Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

OSTEOMIELITIS
DISUSUN OLEH :
BELLA CAPITA S.
FIRDA SURYA A.
DEFINISI
● Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit
disembuhkan daripada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya
asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan
jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di
sekeliling jaringan tulang mati). Osteomielitis dapat menjadi masalah
kronis yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan
kehilangan ekstremitas. (Brunner, suddarth. (2001)
● Osteomyelitis adalah infeksi Bone marrow pada tulang-tulang
panjang yang disebabkan oleh staphylococcus aureus dan kadang-
kadang Haemophylus influensae (Depkes RI, 1995).
ETIOLOGI
1. Staphylococcus aureus hemolitikus (koagulasi
positif) sebanyak 90% dan jarang oleh streptococcus
hemolitikus.
2. Haemophylus influenza (50%) pada anak-anak
dibawah umur 4 tahun. Organism yang lain seperti :
bakteri coli, salmonella thyposa dan sebagainya.
3. Proses spesifik (M.Tuberculosa)
4. Penyebaran hematogen dari pusat infeksi jauh
(tonsilitis, bisul atau jerawat, ISPA)
KLASIFIKASI

1. Osteomielitis Primer. Penyebarannya secara hematogen dimana


mikroorganisme berasal dari focus ditempat lain dan beredar melalui
sirkulasi darah.
2. Osteomielitis Sekunder. Terjadi akibat penyebaran kuman dari
sekitarnya akibat dari bisul, luka fraktur dan sebagainya.
Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3, yaitu:
1) Osteomietitis akut Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 minggu
sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
2) Osteomietitis sub-akut Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2
bulan sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
3) Osteomietitis kronis Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan
atau lebih sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
MANIFESTASI KLINIS

● Fase akut Fase sejak infeksi sampai 10-15 hari. Makin panas
tinggi, nyeri tulang dekat sendi, tidak dapat menggerakan anggota
tubuh.
● Fase kronik Rasa sakit tidak begitu berat, anggota yang terkena
merah dan bengkak dengan pus yang selalu mengalir keluar dari
sinus atau mengalami periode berulang nyeri, inflamasi, dan
pengeluaran pus. Infeksi derajat rendah dapat terjadi pada
jaringan parut akibat kurangnya asupan darah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan darah Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan
laju endap darah
• Pemeriksaan titer antibody – anti staphylococcus Pemeriksaan kultur darah untuk
menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti dengan uji sensitivitas
• Pemeriksaan feses Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan
infeksi oleh bakteri salmonella
• Pemeriksaan biopsy tulang Merupakan proses pengambilan contoh tissue tulang yang akan
digunakan untuk serangkaian tes.
• Pemeriksaan ultra sound Yaitu pemeriksaan yang dapat memperlihatkan adannya efusi pada
sendi. Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak
ditemukan kelainan radiologik. Setelah 2 minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang
bersifat difus dan kerusakan tulang dan pembentukan tulang yang baru.
• Pemeriksaan tambahan : 1. Bone scan : dapat dilakukan pada minggu pertama 2. MRI : jika
terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus yang terang pada T2, maka kemungkinan besar
adalah osteomielitis.
PENATALAKSANAAN MEDIS

Terapi Osteomielitis hematogen akut paling bagus di obati dengan evaluasi tepat terhadap
mikroorganisme penyebab dan kelemahan mikroorganisme tersebut dan 4-6 minggu terapi antibiotic
yang tepat. Debridement tidak perlu dilakukan jika telah cepat diketahui. Anjuran pengobatan
sekarang jarang memerlukan debridement. Bagaimana jika terapi antibiotic gagal, debridement dan
pengobatan 4-6 minggu dengan antibiotic parenteral sangat diperlukan. Setelah kultur
mikroorganisme dilakukan, regimen antibiotic parenteral (nafcillin[unipen] + cefotaxime lain
[claforan] atau ceftriaxone [rocephin]) diawali untuk menutupi gejala klinis organism tersangka. Jika
hasil kultur telah diketahui, regimen antibiotic ditinjau kembali. Anak-anak dengan osteomielitis akut
harus menjalani 2 minggu pengobatan dengan antiniotik parenteral sebelum anak-anak diberikan
antibiotic oral. Osteomielitis kronis pada orang dewasa lebih sulit disembuhkan dan umumnya diobati
dengan antibiotic dan tindakan debridement. Terapi antibiotik oral tidak dianjurkan untuk digunakan.
KOMPLIKASI

● Dini :
Kekakuan yang permanen pada persendian terdekat (jarang terjadi)
Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau sembuh sampai tulang yang mendasarinya
sembuh
Atritis septik
● Lanjut :
Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran, dan penurunan fungsi tubuh
yang terkena
Fraktur patologis
Kontraktur sendi dan Gangguan pertumbuhan
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN  
Identitas pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn “M” Nama : Ny “S”
Umur : 50 tahun Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : laki-laki Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jln. Hasyim Ashari Alamat : Jln. Hasyim Ashari
Suku : Jawa Hubungan dengan klien : Istri
Tanggal MRS : 9 Maret 2021 (08.00 WIB)
Diagnosa medis : Osteomielitis Femur
RIWAYAT KELUHAN

● Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri pada bagian paha
● Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri bersifat menusuk pada paha bagian
kanan bekas operasi osteomielitis 1 tahun yang lalu, mual muntah tidak nafsu makan dan
mengalami kelemahan bagian paha sebelah kanan, skala nyeri 3. Dari hasil pemeriksaan,
dokter mendiagnosa klien osteomielitis, dan dokter menyarankan untuk dirawat di rumah
sakit.
P : nyeri pada paha bagian kanan post operasi osteomielitis
Q : nyeri bersifat menusuk
R : paha sebelah kanan
S : skala nyeri 3
T : nyeri sering timbul pada siang maupun malam hari
● Riwayat Kesehatan saat Dikaji
Saat dikaji klien mengeluh nyeri pada paha bagian kanan bekas post operasi
osteomielitis 1 tahun yang lalu, disertai mual, muntah, tidak nafsu makan, dan
aktivitas dibantu orang lain
● Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah di rawat 1 tahun yang lalu di RS Dr. Soetomo dengan riwayat
osteomielitis
● Riwayat Kesehatan Keluarga
Hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini di dalam keluarganya, dan tidak
ada penyakit menurun seperti DM, hipertensi
3. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Riwayat Psikologis
Klien khawatir dengan keadaan yang sekarang. Klien berharap cepat sembuh sehingga nisa
berkumpul kembali dengan keluarganya dirumah
b. Riwayat Soaial
1) Bicara
Klien sangat respon dengan lawan bicara dan ligkungan sekitar, klien menjawab dengan jelas ketika
perawat melakukan anamnese.
2) Kehidupan Keluarga
Klien mengatakan hubungannya dengan keluarganya sangat harmonis dan terjalin baik dan di
lingkungannya klien mampu beradaptasi dengan baik. Selama di rumah istrinya selalu menemani
klien
3) Pertahanan Koping
Klien dan keluarganya terlihat sabar dan tegar dengan keadaannya sekarang. Klienmengambil
keputusan bersama dengan keluarganya
4) Riwayat Spiritual
Klien percaya dan yakin pada Allah SWT. Klien selalu berdo’a untuk diberikan kesehatan dalam
menghadapi penyakitnya
GENOGRAM

: klien
POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
NO POLA SEBELUM MRS SAAT DI RS

1. Pola Nutrisi    
Makan :    
- Frekuensi Klien makan 3x sehari 3x sehari
- Jenis nasi dan lauk pauk Nasi, laukmpauk
- Jumlah 1 porsi ½ porsi
Minum :    
- Frekuensi 8 gelas/hari 6 gelas /hari
- Jenis air putih Air putih
- Jumlah 1600 cc/hari 1000 cc/hari
- : Tidak ada masalah
2. Pola Eliminasi    
BAB :    
- Frekuensi 1x sehari 1x sehari
- Konsistensi Lunak Lunak
- Warna Kuning Kuning
- Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
BAK :    
- Frekuensi 5x sehari 3x sehari
- Warna Kuning Kuning
- Jumlah 1250 cc/hari 1200 cc/hari
- Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
 

3. Pola Istirahat    
- Tidur malam 8 jam 6 jam
- Tidur siang 1 jam Klien mengatakan tidak bisa tidur
siang
4. Personal Hygiene    
- Mandi 2x sehari 2x sehari hanya di lap
- Ganti pakaian 2x sehari 1x sehari dibantu
- Gosok gigi 2x sehari 2x sehari dibantu
- Potong kuku 1x seminggu Klien mengatakan belum
potong kuku
PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : kondisi kesadaran klien tampak lemah dengan ekspresi wajah meringis menahan
nyeri dpngan tingkat kesadaran composmentis
2. Tanda-tanda vital
• TD : 100/70 mmHg
• Suhu : 36°C
• Nadi : 80x/menit
• RR : 24x/menit
3. Kepala
• Rambut : hitam, lurus, merata
• Mata : simetris, pupil isokor,konjungtiva anemis, sklera ikterus
• Hidung : bentuk simetris, bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung
• Telinga : simetris, bersih
• Mulut : bibir pucat, mukosa kering, lidah bersih
• Leher : simetris, tidak terdapat kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe
4. Dada
Paru-paru
• Inspeksi : vocal fremitus simetris antara kanan dan kiri
• Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : vesikuler
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
• Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea
midclavicula sinistra
• Perkusi : pekak
• Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan, bunyi jantung I, II
reguler, gallop (-), mur-mur (-)
5. Abdomen
• Inspeksi : dinding perut sejajar dada
• Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus 18x/menit
6. Genetalia
• Keluhan : tidak ada
7. Ektremitas
• Inspeksi : tidak terlihat oedem
• Palpasi : terdapat nyeri tekan
• Kekuatan otot : 5 5
2 5
6. DATA PENUNJANG

Hasil Pemeriksaan Radiologi


Jenis pemeriksaan : Thorax CR
Klinis : Osteomielitis
Saat ini kami dapatkan sebagai berikut :
- Sinus dan diafragma baik
- Cor dbn
- Tulang-tulang baik
Hasil Pemeriksaan Radiologi
Jenis pemeriksaan : Femur Dextra
Saat ini kami dapatkan sebagai berikut :
- Tampak bayangan osteolitik dengan seleritik pada 1/3 distal femur dextra
- Reaksi pariosteal minimal
- Pembengkakan jaringan lunak sekitar distal femur
TERAPI

1. Pemberian terapi Ivfd rl


Bb pasien 50 kg . Maka kebutuhan cairan pasien :
10 (kg) x 100 ml + 10 (kg) x 50 ml + (50-20) (kg)x 20 ml
1000 ml+500 ml+600 ml
2100 ml
8 jam pertama, pukul 08.00 WIB diberikan : 1050 ml, tetesan infus 44 tpm
8 jam kedua, pukul 16.00 WIB diberikan : 525 ml, tetesan infus 22 tpm
8 jam ketiga, pukul 24.00 WIB diberikan : 525 ml, tetesan infus 22 tpm
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Agen pencedera fisik prosedur operasi Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri pada paha
bagian bekas operasi osteomielitis
setahun yang lalu
DO :
- Tampak meringis
- Gelisah
- Pola tidur berubah
- Terdapat nyeri tekan skala 3
- TD : 100/70 mmHg
- Suhu : 36°C
- Nadi : 80x/menit
- RR : 24x/menit
 
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik prosedur operasi ditandai dengan
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada paha bagian bekas operasi osteomielitis setahun yang
lalu
DO :
- Tampak meringis
- Gelisah
- Pola tidur berubah
- Terdapat nyeri tekan skala 3
- TD : 100/70 mmHg
- Suhu : 36°C
- Nadi : 80x/menit
- RR : 24x/menit
INTERVENSI
LUARAN KEPERAWATAN(SLKI) INTERVENSI KEPERAWATAN(SIKI)
DIAGNOSA KEP
OUTCOME INDIKATOR INTERVENSI AKTIVITAS

Nyeri akut 1. Keluhan nyeri Setelah Manajemen Observasi


berhubungan menurun dilakukan nyeri. 1.08238 -Identifikasi lokasi,
dengan agen 2. Pola tidur tindakan karakteristik,durasi,frekuen
pencedera fisik membaik keperawatan si, kualitas,intensitas nyeri
prosedur operasi 3. Meringis dalam waktu 1 x - Identifikasi skala nyeri
ditandai dengan : menurun 24 jam masalah - Identifikasi respon nyeri
DS : 4. Gelisah menurun nyeri akut non verbal
Klien mengatakan 5. Tekanan darah teratasi - Identifikasi factor yang
nyeri pada paha membaik memperberat dan
bagian bekas 6. Frekuensi nadi memperingan nyeri
operasi membaik - Identifikasi pengetahuan
osteomielitis 7. Pola nafas dan keyakinan tentang
setahun yang lalu membaik nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya
DO : terhadap respon nyeri
Tampak meringis - Identifikasi pengaruh nyeri pada
Gelisah kualitas hidup
Pola tidur -Monitor keberhasilan terapi
berubah komplementer yang sudah diberikan
Terdapat nyeri -Monitor efek samping penggunaan
tekan skala 3 analgetik
TD : 100/70 Terapeutik
mmHg -Berikan teknik nonfarmakologis
Suhu : 36°C untuk mengurangi rasa
Nadi : 80x/menit nyeri(mis.hipnosis,akupresur,terapi,
RR : 24x/menit music)
-Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyri
-Fasilitasi istirahat dan tidur
-pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
-Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
-Jelaskan strategi meredakan nyeri
-Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
-Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
-Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN
NO Dx.KEP TGL/ IMPLEMENTASI RESPON TTD
JAM KLIEN
1 Nyeri akut berhubungan dengan 08.00 1. Mengidentifikasi lokasi, Kooperatif Firda
agen pencedera fisik prosedur karakteristik,durasi,frekuensi,
operasi ditandai dengan kualitas,intensitas nyeri
DS : 08.15 2. Mengidentifikasi skala nyeri Kooperatif Firda
Klien mengatakan nyeri pada paha 09.20 3. Mengidentifikasi factor yang Kooperatif Firda
bagian bekas operasi osteomielitis memperberat dan
setahun yang lalu memperingan nyeri
DO : 09.35 4. Mengidentifikasi pengetahuan Kooperatif Firda
Tampak meringis dan keyakinan tentang nyeri
Gelisah 10.00 5. Memonitor keberhasilan Kooperatif Firda
Pola tidur berubah terapi komplementer yang
Terdapat nyeri tekan skala 3 sudah diberikan
TD : 100/70 mmHg 10.15 6. Memberikan teknik Kooperatif Firda
Suhu : 36°C nonfarmakologis untuk
Nadi : 80x/menit mengurangi rasa
RR : 24x/menit nyeri(mis.hipnosis,akupresur,t
erapi,music)
10.20 7. Mengontrol lingkungan yang Kooperatif Bella
memperberat rasa nyri
10.30 8. Memfasilitasi istirahat dan tidur Kooperatif Bella
10.45 9. Mempertimbangkan jenis dan Kooperatif Bella
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
11.00 10. Menjelaskan penyebab, Kooperatif Bella
periode, dan pemicu nyeri
11.15 11. Mengajarkan teknik Kooperatif Bella
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN
NO TGL/JAM Dx. KEP
(S O A P)
1. 9 Maret 2021 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik S : Klien mengatakan keluhan nyeri pada paha bagian bekas
prosedur operasi ditandai dengan operasi osteomielitis setahun yang lalu sudah menurun
 
DS :
O : Skala nyeri 2
 
- Klien mengatakan nyeri pada paha bagian bekas
Pola tidur membaik
  operasi osteomielitis setahun yang lalu
keluhan meringis menurun
  DO : keluhan gelisah menurun
Tensi 120/80 mmHg
  - Tampak meringis
- Gelisah Frekuensi nadi 80x/menit
 
- Pola tidur berubah
Frekuensi nafas 20x/menit
  - Terdapat nyeri tekan skala 3
- TD : 100/70 mmHg Suhu 37,0°C.
 
- Suhu : 36°C
A : Masalah nyeri akut teratasi
  - Nadi : 80x/menit
P: Hentikan intervensi
  RR : 24x/menit

 
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai