Anda di halaman 1dari 5

PENAFSIRAN PERJANJIAN

Penafsiran tentang perjanjian diatur dalam Pasal 1342 - 1351 KUH


PER.
Pada dasarnya, perjanjian yang dibuat oleh para pihak haruslah
dimengeti dan dipahami isinya. Namun, dalam kenyataannya
banyak kontrak yang isinya tidak dimengerti oleh para pihak.
Dengan demikian, maka isi perjanjian ada yang kata-katanya jelas
dan tidak jelas sehingga menimbulkan berbagai penafsiran.
Aspek dalam penafsiran perjanjian :

1 • Jika kata-katanya dalam kontrak memberikan berbagai macam penafsiran, maka harus
menyelidiki maksud para pihak yang membuat perjanjian
Ps. 1343
KUHPer

2
• jika suatu janji dalam memberikan berbagai penafsiran, maka harus diselidiki pengertian yang
Ps. 1344 memungkinkan perjanjian itu dapat dilaksnakan
KUHPer

• jika kata-kata dalam perjanjian diberikan dua macam pengertian, maka harus dipilih pengertian
3
yang paling selaras dnegan sifat perjanjian (pasal 1345)
Ps. 1349 apabila terjadi keraguan-keraguan, perjanjian harus ditafsirkan atas kerugian orang yang meminta
KUHPer diperjanjikan sesuatu hal, dan untuk keuntungan orang yang mengikatkan dirnya untuk itu
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai