Anda di halaman 1dari 12

S im bo l P ad a Tin gk a t En e rg i N u k le on

1. l adalah momentum sudut nukleon.


2. j adalah momentum sudut total nukleon. Nilai j adalah j = l ± s dengan
s adalah spin intrinsik nukleon, s =1/2
3. x adalah populasi nukleon pada keadaan tersebut. Untuk suatu nilai j,
nilai proyeksinya adalah mj = −j, − (j − 1), ....,(j − 1), j atau total
jumlah mj -nya adalah 2j + 1, Nilai 2j + 1 juga menunjukkan populasi
maksimum nukleon pada keadaan tersebut.

FISIKA INTI
U r u t an O r b it a l K o nf ig u r as i Pro t o n da n
N e t ro n

konfigurasi proton dan netron, mengikuti urutan orbital


sebagai berikut:

FISIKA INTI
M om e nt um S pin d a ri I nt i O - 1 5, O - 1 6 , d a n O -
1 7 .

O-15
Jp=0 dan Jn=1/2

O-16
Konfigurasi proton dan neutronnya Jp dan Jn adalah 0

O-17

J=5/2

FISIKA INTI
K o nf igu r as i Pro t o n da n N e t ro n un t u k Zn - 6 3

1. Proton: [28], (2d3/2)2

2. Neutron: [28], (2d3/2)2, (1f5/2)1

spin dari Zn-63 adalah 5/2

FISIKA INTI
I g a n j i l : I g e n a p p ad a m ol ek u l N 2

7 Proton dan 7 Neutron dengan konfigurasi (1s1/2)2, (1p3/2)4, (1p3/2)4

• Neutron bebas dengan j=1/2 dan proton bebas dengan j =1/2 maka spin inti N adalah I=1
• kemungkinan nilai spin inti dari molekulnya adalah 0 (ketika keduanya anti paralel), 1
(ketika keduanya tegak lurus), dan 2 (ketika keduanya paralel).
• Karena tiap keadaan I mempunyai multisiplitas 2I+1, maka keadaan dengan I = 0
mempunyai 1 keadaan, keadaan dengan I = 1 mempunyai 3 keadaan, sedang keadaan
dengan I = 2 mempunyai 5 keadaan.
• sehingga rasio Igenap : Iganjil = (1 + 5) : 3 = 6 : 3 = 2 : 1.

FISIKA INTI
M om e nt um S pin d a ri I nt i M o - 9 5 d an Pb - 2 0 7

Mo-95
• 42 Proton berpasangan dan 53 Neutron dengan konfigurasi [50] (1g7/2)3

• Jp= 0 dan Jn=7/2


Pb-207
• 82 Proton berpasangan dan 125 Neutron dengan konfigurasi:

• Jp= 0 dan Jn=13/2

FISIKA INTI
Ting k a t e ne r gi pro t o n ( k ir i) d an n et ron
( k an a n) da r i p o t en s ia l s e n t ra l

FISIKA INTI
Ting k a t e ne r gi pro t o n ( k ir i) d an n et ron
( k an a n) da r i p o t en s ia l s e n t ra l

• Semua model menghasilkan konfigurasi bilangan ajaib yang sama


• Semua model memiliki urutan orbital yang sama sampai dengan bilangan
ajaib 50, dengan beberapa perbedaan urutan orbital untuk orbital di atasnya.
Hal ini terkait dengan fakta bahwa gaya Coulumb mulai efektif pada jumlah
proton yang besar.

FISIKA INTI
Be r ba g a i m o de l p ot en s ia l in t i

FISIKA INTI
S if a t - s if a t I n t i

Dapat disimpulkan dari penggunaan model kulit


1. bilangan ajaib muncul sebagai jumlah total netron atau proton pada suatu orbital
tertentu yang terpisah cukup jauh dari orbital berikutnya.
2. spin inti adalah jumlahan dari semua momentum sudut total semua nukleon penyusun
inti

3. keadaan dasar dan keadaan tereksitasi dari suatu inti, serta spin terkait dapat dicari.

FISIKA INTI
S if a t M ek a nik I n t i

Nukleon tidak diam melainkan selalu bergerak di dalam inti, maka nukleon juga
memiliki momentum angular orbital l. Spin inti didefinisikan sebagai jumlah momentum
angular atau momentum angular total (terdiri dari spin dan momentum angular orbital)
seluruh nukleon penyusunnya:

FISIKA INTI
R u mu s a n Sp in I nt i

Turunan ungkapan spin inti:

dari Persamaan:

FISIKA INTI

Anda mungkin juga menyukai