Widiastuti Pendahuluan • Dokter gigi umum biasanya melakukan pemeriksaan ttg masalah medis yg pernah di derita dan pemeriksaan fisik pada pasien. • Krn dpt mempengaruhi keamanan perawatan • Mampu mengenali dg tepat dan menangani kondisi mulut patologis. • Berkomunikasi menyeluruh namun berupa evaluasi singkat. • Tindakan pembedahan merupakan tindakan yg beresiko pd pasien, operator & staf. • Rawan kontaminasi mikroorganisme, komplikasi ringan sampai kematian pasien. Persiapan Pasien Pra Bedah a. Riwayat Medis b. Pemeriksaan Fisik c. Pemeriksaan Darah d. Pemeriksaan Radiologis e. Pemeriksaan Histopatologis f. Persiapan Mental g. Konsultasi Medis h. Informed Consent i. Propilaksis Antibiotik a. Riwayat Medis • Informasi u/ dokter Format standar pencatatan riwayat • Aman/tidak medis & pemeriksaan fisik : • Tanya 1) Data biografi langsung/kueisioner 2) Riwayat keluhan utama • Hal yg perlu ditanyakan 3) Riwayat medis 4) Status sosial dan keluarga dan dicatat adl : 5) Evaluasi keadaan umum Alergi 6) Pemeriksaan fisik Pengobatan 7) Pemeriksaan laboratorium dan Penyakit yg sedang rontgen diderita Riwayat pembedahan terdahulu a. Riwayat Medis Kondisi kesehatan umum yg ditanyakan secara lisan yaitu : Alergi antibiotik dan anestesi lokal Pemakaian implant Angina Penyakit paru-paru Penggunaan antikoagulan Serangan jantung Asma Osteoporosis Gangguan perdarahan Kehamilan Ibu menyusui Penyakit ginjal Penggunaan kortikosteroid Penyakit jantung reumatik Diabetes Penyakit kejang Murmur hati Penyakit menular seksual Hepatitis TBC Hipertensi Penyakit warisan spt hemofilia a. Riwayat Medis Mengungkap masalah medis yg tidak terdiagnosis yg sebelumnya didapat dr jawaban pasien. REVIEW KEPALA, LEHER & DAERAH MAKSILOFASIAL • Konstitusi: Demam, berkeringat, penurunan berat badan, kelelahan, nafsu makan • Kepala: Sakit kepala, insomnia • Telinga: Penurunan pendengaran, tinnitus (dering) • Mata: Blurred, penglihatan ganda, kekeringan, sakit • Hidung dan sinus: epistaksis, masalah pernapasan melalui hidung, rasa sakit, mengubah indra penciuman • Temporomandibular daerah sendi: Nyeri, kebisingan, gerak rahang • Oral: Gigi nyeri, sensitivitas, luka bibir atau mukosa, masalah mengunyah, bau mulut, restorasi longgar, sakit. • Leher: Kesulitan menelan, perubahan suara, kekakuan a. Riwayat Medis REVIEW KARDIOVASKULAR • Dada ketidaknyamanan pada tenaga, ketika makan, atau saat istirahat, pingsan, sesak napas (dyspnea) saat aktivitas, dyspnea pada asumsi posisi terlentang, hipotensi, kelelahan. REVIEW PERNAPASAN • Dyspnea, wheezing, coughing berlebihan, batuk darah (hemoptisis). b. Pemeriksaan Fisik Empat prosedur rutin meliputi : 1. Anamnesa 2. Inspeksi melihat keseluruhan 3. Palpasi ujung jari, pembengkakan/konsistensi 4. Perkusi kualitas resonansi & tingkat keutuhan organ 5. Auskultasi suara abnormal tubuh b. Pemeriksaan Fisik Dimulai dg pengkuran tanda2 vital. Pemeriksaan fisik pra operasi : • Inspeksi meliputi daerah maksilofasial (kepala dan wajah, telinga, mata, hidung, leher) dan rongga mulut menyeluruh (orofaring, lidah, dasar mulut & mukosa mulut). • Palpasi meliputi pemeriksaan fungsi sendi TMJ, ukuran&fungsi kelenjar ludah, ukuran kelenjar tiroid, ada/tidak pembesaran kelenjar getah bening, nyeri/adanya fluktuasi di daerah pembengkakan. • Perkusi pd gigi dan sinus paranasal. • Auskultasi untuk evaluasi sendi temporomandibular. c. Pemeriksaan Darah • Dapat ditambahkan ke • Meliputi : dalam diagnosa suatu Hemoglobin penyakit. Leukosit • Untuk menangani pasien- Laju Endap Darah (LED) pasien dg kelainan sistemik. Trombosit • Banyak RS yg meminta Hematokrit uji lab standar bagi setiap Waktu perdarahan & pasien bedah walau tidak pembekuan menunjukkan gejala klinis Gula darah penyakit sistemik. Cari tahu brp nilai normalnya??? d. Pemeriksaan Radiologis • Adanya kelainan pd tulang • Perluasan suatu kelainan pd tulang • Posisi anatomis f. Persiapan Mental • Persiapan pd pasien • Penanganan rasa cemas thd jarum suntik, rasa sakit, kegagalan g. Konsultasi Medis • Suatu permintaan formal thd • Seorang dokter konsultan masukan dari dokter lain. harus bs menjawab : 1. Apa pasien mempunyai • Masukan/partisipasi aktif dr penyakit sistemik yg berbagai sumber thd berbagai bermakna untuk aspek dr evaluasi pasien & pembedahan? penanganannya. 2. Apakah pasien sudah dalam kondisi yg • Tujuan = mengurangi resiko & maksimal dr terapi meningkatkan kemungkinan medis? keberhasilan pembedahan. 3. Jika ada kemajuan,terapi tambahan apa yg diindikasikan? h. Informed Consent • Persetujuan atas dasar • Informasi dpt berupa informasi Keadaan umum pasien • Tindakan medis yg bersifat Terapi yg akan dilakukan & diagnostik maupun terapeutik kemungkinan alternatif jk • Persetujuan diberikan setelah tidak dpt dilakukan terapi pasien mendapatkan informasi Keuntungan dr terapi yg yg adekuat ttg perlunya akan dilakukan & tindakan medis & resiko yg dpt alternatifnya ditimbulkan Seluruh resiko dr terapi yg • Dokumentasi tertulis informed akan dilakukan & consent hrs terdapat pd kartu alternatifnya pasien & telah ditandatangani Ketidakmampuan dokter oleh pasien atau keluarganya dalam memprediksi hasil dr & dokter terapi & prosedur yg irreversibel h. Informed Consent i. Propilaksis Antibiotik • AB = standar penanganan pasien bedah • Prinsip pemberian antibiotik : Prosedur bedah yg memiliki resiko tinggi terkontaminasi o/ bakteri Organisme penyebab infeksi harus dpt diketahui/diduga sebelumnya AB hrs efektif thd bakteri penyebab infeksi, hindari spektrum luas AB hrs berada dlm jaringan dlm konsentrasi yg efektif saat insisi, jgn terlambat/terlalu awal AB diberikan sebelum pembedahan, 30 menit sebelum insisi Keuntungan yg diperoleh harus lbh besar drpd resikonya