Anda di halaman 1dari 16

BATASAN DAN RUANG LINGKUP

KESEHATAN KERJA

Secara garis besar Kesehatan kerja


yaitu mempelajari semua faktor-faktor
yang berhubungan pekerja, metode
kerja, kondidi kerja dan lingkungan
kerja yang mungkin dapat
menyebabkan penyakit, kecelakaan
atau gangguan kesehatan lainnya.
Bahaya yang bisa terjadi bisa berupa
biologi, kimia, fisik atau sosial.
HUBUNGAN KESEHATAN KERJA DENGAN
KESEHAT-AN MASYARAKAT
Kesehatan kerja merupakan merupakan cabang dalam ilmu
kesehatan masyarakat yang diterapkan bagi masyarakat
pekerja
Persamaan dan perbedaan

Kesehatan kerja Kesehatan masyarakat

Persamaan Keduanya mempelajari masalah-masalah kese-hatan yang berhubungan


dengan manusia serta lingkungan (bilogi, kimia, fisik dan sosial)
secara umum

Perbedaan Yang dipelajari manusia (fisik Yang dipelajari manusia dalam


atau mental) hub. dg huibungannya dengan ling. diluar
pekerjaan dan ling. kerja tempat kerja.
Perlu diperhatikan bahwa gangguan
kesehatan dapt disebabkan oleh faktor-
faktor yang berhubungan dengan
pekerjaan atau tidak berhubungan dg
pekerjaan (gaya hidup, gizi, genetik, dll).
Upaya yang ditempuh dalam menghadapi
gangguan kesehatan yang berhubungan
dengan pekerjaan adalah
– Perlindungan kesehatan (Health protection):
immunisasi, sanitasi ling. kerja, penyerasian
manusia dan mesin, dll.
– Peningkatan kesehtan (health prolotion) :
penc. Peny. Menular, perbaikan gizi, kejiwaan,
pemeriksaan kes. Sebelum kerja, dll)
Diagram : Status kesehatan masyarakat pekerja dalam hubungannya
dengan faktor-faktor yang ada dalam lingkungan yang berbeda serta
faktor genetik (sumber : Mikheev, 1986)

Lingkungan kerja

Lingkungan, Status Kes. Lingkungan rumah


Individu & genetik Masy. pekerja

Lingkungan
masyarakat
PEKERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
– Tingkat kesehatan seseorang
berpengaruh terhadap penampilan dan
kapasitas kerja

– Penekanan program kesehatan kerja :


Peningkatan dan pemeliharaan derajat
kesehatan pekerja (fisik, mental, sosial)
Pencapaian produktivitas kerja yang optimal

– Penyakit akibat dan/atau berhubungan


dengan pekerjaan dapat disebabkan oleh
pemaparan terhadap lingkungan kerja
Interaksi antara pekerja dengan lingkungan kerja :
Tidak ada tindakan
terhadap lingkungan kerja yang berbahaya

Lingkungan kerja
Penyakit akibat Diagnosis
(tidak sehat)
kerja

Pengobatan &
penyembuhan

Pekerja sehat
Interaksi antara pekerja dengan lingkungan kerja :
ada tindakan terhadap lingkungan kerja yang berbahaya

Ling kerja Penyakit akibat Diagnosis


(tidak sehat) kerja

Pengenalan & evaluasi


masalah Pengobatan &
penyembuhan

Upaya pengendalian &


pencegahan Pekerja sehat

Lingkungan
kerja (sehat)

Sumber : Modifikasi dari Goelzer Ferrari, 1989


Tindakan pencegahan sesungguhnya harus
dilakukan sebelum terjadi gangguan kesehatan
timbul, shg perlu survailans untuk mendeteksi
dan mengen-dalikan bahan berbahaya

Pengendalian bhn berbahaya : desain yang aman


& adekuat dari alat, cara kerja, proses kerja dan
tempat kerja.

Resiko akibat ling kerja :


– Pekerja
– Keluarga pekerja (debu asbes yang terbawa ke rumah,
gangguan pada janin dari pekerja wanita yang hamil,
dll)
– Masyarakat umum (minamata, chernobyl, dll)
Hasil studi epidemiologi dipelajari :
– Penyakit akibat kerja (lingkungan kerja
sebagai penyebab langsung)
– Faktor yang mengganggu kesehatan di
tempat kerja, penyakitnya disebut
penyakit yang berhubungan dg
pekerjaan (occupational-related
deseases), dimana lingkungan kerja
berperan sebagai faktor penyokong
(contributing factor) terhadap timbulnya
penyakit (Gangguan psikologis,
hipertensi, dll)
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA DAN UPAYA
PENGENDALIANNYA
Pengenalan lingungan kerja (Recognition)
– Pengenalan dari berbagai bahaya dan resiko ke-sehatan di
lingkungan kerja : efek kesehatan dari semua bahaya,
jumlah potensial pekerja yang terkena.
– Informasi : proses kerja, bahan baku, bahan bantuan, hasil
antara, hasil akhir, limbah.

Evaluasi lingkungan kerja (evaluation)


– Menguatkan dugaan bahaya, karakteristik, gam-baran
cakupan besar dan luasnya bahaya.
– Penentuan bahaya secara kuantitatif dan/atau kualitatif
– Menentukan lama pemaparan, jalan masuk ke tubuh, jenis
dan aktivitas fisik pekerja, dll.
– Dari data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan
standar kesehtan kerja yang berlaku (Misal : kebisingan 85
dBA untuk pemaparan 8 Jam)
Pengendalian lingkungan (control)
– Untuk mengurangi atau menghilangkan pema-paran
terhadap bahan yang berbahaya di lingkungan kerja.
– Beberapa pertanyaan untuk menentukan jenis
teknologi pengendalian :
Apa jenis bahaya potensial, sumber dan lokasinya ?
Apakah sumber bahaya bisa diisolasi atau dihilangkan
secara menyeluruh?
Apakah ada cara lain yang kurang bahaya untuk proses
produksi ? (penggantian bahan, alat, cara kerja)
Apakah kontak antara bhn berbahaya dg pekerja dapat
dikurangi dari waktu dan frekuensi atau dipindahkan ke
tempat lain ?
Apakah ada cara untuk mencegah atau mengurangi
jumlah kontak antara bhn berbahaya (ventilasi, isolasi,
penutupan) atau kontak para pekerja (jarak, ruang
khusus, APD)
Apakah jangka waktu pemaparan dapat dikurangi
seminimal mungkin (praktek kerja yang adekuat atau
pengendalian secara administrasi)
Pengendalian dapat dikatagorikan
2 yaitu :
Pengendalian lingkungan (environmental
control measures)
– Disain dan tata letak yang adekuat : peralatan,
proses dan tempat kerja yang minimal
menghasilkan bahan berbahaya.
– Penghilangan atau pengurangan bahan-nahan
pada sumbernya (dicontinuantion of the
process, substitusi, isolasi, ventilation, wet
method/metode basah untuk menu-runkan
debu, kebersihan ruangan dan
pemeliharaan/good housekeeping and
maintenance)
Pengendalian perorangan (Personal
control measures)
– Work practices : disain prosedur kerja
yang spesifik
– Personal protective equipment : APD
– Limitation of the exposure time :
pembatasan waktu kerja
– Personal hygiene : kebersihan diri dan
pakaian, pemeriksaan kesehatan,
pendidikn, penempatan, dll
KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN
KESEHATAN
Kecelakaan sebagaian besar disebabkan oleh
pelepasan tidak direncanakan atau tidak
diinginkan dari sejumlah energi (mekanik, listrik,
panas, dll) atau bahan berbahaya (CO, methan,
HS)
Pelepasan energi tersebut sebenarnya
disebabkan : tindakan tidak aman (unsafe act)
dan kondisi tidak aman (unsafe condition),
keduanya hanya sebagai gejala-gejala dari
kesalahan yang sebenarnya ada penyebab dasar.
Penyebab dasar (basic causes) bisa diidentifikasi
dan dikoreksi untuk perbaikan dan peningkatan
jangka panjang.
Katagori penyebab dasar :
– Manajemen kebijakan keselamatan dan
pengam-bilan keputusan : prosedur
kepegawaian, se-leksi, training, penempatan,
supervisi, arahan, komunikasi, disain &
pemeliharaan alat, prose-dur kerja standar dan
darurat, kebersihan dan pemeliharaan rumah
tangga.
– Faktor individu : motivasi, kemampuan,
penge-tahuan & ketrampilan, pelatihan,
kesadaran ke-selamatan kerja, kondisi mental
dan fisik, kinerja, waktu reaksi dan perhatian
dan pemeliharan per-orangan.
– Faktor lingkungan : suhu, tekanan,
kelembaban, debu, gas, uap, kebisingan,
cahaya, polusi uda-ra, lantai licin, objek
berbahaya, pelindung tdk adekuat.
Pustaka :
– Haryoto Kusnoputranto & Dewi
Susanna, Kesehatan Lingkungan, FKM-
UI, 2000.
– Suma’mur P.K., Higene Perusahaan dan
Keselamatan Kerja, PT Gunung Agung,
Jakarta, 1984.
– ……………, Keselamatan Kerja dan
Pencegahan Kecelakaan, CV Masagung,
Jakarta, 1989

Anda mungkin juga menyukai