Kesehatan Lingkungan: Bab Ii: Vektor Penyakit

KESEHATAN LINGKUNGAN
Oleh:
Prof. H. Didik Sarudji, M.Sc
RINGKASAN: BAB II:

VEKTOR PENYAKIT VEKTOR
1
A. TUJUAN
A. TUJUAN
DESKRIPSI 1. memahami pengertian vektor penyakit
B. PENDAHULUAN 2. memahami peranan vektor dalam penulkaran
penyakit
C. PENULARAN PENY.
3. memahami prinsip-prinsip penularan penyakit dan
D. VEKTOR pencegahannya
D.1 - NYAMUK 4. memahami beberapa istilah penting dalam

pemberantasan penyakit
D.2 - LALAT
5. memahami mata rantai peularan penyakit dan cara
mematahkannya
D.3 - RODENT
6. mengetahui beberapa jenis penyakit yang ditularkan
D.4 - VEKTOR LAIN vektor (vector-borne diseases)
7. surveillance dan pengendalian nyamuk
VEKTOR PENYAKIT 2
A. TUJUAN
A. TUJUAN
DESKRIPSI
8. memahami peranan nyamuk dalam penularan
B. PENDAHULUAN penyakit:
9.
C. PENULARAN PENY. memahami peranan lalat dalam penularan penyakit:
D. VEKTOR 10. Memahami peranan rodent (bin pengerat) dalam

penularan penyakit:
D.1 - NYAMUK 11. Memahami peranan vektor lain (kecoa, pinjal (ticks),
kutu (lice), mollusca, dan black fly) dalam penularan
D.2 - LALAT penyakit:
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 3
A. TUJUAN
B. MATERI
DESKRIPSI
1. PENGERTIAN VEKTOR PENYAKIT
2. PENULARAN PENYAKIT
B. PENDAHULUAN
3. PERANAN VEKTOR
4.
C. PENULARAN PENY.
ISTILAH PENTING DALAM PEMBERANTASAN
PENYAKIT
D. VEKTOR 5. RANTAI PENULARAN PENYAKIT
6. VECTOR-BORNE DISEASES
D.1 - NYAMUK 7. NYAMUK
8. LALAT
D.2 - LALAT 9. RODENT
10. KECOA, PINJAL (TICKS), KUTU (LICE),
D.3 - RODENT
MOLLUSCA, DAN BLACK FLY
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 4
A. TUJUAN
DESKRIPSI MATERI
DESKRIPSI Apa vektor penyakit itu ?
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT AKU

VEKTOR
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 5
A. TUJUAN
DESKRIPSI MATERI
DESKRIPSI
Apakah ini vektor ?
B. PENDAHULUAN
Aku yang Siapa
vektor bilang
aku
C. PENULARAN PENY.
vektor
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 6
A. TUJUAN
DESKRIPSI PENULARAN PENY.
DESKRIPSI
1. Penularan Langsung
(Direct Transmission)
B. PENDAHULUAN
a. Direct Contact
C. PENULARAN PENY.
b. Incirect Contact
D. VEKTOR 2. Penularan Tak Langsung (Indirect

Transmission)
D.1 - NYAMUK a. Vehicle Borne
b. Vector Bprne
D.2 - LALAT
3. Penularan Melalui Udara

D.3 - RODENT a. Droplet Nuclei (Residu Titik Ludah)
b. Dust (Debu)
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 7
A. TUJUAN
DESKRIPSI SIKLUS MALARIA
DESKRIPSI
LIFE CYCLE OF Plasmodia (Malaria)
B. PENDAHULUAN
vektor
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN vektor
VEKTOR PENYAKIT 8
A. TUJUAN
DESKRIPSI SIKLUS FILARIASIS
DESKRIPSI
LIFE CYCLE OF W. Bancrofti
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 9
A. TUJUAN
DESKRIPSI SIKLUS SCHISTOSOMA
DESKRIPSI
LIFE CYCLE OF Schistosoma
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
vektor
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 10
A. TUJUAN
A. TUJUAN DESKRIPSI RANTAI PENULARAN
DESKRIPSI BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM
DESKRIPSI
PENULARAN PENYAKIT
B. PENDAHULUAN
B. PENDAHULUAN
 Agent
 Host
C. PENULARAN PENY.
C. PENULARAN PENY.
 Reservoir (human, animal, environmental res.)
D. VEKTOR  Source of infection
D. VEKTOR
 Vehicle
D.1 - NYAMUK  Vector
D.1 - NYAMUK  Infestation
D.2 - LALAT
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 11
A. TUJUAN
RANTAI PENULARAN
DESKRIPSI
RANTAI PENULARAN PENYAKIT
B. PENDAHULUAN Bagaimana mematahkan rantai penularan ?
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR Reservoir/source
patogen
of infection
D.1 - NYAMUK
pejamu rentan
D.2 - LALAT
pintu keluar
D.3 - RODENT cara menular
cara menular
pintu masuk
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 12
A. TUJUAN
DESKRIPSI UMUM VEKTOR
DESKRIPSI
VECTOR-BORNE DISEASES
B. PENDAHULUAN
NYAMUK Tabel II.1 dan II.3
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR LALAT Penyakit saluran pencernaan
D.1 - NYAMUK
Pes, Rickettsia typhii,
PINJAL Rickettsial akari
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT Mollusca Schistosomiasis
D.4 - VEKTOR LAIN

Vektor lain Kecoa, pinjal, kutu, lalat
hitam
VEKTOR PENYAKIT 13
A. TUJUAN
DESKRIPSI KARAKTER NYAMUK
DESKRIPSI
KARAKTERISTIK NYAMUK:
B. PENDAHULUAN  Breeding places;
 Resting places;
C. PENULARAN PENY.  Biting time;
 Makanan nyamuk darah dan nabati;
D. VEKTOR  Vektor dari berbagai penyakit;
D.1 - NYAMUK PERLU DIDATA:

 Imago ditangkap dengan aspirator;
D.2 - LALAT  Kepadatan (mosquito light trap)
 Indeks jentik;
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 14
A. TUJUAN
DESKRIPSI CULEX
DESKRIPSI
NYAMUK:
B. PENDAHULUAN
Jenis : Culex fatigans
C. PENULARAN PENY. Penyakit ditularkan nyamuk

Culex:
D. VEKTOR
• Encephalitis;
• Filariasis;
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 15
A. TUJUAN
DESKRIPSI Aedes aegypti
DESKRIPSI
Jenis: Aedes aegypti
B. PENDAHULUAN
Penyakit yang
ditularkan:
C. PENULARAN PENY.
• DHF
D. VEKTOR • Yellow fever
• Chikungunya
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 16
A. TUJUAN
DESKRIPSI Anopheles
DESKRIPSI
Jenis: Anopheles
http://kevinanonymous.files.wordpress.com/2009/11/a2-ano
B. PENDAHULUAN pheles1.jpg
Penyakit yang
C. PENULARAN PENY. ditularkan:
D. VEKTOR • Malaria
• Filariasis
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 17
A. TUJUAN
DESKRIPSI Karakter lalat
DESKRIPSI
KARAKTERISTIK LALAT:
B. PENDAHULUAN Musca domestica
 Cepat berkembangbiak
C. PENULARAN PENY.
 Gemar bau busuk/amis/anyir;
D. VEKTOR
 Erat keitannya dengan kebersihan/ sampah;
 Datang tiba-tiba bila mencium bau busuk.
D.1 - NYAMUK  Gemar berkerumun setelah makan; sehingga
kepadatannya untuk indikator intensitas.
D.2 - LALAT  Sebagai agent myiasis
 Sebagai vektor penyakit berbasis saluran alat
D.3 - RODENT
cerna.
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 18
A. TUJUAN
DESKRIPSI karakter tikus
DESKRIPSI
KARAKTERISTIK TIKUS:
B. PENDAHULUAN
o Erat dengan kehidupan dapur dan sampah
C. PENULARAN PENY.
o Dekat dengan manusia tetapi pintar bersembunyi
D. VEKTOR o Aktif di malam hari
o Selalu mengasah giginya
D.1 - NYAMUK
o Inang untuk Xenopxylla cheopis;
D.2 - LALAT
o Pejamu (host) dari peny.:
D.3 - RODENT
Pes (Plague), Murine typhus, Ricket-tsial pox,
D.4 - VEKTOR LAIN
Leptospirosis, Salmonelosis.
VEKTOR PENYAKIT 19
A. TUJUAN
DESKRIPSI Pengendalian vektor
DESKRIPSI
PENGENDALIAN:
B. PENDAHULUAN
CARA PENGENDALIAN VECTOR-BORNE
DISEASES SECARA UMUM:
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR  USAHA PREVENTIF

o Imunisasi aktif
D.1 - NYAMUK o Eradikasi vektor
D.2 - LALAT  PENGENDALIAN PASIEN, KONTAK & LINGK.

o Laporan kasus kpd pejabat kesehatan setempat.
D.3 - RODENT o Isolasi penderita (dari vektor)
o Imunisasi keluarga, kontak, keluarga dan
D.4 - VEKTOR LAIN
tetangga penderita.
o Pencarian kontak dan sumber penularan.
VEKTOR PENYAKIT 20
A. TUJUAN
B. PENDAHULUAN
DESKRIPSI
a. Latar Belakang:
B. PENDAHULUAN 1) Vektor adalah Arthropoda atau Invertebrata lain yang
memindahkan infectious agents baik secara mekanis
C. PENULARAN PENY. maupun biologis kepada penjamu (host) baru.
2) Kehidupan vektor erat dengan kehidupan manusia
D. VEKTOR
3) Vector-borne disease pernah menyebabkan pandemi
D.1 - NYAMUK 4) Vektor dapat dikendalikan / diberantas / dibasmi melalui
modifikasi lingkungan atau upaya pemberantasa lainnya.
D.2 - LALAT b. Rantai Penularan Penyakit
c. Vektor Penyakit
D.3 - RODENT 1) Nyamuk
2) Lalat
D.4 - VEKTOR LAIN 3) Insect & rodent
4) Vektor lain
d. Simpul paling crucial
VEKTOR PENYAKIT 21
A. TUJUAN
C. PROSES PENULARAN PENYAKIT
DESKRIPSI 1. Penularan Langsung
(Direct Transmission)
B. PENDAHULUAN a. Direct Contact
b. Incirect Contact
C. PENULARAN PENY.
2. Penularan Tak Langsung (Indirect Transmission)
D. VEKTOR
a. Vehicle Borne
b. Vector Bprne
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT 3. Penularan Melalui Udara

a. Droplet Nuclei (Residu Titik Ludah)
D.3 - RODENT b. Dust (Debu)
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 22
A. TUJUAN
DESKRIPSI
1. PENULARAN LANGSUNG
B. PENDAHULUAN
(Direct transmission)
C. PENULARAN PENY.
 Direct contact (Physical Contact) (Persinggungan,
gigitan, ciuman, hubungan sex)
D. VEKTOR
 Indirect contact (Semburan titik ludah langsung ke
D.1 - NYAMUK host baru–waktu bersin, batuk, bicara dll – jarak
< 1 meter)
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 23
A. TUJUAN
DESKRIPSI
2. PENULARAN TAK LANGSUNG
B. PENDAHULUAN (Indirect Transmission)
C. PENULARAN PENY. yaitu :
D. VEKTOR a. Vehicle-borne
D.1 - NYAMUK b. Vector-borne
D.2 - LALAT 3. PENULARAN MELALUI UDARA (Air-borne)
a. Droplet Nuclei (Residu titik ludah)

D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN b. Dust (Debu)
VEKTOR PENYAKIT 24
A. TUJUAN
DESKRIPSI
BEBERAPA ISTILAH PENTING:
B. PENDAHULUAN
Apakah yang dimaksud:
C. PENULARAN PENY.
 vector,
D. VEKTOR
 vector-borne,
D.1 - NYAMUK  vehicle,
 Vehicle borne diseases
D.2 - LALAT
 droplet, droplet spread, droplet nucleus.
D.3 - RODENT  agent, reservoir, environmental- reservoir,
human reservoir.
D.4 - VEKTOR LAIN
 source of infection.
 infestation
VEKTOR PENYAKIT 25
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN KONSEP RANTAI PENULARAN DAN

PENCEGAH-AN PENYAKIT:
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR 1. Penyebab penyakit /patogen (Agents)

2. Penjamu (Host) (sbg. Reservoir/Source of
D.1 - NYAMUK
infection)
D.2 - LALAT 3. Pintu keluar
4. Cara pindah (mode of transmission)
D.3 - RODENT
5. Pintu masuk (portal entry)
D.4 - VEKTOR LAIN 6. Kerentanan (Susceptibility) RINGKASAN:
VEKTOR PENYAKIT 26
A. TUJUAN
DESKRIPSI
PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN PENY.
B. PENDAHULUAN
MELALUI KONSEP MATA RANTAI:
1.
C. PENULARAN PENY. Mematahkan Mata Rantai (MR) Penyebab
penyakit (Agents)
D. VEKTOR • membunuh agent atau menyembuhkakan
penderita (pasien).
D.1 - NYAMUK
2. Mematahkan MR Penjamu (Reservoir/

D.2 - LALAT
Source of infection)
• isolasi/ karantina penderita.
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 27
A. TUJUAN
DESKRIPSI
3. Mematahkan MR pintu keluar
B. PENDAHULUAN
• menggunakan kelambu, repelent dsb pada
pasien (tergantung cara masuknya).
C. PENULARAN PENY.
4. Mematahkan MR mode of trans-mission
D. VEKTOR  Pembarantasan vector
 perlakuan pada vehicle.
D.1 - NYAMUK  dsb.
5. Mematahkan MR Pintu masuk (Porte
D.2 - LALAT
d’entre) dilakukan seperti no. 3 tetapi
ditujukan pada calon penderita.
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN 6. Mematahkan MR Susceptibility

• imunisasi
VEKTOR PENYAKIT 28
Pertanyaan:
Sebutkan 6 mata rantai penularan penyakit Demam Berdarah

Dengue!!!
1. Mata ranta (MR) agent : ....................
2. MR ............................. : ....................
3. MR .............................. : ...................
4. MR .............................. : ....................
5. MR............................... : ....................
6. MR ............................. : ....................
Pada rantai mana pencegahan 3 M dilakukan ?

A. TUJUAN
D. VECTOR-BORNE DISEASES
DESKRIPSI
 CONTOH VECTOR-BORNE DISEASES:

B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY. o Cholera

o Dengue haemorrhagic fever
D. VEKTOR o Dysentery
o Encephalitis
D.1 - NYAMUK
o Filariasis
o Malaria
D.2 - LALAT
o Plague
o Relapsing fever
D.3 - RODENT
o Typhoid fever
D.4 - VEKTOR LAIN o Murine typhus
o Yellow fever
VEKTOR PENYAKIT 30
A. TUJUAN
D. VECTOR-BORNE DISEASES
DESKRIPSI
 BEBERAPA VEKTOR PENYAKIT:

B. PENDAHULUAN
o Nyamuk
C. PENULARAN PENY. o Lalat
o Pinjal
D. VEKTOR o Kutu
o Kecoa
D.1 - NYAMUK o Mollusca
o Black fly
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT RINGKASAN:
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 31
A. TUJUAN
E. VECTOR : NYAMUK
DESKRIPSI 1. JENIS NYAMUK,
B. PENDAHULUAN Phylum Arthropoda :

- Class Insecta
C. PENULARAN PENY. - Subclass Pterygota
- Ordo Diptera
D. VEKTOR - Sub-ordo Orthorrapha–Nematocera
- Famili Culicidae (Mosquito) :
D.1 - NYAMUK - Sub-famili : Culicinae
Dixinae
D.2 - LALAT Chaoborinae
Sub-famili Culicinae
D.3 - RODENT - Tribe Anophelini - genus Anopheles
- Tribe Culicini : - group Aedes
D.4 - VEKTOR LAIN - group Culex
- Tribe Megarinini
VEKTOR PENYAKIT 32
A. TUJUAN
E. VECTOR : NYAMUK
DESKRIPSI
2. PENYAKIT YANG DITULARKAN:
B. PENDAHULUAN
 Malaria;
C. PENULARAN PENY.
 DHF
D. VEKTOR
 Chikungunya;
D.1 - NYAMUK  Yellow fever;
D.2 - LALAT
 Encephalitis;
 Filariasis;
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
RINGKASAN:
VEKTOR PENYAKIT 33
A. TUJUAN
E. VECTOR : NYAMUK
DESKRIPSI
KARAKTERISTIK :Anopheles, Aedes dan Culex
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
RINGKASAN:
VEKTOR PENYAKIT 34
A. TUJUAN
E. VECTOR : NYAMUK
DESKRIPSI
3. SURVEILLANCE DAN PENGENDALIAN
B. PENDAHULUAN a. SURVEILLANCE:
Surveilens nyamuk adalah penelitian yang
C. PENULARAN PENY. cermat dan berkelanjutan ttg penyebaran yang
diperlukan utk pengendalian secara efektif.
D. VEKTOR
Penyebaran diidentifikasi dengan:
D.1 - NYAMUK
 Mengetahui resting places
D.2 - LALAT  Menangkap imago dengan aspirator;
 Mengukur kepadatan (mosquito light trap)
D.3 - RODENT  Sebaran jentik-jentiknya.
D.4 - VEKTOR LAIN APA SAJA INSTRUMENNYA ??
RINGKASAN:
VEKTOR PENYAKIT 35
A. TUJUAN
E. VECTOR : NYAMUK
DESKRIPSI
b. PENGENDALIAN
B. PENDAHULUAN  Pengendalian Kimiawi (Hal 95)
o residual spray
C. PENULARAN PENY.
o space spray
D. VEKTOR
o larvicide
D.1 - NYAMUK  Pengendalian Biologis

o memelihara predator
D.2 - LALAT (Jenis ikan : Gambusia affinis)
D.3 - RODENT  Pengendalian lingkungan
D.4 - VEKTOR LAIN o (Pengeringan, pengaliran, kebersihan,

3M+)
VEKTOR PENYAKIT 36
A. TUJUAN
E. VECTOR : NYAMUK
DESKRIPSI 4. CARA PENULARAN & PENGENDALIAN
B. PENDAHULUAN
a. Malaria
b. Yellow fever
C. PENULARAN PENY.
c. Dengue haemorrhagic fever
D. VEKTOR d. Chikungunya virus disease
e. Encephalitis
D.1 - NYAMUK f. Filariasis
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 37
A. TUJUAN E. VECTOR-BORNE DISEASES
NYAMUK – dan 1.Malaria
NYAMUK (Malaria)
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
http://kevinanonymous.files.wordpress.com/2009
/11/a2-anopheles1.jpg
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 38
1. NYAMUK (Malaria)
DESKRIPSI
a. Malaria.
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.CARA PENULARAN :
D. VEKTOR Dlm tbh manusia sporozoid masuk menjadi hepatocyt –

menjadi exoerythrocyt schizont.
D.1 - NYAMUK Hepatocyt pecah membentuk ribuan parasit aseksual
(tissue merozoid) ―› ke peredaran darah – masuk
D.2 - LALAT erythrocyt – tumbuh dan multiply cyclically – membentuk
tropozoid. Dari tropozoid menjadi schizont dewasa dlm
D.3 - RODENT darah menghancurkan eritrosit dan membebaskan 8-30
merozoid yg akan masuk ke eritrosit lain.
D.4 - VEKTOR LAIN
Beberapa merozoid membentuk gametosit (mikro dan
makro gamet) – siap menuju ke tubuh nyamuk.
VEKTOR PENYAKIT 39
1. NYAMUK (Malaria)
DESKRIPSI
CARA PENGENDALIAN:
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY. USAHA PREVENTIF

o Perbaikan sanitasi :
D. VEKTOR
o residual spray (pernah dilakukan)
D.1 - NYAMUK
o space spray –
o penggunaan kelambu
D.2 - LALAT o penggunaan repellent –
o pakaian lengan panjang
D.3 - RODENT
o pemeriksaan darah donor
D.4 - VEKTOR LAIN o suppressive drug orang yang ke daerah
endemik.
VEKTOR PENYAKIT 40
1. NYAMUK (Malaria)
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
PENGENDALIAN PASIEN, KONTAK &
LINGKUNGAN :
C. PENULARAN PENY.
o laporan kasus ke pejabat kesehatan
D. VEKTOR setempat.
o isolasi penderita.
D.1 - NYAMUK o pencarian kontak dan sumber infeksi
o pengobatan
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 41
A. TUJUAN
NYAMUK – Yellow fever
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN

http://www.ozanimals.com/image/albums/australia/Insect/Culex-quinquefasciatus.jpg
RINGKASAN:
VEKTOR PENYAKIT 42
1. NYAMUK (Yellow fever)
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN b. Yellow fever

C. PENULARAN PENY.
Identifikasi:
D. VEKTOR Yellow fever adl penyakit infeksi akut yang disebabkan
oleh virus yg ditandai serangan mendadak, demam,
D.1 - NYAMUK
menggigil, sakit kepala, sakit pinggang, umumnya
D.2 - LALAT sakit pada otot-otot, prostrasi/lemah, mual dan
muntah-muntah. Timbulnya warna kuning (jaundice)
D.3 - RODENT umumnya menjadi awal penyakitnya dan menjadi
intensif kemudian. Albuminuria dan anuria mungkin
D.4 - VEKTOR LAIN
terjadi, leukemia tampak lebih awal dan makin nyata
pada hari ke lima.
VEKTOR PENYAKIT 43
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN  Vektor : Nyamuk Aedes aegypti.

C. PENULARAN PENY.
 Agent :
D. VEKTOR Virus Yellow fever dari genus Flativirus dan Famili
Flaviviridae.
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT  Reservoir :

o Di daerah urban : Manusia & Ny Aedes aegypti.
D.3 - RODENT o Di Daerah hutan : kera, nyamuk hutan
(Haemogogus).
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 44
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN CARA PENGENDALIAN:
C. PENULARAN PENY.
 USAHA PREVENTIF
o Imunisasi aktif usia 9 bulan keatas.
D. VEKTOR
o Eradikasi nyamuk Ae. aegypti bersamaan dgn
D.1 - NYAMUK imunisasi daerah Yellow fever urban.
D.2 - LALAT  PENGENDALIAN PASIEN, KONTAK & LINGK.

o Laporan kasus kpd pejabat kesehatan
D.3 - RODENT
o Isolasi penderita.
D.4 - VEKTOR LAIN
o Imunisasi keluarga, kontak, keluarga dan
tetangga penderita.
o Pencarian kontak dan sumber penularan.
VEKTOR PENYAKIT 45
A. TUJUAN
NYAMUK – Degue Hemorrhagic fever
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
http://www.biolib.cz/IMG/GAL/48792.jpg
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 46
1. NYAMUK (Degue Hemorrhagic fever)
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN c. Degue Hemorrhagic fever (DHF)/Dengue Shock

Syndrome/DSS
C. PENULARAN PENY.
Identifikasi:
D. VEKTOR
DHF adl penyakit viral dengan demam yang akut, ditandai
D.1 - NYAMUK dgn serangan yg mendadak, demam antara 3-5 hari (jarang
lebih dari 7 hari) sakit kepala yang sangat, myalgia,
D.2 - LALAT arthralgia, retro-orbital pain, anorexia.
Bintik-bintik/ruam maculopapular biasanya timbul, dan
D.3 - RODENT perdarahan kecil spt mimisan, perdarahan gusi terjadi pada
masa demam.
D.4 - VEKTOR LAIN Thrombocytopenia (≤100 X 103/cu mm, SI unit : ≤100 x 109/L)
dikategorikan DHF sekalipun nyata-nyata tanpa perdarahan.
VEKTOR PENYAKIT 47
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN Fever, thrombocytopenia and hemocon-centraion, plus

hypotension for age or a pulse pressure ≤ 20 mm Hg
C. PENULARAN PENY.
are consistent with diagnosis of Dengue shock
D. VEKTOR syndrome/DSS – CFR in untreated or misstreated
shock have been as high as 40%-50%. With good
D.1 - NYAMUK physiologic fluid replacement therapy rate should be
1%-2%.
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 48
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
Agent :
Virus – flavivirus termasuk serotype 1, 2, 3
C. PENULARAN PENY. dan 4 (Dengue -1, -2, -3, -4).
D. VEKTOR
Reservoir :
D.1 - NYAMUK
Manusia dan Nyamuk Ae. Aegypti.
D.2 - LALAT
Beberapa daerahh ttt (Afrika/Asia
Tenggara termasuk monyet.
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN

Vektor :
Ae. Aegypti, Ae. albopictus.
VEKTOR PENYAKIT 49
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
CARA PENULARAN :
 Menjelang berakhirnya demam (rerata 6-7 hari)
C. PENULARAN PENY. penderita infektif,
 nyamuk akan infektif setelah 8-12 hari
D. VEKTOR menggingit.
 Semua dapat terserang DHF.
D.1 - NYAMUK
CARA PENGENDALIAN:
D.2 - LALAT
 USAHA PREVENTIF
D.3 - RODENT - penyuluhan
- 3M plus
D.4 - VEKTOR LAIN - surveillance nyamuk
- dilanjutkan tindakan pemberantasan.
VEKTOR PENYAKIT 50
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
• PENGENDALIAN PASIEN, KONTAK, DAN
LINGKUNGAN
C. PENULARAN PENY.
 Laporan kasus kepada pejabat kesh yang
D. VEKTOR berwenang.
 Isolasi penderita agar tak digigit nyamuk
D.1 - NYAMUK
 Pencarian kontak, dan sumber infeksi (2
mgg sbl serangan peny).
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 51
1. NYAMUK (Chikungunya)
DESKRIPSI
INDIKATOR PENGENDALIAN:
B. PENDAHULUAN
Indeks entomologi dan Maya Index
C. PENULARAN PENY.
 Indeks entomologi adalah ukuran
D. VEKTOR kepadatan larva Aedes spp. yaitu :
House Index (HI) - (indeks jentik)
D.1 - NYAMUK Container Index (CI) - (indeks jentik)
Breteaux Index (BI) - (indeks jentik)
D.2 - LALAT
Pupae Index (PI).
D.3 - RODENT
Dengan besaran parameter untuk
interpretasi rasio penularan DBD.
D.4 - VEKTOR LAIN
 Maya index digunakan untuk .....
VEKTOR PENYAKIT 52
DESKRIPSI
INDIKATOR PENGENDALIAN:
B. PENDAHULUAN
 Maya index digunakan untuk mengidentifikasi
C. PENULARAN PENY. suatu area berisiko tinggi sebagai habitat
perkembangbiakan (breeding site) nyamuk
D. VEKTOR
Aedes sp. berdasar status kebersihan
lingkungan HRI (Hygiene Risk Index) dan
D.1 - NYAMUK
ketersediaan tempat-2 yang mungkin
D.2 - LALAT berpoten-si sebagai habitat perkembangbiakan
nyamuk BRI (Breeding Risk Index).
D.3 - RODENT
 HRI juga digunakan untuk menggambarkan
D.4 - VEKTOR LAIN kebersihan rumah. Semakin tinggi HRI berarti
rumah semakin kotor (Miller et al., 1992)
VEKTOR PENYAKIT 53
DESKRIPSI
•
B. PENDAHULUAN Indeks jentik dihitung dalam HI, CI, BI dan
ABJ (Angka Bebas Jentik).
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
 HI
D.1 - NYAMUK
 CI
D.2 - LALAT
 BI
D.3 - RODENT
 ABJ
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 54
DESKRIPSI
•
B. PENDAHULUAN Untuk menganalisis RISIKO PENULARAN
indikator entomologi ini dibandingkan dengan
C. PENULARAN PENY. density figure sbb:
D. VEKTOR
BRI
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT HRI
D.3 - RODENT BRI : Breeding Risk Index dan
D.4 - VEKTOR LAIN HRI : Hygiene Risk Index ada 3 kategori

(rendah, sedang tinggi) dengan kriteria sbb:
VEKTOR PENYAKIT 55
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN BRI rendah : x < (mean BRI – 1 SD)
C. PENULARAN PENY. BRI sedan : (mean BRI – SD) < x < (mean
BRI + 1 SD).
D. VEKTOR
BRI tinggi : x > (mean BRI + 1 SD)
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT HRI rendah : x < (mean HRI – 1 SD)

D.3 - RODENT HRI sedan : (mean HRI – SD) < x < (mean
HRI + 1 SD).
D.4 - VEKTOR LAIN
HRI tinggi : x > (mean HRI + 1 SD)
VEKTOR PENYAKIT 56
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
Tabel 1. Matriks 3x3 Komponen Breeding Risk
C. PENULARAN PENY.Indicator (BRI) dan Hygiene Risk Indicator
(HRI) pada Maya Index.

D. VEKTOR BRI
Rendah Sedang Tinggi

D.1 - NYAMUK
Rendah RENDAH RENDAH SEDANG
D.2 - LALAT HRI Sedang RENDAH SEDANG TINGGI
Tinggi SEDANG TINGGI TINGGI
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 57
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN d. Chikungunya virus disease

C. PENULARAN PENY.
Identifikasi:
D. VEKTOR Chikungunya virus disease adl peny mirip
DHF yg diidentifikasi dgn timbulnya panas
D.1 - NYAMUK disertai arthritis (radang sendi), yang terjadi
pertama pd pergelangan tangan, lutut,
D.2 - LALAT
pergelangan kaki, dan sendi-2 kecil pd
ekstremitas yg berlangsung selama bbrp hari
sampai bulanan. Pd kebanyakan penderita
D.3 - RODENT
arthritis diikuti ruam maculopapular dlm 1-10
hr, biasanya nonpruritik, terutama pd badan
D.4 - VEKTOR LAIN
dan tungkai dan lengan.
VEKTOR PENYAKIT 58
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN Agent :
C. PENULARAN PENY. Virus sesuai nama asalnya
D. VEKTOR
(Ross River virus disease, Mayaro virus
disease di Amerikaa Selatan bag utara,
D.1 - NYAMUK Chikungunya virus disease di Afrika, India,
Asia Tenggara, dan Filipina,
D.2 - LALAT
On’ yong-nyong di Afrika, Sinbis (Ockelbo)
D.3 - RODENT virid disease di Australia.
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 59
DESKRIPSI
Reservoir :
B. PENDAHULUAN penularan transovari Ross River virus
dijumpai pada Aedes vigilax,
C. PENULARAN PENY. Burung ditemui sbg sumber infeksi infeksi
D. VEKTOR
nyamuk jenis Sinbids vrus.
D.1 - NYAMUK CARA PENULARAN :

Ross River virus oleh Culex annulirostris,
D.2 - LALAT Aedes Vigilax, Aedes polynesiensis, Anopheles
spp. Menularkan O’nyong-nyong.
D.3 - RODENT Boleh dikata semua jenis nyamuk dapat
menularkan penyakit ini.
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 60
DESKRIPSI
CARA PENGENDALIAN:
B. PENDAHULUAN
USAHA PREVENTIF
C. PENULARAN PENY.
o Penyuluhan
o Pembasmian larva dan breeding places.
D. VEKTOR
o Space / residual spraying.
o Penggunaan kelambu
D.1 - NYAMUK o menggunakakan repellent pada jam-2 biting time.
D.2 - LALAT PENGENDLIAN PASIEN, KONTAK DAN

LINGKUNGAN
D.3 - RODENT
o Laporn kasus pd pejabat kes yg berwenang
D.4 - VEKTOR LAIN
o Isolasi penderita dari gigitan nyamuk.
o Pencarian kontak, dan sumber infeksi
VEKTOR PENYAKIT 61
A. TUJUAN
NYAMUK – Encephalitis
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
mos_culex_fatigans_adult
VEKTOR PENYAKIT 62
1. NYAMUK (Encephalitis)
DESKRIPSI
e. Encephalitis
B. PENDAHULUAN
Identifikasi:
C. PENULARAN PENY.
Encephalitis diidentifikasikan sbg kelompok penyakit
D. VEKTOR
yang menyebabkan peradangan sebagian dr otak,
sumsum tl blk, dan selaput otak yang disebabkan
oleh virus. Sebagian asimptomatis, kasus ringan
D.1 - NYAMUK
sering terjadi panas tubuh disertai sakit kepala. Pada
kasus yang akut demam tinggi, pingsan, disorientasi,
D.2 - LALAT koma, tremor, dan spastic paralysis (sekalipun jarang
terj.)
D.3 - RODENT
Agent : Virus
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 63
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
Reservoir :
C. PENULARAN PENY. Reservoir sesungguhnya belum diketahui,

kemungkinan burung, binatang pengerat,
D. VEKTOR reptilia, atau amfibi.
D.1 - NYAMUK
Cara penularan :
Dengan gigitan nyamuk
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
Culiseta melanura
Aedes dan Conquillettidia spp.
D.4 - VEKTOR LAIN Culex tarsalis .
VEKTOR PENYAKIT 64
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
CARA PENGENDALIAN
C. PENULARAN PENY. USAHA PREVENTIF:

o Penyuluhan
D. VEKTOR o Pembasmian larva dan breeding places.
o Space / residual spraying.
D.1 - NYAMUK o Penggunaan kelambu
o menggunakakan repellent
D.2 - LALAT
PENGENDALIAN PASIEN, KONTAK DAN
D.3 - RODENT LINGKUNGAN
o Laporan kasus ke pejabat berwenang
D.4 - VEKTOR LAIN o Pencarian kontak dan sumber infeksi.
VEKTOR PENYAKIT 65
A. TUJUAN
NYAMUK – Filariasis
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
http://www.biolib.cz/IMG/GAL/48792.jpg
D.4 - VEKTOR LAIN
(Day biting vector)
VEKTOR PENYAKIT 66
E. VECTOR-BORNE DISEASES
A. TUJUAN
1. NYAMUK (Filariasis)
DESKRIPSI
f. Filariasis
B. PENDAHULUAN
Istilah Filariasis merupakan infeksi yang dise-
C. PENULARAN PENY. babkan oleh beberapa Filarioidea. Akan tetapi di sini
istilah filariasis hanya berkenaan dengan filariae
D. VEKTOR yang bertempat tinggal pada saluran getah bening
(lymphatic-dwelling filariae) seba-gai berikut:
D.1 - NYAMUK
o Filariasis yang disebabkan Wuchereria
D.2 - LALAT bancrofti (Bancroftian filariasis)
o Filariasis yang disebabkan Brugia malayi
D.3 - RODENT (Malayan filariasis, Brugian filariasis).
o Filariasis yang disebabkan Brugia timori
D.4 - VEKTOR LAIN (Timorean filariasis).
VEKTOR PENYAKIT 67
A. TUJUAN
DESKRIPSI
Identifikasi:
B. PENDAHULUAN
Filariasis bancrofti adalah infeksi oleh nematoda
C. PENULARAN PENY.
Wuchereria bancrofti yang biasanya tinggal pada
kelenjar getah bening (lymphatic). Cacing betina
D. VEKTOR membentuk microfilariae yang menuju ke aliran
darah 6-12 bulan setelah infeksi.
D.1 - NYAMUK
Dua bentuk biologik terjadi :
D.2 - LALAT
1) mikrofilaria beredar pada peredaran darah
perifer,
D.3 - RODENT
konsentrasi terbanyak pada malam hari dengan
konsentrasi terbesar pada jam 10 malam – 2
D.4 - VEKTOR LAIN
pagi;
VEKTOR PENYAKIT 68
A. TUJUAN
DESKRIPSI
2) mikrofilaria yang beredar terus menerus pada
B. PENDAHULUAN peredaran darah periferal, tetapi konsentrasi
terbesar pada siang hari. Yang terakhir ini
C. PENULARAN PENY. terjadi di Pasifik Selatan, Asia tenggara yang
ditularkan nyamuk Aedes (Day-biting vector).
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 69
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
CARA PENULARAN & PENGENDALIAN
• Nyamuk yang mengandung larva:
•
C. PENULARAN PENY. W. bancrofti : Culex. cuinquefasciatus, Anopheles
gambiae, An. funestus, Ae. polynesiensis, Ae.
D. VEKTOR scapularis, dan Ae. pseudoscutellaris.
• B. malayi: Mansonia, Anopheles dan Aedes.
D.1 - NYAMUK • B. timori : An. barbirostris.
D.2 - LALAT Nyamuk betina mengisap microfilariae – menembus
dinding perut – berkembang di otot torak, infektif
D.3 - RODENT larvanye ke probosis – ke pembuluh darah pejamu –
pembuluh getah bening – dewasa.
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 70
A. TUJUAN
DESKRIPSI
USAHA PREVENTIF
B. PENDAHULUAN
o Penyuluhan.
C. PENULARAN PENY.
o Identifikasi vektor diikuti dgn pencegahan :
D. VEKTOR o (penyemprotan residual spray,
o pemakaian kelambu, repellent,
D.1 - NYAMUK o pemusnahan sarang.
D.2 - LALAT o Pencegahan jangka panjang t

o pengubahan konstruksi rumah-
D.3 - RODENT o mosquito proof dan
o eliminasi breeding places.
D.4 - VEKTOR LAIN
o Pengobatan masal dengan diethylcarba-mazine (DEC,
Bonacide, Hetrazan, Notezine).
VEKTOR PENYAKIT 71
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN PENGENDALIAN PASIEN, KONTAK DAN

LINGKUNGAN
C. PENULARAN PENY.
o Laporan kasus ke pejabat berwenang;
D. VEKTOR o Isolasi tak dilakukan,
D.1 - NYAMUK
o pasien dilindungi dari gigitan nyamuk.
o Pencarian kontak san sumber infeksi.
D.2 - LALAT
o Pengobatan spesifik dengan mengguna-
D.3 - RODENT
kandiethylcarbamazine
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 72
A. TUJUAN
VEKTOR LALAT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 73
2. LALAT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN LALAT TERMASUK Insecta Ordo Diptera.

C. PENULARAN PENY.
 Berkembang biak dengan cepat.

D. VEKTOR
 Yang banyak dijumpai Musca domestica
D.1 - NYAMUK (Lalat rumah).
D.2 - LALAT  Musca domestica adalah serangga yang
sangat suka terhadap bahan organik yang
D.3 - RODENT mudah membusuk,
 Sehingga masalah lalat sangat erat dengan
D.4 - VEKTOR LAIN
sampah.
VEKTOR PENYAKIT 74
2. LALAT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN o Larva yang hidup dalam jaringan membentuk

borok yang disebut dengan penyakit myiasis.
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR o Jarak terbang s.d. 1 mill.
D.1 - NYAMUK
o Sbg vektor penyakit-2:
D.2 - LALAT
Cholera, typhus abdominalis, para typhus,
D.3 - RODENT disenteri, conjunctivitis, trachoma,
poliomyelitis.
D.4 - VEKTOR LAIN
RINGKASAN:
VEKTOR PENYAKIT 75
2. LALAT
DESKRIPSI
Jenis lalat lainnya:
B. PENDAHULUAN
 Stomoxis calcitrans (Lalat kandang)
C. PENULARAN PENY. o Menusuk – mengisap.
o Familia Tabanidae.
D. VEKTOR o Vektor : Tularemia, Anthrax.
D.1 - NYAMUK  Tsetse fly (Glossina).

o Menusuk-mengisap
D.2 - LALAT o Vektor : Trypanosomiasis (Sleeping sickness) yang
disebabkan oleh Trypanosoma brucei gambiense
D.3 - RODENT
dan Trypanosoma brucei rhodesiense.
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 76
2. LALAT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN  Mengukur Kepadatan Lalat

C. PENULARAN PENY. (dengan Fly Grill, Fly Trap)
 Kepadatan lalat secara kualitatif diukur
D. VEKTOR
dengan Fly trap atau fly grill. (Gg. III.3)
D.1 - NYAMUK  Digunakan untuk membandingkan kepa-
datan di suatu tempat dengan tempat
D.2 - LALAT
lainnya.
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 77
2. LALAT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN • Cara pengukuran kepadatan lalat mengguna-kan

FLY GRILL:
C. PENULARAN PENY.
• Prinsip penghitungan kepadatan lalat adalah adanya

D. VEKTOR
kebiasaan lalat untuk berkelompok di suatu tempat
bila sedang istirahat dan makan.
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
 Fly Grill diletakkan pada suatu sandaran.
 Biarkan lalat hinggap pada Fly Grill.
D.3 - RODENT
 Bila diperkirakan lalat yang hinggap tidak
bertambah lagi, hitung jumlah lalat yang sedang
hinggap.
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 78
2. LALAT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN PEMBERANTASAN
C. PENULARAN PENY.
o menjaga kebersihan umum
o kontener penghasil sampah tertutup rapat
D. VEKTOR
o kontener tps menampung seluruh sampah
D.1 - NYAMUK dan tertutup rapat
o hindari illegal open dumps
D.2 - LALAT
o kakus – water sealed latrine
D.3 - RODENT
o tpa open dump + insectisida.
D.4 - VEKTOR LAIN
RINGKASAN:
VEKTOR PENYAKIT 79
A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN

Ratus ratus
VEKTOR PENYAKIT 80
A. TUJUAN
RODENT– Rodent’s flea
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN

flea
VEKTOR PENYAKIT 81
3. RODENT(Binatang Pengerat) Rodent’s flea
DESKRIPSI
RODENT:
B. PENDAHULUAN
 KARAKTERISTIK
C. PENULARAN PENY.
o erat dengan kehidupan dapur dan sampah
D. VEKTOR
o dekat dengan manusia tetapi pintar bersembunyi
D.1 - NYAMUK
o aktif di malam hari
D.2 - LALAT
o selalu mengasah giginya
D.3 - RODENT
o host untuk pes tikus RINGKASAN:
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 82
3. RODENT Flea - Plague
DESKRIPSI
• HUBUNGANNYA DGN KESEHATAN :

B. PENDAHULUAN
o SBG INANG VEKTOR :
C. PENULARAN PENY.
(Xenopsylla cheopis) – yang menularkan penyakit Pes
(Plague).
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK o SEBAGAI INANG/PEJAMU (HOST) DARI PENY.:

Pes (Plague), Murine typhus, Ricket-tsial pox,
D.2 - LALAT Leptospirosis, Salmonelosis.
D.3 - RODENT o TIKUS MENDERITA : Sylvatic plague menu-lar ke

manusia sebagai:
D.4 - VEKTOR LAIN – bubonic plague
– septicemic plague
– pneumonic plague.
VEKTOR PENYAKIT 83
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN  Epizootic plague

C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 84
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN  Bubonic plague

C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 85
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN  Septicemic plague

C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 86
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 87
A. TUJUAN
DESKRIPSI
3. RODENT Flea - Leptospirosis
B. PENDAHULUAN  Leptospirosis
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 88
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN  Leptospirosis
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
 Waspada Tikus di Musim Hujan, Cegah Leptospirosis
VEKTOR PENYAKIT 89
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
 Leptospirosis symtoms
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 90
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN • Mild leptospirosis

• Symptoms of mild leptospirosis include:
C. PENULARAN PENY.• high temperature (fever) that is usually between 38 and 40°C (100.4-
104°F)
D. VEKTOR • chills
• sudden headaches
D.1 - NYAMUK • nausea (feeling sick)
• vomiting
• loss of appetite
D.2 - LALAT
• diarrhoea
• cough
D.3 - RODENT • sore throat
• a non-itchy skin pain
D.4 - VEKTOR LAIN • muscle pain, particularly affecting the muscles in the calves and lower
back
• conjunctivitis (irritation and redness of the eyes)
VEKTOR PENYAKIT 91
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
•Severe leptospirosis
• The
C. PENULARAN PENY. symptoms of severe leptospirosis develop one to three
days after the symptoms of mild leptospirosis have passed.
D. VEKTOR
• The pattern of symptoms usually falls into one of three
D.1 - NYAMUK groups, depending on which organs have become infected:
• the liver, kidneys and heart (this pattern of infection is
D.2 - LALAT
known as Weil’s disease)
D.3 - RODENT • the brain

• the lungs
D.4 - VEKTOR LAIN
• In rare cases, it is possible to experience all three groups
of symptoms at the same time
VEKTOR PENYAKIT 92
A. TUJUAN
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN • Liver, kidney and heart

• If these organs become infected, you will probably experience the
C. PENULARAN PENY. following symptoms:
• jaundice (yellowing of the skin and the whites of the eyes)
D. VEKTOR • loss of appetite
• tiredness
• shortness of breath
D.1 - NYAMUK
• swollen ankles, feet or hands
• weight loss
D.2 - LALAT
• muscle aches
• nausea (feeling sick)
D.3 - RODENT • nosebleeds
• a noticeable, painful swelling in your liver
D.4 - VEKTOR LAIN • a decrease in the amount of urine that you pass
• chest pain
• rapid and irregular heartbeat
VEKTOR PENYAKIT 93
A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN PEMBERANTASAN:
C. PENULARAN PENY. o Survei sblm menyusun rencana.
D. VEKTOR
o Menggalang partisipasi masy.
D.1 - NYAMUK
o Informasi/Penyuluhan yang jelas kepada masy ttg
D.2 - LALAT program pemberantasan yang akan
dilaksanakan.
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN

o Penerapan syarat - syarat sanitasi gedung/
perumahan.
VEKTOR PENYAKIT 94
A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN o Eradikasi : Pemusnahan rodent dan sarang-

sarangnya.
C. PENULARAN PENY.
o Perbaikan Pengelolaan Sampah.

D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK o Penggunaan rodentisida.
D.2 - LALAT
o Koordinasi lembaga Pem. Yang terkait.
D.3 - RODENT
o Evaluasi.
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 95
A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
TEKNIK PEMBERANTASAN TIKUS:

B. PENDAHULUAN
1. Pemberantasan dan Rat proofing

C. PENULARAN PENY.
Bagaimana ?
D. VEKTOR
2. Pemberantasan tikus di Pelabuhan
D.1 - NYAMUK Kapan ?
D.2 - LALAT Teknik Pemberantasan

• Meningkatkan sanitasi lingk.;
• Rat proofing;
D.3 - RODENT
• Trapping;
D.4 - VEKTOR LAIN • Poisonong (pakai apa?)
• Pengamatan indeks pinjal (untuk apa?)
VEKTOR PENYAKIT 96
A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN 3. Pemberantasan tikus di Kapal dan Pesawat

C. PENULARAN PENY. Teknik Fumigasi:
D. VEKTOR o buat semua ruang kedap udara;
o lepaskan gas ke dalamnya :
D.1 - NYAMUK o HCN dosis 2 gr/m3 – 2 jam;
atau:
D.2 - LALAT o CH3Br 4 gr/m3 – 4 jam.
D.3 - RODENT pelaksanaan di lapangan 10 gr/m3 – 10 jam.
D.4 - VEKTOR LAIN
RINGKASAN:
VEKTOR PENYAKIT 97
A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
 Menghalangi tikus
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 98
A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
 Perangkap
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 99
A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
 Predator
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 100

A. TUJUAN
RODENT
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
 Meracuni
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN
VEKTOR PENYAKIT 101

A. TUJUAN
VEKTOR LAIN : KECOAK
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
C. PENULARAN PENY.
D. VEKTOR
D.1 - NYAMUK
D.2 - LALAT
D.3 - RODENT
D.4 - VEKTOR LAIN

Blattidae
VEKTOR PENYAKIT 102

4. VEKTOR LAIN - Kecoa
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN DIBACA SENDIRI :

C. PENULARAN PENY.
1. KECOA (Cockroach)
D. VEKTOR
 Hidup di sal. Air kotor, toilet bagian luar,
D.1 - NYAMUK di pepohonan dsb.
 Menjamah makanan.
D.2 - LALAT  Sbg carrier penyakit diare, disenteri,
typhoid, polio.
D.3 - RODENT  Pemberantasan :
 dengan meningkatkan snaitasi dan
D.4 - VEKTOR LAIN
 penggunaan pestisida.
VEKTOR PENYAKIT 103

4. VEKTOR LAIN - Ticks
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
2. TICKS (Pinjal)
C. PENULARAN PENY.
Pupa dan nymph mengisap darah;
D. VEKTOR
 Penyakit yang ditularkan : disebabkan
D.1 - NYAMUK oleh Rocky mountain spotted fever
Rickettsia rickettsii;
D.2 - LALAT
 Gigitannya menyebabkan Tick paralysis.
D.3 - RODENT
 Pestisida : Malation 2% untuk treatmen
D.4 - VEKTOR LAIN dan Malation 3-5% pada tempat tinggal
mis kandang bin kesayangan.
VEKTOR PENYAKIT 104

4. VEKTOR LAIN - Lice
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
3. LICE (Kutu)
C. PENULARAN PENY.  Infestasi dari kutu dikenal sbg.
Pediculosis. (Pediculus humanus capitis,
D. VEKTOR
Pediculus humanus corporis, Pediculus
D.1 - NYAMUK pubis).
 Vektor dari peny:
D.2 - LALAT
 Trench fever
D.3 - RODENT  Relapsing fever
 Pemberantasan :
D.4 - VEKTOR LAIN
 Pengobatan,
 Desinfektan
 penyuluhan
VEKTOR PENYAKIT 105
4. VEKTOR LAIN - Mollusca
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
4. MOLLUSCA (Binatang lunak)
C. PENULARAN PENY.  Vektor peny. Schistosomiasis disebabkan
Schistosoma mansoni –endoparasit dari Kelas
D. VEKTOR Trematoda.
 Daur hidup parasit melibatkan Mollusca
D.1 - NYAMUK sebagai intermediate host.
D.2 - LALAT
 Pemberantasan :
D.3 - RODENT  Penyuluhan di daerah endemik;
 Perbaikan sal. irigasi pertanian;
D.4 - VEKTOR LAIN
 Penggunaan molluscicide;
 Pengobatan masal.
VEKTOR PENYAKIT 106

4. VEKTOR LAIN - Blackfly
DESKRIPSI
B. PENDAHULUAN
5. BLACKFLY (Simulium damnosum).
C. PENULARAN PENY.
 Vektor penyakit Onchocerciasis.
D. VEKTOR
 Penyebab cacing Onchocerca volvucus.
D.1 - NYAMUK
 Berdiamener sepersekian mm panjang s.d. 70 cm.
 Hidup sampai 15 tahun.
D.2 - LALAT  Penularan oleh gigitan vektor.
 Cacing berkembang dalam tubuh vektor pada
D.3 - RODENT
suhu 18° C
D.4 - VEKTOR LAIN  Tempat kejadian : Afrika, Ghana, Mali, Niger,
Togo.
VEKTOR PENYAKIT 107

Pertanyaan:
Sebutkan 6 mata rantai penularan penyakit Demam Berdarah

Dengue!!!
1. Mata ranta (MR) agent : ....................
2. MR ............................. : ....................
3. MR .............................. : ...................
4. MR .............................. : ....................
5. MR............................... : ....................
6. MR ............................. : ....................
Pada rantai mana pencegahan 3 M dilakukan ?

• Terima kasih
VEKTOR PENYAKIT 109

Kesehatan Lingkungan: Bab Ii: Vektor Penyakit

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kesehatan Lingkungan: Bab Ii: Vektor Penyakit

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KESEHATAN LINGKUNGAN

RINGKASAN: BAB II:

D.1 - NYAMUK 4. memahami beberapa istilah penting dalam

D. VEKTOR 10. Memahami peranan rodent (bin pengerat) dalam

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D.2 - LALAT AKU

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D. VEKTOR 2. Penularan Tak Langsung (Indirect

3. Penularan Melalui Udara

D.4 - VEKTOR LAIN vektor

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D. VEKTOR LALAT Penyakit saluran pencernaan

D.3 - RODENT Mollusca Schistosomiasis

D.4 - VEKTOR LAIN

D.1 - NYAMUK PERLU DIDATA:

D.4 - VEKTOR LAIN

C. PENULARAN PENY. Penyakit ditularkan nyamuk

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D. VEKTOR  USAHA PREVENTIF

D.2 - LALAT  PENGENDALIAN PASIEN, KONTAK & LINGK.

D.2 - LALAT 3. Penularan Melalui Udara

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D.1 - NYAMUK b. Vector-borne

D.2 - LALAT 3. PENULARAN MELALUI UDARA (Air-borne)

a. Droplet Nuclei (Residu titik ludah)

D.4 - VEKTOR LAIN b. Dust (Debu)

B. PENDAHULUAN KONSEP RANTAI PENULARAN DAN

D. VEKTOR 1. Penyebab penyakit /patogen (Agents)

2. Mematahkan MR Penjamu (Reservoir/

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN 6. Mematahkan MR Susceptibility

Sebutkan 6 mata rantai penularan penyakit Demam Berdarah

Pada rantai mana pencegahan 3 M dilakukan ?

 CONTOH VECTOR-BORNE DISEASES:

C. PENULARAN PENY. o Cholera

 BEBERAPA VEKTOR PENYAKIT:

D.3 - RODENT RINGKASAN:

D.4 - VEKTOR LAIN

B. PENDAHULUAN Phylum Arthropoda :

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN APA SAJA INSTRUMENNYA ??

D.1 - NYAMUK  Pengendalian Biologis

D.3 - RODENT  Pengendalian lingkungan

D.4 - VEKTOR LAIN o (Pengeringan, pengaliran, kebersihan,

D.4 - VEKTOR LAIN

C. PENULARAN PENY.CARA PENULARAN :

D. VEKTOR Dlm tbh manusia sporozoid masuk menjadi hepatocyt –

C. PENULARAN PENY. USAHA PREVENTIF

D.4 - VEKTOR LAIN

D.4 - VEKTOR LAIN

B. PENDAHULUAN b. Yellow fever

B. PENDAHULUAN  Vektor : Nyamuk Aedes aegypti.

D.2 - LALAT  Reservoir :

B. PENDAHULUAN CARA PENGENDALIAN: