi Sulawesi Selatan & Kalimantan Selatan.
1. Sulawesi Selatan (regional hub):
• Pertemuan dengan peserta perwakilan stakeholders di 6 provinsi di Sulawesi (pertemuan pertama: 49
orang, pertemuan kedua 41 orang); dihadiri BNPB, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, PMI,
BUMN, dsb. Agenda: identifikasi kesenjangan logistik berdasarkan hasil pengkajian kapasitas logistik,
pengembangan Konsep Operasi logistik untuk penanganan COVID19, dan Identifikasi Aktor/Pelaku
operasi logistik darurat COVID19 (3W), serta distribusi kuesioner pemetaan kapasitas 6 provinsi.
• Mengadakan pertemuan tindak lanjut dengan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi. Agenda: Sosialisasi
& Pengembangan Strategi Logistik Untuk Hub Regional Sulawesi Dalam Menghadapi Pandemi COVID-
19; khususnya pengembangan konsep operasi dan pemetaan kapasitas logistik. Minggu ini dilakukan
pertemuan tindak lanjut dengan tiga provinsi yang sebelumnya kurang terwakili: Sulawesi
2. Kalimantan Selatan: aktif dalam diskusi pembentukan SK klaster provinsi Kalimantan Selatan dengan BPBD
Kalsel, BNPB, PMI, dan berbagai stakeholders lokal.
Pembelajaran & Sejalan dengan mendukung kegiatan operasi logistik, Klaster Nasional Logistik bersama BNPB membentuk tim
Pemantauan yang bertujuan memonitor, menganalisa dan mengevaluasi peran dan tanggungjawab sesuai dengan kesepakatan
dalam Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (UTTJ).
Menyelesaikan draf panduan FGD untuk pembelajaran dan pemantauan kegiatan operasi klaster nasional logistik,
dan berkoordinasi dengan BNPB untuk rapat pembahasan hal terkait.
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 18 September 2020)
Klaster Logistik
Progress Rincian
Knowledge Webinar ‘Strategi Rantai Pasok Kemanusiaan dalam masa Covid-19 di Indonesia’ tanggal 28 Juli 2020 dihadiri oleh
Sharing/multi actors total 169 peserta (P:48/L:121);
discussion Diskusi peningkatan kesadaran bersama ditingkat LSM/masyarakat tentang pentingnya manajemen logistik yang
baik, tanggal 16-18 Juni, dengan total peserta 477 orang (P:347/L:130);
Pelatihan untuk anggota TAGANA, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur tanggal 25-26 Juni ; Jawa Tengah dan
Kalimantan Selatan 20-24 Juli; Jawa Barat dan NTT; 14 – 21 Agustus. Total peserta 930, L:754, P:176. Akan
dilakukan pelatihan serupa untuk TAGANA Banten di pertengahan bulan September.
Evaluasi Pelatihan TAGANA tahap 1 dan pembahasan rencana tahap 2 sesuai dengan hasil evaluasi.
Rantai pasok komersial, bekerja sama dengan KemenKo PMK;
FGD 1, Penetapan Definisi, Daftar dan Prioritas Barang Penting Komersial di masa Pandemi COVID-19 di
Indonesia, total peserta 62 orang (L:37/P:25). Barang penting yg di sepakati bersama KemenKo PMK untuk
prioritas pemetaan rantai pasok adalah: Buah jeruk, telur, dan hand-sanitizer.
Rangkaian FGD kedua untuk pemetaan rantai pasok komersial mulai dilakukan di tanggal 27 Agustus 2020,
dengan beberapa perusahaan dan stakeholders terkait. Pertemuan-pertemuan sejenis akan dilakukan hingga
bulan September, dan hasil pemetaan untuk ketiga komoditas penting akan disampaikan pada pertemuan di
bulan September. Sampai saat ini sudah dilakukan 9 FGD untuk 3 komoditi penting (Hand Sanitizer, telor, dan
Buah Jeruk.
Mempersiapkan webinar penyampaian hasil pemetaan/hasil FGD yang akan dilaksanakan tanggal 23 dan 25
September 2020.
Permasalahan dan Usulan Solusi Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 18 September 2020)
No Permasalahan Solusi Target/progress
1 Kebutuhan akan sumber daya dan kapasitas Klaster Logistik telah selesai melakukan pemetaan kapasitas logistik dunia September 2020
logistik semakin meningkat seiring usaha di 14 Provinsi: Jawa Timur, Sulawesi Selatan,Kalimantan Selatan, Jawa
meningkatnya kasus COVID-19 di beberapa Barat, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sumatera
daerah. Barat, Papua, Banten, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Draf laporan sedang
dalam proses konsultasi eksternal.
2 Kebutuhan penyimpanan pendingin yang Akan dilakukan koordinasi untuk membahas antisipasi penyimpanan vaksin Ongoing
cukup dan memadai harus segera tersedia COVID-19, dengan Kemenkes, BNPB, Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia
untuk antisipasi vaksin COVID-19. (ARPI), WHO, dan berbagai pihak swasta. Minggu ini telah dilakukan
pemetaan kapasitas penyimpanan dengan kontrol suhu yang dimiliki oleh
anggota ARPI; dan ARPI sendiri sudah aktif bergabung dalam klaster logistik.
3 Dukungan kepada Pemda Dukungan kepada Pemda khususnya dalam memastikan kapasitas logistik Ongoing
yang tersedia didaerah dimanfaatkan secara maksimal dan terbangun
koordinasi antara semua pihak termasuk pihak swasta. Di Sulawesi sedang
dilakukan koordinasi lebih lanjut untuk kerjasama antar pihak kebencanaan.
4 Dalam rapat koordinasi klaster logistik pada Koordinasi dengan Klaster Kesehatan (Pusat Krisis Kesehatan) dalam Ongoing
24 Juli, diangkat permasalahan terkait membagi tugas dan tanggungjawab masing-masing klaster. Tim telah
pembagian peran dan tanggungjawab antara terlibat dalam rapat koordinasi klaster kesehatan dan turut berkontribusi
klaster logistik dan klaster kesehatan dalam menunjang aspek-aspek logistik sesuai diskusi.
5 Peningkatan kapasitas medis di tingkat Kerjasama dengan PKK Kemenkes dan WHO dalam mengidentifikasi dan Dalam diskusi
daerah mengimplementasikan kegiatan pelatihan logistik medis yang dibutuhkan
oleh daerah. Dengan ARPI, juga akan dilakukan peningkatan kapasitas untuk
penanganan barang-barang yang membutuhkan fasilitas pendingin dalam
penanganan dan penyediaannya.
3 Progres Sub-cluster Air, Sanitasi dan Hygiene terkait Penanganan Covid-19
(dihimpun dari hasil diskusi sampai 18 September 2020)
Klaster Pengungsian dan Perlindungan: Sub-Klaster Air Sanitasi dan Hygiene
Progres Sub-Klaster WASH
Total 20 pertemuan koordinasi Klaster WASH nasional telah dilakukan. Pertemuan koordinasi sub-kluster WASH ke 20 (15 September 2020) dengan topik
akselerasi penyiapan pembukaan kembali sekolah di sektor WASH. Ketersediaan fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), toilet yang bersih dan disinfeksi
merupakan daftar periksa utama yang perlu dipenuhi dalam pembukaan kembali sekolah sehingga diharapkan anggota Sub-klaster WASH dapat membantu
penyiapan tersebut agar tidak sampai menghambat pembukaan kembali sekolah. Prioritas diberikan pada zona hijau dan kuning, terutama yang dikelilingi
zona orange dan merah. Kolaborasi pendanaan perlu terjadi. Pelibatan pihak swasta juga perlu ditingkatkan.
Kegiatan uji coba survey 3M telah selesai dilakukan di DKI Jakarta. Survey 3M akan dikembangkan di 8 provinsi prioritas dengan dibantu Tim Koordinasi
Relawan (TKR) Covid-19.
Penguatan Sub-klaster WASH melalui penyiapan dokumen-dokumen pendukung platform koordinasi seperti Rencana Kontinjensi, Standard intervensi, tools
dan sebagainya yang juga mengakomodir kondisi Pandemik.
Merencanakan pemutakhiran Panduan Klasnas PP bersama seluruh Sub-Klaster di bawahnya.
Pedoman & Protokol
Buku Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun – untuk berbagai setting (Kemenkes)
Buku Panduan Opsi Sarana CTPS di Sekolah (Kemendikbud)
Buku Panduan Penanganan Limbah Infeksius Rumah Tangga (Kemenkes)
Buku Tata Cara Pemicuan 5 Pilar STBM pada Situasi Pencegahan & Pengendalian COVID-19 (Kemenkes)
Manajemen Informasi
Update Form 4W sektor WASH and Pemetaan Intervensi WASH (link)
Inisiasi 4W khusus untuk intervensi WASH di sekolah. Data sementara: intervensi ada di 12 Provinsi dan 46 Kabupaten/Kota oleh 13 organisasi ( link)
Googlesite Sub-Klaster WASH (link) – notulensi WASH Cluster meeting, panduan, protocol, dsb.
3 Permasalahan dan Usulan Solusi Sub-cluster Air, Sanitasi dan Hygiene terkait Penanganan Covid-19
(dihimpun dari hasil diskusi sampai 18 September 2020)
No Permasalahan Solusi Target Penyelesaian
1. Masih terbatasnya pengumpulan data terkait Terus melakukan pendekatan kepada organisasi dan Akhir September 2020
pemetaan organisasi yang melakukan intervensi di akan diperlukan dukungan dari Koordinator Klasnas
sekolah PP untuk mendorong pengumpulan data ini.
2. Survey 3M akan memerlukan banyak relawan (total Melibatkan anggota WASH Cluster untuk turut Oktober 2020
26,000 relawan) agar dapat mencakup provinsi melakukan survey 3M
prioritas.
3. Bagaimana organisasi Sub-Klaster WASH dapat Pos Pendidikan diusulkan menjadi titik koordinasi Berlanjut
berkoordinasi di tingkat lokal untuk membantu awal sehingga perlu dipastikan bahwa seluruh Pos
penyiapan pembukaan kembali sekolah. Pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota telah
diaktifkan.
4. Dalam Panduan Klasnas PP, sistem koordinasi di Dilakukan pemutakhiran Panduan Klasnas PP, tidak Desember 2020
tingkat Provinsi/Kab/Kota tidak terdeskripsikan hanya untuk sub-klaster WASH, namun untuk semua
sehingga terjadi missing link koordinasi antara pusat Sub-Klaster.
dan daerah dan koordinasi Sub-Klaster WASH di
daerah menjadi sangat lemah.
21
Laporan Kemajuan Klaster Kesehatan pada respons COVID-19
13 (Periode 14 – 18 Sep 2020)
• Pada tanggal 16 September, WHO dan Kemenkes berbagi pengalaman dan manfaat dari pelaksanaan IAR pada webinar dgn
WHO regional – SEARO. Kemenkes Indonesia akan menyampaikan pengalamannya dengan tujuan mendorong negara lain di
Kawasan regional untuk melakukan IAR.
• Dari 10 hingga 11 September, WHO dan mitranya, bekerja sama dengan Kemenkes dan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19,
mengadakan pelatihan penyegaran tentang pelacakan kontak di 514 kabupaten di Indonesia. Hampir 700 peserta menghadiri
webinar tersebut. dibagi menjadi empat sesi. Dalam satu sesi, peserta dari tingkat daerah berbagi pengalamannya melakukan
contact tracing dengan DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Barat dan provinsi lain juga
berdiskusi tentang pembelajaran yang ada. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes, meluncurkan
buku pegangan tentang pelacakan kontak yang akan digunakan oleh pelacak kontak lapangan untuk meningkatkan pengawasan
secara nasional
Laporan Kemajuan Klaster Kesehatan pada respons COVID-19
13 (Periode 14 – 18 Sep 2020)
• WHO telah mendukung Kemenkes untuk mengembangkan protokol penelitian, logistik dan mobilisasi sumber daya untuk
penelitian tersebut. Pelatihan petugas lapangan di 69 kabupaten dan pengujian lapangan di DKI Jakarta akan dilakukan sebelum
pengumpulan spesimen dimulai pada bulan Oktober. Beberapa kegiatan yang dilakukan di bulan September, sebagai berikut:
o Pada 11 September, WHO menyerahkan 127 kit reagen yang dapat melakukan hingga 12.192 tes antibody kepda
Kemenkes.
o Pada tanggal 08 September, WHO mendukung orientasi virtual pertama untuk 17 provinsi bekerja sama dengan
Kemenkes. WHO mempresentasikan pengumpulan sampel, distribusi logistik, dan persyaratan pengujian laboratorium
untuk penelitian tersebut. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional (NIHRD) telah ditunjuk sebagai
Laboratorium Referensi Nasional untuk penjaminan mutu penelitian dan delapan laboratorium subnasional telah ditunjuk
sebagai laboratorium penguji. Pelatihan petugas lapangan di 69 kabupaten terpilih dan pengujian lapangan di DKI Jakarta
akan dilakukan sebelum pengumpulan spesimen dimulai pada bulan Oktober.
Laporan Kemajuan Klaster Kesehatan pada respons COVID-19
13 (Periode 14 – 18 Sep 2020)
• WHO terus mendukung pemerintah untuk analisis program berbagai layanan kesehatan penting untuk memastikan
kelangsungannya selama pandemi. Pembaruan dari program malaria dapat dilihat di WHO Sitrep # 25
• WHO menyarankan bagian komunikasi publik dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)
COVID-19 untuk mengembangkan pesan informasi, edukasi, dan komunikasi (KIE) bagi masyarakat untuk melakukan protokol
kesehatan selama COVID -19 pada hari peringatan kesehatan yang penting, hari libur dan perayaan lainnya. KPCPEN, kemudian
menerbitkan materi KIE untuk Hari Olahraga Nasional pada 09 September dan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional pada 12
September.
Laporan Kemajuan Klaster Kesehatan pada respons COVID-19
13 (Periode 14 – 18 Sep 2020)
• WHO secara teratur membagikan pesan kesehatan penting di situs web dan platform media sosial - Twitter dan Instagram - dan
baru-baru ini mempublikasikan
o Tanya jawab tentang penggunaan masker pada anak-anak
o Saran penggunaan masker untuk anak-anak di masyarakat dalam konteks COVID-19
• Infografis tentang:
o Mengatasi kekerasan dalam rumah tangga,
o COVID-19 dan NCD
o Panduan untuk mengadakan pertemuan kecil.
13 Isu dan Rekomendasi dari Klaster Kesehatan – dari INTRA ACTION REVIEW pada respons COVID-19
(Periode 14 – 18 Sep 2020)
No Isu Solusi Target
1 Komando dan koordinasi penanggulangan Covid-19 belum optimal • Mengkaji rencana respon sektor kesehatan dengan struktur • Jangka pendek
karena ego sektoral, perubahan struktur komando, dll. Belum ada koordinasi, komando dan koordinasi (Incident Management
jadwal sistematis rapat koordinasi rutin antara berbagai sektor di Team) dan penjabaran yang lebih jelas mengenai focal point,
tingkat pusat dan antara pemerintah pusat dan daerah untuk tugas dan fungsi tim respon COVID-19 (untuk fungsi
memantau indikator rencana respons COVID-19. operasional dan strategis) sesuai dengan ketentuan Menteri
Kesehatan Dekrit.
31
14 Progres Sub-klaster Kesehatan Reproduksi terkait Penanganan Covid-19
(dihimpun dari pertemuan hasil diskusi sampai 18 September 2020)
No Permasalahan Solusi Target Penyelesaian
6 Gangguan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan Kesehatan Perlunya koordinasi untuk Berlanjut
Petugas kesehatan sibuk dengan respons COVID-19 keberlanjutan dan pemerataan
Fasilitas kesehatan tutup atau membatasi layanan bantuan APD bagi penguatan
Kurangnya ketersediaan APD layanan kesehatan reproduksi dan
KB di fasilitas kesehatan
7 Masyarakat (termasuk ibu hamil) menahan diri dari Perlunya edukasi yang sederhana Berlanjut
mengunjungi fasilitas kesehatan karena kekhawatiran tentang terkait protocol COVID19 pada ibu
paparan COVID-19 atau karena pembatasan mobilitas hamil
28 Gangguan distribusi yang mengakibatkan ketersediaan obat, Koordinasi terkait distribusi Berlanjut
BHP, alokon terbatas ketersediaan obat, BHP dan alokin
32
14 Progres Sub-klaster Kesehatan Reproduksi terkait Penanganan Covid-19
(dihimpun dari pertemuan hasil diskusi sampai 18 September 2020)
No Permasalahan Solusi Target Penyelesaian
11 Stok kecukupan ARV di pusat dan daerah perlu mendapat Rekomendasi: perlu upaya Berlanjut
perhatian. Dalam setahun terakhir banyak pasien dari berbagai memperkuat Pengadaan dan
daerah mengeluhkan kekosongan obat. Supply Chain Management di
Kementerian Kesehatan
33
Progres Sekretariat Jaringan-Antar-Jaringan OMS-LSM (SEJAJAR)
per tanggal 14-18 September 2020
Progres: Kerjasama dan dukungan eksternal
• Prospek kerja sama pelatihan rencana kontinjensi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI).
Aktivitas sekretariat dan organisasi warga di lingkup nasional dan provinsi
• Sekretariat nasional menjaring dokumentasi praktik baik OMS-LSM dan local heroes dari anggota jejaring untuk
dihimpun ke dalam website SEJAJAR; pertemuan koordinasi jaringan nasional SEJAJAR; melaksanakan survey evaluasi
SEJAJAR, melakukan evaluasi tentang kinerja SEJAJAR dalam 5 bulan pertama ini
• Terlibat aktif dalam penghimpunan masukan OMS-LSM dan pembahasan RUU Penanggulangan Bencana; tanggal 17
September, bersama dengan AMPU PB, MPBI, Pujiono Centre dan OMS-LSM lainnya, diundang sebagai salah satu
narasumber dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Panitia Kerja RUU PB Komisi VIII DPR RI.
• Diseminasi informasi kepada seluruh focal point dan sekretariat SEJAJAR provinsi.
Pelatihan dan pengembangan kapasitas OMS-LSM
• SEJAJAR Nasional bersama SEJAJAR Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Seri Lokalatih yang diperuntukkan
bagi SEJAJAR Sulawesi Tengah khususnya dan terbuka untuk anggota SEJAJAR di semua provinsi lain.
• Lokalatih minggu ke-1: Core Humanitarian Standard; orientasi Sphere Humanitarian Standar; Humanitarian Code of
Conduct; Child Safe Guarding; Safe Programming;
• Rencana Lokalatih minggu ke-2: Data Management; Contingency Planning; Post-Disaster Needs Assessment; dan
Psychosocial Support.
• Semidaring ke-27 (15 September 2020) dengan tema ‘Perkawinan Anak di masa Pandemi COVID-19’ dengan total
peserta 150 orang dari unsur OMS-LSM, pemerintah, dan akademisi. Narasumber berasal dari unsur pemerintah
(KPPPA dan KPAI) dan pegiat di lapangan (SKP-HAM Sulawesi Tengah dan Youth Coalition For Girls)
Permasalahan dan Usulan Solusi (per tanggal 14-18 September 2020)
Permasalahan Solusi Target
• Sebagian besar rumah sakit dan • Perlu diajukan pengadaan layanan e-counseling ● Dalam diskusi
fasilitas layanan kesehatan untuk para lanjut usia agar dapat mengakses
difokuskan untuk penanganan layanan kesehatan di masa pandemi COVID-19.
COVID-19, sehingga ada kendala
bagi Lansia yang ingin melakukan
kontrol kesehatan rutin di fasilitas
kesehatan.
• Angka perkawinan anak meningkat • OMS-LSM dan SDM lainnya berkolaborasi ● Dalam diskusi
selama masa pandemi COVID-19, mendukung pemerintah dalam melakukan
dengan berbagai latarbelakang pengawalan terhadap pencegahan perkawinan
antara lain: faktor ekonomi, sosial- anak;
budaya, pelaksanaan pembelajaran • Perlu melakukan review terhadap program dan
jarak jauh (PJJ), dsb. kebijakan yang diberlakukan pemerintah selama
masa pandemi COVID-19;
• Pemetaan tantangan dalam implementasi
program bagi keluarga dan anak hingga ke akar
rumput oleh setiap K/L;
• Pembahasan RUU PB DPR dan • Melanjutkan koalisi dengan OMS/LSM nasional ● Akan dibahas pada pertemuan
Pemerintah tidak menjamin dan di daerah untuk mendorong penguatan peran antar jaringan
penguatan peran OMS/LSM dalam OMS/LSM dalam UUPB
sistem PB
Terima kasih