Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan Kedua

Hakekat
Sistem Pengendalian Manajemen

Oleh: Dwiki Ananto Yudo, S.E., M.M


DEFINISI
Sistem
 Suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan
biasanya dilakukan berulang-ulang.

Dalam konteks SPM, sistem merupakan sekelompok


komponen yang masing-masing saling menunjang,
saling berhubungan, maupun yang tidak, yang
kesemuanya merupakan sebuah kesatuan.
Pengandalian
Proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk
mencapai sebuah tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya.
Manajemen
Proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian pekerjaan anggota
organisasi, serta pengendalian sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan bersama.

Seni menapai tujuan melalui tangan orang lain.


Sistem Pengendalian Manajemen
Suatu proses dan struktur yang tertata secara
sistematik yang digunakan manajemen untuk
pengendalian.

Sebuah sistem yang cenderung mengarah pada


pengendalian kegiatan dengan dominasi tinggi dan
menyeluruh untuk mendapatkan kepercayaan bahwa
strategi dan juga kinerja perusahaan telah dilakukan
secara efektif dan efisien.
Kegiatan Pengendalian Manajemen
Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh
organisasi.
Mengkoordinasikan kegiatan dari beberapa bagian
organisasi.
Mengkomunikasikan informasi.
Mengevaluasi informasi.
Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil
jika perlu.
Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah
perilaku mereka.        
KOMPONEN SPM
Empat Komponen SPM
1. Pelacak (Detector )
Detector merupakan alat pengamatan yang dapat
mendeteksi, mengamati dan mengukur atau
menguraikan kegiatan-kegiatan atau fenomena
lainnya yang dikendalikan.
Empat Komponen SPM (Cont…)
2. Penilai (Asesor)
Suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari
peristiwa aktual dengan cara membandingkannya
dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa
yang seharusnya terjadi.
Empat Komponen SPM (Cont…)
3. Umpan balik (Efektor)
Suatu perangkat yang mengubah perilaku jika assessor
mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal
tersebut.

4. Jaringan Komunikasi
Alat untuk menyebarluaskan informasi ke alat-alat
lain.
ALAT KONTROL
ASESOR

DETECTOR

EFEKTOR

SESUATU YANG
SEDANG DIAWASI
ILUSTRASI
PENGENDARA MOBIL
Detector
Mata akan mengukur kecapatan aktual dengan cara mengamati
spedometer.
Assessor
Otak akan membandingkan kecepatan aktual dengan kecepatan
yang ditetapkan oleh hukum, dan mendeteksi adanya
penyimpangan dari standar.
Effector
Kaki akan diarahkan untuk melepas pedal gas dan menginjak pedal
rem.
Jaringan Komunikasi
Saraf akan menyebarkan informasi dari mata ke otak, dan dari otak
ke kaki.
Keselarasan Tujuan
Proses pengendalian manajemen meliputi interaksi
antar-individu, dimana tidak dapat digambarkan dalam
cara mekanis.
Masalah: Bagaimana mempengaruhi mereka bertindak
demi pencapaian tujuan pribadi mereka sedemikian
rupa sekaligus membantu pencapaian tujuan
perusahaan
Tujuan anggota organisasi seharusnya konsisten
dengan tujuan perusahaan.
SPM seharusnya dirancang dan dioperasikan dgn
prinsip keselarasan tujuan dlm pikiran setiap pribadi.
VISI DAN MISI
Visi
Visi (perumusan strategi) adalah suatu pandangan
jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut pada masa yang akan datang.
Misi
Misi (Pengendalian tugas) adalah pernyataan tentang
apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah
tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi
juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses
pencapaian tujuan.
Visi-Misi Bagi Perusahaan
Visi bagi perusahaan berfungsi sebagai tujuan umum
yang bisa dijadikan sebagai landasan utama untuk
jalannya usaha. Sedangkan Misi merupakan rencana
tindakan untuk mewujudkan Visi

Dalam membuat Visi Misi Perusahaan, manajemen


akan menjabarkan visinya dalam bentuk misi.
Penjabaran ini bisa dalam bentuk rumusan tugas,
kewajiban, maupun berupa rancangan tindakan-
tindakan nyata yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Visi Perusahaan Yang Baik
 Visi harus berorientasi ke masa depan (future), untuk jangka
waktu yang lama.
 Visi harus bisa meyakinkan semua elemn tentang masa depan
yang lebih baik.
 Visi harus mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang
ingin dicapai.
 Visi harus menginspirasi, mampu mengorbarkan semangat dan
komitmen semua elemen perusahaan.
 Visi harus mampu mendorong terjadinya perubahan dan
pengembangan ke arah yang lebih baik.
 Visi harus menjadi dasar perumusan misi dan tujuan organisasi.
 Visi seharusnya tidak multi tafsir agar bisa dijadikan sebagai
acuan yang mempersatukan semua pihak dalam perusahaan.
Misi Perusahaan Yang Baik
Pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas mengenai
apa yang hendak dicapai oleh perusahaan.
Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang
menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang
menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi.
Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan
misi. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada
keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas.
Misi menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang
akan diberikan pada masyarakat.
Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki
daya saing yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi
organisasi

Anda mungkin juga menyukai