Anda di halaman 1dari 17

LOADING

PLEASE WAIT...
To our presentation
Motivasi di dalam organisasi
Oleh kelompok IV
Wahdania
Irma Wahyuni
Arfah
Sulfiana
Nurmarwa Sintia
Dini Andini
Motivasi di
dalam
Organisasi
Pengertian Motivasi
Menurut Kanfer (Jones
dan George,2007)

Motivasi merupakan kekuatan psikologis


yang akan menentukan arah dari perilaku
seseorang (direction of a behavior), tingkat
upaya (level of effort) dari seseorang dan
tingkat ketegaran (level Of persistence)
pada saat orang itu dihadapkan pada
berbagai rintangan.
Devinisi motivasi
tersebut
mengandung
beberapa elemen
konsep antara lain
:

Arah dari
Tingkat Tingkat
perilaku
upaya ketegaran
seseorang
Faktor-faktor yang menimbulkan Motivasi
Merupakan perilaku yang
sumber motivasinya
1.Perilaku yang
berasal dari kepuasan
dimotivasi
melakukan pekerjaan itu
secara intrinsik
sendiri (Jones dan
George,2007).

Merupakan perilaku yang


ditunjukkan oleh seseorang
2.Perilaku yang
dengan tujuan memperoleh
dimotivasi
secara ekstrinsik
imbalan material, imbalan
sosial, atau untuk
menghindari hukuman.
Teori-teori motivasi
Untuk memahami hubungan antara input, kinerja dan hasil serta
bagaimana perusahaan dapat memotivasi para karyawannya
dengan memanipulasi hubungan antara input, kinerja, dan hasil.

Berbagai hasil yang


Berbagai input dari
anggota organisasi Kinerja diterima anggota
organisasi

 Gaji
 Memberikan
  Tunjanagn
Waktu kontribusi
  Keamanan kerja
Usaha kepada efisiensi
  Liburan
Pendidikan organisasi,
  Kepuasan kerja
Pengalaman efektivitas
  Otonomi
Pengetahuan organisasi dan
  Tanggung jawab
Keahlian pencapaian
  Kekuasaan
Perilaku kerja tujuan-tujuan
menyelesaikan
organisasi
suatu tugas
Teori-teori motivasi mencakup :

Expectancy Theory Need Theory (Teori Equity Theory


(Teori ekspektansi) kebutuhan) (Teori equitas)

Goal Setting Learning Theory


Theory (Teori
(Teori penetapan pembelajaran)
tujuan)
1. Expectancy Theory
(Teori ekspentansi)
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan memiliki
motivasi yang tinggi pada saat seseorang meyakini
bahwa tingkat upaya yang tinggi akan mengarah kepada
pencapaian kinerja yang tinggi.

Dalam teori ekspektansi terdapat tiga


faktor yang akan menentukan motivasi
seseorang yakni : Ekspektansi,
instrumentalitas, dan valensi.
Upaya
(Effort)
Hasil
(Merupakan Kinerja (Outcome)
salah satu
input)

Instrumentalitas
Valensi
Ekspektansi Persepsi seseorang
Menunjukkan
Persepsi seseorang mengenai sejauh
nilai dari hasil
sejauh mana upaya mana kinerja yang ia
yang tersedia
yang dilakukan akan miliki akan
menurut
menghasilkan tingkat menghasilkan
preferensi
kenerja tertentu pencapaian outcome
seseorang
tertentu
2. Need Theory
(Teori kebutuhan)
Kebutuhan (needs) adalah sesuatu yang sangat diperlukan
untuk bertahan hidup atau mempertahankan
kesejahteraan.
Menurut Abraham Maslaw, kebutuhan yang dimiliki
manusia dapat dikelompokkan ke dalam 5 kelompok
kebutuhan yaitu :

Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan Kebutuhan akan Kebutuhan
akan rasa
fisiologis sosial penghargaan aktualisasi
aman
3. Equity Theory
(Teori ekuitas)
Teori ekuitas/keadilan merupakan teori
motivasi yang memusatkan studinya kepada
persepsi yang dimiliki seseorang mengenai
adil tidaknya hasil yang dia peroleh secara
reletif dibandingkan dengan input yang
mereka berikan pada pekerjaan.

Keadialan (equity) terjadi manakala


persepsi seseorang mengenai rasio hasil
input yang dia miliki sama dengan persepsi
mengenai rasio hasil-input yang dimiliki
orang tersebut atas pekerjaan yang
dilakukan pihak lain.
Kondisi Karyawan Karyawan rujukan Tafsiran
X
Ekuitas Hasil = Hasil Karyawan X memiliki persepsi
Input Input bahwa dia telah memberikan
input dalam jumlah yang besar
dan dia memperoleh hasil yang
proporsional dengan kelompok
rujukan
Ketidakadilan Hasil < Hasil Karyawan X memiliki persepsi
(Underpaym Input Input bahwa dia telah memberikan
ent) input yang banyak tetapi
menerima hasil yang sama
dengan kelompok rujukan
Ketidakadilan Hasil > Hasil Karyawan X memiliki persepsi
(Overpayme Input Input bahwa dia telah memberikan
nt) input yang sama dengan
kelompok rujukan , tetapi
menerima hasil lebih banyak
4. Goal-setting Theory
(Teori penetapan tujuan)

Teori penetapan tujuan menjelaskan


bahwa untuk menstimulasi motivasi dan
kenerja yang tinggi, maka tujuan yang
ditetapkan harus bersifat spesifik dan sulit
untuk dicapai (difficult to achieve).

Yang dimaksud dengan tujun spesifik


adalah tujuan yang jelas bahkan sebaiknya
dinyatakan secara kuantitatif untuk
memudahkan evaluasi.
5. Learning Theory
(Teori pembelajaran)
Pembelajaran (learning) dapat didefinisikan
sebagai perubahan pengetahuan dan
perilaku yang reletif permanen pada
seseorang, yang diperoleh melalui praktik
maupun pengalaman (Jones dan George,
2007).

Ada salah satu teori motivasi yang dikembangkan oleh


B.F Skinner , menurut teori ini seseorang akan belajar
untuk melakukan perilaku tertentu yang akan membawa
dirinya memperoleh konsekuensi yan diinginkan dan
seseorang akan menghindari melakukan perilaku yang
akan mendatangkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai